KONFRATERNITAS DARI PARA KLERUS KATOLIK MENGELUARKAN
PERNYATAAN BERSAMA MENGENAI AMORIS LAETITIA
Dengan menyatukan suara mereka menanggapi keprihatinan umat Katolik,
yang kini semakin meluas di seluruh dunia, sebuah koalisi organisasi klerus
internasional mengeluarkan pernyataan bersama mengenai anjuran apostolik post-synodal Amoris Laetitia.
“Sebagai anggota-anggota dari konfraternitas klerus Katolik internasional,”
demikian tulis para pengusung pernyataan itu, “kami berharap akan ada penafsiran
yang tegas terhadap anjuran Amoris Laetitia yang sejalan dengan ajaran serta
praktek Gereja Katolik.”
Salah satu penanda-tangan pernyataan itu adalah lembaga
Konfraternitas Klerus Katolik yang bermarkas di Amerika Serikat, yang di dalam website mereka mengatakan: “Kami
adalah asosiasi dari 600 orang imam dan diakon Katolik yang telah bersumpah untuk
mempertahankan kesucian pribadi, kesetiaan kepada Uskup Roma, komitmen kepada ajaran
teologis dan selalu patuh kepada ajaran-ajaran Magisterium yang otentik.” Surat
dari penyataan bersama itu juga memakai kop konfraternitas Australia, Inggris dan
Irlandia. Secara total, menurut Edward
Pentin dari media the National
Catholic Register, “…pernyataan itu mewakili ribuan imam dari seluruh dunia.”
yang menuntut dikeluarkannya penafsiran resmi (dari PF) atas Amoris Laetitia.
Namun sejauh ini PF tidak juga memberikan penegasan yang diminta
itu, bahkan dia terkesan tetap bertahan pada penafsirannya sendiri mengenai
pemberian Komuni kepada orang yang bercerai dan menikah lagi, dimana hal ini
disampaikan melalui sebuah media
yang tidak resmi.
Dan hal ini tak bisa menghentikan tindakan sesat dari uskup-uskup
di Malta dan Jerman,
bahkan termasuk kardinal yang menjadi wakil dari PF sendiri, yang bertugas pada
diosis Roma, diosis tempat PF berdomisili, untuk mengikuti tindakan yang dilakukan
oleh pemimpin mereka.
Pernyataan bersama
ini muncul 135 hari setelah munculnya dubia
dari empat orang Kardinal (Walter Brandmüller, Raymond Burke, Carlo
Caffarra, dan Joachim Meisner) yang dikirimkan
kepada PF, surat yang menyampaikan keraguan
mereka, keraguan teologis, mengenai anjuran PF di dalam Amoris Laetitia. Dan ada
lebih dari 25.000 umat Katolik dari seluruh dunia yang menanda-tangani
petisi dukungan kepada empat kardinal itu, selain juga dukungan dari para
ilmuwan Katolik serta uskup-uskup dari berbagai penjuru dunia. Namun sejauh ini
tak ada jawaban sama sekali dari PF.
Kemudian para
pengusul pernyataan bersama dari konfraternitas itu menyampaikan:
Pernyataan ini merupakan
reaksi atas semakin berkembangnya perbedaan pemahaman yang luas dan berkembangnya
perpecahan di dalam praktek pelaksanaan ajaran Gereja. Sebuah klarifikasi yang jelas
sangat diperlukan saat ini untuk memperbaiki penyalahgunaan anjuran apostolik Amoris
Laetitia yang bertujuan untuk melemahkan Tradisi Suci. Karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada empat orang Cardinal pemberani yang baru-baru
ini mengajukan dubia mereka kepada Tahta Suci, untuk meminta klarifikasi
tersebut. Selanjutnya Confraternitas mengakui bahwa dubia itu muncul keluar
dari rasa kasih kepada Gereja dan kepedulian mereka terhadap keselamatan jiwa-jiwa.
Seperti yang dijelaskan oleh para Cardinal itu, langkah mereka dengan mengajukan
dubia itu adalah sebagai wujud dari rasa hormat yang mendalam kepada Bapa Suci
kita, Paus Francis, dan sama sekali tidak ditujukan untuk mendorong perpecahan di
dalam Gereja. Bahaya besar terhadap persatuan Gereja karena meningkatnya sikap relativisme
moral haruslah dihadapi secara jujur dan hal itu harus diperbaiki secara menyeluruh.
Sebagai
pastor atau penggembala jiwa-jiwa, kami menyadari adanya banyak sekali tantangan
yang dihadapi pria dan wanita saat ini. Kami berusaha untuk membantu umat kami,
yang sering menghadapi situasi kehidupan yang kompleks, agar mereka mendengarkan
panggilan Kristus dan Injil-Nya. Tugas ini akan menjadi lebih mudah jika Gereja
mau menyampaikan ajarannya secara tegas dan jelas. Adalah penting juga bahwa praktek
disiplin Gereja selalu mengikuti ajaran dogmatisnya. Secara khusus, karena pada
saat ini ada banyak kebingungan yang muncul, maka perlu sekali untuk menjelaskan
bahwa Komuni Kudus tidak dapat diberikan
kepada orang yang memilih untuk hidup di dalam hubungan seksual dengan orang
lain diluar istri atau suami mereka yang sah.
Para penulis pernyataan
bersama itu berpendapat bahwa penjelasan di dalam ajaran Gereja haruslah tidak bertentangan dengan
penerapan hukum belas kasih, tetapi merupakan pelaksanaan dari hukum itu:
Dengan meminta
klarifikasi ini, yang menegaskan kembali ajaran yang kekal dari Gereja, adalah merupakan
tindakan kasih dari anak-anak Gereja yang setia yang memandang kepada Gembala Utama
kita untuk mencari bimbingan kebapaan darinya. Adalah menjadi keinginan kami agar
penjelasan ini memungkinkan kami dan imam-imam serta para diakon untuk
melaksanakan pelayanan kami dengan cara yang efektif dan tetap setia. Kami
berharap bahwa permintaan klarifikasi (kepada PF) ini menjadi kesempatan bagi Bapa
Suci untuk memberi makan dan memelihara kawanan yang telah dipercayakan
kepadanya oleh Tuhan dan mendukung kami, sebagai klerus, untuk melakukan hal
yang sama kepada umat.
Pernyataan
Confraternitas ini mewakili kelompok yang paling besar dari
Gereja Katolik saat ini untuk
bergabung dan mendukung
dubia dari
empat cardinal diatas.
No comments:
Post a Comment