BISHOP
SCHNEIDER:
IMAM-IMAM HARUS MENOLAK
PERINTAH DARI USKUP UNTUK MEMBERIKAN KOMUNI KEPADA PEZINA
by John-Henry
Westen
February 23,
2017 (LifeSiteNews) — Uskup Athanasius
Schneider dari
Kazakhstan mengatakan bahwa uskup-uskup yang memerintahkan kepada imam-imam
mereka untuk memberikan Komuni Kudus kepada umat Katolik yang bercerai dan menikah
lagi, mereka melakukan penyalah-gunaan
kekuasaan yang sangat parah.
Uskup seperti itu berarti memerintahkan kepada imamnya
untuk berbuat dosa dan jika ada seorang uskup atau bahkan paus sendiri, yang memerintahkan
saya untuk berbuat dosa, maka saya harus menolaknya,” demikian kata Uskup
Athanasius Schneider dalam
wawancara baru-baru ini dengan Rorate
Caeli and Adelante la Fe. “Saya harus taat kepada Allah dan karena itu dalam hal ini
imam itu harus berkata kepada uskupnya ‘Yang mulia, anda memerintah saya untuk berbuat
dosa dan saya tidak bisa melakukan hal itu. Saya harus taat kepada Allah dan saya
tak bisa taat kepada anda.”
“Dia (imam) harus menolak bahkan meskipun dia harus
kehilangan jabatannya,” demikian tambah Bishop Schneider. “Lebih baik anda kehilangan
segalanya daripada berbuat dosa melawan Perintah Allah.”
Seperti kita ketahui bahwa Uskup
Agung Malta telah mengatakan kepada para seminaris (calon imam) ‘pintu
seminari terbuka’ – hal ini berarti bahwa para seminaris itu bebas untuk keluar
dari pendidikan di seminari, yaitu jika mereka tidak setuju dengan uskup-uskup yang
mengijinkan pemberian Komuni kepada umat Katolik yang bercerai dan menikah lagi.
Di Columbia ada seorang imam yang dicegah
menjalankan profesi imamatnya karena imam itu, di dalam homilinya, bertekad
untuk menolak memberikan Komuni kepada para pezina. Uskup Rigoberto Corredor Bermúdez menuduh imam itu (Pastor Uribe Medina) ‘secara pribadi dan terbuka menyatakan penolakannya terhadap
ajaran-ajaran doktrinal dan pastoral dari Pope Francis, terutama yang berkaitan dengan perkawinan dan Ekaristi.
Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment