Wednesday, February 24, 2021

KRISTUS DAN KOMUNISME

 

  

the Vortex

 

KRISTUS DAN KOMUNISME

Kita Sudah Berada Di Jalur Ini Selama Lebih Dari Seabad Terakhir.

 

https://www.churchmilitant.com/video/episode/vortex-christ-and-communism 

 

February 19, 2021 

 

Sebuah Pemilu yang dicuri, pemimpin yang tidak terpilih, keruntuhan budaya, populasi yang menurun moralnya, murtad dari iman, semakin merangkul sosialisme: Ini adalah ciri khas Amerika saat ini, dan tidak ada satu pun tanda harapan di antara semua itu.

 

Masing-masing orang berbicara tentang penghancuran nilai-nilai Kristen - dan khususnya Katolik. Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana Marxisme bisa membuat terobosan seperti itu dalam waktu sesingkat itu ke dalam budaya Amerika Serikat, dan menghancurkannya?

 

Marxisme adalah sebuah sistem pemerintahan yang, pada intinya, menggantikan Tuhan dengan Negara. Untuk semua kebohongannya tentang persamaan kewarganegaraan dan semua orang adalah sama, itu semua adalah omong kosong. Marxisme hanya menggeser dinamika pemerintahan dari pandangan dunia yang berpusat kepada Tuhan menjadi pandangan dunia yang berpusat kepada kaum elit.

 

Seseorang harus menjadi penanggung jawab. Begitulah cara manusia bekerja. Ini sebenarnya cara kerja seluruh alam semesta. Ada prinsip-prinsip yang mengatur dan lembaga-lembaga yang mengatur, yang semuanya menjamin ketertiban. Tujuan dari Marxisme adalah untuk mengalihkan semua itu (bukan menghancurkannya) ke tangan segelintir orang yang berkuasa.

 

Ide ini mengambil bentuk politik yang solid dari Marx dan Engels pada pertengahan abad ke-19, dan di sinilah kita berada, lebih dari satu abad kemudian, dengan ideologi mereka yang telah menaklukkan dan menggulingkan peradaban Barat. 

 

Revolusi Seksual adalah senjata kaum Marxis untuk menggulingkan budaya Katolik. Tweet

 

 

Jadi bagaimana mereka (komunis) bisa melakukan hal ini dengan begitu cepat, sangat teliti, dan sepenuhnya? Hanya satu kata sederhana: seks. Revolusi Seksual adalah senjata kaum Marxis untuk menggulingkan budaya Katolik. Seks dipisahkan dari prokreasi (menghasilkan anak) dan diarahkan kepada tindakan kesenangan semata.

 

Setelah premis itu diterima, surat perintah kematian budaya sudah ditandatangani, disegel dan, di zaman kita sekarang, itu sedang dilaksanakan. Revolusi seksual menciptakan negara yang menolak hukum moral dan menganut mentalitas lakukan-keinginanmu-sendiri. Hal itu telah mengakibatkan kehancuran keluarga dan mengarahkan ketergantungan kepada Negara.

 

Perceraian dan pernikahan kembali, rumah tangga tanpa ayah, ledakan jumlah ibu yang tidak menikah, melonjaknya angka kemiskinan, pembunuhan 60 juta lebih anak-anak tak berdosa melalui aborsi, kejahatan kekerasan, pornografi, hilangnya sifat maskulinitas, paham feminisme radikal dan amat memuakkan, sebut saja: Seluruh gejala masyarakat yang mengarah kepada keruntuhan, dapat dicentang. Semuanya telah ada disini, di Amerika Serikat.

 

Dan sekarang kita mendekati ujung jalan dengan angka kelahiran yang menurun. Kembali pada tahun 1910, Presiden Theodore Roosevelt memberikan pidato di Sorbonne di Paris. Dia bisa saja (seakan) menjadi nabi Perjanjian Lama dalam prediksinya:

 

Akhirnya, yang bahkan lebih penting daripada kemampuan untuk bekerja, bahkan lebih penting daripada kemampuan untuk berperang saat dibutuhkan, adalah mengingat bahwa berkat utama bagi bangsa mana pun adalah bahwa ia akan meninggalkan benihnya untuk mewarisi tanah. Itu adalah mahkota berkat di zaman Alkitabiah dan sekarang adalah mahkota berkat juga. Kutukan terbesar dari semua kutukan adalah kutukan kemandulan (sterilitas), dan kutukan terberat harus ditujukan pada kemandulan yang disengaja.

