JEANNE SMITS, PARIS CORRESPONDENT
FREEMASON SPANYOL MEMUJI PAUS FRANCIS,
DAN MEMUJI 'HARI PERSAUDARAAN INTERNASIONAL'
Grand Lodge (Pondok
Masonik) Spanyol telah menyatakan secara terbuka untuk
mendukung Paus Francis.
Wed Feb 10, 2021 - 8:48 am EST
·
VICTOR MOUSSA / SHUTTERSTOCK.COM
10 Februari 2021 (LifeSitenews) - Untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari
lima bulan, Gran Logia de España, pondok masonik utama Spanyol, telah
menyatakan kepuasannya yang mendalam atas keterlibatan paus Francis dalam
prakarsa "Persaudaraan Manusia" yang diluncurkan di Abu Dhabi pada 4
Februari 2019. Kali ini, Freemason Spanyol menerbitkan pesan panjang menyambut Hari
Persaudaraan Manusia Internasional pertama, beberapa hari yang lalu, dan
lagi pada 4 Februari, di mana paus Francis, bersama dengan Imam Besar Ahmad
al-Tayyeb, menganugerahkan penghargaan untuk perdamaian dan persaudaraan pada
sekretaris jenderal PBB António Guterres dalam sebuah upacara online.
Bahwa Spanish Grand Lodge menyatakan sendiri secara
terbuka untuk mendukung paus Francis, ini bukan hanya pernyataan lokal, karena grand
masternya, Óscar de Alfonso, terpilih untuk jabatan sekretaris eksekutif
Konferensi Dunia Regular Grand Lodges pada bulan November 2019, dan menjadikannya
sebagai master Mason di antara para pemimpin Koordinasi Masonry Dunia --
sekitar empat juta orang.
Kembali ke Guterres. Seorang yang mengaku
Katolik dari Portugal, mantan presiden Sosialis Internasional, dan pendukung
hak "LGBT", dia dulu dikenal karena penolakan pribadinya terhadap
aborsi legal. Tapi sebagai sekretaris jenderal PBB, dia justru mempromosikan
"kesehatan seksual dan reproduksi," (yang tidak lain adalah aborsi) dan
dia melakukannya dengan sangat bersemangat selama krisis
COVID-19, ketika laporannya digunakan oleh negara-negara Eropa untuk
meminta ketersediaan "sarana aborsi yang aman dan legal," mengikuti
permintaan dari "Komite Hak Asasi Manusia" PBB.
Bersamaan dengan slogan "Persaudaraan,"
yang merupakan salah satu kata kunci dari Freemasonry, akses kepada layanan kontrasepsi
dan aborsi -- serta aspek lain dari budaya kematian -- adalah tujuan yang diakuinya sendiri berasal dari
kaum Mason. Seorang ginekolog dan mantan grand master Grande Loge of France,
Pierre Simon, menulis tentang Freemasonry dan keterlibatan pribadinya dalam mengusulkan
kontrasepsi dan aborsi legal di Prancis pada 1960-an dan 1970-an dalam sebuah
buku otobiografi yang berjudul De la vie
avant toute choose ( Of Life before Everything, 1979).
Dukungan PBB untuk mencampakkan dan membunuh
bayi-bayi hanya semakin mendorong Freemason untuk memuji-muji Paus dan komitmen
Abu Dhabi terhadap "persaudaraan manusia" meskipun ada satu sisi yang
jelas: memungkinkan jutaan bayi yang belum lahir dengan sengaja disingkirkan
setiap tahun.
Harian Italia Il Messaggero menerbitkan sebuah cerita pada Selasa ini, yang
menggarisbawahi “antusiasme” Spanish Grand Lodge tentang implementasi pertama
di seluruh dunia dari Dokumen Abu Dhabi tentang Persaudaraan Manusia -- sebuah
dokumen yang mematuhi prinsip-prinsip lainnya dari Freemasonry, yang
menampilkan keragaman agama sebagai “ dikehendaki oleh Tuhan." Salah satu
prinsip utama kaum Mason adalah penolakan terhadap segala jenis
"dogma" -- yaitu, keyakinan yang harus diterima karena dianggap
benar.
