EKSEKUTIF PUNCAK DARI FACEBOOK MENGUNGKAPKAN RINCIAN PERANGKAT PEMBACA OTAK YANG BARU DALAM SEBUAH DATA AUDIO YANG BOCOR
Perangkat ini dapat membaca 'sinyal
saraf yang datang dari otak saya, ke sumsum tulang belakang di sepanjang lengan
saya, hingga ke pergelangan tangan saya.'
Fri Jan 29,
2021 - 9:00 am EST
·
FacebookShutterstock
29 Januari 2021 (LifeSiteNews) - Informasi baru tentang upaya Facebook untuk
mengembangkan teknologi membaca otak
terungkap
bulan lalu, setelah rekaman dari rapat perusahaan itu bocor kepada pers.
Berbicara dengan pendiri dan CEO Facebook, Mark
Zuckerberg, dan eksekutif puncak lainnya dari raksasa media sosial, Chief
Technology Officer, Mike Schroepfer, melihat prototip perangkat sensor yang
katanya dapat membaca “sinyal saraf yang datang dari otak saya, ke sumsum
tulang belakang, di sepanjang lengan saya, hingga ke pergelangan tangan."
Dia menambahkan bahwa "sensor yang kami
buat ini mampu mendeteksi sinyal syaraf, menafsirkannya, dan memungkinkan saya
untuk mengontrol perangkat." Ini termasuk, misalnya, mengetik atau bermain
video game hanya dengan perintah mental.
Pengungkapan Schroepfer ini adalah yang terbaru
dari rahasia perusahaan Big Tech, dan pencarian selama bertahun-tahun untuk
menghasilkan sebuah perangkat saraf. Proyek ini dimulai dengan rencana untuk sebuah
"mouse
otak" yang memungkinkan pengguna bisa mengetik hanya dengan
pikiran mereka, seperti yang diumumkan direktur lab penelitian Facebook yang
sekarang sudah tidak berfungsi, Gedung 8, pada tahun 2017.
Sejak itu, Facebook telah membeli startup interface saraf CTRL-Labs, pengembang gelang eksperimental yang dimaksudkan untuk memberi kepada pemakainya kemampuan untuk mengoperasikan komputer hanya dengan berpikir saja.
Dalam sebuah postingan
yang mengumumkan akuisisi CTRL-Labs pada tahun 2019, kepala Facebook Reality
Labs, Andrew Bosworth, mengklaim bahwa gelang tersebut akan menganalisa kode
sinyal saraf dan menerjemahkannya ke dalam sinyal digital yang dapat dipahami oleh
perangkat Anda. Alat ini bisa menangkap niat
Anda sehingga Anda dapat berbagi foto dengan teman hanya dengan menggunakan
gerakan tak terlihat," atau dengan "hanya memiliki niatan saja,” tambahnya.
Awal tahun itu, Facebook mengungkapkan rincian sebuah
headset pembaca pikiran, dalam sebuah makalah
yang diterbitkan di Nature Communications.
Para peneliti yang didukung oleh perusahaan tersebut mengklaim bahwa algoritma
untuk teknologi headset seperti ini dapat menafsirkan ucapan dari sinyal otak
dengan akurasi 61 persen hingga 76 persen.
Tim peneliti menerbitkan makalah
lain pada tahun 2020 yang merinci sistem kecerdasan buatan yang dapat
menerjemahkan pikiran menjadi teks atau tulisan secara real time dengan cara menganalisis
data otak. AI (Artificial Intelligence) ini memiliki tingkat kesalahan
serendah 3 persen, demikian menurut penelitian tersebut. Dalam bocoran audio
dari bulan Desember, Schroepfer mencatat bahwa Facebook menggunakan kecerdasan
buatan secara produktif untuk menyensor pengguna tertentu, dan mengatakan bahwa
perangkat AI ini bisa menghapus 95 persen "perkataan yang kemungkinan bisa
menyulut kebencian."
“Investasi kami dalam teknologi ini tidak hanya
tentang menjaga pelayanan kami tetap berjalan,” kata Schroepfer. “Kami sedang
membuka jalan untuk terobosan pengalaman baru yang, tanpa pamer, akan
meningkatkan kehidupan miliaran orang.”
Pada saat yang sama, Schroepfer mencatat citra
publik Facebook yang rusak, yang menderita akibat gelombang skandal
privasi yang memberatkan. Tahun lalu, Facebook membayar
$ 550 juta untuk menyelesaikan gugatan class action yang menyatakan bahwa
perusahaan tersebut mengumpulkan data biometrik secara ilegal melalui praktik
pengenalan wajah.
Selain Facebook, beberapa perusahaan teknologi
terkenal lainnya telah memasuki teknologi saraf. Maret lalu, Microsoft mematenkan
sistem cryptocurrency yang menggabungkan sensor yang dapat dikenakan untuk melacak
gelombang otak penggunanya. Neuralink, perusahaan rintisan yang
didirikan oleh CEO Tesla, Elon Musk, ingin melangkah
lebih jauh, dengan chip komputer yang dapat ditanamkan untuk mengobati
gangguan saraf.
*****
de
Montfort - Rahasia Rosario (lanjutan 6)
de
Montfort - Rahasia Rosario (lanjutan 6 - selesai)
Bunda
La Salette: Apakah Bunda Maria berbicara tentang keadaan kita sekarang?
Video
Baru Tentang Great
Reset Mendapatkan Reaksi Keras Dari Publik
Percayalah
Kepada Rencana Maria