Sunday, February 14, 2021

Freemason Spanyol Memuji Paus Francis

 JEANNE SMITS, PARIS CORRESPONDENT 

BLOGS 

 

FREEMASON SPANYOL MEMUJI PAUS FRANCIS,

DAN MEMUJI 'HARI PERSAUDARAAN INTERNASIONAL' 

https://www.lifesitenews.com/blogs/spanish-freemasons-praise-pope-francis-laud-international-fraternity-day 

 

Grand Lodge (Pondok Masonik) Spanyol telah menyatakan secara terbuka untuk

mendukung Paus Francis.

 

Wed Feb 10, 2021 - 8:48 am EST 

·        

VICTOR MOUSSA / SHUTTERSTOCK.COM

 

 

 

10 Februari 2021 (LifeSitenews) - Untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari lima bulan, Gran Logia de España, pondok masonik utama Spanyol, telah menyatakan kepuasannya yang mendalam atas keterlibatan paus Francis dalam prakarsa "Persaudaraan Manusia" yang diluncurkan di Abu Dhabi pada 4 Februari 2019. Kali ini, Freemason Spanyol menerbitkan pesan panjang menyambut Hari Persaudaraan Manusia Internasional pertama, beberapa hari yang lalu, dan lagi pada 4 Februari, di mana paus Francis, bersama dengan Imam Besar Ahmad al-Tayyeb, menganugerahkan penghargaan untuk perdamaian dan persaudaraan pada sekretaris jenderal PBB António Guterres dalam sebuah upacara online.

 

Bahwa Spanish Grand Lodge menyatakan sendiri secara terbuka untuk mendukung paus Francis, ini bukan hanya pernyataan lokal, karena grand masternya, Óscar de Alfonso, terpilih untuk jabatan sekretaris eksekutif Konferensi Dunia Regular Grand Lodges pada bulan November 2019, dan menjadikannya sebagai master Mason di antara para pemimpin Koordinasi Masonry Dunia -- sekitar empat juta orang.

 

Kembali ke Guterres. Seorang yang mengaku Katolik dari Portugal, mantan presiden Sosialis Internasional, dan pendukung hak "LGBT", dia dulu dikenal karena penolakan pribadinya terhadap aborsi legal. Tapi sebagai sekretaris jenderal PBB, dia justru mempromosikan "kesehatan seksual dan reproduksi," (yang tidak lain adalah aborsi) dan dia melakukannya dengan sangat bersemangat selama krisis COVID-19, ketika laporannya digunakan oleh negara-negara Eropa untuk meminta ketersediaan "sarana aborsi yang aman dan legal," mengikuti permintaan dari "Komite Hak Asasi Manusia" PBB.

Bersamaan dengan slogan "Persaudaraan," yang merupakan salah satu kata kunci dari Freemasonry, akses kepada layanan kontrasepsi dan aborsi -- serta aspek lain dari budaya kematian --  adalah tujuan yang diakuinya sendiri berasal dari kaum Mason. Seorang ginekolog dan mantan grand master Grande Loge of France, Pierre Simon, menulis tentang Freemasonry dan keterlibatan pribadinya dalam mengusulkan kontrasepsi dan aborsi legal di Prancis pada 1960-an dan 1970-an dalam sebuah buku otobiografi yang berjudul De la vie avant toute choose ( Of Life before Everything, 1979).

 

Dukungan PBB untuk mencampakkan dan membunuh bayi-bayi hanya semakin mendorong Freemason untuk memuji-muji Paus dan komitmen Abu Dhabi terhadap "persaudaraan manusia" meskipun ada satu sisi yang jelas: memungkinkan jutaan bayi yang belum lahir dengan sengaja disingkirkan setiap tahun.