Mengutip pernyataan publik Grand Lodge of
Spain, Il Messaggero mencatat bahwa
hal itu menunjuk pada kesulitan yang telah ada hingga sekarang untuk memiliki
dialog yang penuh dan bermakna untuk pembangunan masa depan bersama. Itu
dilakukan dengan grandiloquence:
Mungkinkah di abad ke-21 ini kita akhirnya bisa
mewujudkan Persaudaraan Manusia sepenuhnya, untuk saling toleransi atas
perbedaan kita yang mendalam? Bisakah kita, di antara kita semua, membangun
impian ini? Freemasonry Universal menahan nafas sebelum langkah raksasa yang
diambil oleh Kemanusiaan pada tanggal 4 Februari, ketika, untuk pertama kalinya
dalam sejarahnya, dunia merayakan Hari Persaudaraan Manusia Internasional. Di
hari-hari kelam ini, apa yang terjadi pada 4 Februari adalah secercah harapan,
batu pertama yang mengubah dunia menjadi kuil cinta persaudaraan yang bisa
menampung kita semua.
Kemudian pada hari itu, akun Twitter Grand
Logia Spanyol menerbitkan pesan panjang yang mirip dengan pernyataan di atas,
yang sekarang dapat diakses secara penuh di sini,
bersama dengan banyak kutipan dari kata-kata paus Francis pada pertemuan
virtual 4 Februari dengan al-Tayyeb, rekan penandatangan Dokumen Abu Dhabi. "Hari
ini persaudaraan adalah perbatasan baru umat manusia," kata paus Francis,
dan itulah frasa yang digunakan para freemason Spanyol untuk membuka pernyataan
tegas mereka.
Selanjutnya dikatakan:
Tentu saja, tidak ada program berita televisi
yang dibuka dengan berita ini, yang didedikasikan untuk pandemi yang mengisi
narasi ini.
Tetapi para pemimpin dari dua agama besar di
planet ini, paus Francis dan Imam Besar al-Azhar, Ahmad el-Tayyeb, bertemu
sekali lagi, kali ini secara virtual, dan mereka memanggil satu sama lain
sebagai "saudara" lagi, dengan membawa beban bagi orang-orang yang
masih belum memahami bahwa fundamentalisme adalah jalan kebencian; mereka ingin
meminta dunia untuk mendengarkan seruan UniversalFraternity
di antara semua umat manusia untuk membangun masa depan bersama.
“Sejawat Francis itu menjelaskan bahwa
pelaksanaan Persaudaraan Manusia akan membutuhkan niat baik dan tekad dalam
keyakinan yang kokoh dan teguh bahwa kita semua adalah saudara dan itu adalah
hak kita untuk hidup di dalam damai, dengan menyadari bahwa perbedaan di antara
kita adalah kehendak Allah dalam ciptaan-Nya.”
Oleh karena itu, ia menyerukan untuk “mewartakan
pesan perdamaian, membawanya ke seluruh dunia kepada seluruh umat manusia,
menyerukan persaudaraan, kerja sama dan diakhirinya perang dan mempromosikan toleransi,
harmoni dan penolakan intoleransi, kebencian, politik kekuasaan dan arogansi,
dengan harapan bahwa, mulai sekarang, setiap tanggal empat Februari akan "mewakili
panggilan lonceng, seruan bagi dunia untuk bangun, mengingatkan para
pemimpinnya dan menarik perhatian mereka pada kebutuhan untuk
mengkonsolidasikan prinsip perdamaian.”
Kata-kata ini diikuti oleh serangkaian tweet
yang mengutip secara ekstensif dari pesan video paus Francis untuk Hari
Persaudaraan Manusia Internasional, tersedia
di sini, khususnya frasa ini: “Kami adalah saudara dan saudari, lahir
dari satu dan Bapa yang sama. Dengan budaya dan tradisi yang berbeda, tetapi
saudara dan saudari semuanya. Dan dalam hal budaya dan tradisi kita yang
berbeda, kewarganegaraan kita yang berbeda, persaudaraan ini perlu dibangun.
