Volume
2 : Misteri Kerahiman Allah
Bab 57
Berbagai manfaat
Perangsang bagi
semangat
Peringatan bagi kita
Kemungkinan masuk Api Penyucian
Cara-cara untuk
meloloskan diri dari Api Penyucian
Menggunakan cara-cara
itu
St.Catherine dari
Genoa
Jika para religius yang suci harus melewati Api Penyucian, meskipun tidak
sampai ditahan disana, apakah kita tidak takut bahwa kita bukan saja akan
melewatinya, tetapi juga harus tinggal lama ataupun sebentar disana ? Bisakah
kita hidup dengan rasa aman dengan sikap kita yang ceroboh ini ? Iman dan suara
hati kita mengatakan bahwa rasa takut kita kepada Api Penyucian cukup
beralasan. Lebih jauh lagi, para pembaca, aku mengatakan bahwa dengan sedikit
merenung, anda sendiri harus mengakui
bahwa hal itu adalah sangat mungkin, dan bahkan hampir pasti, bahwa anda akan
masuk kedalam Api Penyucian. Bukankah benar bahwa setelah meninggalkan dunia
ini jiwamu akan masuk ke salah satu dari tiga tempat yang ditunjuk oleh iman
kita, neraka, Surga atau Api Penyucian ? Akankah anda masuk neraka ? hal itu
adalah tidak mungkin, karena anda merasa takut akan dosa berat, dimana anda
tidak pernah melakukannya di dunia ini, ataupun menyimpannya tetap didalam hati
anda setelah anda melakukannya. Akankah anda pergi ke Surga ? Anada menjawabnya
segera bahwa diri anda tidak layak menerima karunia seperti itu. Masih ada Api Penyucian
saja, dan anda harus mengakui bahwa hal itu adalah mungkin, bahkan hampir
pasti, bahwa anda akan menuju tempat penebusan dosa itu.
Dengan menempatkan kebenaran yang menakutkan ini didepan mata kita,
janganlah mengira, pembaca yang terkasih, bahwa kita ingin menakut-nakuti anda,
ataupun menghilangkan harapan anda untuk memasuki Surga tanpa Api Penyucian.
Sebaliknya, pengharapan ini haruslah tetap tertanam didalam hati kita, karena
hal itu adalah semangat Yesus Kristus, yang selalu ingin agar para muridNya
siap melaksanakan penebusan dosa pada masa mendatang. Bahkan Dia meneguhan
Sakramen-sakramen dan segala cara untuk menolong kita didalam menciptakan
kepuasan pengadilan Allah selama di dunia ini. Namun cara-cara ini seringkali
dilupakan dan terutama melalui rasa takut dimana kita dirorong untuk
memanfaatkan sarana-sarana itu.
Kini apakah cara-cara itu yang harus kita lakukan untuk menghindari atau
memperpendek masa tinggal kita didalam Api Penyucian atau untuk meringankan
kerasnya hukuman itu. Hal itu adalah berupa tindakan dan perbuatan baik yang
paling banyak bisa membantu kita untuk menebus kesalahan-kesalahan kita di
dunia ini dan menemukan kerahiman dihadapan Allah, antara lain : devosi kepada
Perawan Maria Terberkati, kesetiaan mengenakan skapulir, kemurahan hati
terhadap orang-orang yang hidup maupun yang sudah meninggal, tindakan matiraga
dan kepatuhan, menerima Sakramen-sakramen dengan baik, terutama ketika mendekati
saat kematian, kepercayaan kepada Kerahiman Ilahi dan akhirnya, menerima
kematian secara suci didalam persekutuan dengan kematian Yesus Kristus di salib.
Cara-cara ini adalah cukup kuat untuk bisa membebaskan kita dari Api Penyucian,
dan kita harus menggunakan hal itu. Kini untuk melaksanakan hal itu dengan
sungguh dan keteguhan hati, satu syarat haruslah dipenuhi, membuat sebuah tekad
yang teguh untuk menebus kesalahan kita di dunia ini, bukan di Api Penyucian.
Tekad ini haruslah didasarkan kepada iman, yang mengajari kita betapa mudahnya
penebusan dosa itu jika dilakukan di dunia ini, dan betapa mengerikannya jika
hal itu dilakukan di Api Penyucian. Segeralah
berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia ditengah jalan,
supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu
menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan kedalam penjara.
Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum
engkau membayar hutangmu sampai lunas (Mat. 5:25-26).
Berdamai dengan musuh kita, yang dinyatakan oleh mulut Tuhan kita, berarti
menenangkan Pengadilan Ilahi, dan melakukan penebusan didalam kehidupan ini,
sebelum kita mencapai akhir yang tak bisa berubah itu, yaitu keabadian, dimana
segala tindakan penebusan sudah tidak dimungkinkan lagi, dan dimana kita harus
menyerah kepada kerasnya Penghakiman Allah. Bukankah nasihat dari Juru Selamat
ini amat bijaksana ?
Bisakah kita menghadap pengadilan Allah dengan membawa hutang yang amat
banyak yang sebenarnya mudah sekali hal itu kita lunasi di dunia dengan
beberapa tindakan penebusan dosa, tetapi yang harus kita bayar hingga
bertahun-tahun didalam siksaan didalam
Api Penyucian ? “Dia yang memurnikan dirinya dari kesalahannya saat ini”, kata
St.Catherine dari Genoa “akan memusakan dengan satu penny atas sebuah hutang
sebesar 1000 dukat. Dan dia yang menunda-nunda hingga sampai pada kehidupan
nanti untuk membayar hutangnya, haruslah membayar 1000 dukat bagi hutangnya
sebesar 1 penny di dunia. Karena itu kita harus mulai dengan niatan yang teguh
dan sungguh-sungguh untuk melunasi hutang-hutang itu sejak di dunia ini. Itulah
batu fondasinya. Fondasi ini jika sekali saja sudah diletakkan, kita harus
melaksanakannya dengan cara-cara yang sudah dikatakan diatas.
No comments:
Post a Comment