 

Harian Italia Il Messaggero menerbitkan sebuah cerita pada Selasa ini, yang menggarisbawahi “antusiasme” Spanish Grand Lodge tentang implementasi pertama di seluruh dunia dari Dokumen Abu Dhabi tentang Persaudaraan Manusia -- sebuah dokumen yang mematuhi prinsip-prinsip lainnya dari Freemasonry, yang menampilkan keragaman agama sebagai “ dikehendaki oleh Tuhan." Salah satu prinsip utama kaum Mason adalah penolakan terhadap segala jenis "dogma" -- yaitu, keyakinan yang harus diterima karena dianggap benar.

 

Mengutip pernyataan publik Grand Lodge of Spain, Il Messaggero mencatat bahwa hal itu menunjuk pada kesulitan yang telah ada hingga sekarang untuk memiliki dialog yang penuh dan bermakna untuk pembangunan masa depan bersama. Itu dilakukan dengan grandiloquence:

 

Mungkinkah di abad ke-21 ini kita akhirnya bisa mewujudkan Persaudaraan Manusia sepenuhnya, untuk saling toleransi atas perbedaan kita yang mendalam? Bisakah kita, di antara kita semua, membangun impian ini? Freemasonry Universal menahan nafas sebelum langkah raksasa yang diambil oleh Kemanusiaan pada tanggal 4 Februari, ketika, untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, dunia merayakan Hari Persaudaraan Manusia Internasional. Di hari-hari kelam ini, apa yang terjadi pada 4 Februari adalah secercah harapan, batu pertama yang mengubah dunia menjadi kuil cinta persaudaraan yang bisa menampung kita semua.

 

Kemudian pada hari itu, akun Twitter Grand Logia Spanyol menerbitkan pesan panjang yang mirip dengan pernyataan di atas, yang sekarang dapat diakses secara penuh di sini, bersama dengan banyak kutipan dari kata-kata paus Francis pada pertemuan virtual 4 Februari dengan al-Tayyeb, rekan penandatangan Dokumen Abu Dhabi. "Hari ini persaudaraan adalah perbatasan baru umat manusia," kata paus Francis, dan itulah frasa yang digunakan para freemason Spanyol untuk membuka pernyataan tegas mereka.

 

Selanjutnya dikatakan:

 

Tentu saja, tidak ada program berita televisi yang dibuka dengan berita ini, yang didedikasikan untuk pandemi yang mengisi narasi ini.

 

Tetapi para pemimpin dari dua agama besar di planet ini, paus Francis dan Imam Besar al-Azhar, Ahmad el-Tayyeb, bertemu sekali lagi, kali ini secara virtual, dan mereka memanggil satu sama lain sebagai "saudara" lagi, dengan membawa beban bagi orang-orang yang masih belum memahami bahwa fundamentalisme adalah jalan kebencian; mereka ingin meminta dunia untuk mendengarkan seruan UniversalFraternity di antara semua umat manusia untuk membangun masa depan bersama.

 

“Sejawat Francis itu menjelaskan bahwa pelaksanaan Persaudaraan Manusia akan membutuhkan niat baik dan tekad dalam keyakinan yang kokoh dan teguh bahwa kita semua adalah saudara dan itu adalah hak kita untuk hidup di dalam damai, dengan menyadari bahwa perbedaan di antara kita adalah kehendak Allah dalam ciptaan-Nya.”

 

Oleh karena itu, ia menyerukan untuk “mewartakan pesan perdamaian, membawanya ke seluruh dunia kepada seluruh umat manusia, menyerukan persaudaraan, kerja sama dan diakhirinya perang dan mempromosikan toleransi, harmoni dan penolakan intoleransi, kebencian, politik kekuasaan dan arogansi, dengan harapan bahwa, mulai sekarang, setiap tanggal empat Februari akan "mewakili panggilan lonceng, seruan bagi dunia untuk bangun, mengingatkan para pemimpinnya dan menarik perhatian mereka pada kebutuhan untuk mengkonsolidasikan prinsip perdamaian.”