Bukan dengan menegosiasikannya. Ini adalah momen untuk mendengarkan. Ini adalah
momen penerimaan yang tulus. Ini adalah momen kepastian bahwa dunia tanpa
saudara dan saudari adalah dunia permusuhan."
Beberapa hari sebelum pertemuan 4 Februari, the Grand Provincial Lodge
of Canarias, Spanyol, telah menyuarakan
persetujuannya atas acara tersebut, dan mengilustrasikan
komentarnya di situs webnya sendiri dengan gambar foto paus Francis
yang "mencium" Imam al-Tayyeb di mulut. (setelah gambar photoshop
lainnya, yang menunjukkan Paus Benediktus XVI "mencium" seorang imam,
digunakan sebagai publisitas oleh rumah mode Italia Benetton pada tahun 2011
sebelum ia mengaku melakukan penyuntingan palsu pada gambar tersebut).
Grand Lodge of Canarias menjelaskan mengapa
Freemason sangat senang dengan inisiatif Abu Dhabi dan semua konsekuensinya,
termasuk proklamasi Hari Persaudaraan Manusia Internasional:
Prinsip utama Freemasonry, persaudaraan
universal dari Kemanusiaan kita yang heterogen, telah diangkat menjadi hari
internasional oleh PBB. Majelis Umum telah menyatakan 4 Februari sebagai Hari
Persaudaraan Manusia Internasional untuk mengenang deklarasi bersama yang
mendukung persaudaraan yang ditandatangani di Abu Dhabi dua tahun lalu oleh paus
Francis dan Imam Besar Al-Azhar, Ahmad al-Tayyeb. Pernyataan
PBB ini menekankan "pentingnya kesadaran yang lebih besar tentang
budaya dan agama atau kepercayaan yang berbeda dan pendidikan dalam
mempromosikan toleransi, yang menyiratkan penerimaan dan penghormatan terhadap
keragaman agama dan budaya."
“Toleransi, tradisi pluralistik, saling
menghormati dan keragaman agama dan kepercayaan mempromosikan persaudaraan
manusia,” tegas Majelis Umum. Perayaan Persaudaraan Manusia akan menjadi
ekspresi dari "kepedulian mendalam terkait tindakan yang menganjurkan
kebencian agama" yang merusak "semangat toleransi dan menghormati
keragaman." Dalam menghadapi fundamentalisme yang ditunjukkan oleh
berbagai agama sepanjang sejarah, 4 Februari seharusnya membuka kita pada cara
baru untuk memahami spiritualitas kita sendiri, “mengakui kontribusi berharga
orang-orang dari semua agama, atau kepercayaan, kepada kemanusiaan dan
kontribusi dimana dialog di antara semua kelompok agama dapat dilakukan untuk
meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang nilai-nilai bersama yang dimiliki
oleh semua umat manusia."
Perhatikan bahwa Freemason melihat ini sebagai
panggilan untuk memahami "spiritualitas" mereka sendiri. Di balik
keberagaman agama, sebenarnya ada agama
baru, spiritualitas baru, penuh dengan dogma palsu yang tampaknya sangat
ingin ditolak oleh para freemason -- penolakan terhadap kebenaran adalah salah
satunya, bersama dengan prioritas diberikan kepada "persaudaraan
universal" tanpa pembenarannya, yaitu keberadaan Allah Tritunggal, Bapa,
Putra, dan Roh Kudus.
*****
Beradaptasi
Dengan Dunia Baru Kita Yang Keras
Tanda-Tanda
Datangnya Penganiayaan Yang Menakutkan
Bung
Besar Terus Memata-Matai Anda Dengan Ribuan Cara
Yayasan
Milik Kepausan Ini Membawa Ideologi LGBT