Zaman Antichrist - II
https://traditioninaction.org/religious/g014_Ant-2.htm
Beberapa Orang Paus Menentang Pesan Fatima
By Homer Sweeney
Dalam artikel
terakhir kita melihat bagaimana Bunda Maria memberikan berbagai peringatan
tentang masa-masa apokaliptik yang berbahaya saat ini. Bunda Maria menyampaikan
kepada Marie-Julie Janenny adanya tindakan “penyingkiran para gembala” oleh
Gereja sendiri: “para pastor sejati yang akan digantikan oleh orang-orang lain
yang diasuh oleh Neraka, disuapi dengan segala macam kesesatan, segala bentuk kejahatan
dan kedurhakaan, yang akan menyelimuti jiwa mereka dengan kotoran … para pengkhotbah
baru dari sakramen-sakramen baru, bait suci baru, pembaptisan baru, serta
berbagai konfraternitas atau persaudaraan baru.”
Mgr. Felton: 'Sejak Pius X Gereja
memiliki beberapa orang paus yang lemah...'
Dari buku
catatan Mgr. Joseph Fenton, Diaries,
kita tahu bahwa, "sejak kematian St. Pius X [1914], Gereja telah diarahkan
oleh beberapa orang paus yang lemah dan liberal, yang telah membanjiri Hirarki
dengan orang-orang yang tidak layak dan bodoh".
Saya bertanya dalam hati, Mgr. Joseph Felton yang merupakan salah satu teolog
Amerika paling terkemuka pada paruh pertama abad ke-20, apakah dia juga memikirkan
para Uskup sejak Konsili Vatikan II? Kita tahu bahwa ada sebuah kelompok besar para
uskup dan kardinal yang terdiri dari orang-orang komunis dan freemason, dan
banyak dari mereka yang tidak terdidik di dalam dogma Gereja Katolik yang
sejati.
Pada tahun 1917 Bunda Maria di Fatima menampakkan diri sebanyak enam kali, antara Mei dan Oktober, kepada tiga gembala kecil, Lucy dan sepupunya, Jacinta dan Francisco. Perkataan Bunda Maria kepada ketiga anak kecil ini dengan jelas menguraikan alasan dari beberapa kali penampakannya di tempat itu.
Dalam kunjungan ketiganya kepada anak-anak Fatima pada tanggal 13 Juli 1917,
Bunda Maria menunjukkan kepada mereka penglihatan tentang Neraka dan mengatakan
kepada mereka: “Kamu telah melihat Neraka di mana jiwa-jiwa orang berdosa yang
malang pergi. Untuk menyelamatkan mereka, Tuhan ingin mengadakan di dunia ini sebuah
devosi kepada Hatiku yang Tak Bernoda. Jika apa yang kukatakan kepadamu ini
dilaksanakan, banyak jiwa akan diselamatkan dan akan ada kedamaian. Perang [WW
I] akan berakhir.
“Tetapi jika manusia tidak berhenti menghina Tuhan, maka yang lebih buruk lagi [WW
II] akan terjadi selama kepausan Pius XI. Ketika kamu melihat sebuah malam hari
yang diterangi oleh cahaya yang tidak dikenal, [25 Januari 1938], ketahuilah
bahwa ini adalah tanda besar yang diberikan Tuhan kepadamu bahwa Dia akan
menghukum dunia atas kejahatannya, melalui perang, kelaparan, dan penganiayaan
terhadap dunia. Gereja dan Bapa Suci.
Banyak orang akan bertekuk lutut kepada
Naga Merah Komunisme
“Untuk mencegah hal ini, aku akan datang untuk meminta konsekrasi Rusia kepada Hatiku yang Tak Bernoda dan Komuni Silih pada hari-hari Sabtu Pertama. Jika permintaanku ini dilaksanakan, Rusia akan bertobat dan akan ada perdamaian; jika tidak, ia akan menyebarkan kesalahannya ke seluruh dunia, menyebabkan perang dan penganiayaan terhadap Gereja. Yang baik akan menjadi martir, Bapa Suci akan banyak menderita dan berbagai bangsa akan dimusnahkan.
“Pada akhirnya, Hatiku yang Tak Bernoda akan menang. Bapa Suci akan mengkonsekrasikan
Rusia kepadaku dan ia akan bertobat dan sebuah masa damai akan diberikan kepada
dunia.”
Pada kunjungan berikutnya di bulan Agustus, Bunda Maria memberi tahu ketiga
anak gembala bahwa dia akan melakukan sebuah mukjizat agar semua orang akan
percaya, dan bahwa jika mereka tidak diculik pada bulan Agustus, hingga tidak
mungkin baginya untuk menampakkan diri kepada mereka di Cova pada tanggal 13
Agustus, maka keajaiban akan lebih besar lagi.
Ini adalah berupa Keajaiban Matahari
pada 13 Oktober 1917, keajaiban publik terbesar dalam sejarah dunia yang
disaksikan oleh sekitar 70.000 orang. Dalam 50 tahun terakhir, keajaiban luar
biasa ini jarang diakui oleh Gereja, dan bahkan lebih jarang lagi di dunia
sekuler, karena manusia abad ke-20 tidak percaya pada 'kisah-kisah abad pertengahan'.
Dan, jika Anda percaya, Anda dianggap bodoh oleh para elit yang merasa tahu
segalanya, yang sebagian besar adalah produk dari sekolah, universitas, dan
sekolah hukum kita yang condong ke pada paham dan ajaran sosialis dan penuh dengan
kebencian. Reaksi orang-orang ini menunjukkan bahwa mereka tidak dididik,
tetapi diindoktrinasi, untuk sebagian besar hidup mereka.
