Akankah Roma dihancurkan? - I
Apokalips, Gereja Konsili (KV II) & Rahasia Ketiga Fatima
By Homer Sweeney
https://traditioninaction.org/HotTopics/g53_Rome-1.htm
Krisis terbesar di dunia saat ini, menurut
saya, bukanlah masalah
pengungsi, terorisme atau perubahan iklim, tetapi
bahwa Wakil Kristus di bumi telah pergi
ke sisi yang lain.
Perspektif
ini membuat seseorang berpikir dan merenungkan tentang banyak sekali peringatan
yang telah diberikan kepada kita.
Pesan La Salette: Roma akan kehilangan Iman dan menjadi tahta Antikristus.
Versi Rahasia
Ketiga Fatima yang diuraikan: Kemurtadan Gereja Katolik
dipimpin oleh Paus.
Nubuat St.
Maleakhi: Fransiskus – Petrus dari
Roma – adalah Paus terakhir dari Gereja Katolik Roma.
Apokalips: Babel adalah merupakan Gereja hasil Konsili.
Akankah generasi ini menyaksikan kehancuran Roma?
Apakah Gereja
Konsili (KV II) adalah Babel?
Dalam Kitab
Wahyu (Bab XVIII.2) dikhususkan sepenuhnya untuk berbicara tentang penghancuran
Roma. Seorang Malaikat turun dari Surga dan berseru dengan suara yang keras,
mengatakan: "Sudah rubuh, sudah
rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat
dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung
yang najis dan yang dibenci,"
Merah
dan ungu - warna pakaian para kardinal dan uskup pada pemakaman
Yohanes Paulus II.
Ilustrasi ini dilihat pada 8 Desember 2016,
peringatan 50 tahun KV II, pertunjukan cahaya yang mendukung
Perubahan Iklim di fasad St. Peters yang menampilkan burung dan binatang
yang najis dan penuh kebencian.
Babel secara historis dianggap sebagai nama
kode untuk Roma. St Petrus sendiri, menulis Surat pertamanya tentang kemurtadan
Roma, dan menyebutnya sebagai Babel.
Dalam bukunya tahun 1921 The Apocalypse of St. John, pastor E. Sylvester Berry mengatakan bahwa
kehancuran Roma yang mengerikan akan menjadi hukuman bagi banyak dosanya dan
untuk dosa-dosa yang dihasilkan dari kemurtadan dan kepatuhan kepada
Antikristus yang kepadanya dia akan memimpin bangsa-bangsa lain (ringkasan Bab
XVIII).
Pertanyaan yang sudah ada berabad-abad: Apakah Babel adalah Gereja Konsili (hasil KV II) ? – sepertinya akan dijawab dalam Bab XVIII dari buku The Apocalypse of St. John oleh pastor E. Sylvester Berry, seperti yang dijelaskan dalam ayat-ayat kutipan berikut.
- (v.3) Karena semua bangsa telah minum anggur
murka percabulannya; dan raja-raja di bumi telah melakukan percabulan
dengan dia; dan para saudagar di bumi telah menjadi kaya oleh kuasa
makanannya yang lezat. Percabulan biasanya digunakan dalam Kitab Suci
untuk menggambarkan penyembahan berhala, penyembahan yang tidak otentik
atau perselingkuhan rohani.
- (v.4) Dan aku mendengar suara lain dari
surga, berkata: Keluarlah darinya, hai umatku; bahwa kamu tidak mengambil
bagian dari dosanya dan bahwa kamu tidak menerima tandanya. St. John Penginjil
memperingatkan kita untuk menyelamatkan jiwa kita.
- (v.5)
Karena dosanya telah sampai ke surga, dan Tuhan telah mengingat
kesalahannya.
- (ay.16)
Kota yang besar itu, yang
diselubungi kain lenan halus, kain ungu dan kain kirmizi, dan disepuh
dengan emas, batu permata, dan mutiara. Karena dalam satu jam begitu
banyak kekayaan menjadi sia-sia. Ungu dan kirmizi adalah warna hierarki, yang
dipakai para uskup dan kardinal.
- (v.23)
Dan cahaya pelita tidak akan ada lagi sama sekali di dalam kamu (Lampu
Tempat Suci yang menandakan kehadiran nyata Kristus); dan suara mempelai
laki-laki dan mempelai perempuan (Kristus dan Gereja) tidak akan terdengar
lagi sama sekali di dalam dirimu.
- (v.24) Dan di dalam dia (gereja) terdapat darah para nabi dan orang-orang kudus, dan semua yang terbunuh di atas bumi.
Ayat-ayat ini tampaknya menunjukkan bahwa
Babel bukanlah Gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus,
tetapi Gereja Novus Ordo atau Gereja Konsili, yang menyusup ke dalam Gereja Katolik dan merebut namanya. Yang
terakhir ini sekarang dianggap oleh agama-agama lain dan dunia,
sebagai Gereja Katolik.