 

Kata-kata ini diikuti oleh serangkaian tweet yang mengutip secara ekstensif dari pesan video paus Francis untuk Hari Persaudaraan Manusia Internasional, tersedia di sini, khususnya frasa ini: “Kami adalah saudara dan saudari, lahir dari satu dan Bapa yang sama. Dengan budaya dan tradisi yang berbeda, tetapi saudara dan saudari semuanya. Dan dalam hal budaya dan tradisi kita yang berbeda, kewarganegaraan kita yang berbeda, persaudaraan ini perlu dibangun. Bukan dengan menegosiasikannya. Ini adalah momen untuk mendengarkan. Ini adalah momen penerimaan yang tulus. Ini adalah momen kepastian bahwa dunia tanpa saudara dan saudari adalah dunia permusuhan."

 

Beberapa hari sebelum pertemuan 4 Februari, the Grand Provincial Lodge of Canarias, Spanyol, telah menyuarakan persetujuannya atas acara tersebut, dan mengilustrasikan komentarnya di situs webnya sendiri dengan gambar foto paus Francis yang "mencium" Imam al-Tayyeb di mulut. (setelah gambar photoshop lainnya, yang menunjukkan Paus Benediktus XVI "mencium" seorang imam, digunakan sebagai publisitas oleh rumah mode Italia Benetton pada tahun 2011 sebelum ia mengaku melakukan penyuntingan palsu pada gambar tersebut).

 

Grand Lodge of Canarias menjelaskan mengapa Freemason sangat senang dengan inisiatif Abu Dhabi dan semua konsekuensinya, termasuk proklamasi Hari Persaudaraan Manusia Internasional:

 

Prinsip utama Freemasonry, persaudaraan universal dari Kemanusiaan kita yang heterogen, telah diangkat menjadi hari internasional oleh PBB. Majelis Umum telah menyatakan 4 Februari sebagai Hari Persaudaraan Manusia Internasional untuk mengenang deklarasi bersama yang mendukung persaudaraan yang ditandatangani di Abu Dhabi dua tahun lalu oleh paus Francis dan Imam Besar Al-Azhar, Ahmad al-Tayyeb. Pernyataan PBB ini menekankan "pentingnya kesadaran yang lebih besar tentang budaya dan agama atau kepercayaan yang berbeda dan pendidikan dalam mempromosikan toleransi, yang menyiratkan penerimaan dan penghormatan terhadap keragaman agama dan budaya."

 

“Toleransi, tradisi pluralistik, saling menghormati dan keragaman agama dan kepercayaan mempromosikan persaudaraan manusia,” tegas Majelis Umum. Perayaan Persaudaraan Manusia akan menjadi ekspresi dari "kepedulian mendalam terkait tindakan yang menganjurkan kebencian agama" yang merusak "semangat toleransi dan menghormati keragaman." Dalam menghadapi fundamentalisme yang ditunjukkan oleh berbagai agama sepanjang sejarah, 4 Februari seharusnya membuka kita pada cara baru untuk memahami spiritualitas kita sendiri, “mengakui kontribusi berharga orang-orang dari semua agama, atau kepercayaan, kepada kemanusiaan dan kontribusi dimana dialog di antara semua kelompok agama dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang nilai-nilai bersama yang dimiliki oleh semua umat manusia."

 

Perhatikan bahwa Freemason melihat ini sebagai panggilan untuk memahami "spiritualitas" mereka sendiri. Di balik keberagaman agama, sebenarnya ada agama baru, spiritualitas baru, penuh dengan dogma palsu yang tampaknya sangat ingin ditolak oleh para freemason -- penolakan terhadap kebenaran adalah salah satunya, bersama dengan prioritas diberikan kepada "persaudaraan universal" tanpa pembenarannya, yaitu keberadaan Allah Tritunggal, Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

 

*****

 

Beradaptasi Dengan Dunia Baru Kita Yang Keras

LDM, 9 Februari 2021

Tanda-Tanda Datangnya Penganiayaan Yang Menakutkan

Pemerintahan Antikris

Bung Besar Terus Memata-Matai Anda Dengan Ribuan Cara

Pedro Regis 5081 - 5085

Yayasan Milik Kepausan Ini Membawa Ideologi LGBT