Sekali lagi, Perawan Maria mengatakan
kepada anak-anak Fatima untuk terus mendaraskan doa Rosario setiap hari dan
untuk “berdoa, banyak berdoa dan berkorban untuk orang berdosa; karena banyak
jiwa akan pergi ke Neraka, karena tidak ada yang mau berkurban dan berdoa untuk
mereka.”
Kardinal Pacelli memperingatkan terhadap berbagai reformasi
liturgi,
yang kemudian ia terapkan ketika menjadi Paus: sebuah misteri.
Sekitar tahun 1933, Kardinal Eugenio Pacelli,
calon paus Pius XII, membuat pernyataan
yang luar biasa tentang Fatima: "Saya tertarik tentang kepercayaan Sang Perawan
kepada Lucia kecil dari Fatima. Kegigihan Bunda yang baik dalam menghadapi
bahaya yang mengancam Gereja adalah sebuah peringatan ilahiah terhadap tindakan
bunuh diri orang-orang di dalam Gereja, dimana perubahan Iman, dalam liturgi,
teologi, dan jiwanya, akan mewakili tindakan bunuh diri ini.
"Saya mendengar di sekitar saya para inovator yang ingin membongkar Kapel
Suci, menghancurkan api universal Gereja, menolak ornamennya, dan membuatnya
menyesal atas masa lalunya yang bersejarah. Nah, sahabatku, saya yakin bahwa
Gereja Petrus harus menegaskan masa lalunya, atau jika tidak, ia akan menggali
kuburnya sendiri."
Ketika Kardinal Pacelli menjadi Paus Pius XII, dia memprakarsai berbagai prosedur untuk mengubah liturgi. Mengapa dia melakukan persis apa yang dia peringatkan, ini adalah sebuah misteri.
Meskipun dikatakan bahwa Pius XII hanya mencoba untuk menghindari konflik dan mungkin akan mempertahankan niatan para klerus berhaluan kiri, ini adalah alasan yang sangat buruk. Kita semua menyadari hasilnya: bahasa Latin praktis menghilang dari Gereja, Misa menjadi bergaya Protestan, Dogma yang seharusnya tidak dapat dirubah ternyata jatuh di bawah rentetan dan perubahan yang terus-menerus. Keselamatan umat beriman telah sangat terancam, dan jutaan umat Katolik kehilangan iman mereka sejak KV II. Ini hanya beberapa di antara banyak buah mengerikan lainnya.
Pada awal 1930-an Pius XI membuat marah Tuhan kita dengan tidak menaati permintaan
Bunda Maria dari Fatima dengan tidak mau mengkonsekrasikan Rusia kepada Hati
Maria yang Tak Bernoda, yang sebenarnya akan bisa mencegah Perang Dunia II, di
mana ada lebih dari 80 juta orang terbunuh. Perang itu juga mengakibatkan kesesatan
si Naga Merah besar tersebar ke seluruh dunia, seperti yang diprediksi Bunda
Maria akan terjadi.
Perkataan Tuhan kita pada
tahun 1931 kepada Suster Lucia adalah: “Beritahukan kepada para utusan-Ku
bahwa karena mereka mengikuti teladan Raja Prancis dalam menunda pelaksanaan
permintaan-Ku, maka mereka akan mengikutinya ke dalam kemalangan. Tidak akan
pernah ada kata terlambat untuk meminta bantuan kepada Yesus dan Maria.”
Louis XVI terbunuh & Monarki
berakhir karena Raja Prancis tidak mengindahkan peringatan dari Surga.
Bagaimana nasib Kepausan?
Kemudian pada tahun 1936, Sr.Lucia menulis
lagi tentang Tuhan kita yang mengeluh bahwa permintaan-Nya tidak
didengarkan:
“Mereka tidak mau mengindahkan permintaan-Ku. Seperti Raja Prancis, mereka akan
bertobat dan melakukannya, tetapi itu akan sudah terlambat. Rusia sudah akan
menyebarkan kesesatannya ke seluruh dunia, menyebabkan perang dan penganiayaan
terhadap Gereja. Bapa Suci akan banyak menderita!”
Bagian dari kisah Fatima ini masih harus diselesaikan.
Kemalangan Raja Louis XVI dari Prancis adalah akhir dari Monarki dan tiga tahun
kemudian dia dipenggal kepalanya.
Meskipun Suster Lucia tidak dapat
mengungkapkan isi Rahasia
Ketiga, dia memberitahu Pastor Schweigl dan yang lain-lainnya, bahwa
Rahasia Ketiga berisi dua bagian; tentang Paus dan tentang Dogma. Bagian dari
Dogma mudah dipahami saat ini dalam menghadapi kemurtadan secara menyeluruh di masyarakat.
Tetapi tentang para Paus, meskipun mereka tidak mematuhi Bunda Maria dari
Fatima, dengan menolak untuk mengungkapkan isi Rahasia Ketiga, namun mereka masih
nampak sebagai sahabat dan pendukung dari banyak misteri Fatima.
Namun fakta yang menyedihkan adalah bahwa mereka
sebenarnya adalah musuh.
Bersambung
--------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Giselle
Cardia, 20, 21, 23, 27 & 30 Nopember 2021
Francis
Merencanakan Pertumpahan Darah
Dikonfirmasi:
Francis Merencanakan Penghancuran Komunitas Ritus Romawi