Apokalips & Rahasia Ketiga
Bab XVIII dari Kitab Wahyu menguatkan versi yang diuraikan dari Rahasia Ketiga Fatima:
- Dalam
Rahasia itu Bunda Maria menunjukkan kepada para visiuner kemurtadan di dalam
Gereja yang digambarkan oleh Suster Lucia sebagai "Gereja dari
Neraka";
- Katedra
(atau Tahta) Roma akan dihancurkan dan yang baru akan dibangun di Fatima;
- Di
kerajaan Yohanes Paulus II, batu
penjuru makam Petrus akan dipindahkan dan dibawa ke Fatima. Hal ini
terpenuhi pada tanggal 9 Maret 2004;
- Surat (Rahasia
Fatima) ini dapat dibuka oleh Bapa Suci, tetapi harus diumumkan setelah
Pius XII dan sebelum
1960;
- Jika dalam 69 minggu setelah perintah ini diumumkan, Roma masih melanjutkan kekejiannya, maka kota itu akan dihancurkan.
Lihat Rahasia yang diuraikan dalam bahasa Inggris di sini.
Seluruh versi yang Diuraikan dari Rahasia Ketiga dapat ditemukan di sini.
Menentang Bunda Maria
Yohanes XXIII berbicara tentang rahasia itu kepada sekelompok Kardinal terpilih
pada tanggal 8 Februari 1960. Sebuah pengumuman melalui kantor berita
ANI melaporkan bahwa: “Telah dinyatakan, di kalangan Vatikan yang sangat dapat
dipercaya, bahwa kemungkinan besar surat
itu tidak akan pernah dibuka, di mana Suster Lucia menuliskan
kata-kata yang disampaikan
oleh Bunda Maria sebagai sebuah rahasia
kepada tiga gembala kecil di Cova da Iria.”
Yohanes XXIII menentang keinginan Bunda
Maria, Roma melanjutkan kekejiannya, penyebaran paham Progresivisme, yang akan mengakibatkan kota itu dihancurkan seperti yang dijanjikan dalam Rahasia ini, dan hal itu telah dinyatakan dalam Kitab Wahyu serta banyak nubuatan Katolik lainnya.
Pada tanggal 4 Oktober 1820, Suster Anne Catherine Emmerick, yang menerima stigmata Tuhan kita, berkata:
“Ketika saya melihat Gereja St. Peter dalam kehancuran, dan dengan
cara yang begitu banyak dilakukan oleh para pastor yang sibuk dalam upaya penghancuran
ini – tidak ada dari mereka yang ingin melakukannya secara terbuka di depan orang
lain – saya sangat sedih dan tertekan hingga saya berseru kepada Yesus dengan
sekuat tenaga, memohon belas kasihan-Nya.”
“Kemudian saya melihat di hadapan saya Mempelai Surgawi (Yesus), dan Dia berbicara kepada saya dalam waktu yang lama… Dia berkata, antara lain, bahwa terjemahan Gereja yang begitu berbeda dari satu tempat ke tempat lain (tentang Fatima) berarti bahwa gereja tampaknya berada dalam kemunduran total. Tetapi ia akan bangkit kembali; bahkan jika hanya ada satu saja orang Katolik, Gereja akan mampu menaklukkan lagi karena ia tidak bergantung pada nasihat dan kecerdasan manusia. Juga ditunjukkan kepada saya bahwa hampir tidak ada orang Kristen yang tersisa yang mau menerima kalimat atau tulisan lama dari gereja.”
Perkataan Bunda
Maria kepada tiga visiuner Fatima pada 13 Juli 1917: “Pada akhirnya Hatiku yang Tak Bernoda akan
menang.”
Kalimat terakhir dalam nubuatan St. Maleakhi abad ke-12 membuatnya
kontroversial:
“Dalam penganiayaan terakhir terhadap Gereja Kudus Roma, akan ada Petrus orang Romawi yang akan
menggembalakan domba-dombanya melalui banyak kesengsaraan dan ketika hal-hal ini
selesai, kota tujuh bukit akan dihancurkan dan hakim yang mengerikan akan
menghakimi umatnya. (Apocalypse Bab
18:20). Dan berakhir sudah.” Dalam Kitab Suci, masa kesengsaraan ini sering kali berupa periode waktu 7 tahun.
Kita akan melihat lebih banyak nubuatan St. Maleakhi dan relevansinya dengan
Fatima dan zaman kita di artikel berikutnya.
--------------------------------
Silakan melihat artikel lainnya di sini:
Francis
Berterima Kasih Atas Penyimpangan Mengejutkan Dalam Homoseks Pastoral
Guadalupe: Pewahyuan Dan Nubuatan Kepada Luz
de María
Maria,
Sebuah Contoh Bagi Perang Spiritual
Pesan
kepada Shelley Anna – 4 Desember 2021
Akankah
Roma dihancurkan? – IV