 

Singkatnya, dia menyinggung tentang kontrasepsi. Ketika Roosevelt memberikan pidato itu, kekuatan gerakan pengendalian kelahiran (KB), di bawah bendera eugenika, sedang bergerak di Amerika Serikat dan Inggris Raya.

 

Faktanya, hanya 20 tahun kemudian, orang Anglikan menerima pengendalian kelahiran (KB) sebagai cara yang diperbolehkan dan tidak berdosa - pertama kalinya dalam 2.000 tahun, bangsa yang disebut pengikut Kristus, akan menyatakan perbuatan itu dapat diterima. Dan dia melanjutkan:

 

Esensi pertama dalam peradaban apapun adalah bahwa laki-laki dan perempuan harus menjadi ayah dan ibu dari anak-anak yang sehat, sehingga ras akan meningkat dan tidak menurun. Jika kegagalan (untuk berkembang biak) disebabkan oleh kesalahan yang disengaja dan diatur, maka itu bukan hanya kemalangan, itu adalah salah satu ‘kejahatan kesenangan’ dan suatu bentuk kesenangan diri, menghindari rasa sakit dan usaha dan risiko, yang dalam jangka panjang, alam akan menghukum lebih berat lagi daripada yang lain. 

 

Sekarang, berhentilah sejenak dan renungkan tentang hal ini, wahai umat Katolik! Kapan terakhir kalinya Anda pernah mendengar ada seorang uskup di Amerika Serikat berbicara seperti itu? Padahal, Perintah pertama yang Tuhan berikan kepada umat manusia adalah untuk berkembang biak. Tweet

 

Theodore Roosevelt, yang dijiwai dengan "akal sehat" Katolik (meskipun ia sendiri bukan Katolik), menyatakan kebenaran hukum moral kodrati, yang oleh Gereja berkomitmen dengan piagam ilahi untuk ditegakkan dan diwartakan. Dan, bagi umat Protestan di Amerika Serikat, Anda telah menolak warisan spiritual Anda sendiri -- karena dengan penolakan Anda terhadap hukum ilahi itulah kejahatan menemukan cara untuk menyelinap ke dalam budaya Amerika dan membawanya ke jalur menuju kehancurannya yang terakhir. Dan itu adalah ucapan dari sesama Protestan (Theodore Roosevelt), bukan dari media Militan Gereja.

 

Perintah pertama yang Tuhan berikan kepada umat manusia adalah untuk berkembang biak, dan, dengan perintah itu, Dia memberi kita kekuatan yang bahkan tidak dimiliki para malaikat - untuk bekerja sama dengan-Nya dalam tindakan penciptaan. Setan yang iri membenci aspek kodrati manusia ini, hampir sebesar dia membenci kita yang dapat menerima Tubuh dan Darah Juruselamat kita, yang mempersatukan kita secara rohani dan materi dengan Yang Ilahi: sekali lagi, dimana kekuatan para malaikat -- lebih unggul dalam sifatnya daripada kita - tidak memilikinya.

 

Kebanggaan Protestan dan keruntuhan Katolik dalam menghadapi Revolusi Seksual yang diilhami paham Marxis adalah bagaimana bangsa itu berantakan. Kaum Marxis memahami bahwa Kekristenan harus dihancurkan untuk bisa mengambil alih budaya. Mereka mengerti - bahwa ini adalah selalu merupakan bentuk pertempuran Kristus vs. komunisme. 

Sayangnya, terlalu sedikit orang Kristen yang melakukannya. Akibatnya, kita sekarang dihadapkan pada kekalahan rohani yang sangat besar, meski tidak permanen, karena Kristus selalu menang pada akhirnya. Tetapi, meski demikian, kita sekarang memiliki momok kemartiran yang besar, sebagian orang akan menjadi saksi dan sebagian sebagai hukuman.

 

*****

 

Para Elit Dunia Menggunakan Film Dokumenter Tipuan Tentang Pemanasan Global

LDM, 16 Februari 2021

Enoch, 14 Februari 2021

Giselle Cardia 3, 6, 9, 13, 16 Februari 2021

Enoch, 16 Februari 2021

Giselle Cardia, 20 & 23 Februari 2021

LDM, 22 Februari 2021