Volume
2 : Misteri Kerahiman Allah
Bab 55
Berbagai manfaat
Perintah yang terpuji
Mary Terberkati dari
malaikat
St.Peter Claver dan
orang negro yang sakit
Orang negro dan
rosario
Selain adanya pikiran-pikiran yang suci yang ditimbulkan oleh devosi kepada
jiwa-jiwa suci, maka jiwa-jiwa suci itu juga berperanan didalam kesejahteraan
penolongnya. Didalam biografi ‘Mary Terberkati dari para malaikat’ dari ordo
Gunung Karmel, dikatakan bahwa hampir-hampir tak bisa dipercaya betapa
seringnya terjadi penampakan-penampakan dari jiwa-jiwa di Api Penyucian yang
meminta pertolongannya, dan setelah itu mereka berterima-kasih kepadanya atas
pembebasan mereka. Sering sekali mereka, jiwa-jiwa suci itu, berbicara dengan
Suster yang terberkati itu, memberinya nasihat-nasihat yang berguna baginya
atau bagi Suster-suster lainnya, dan menyatakan segala sesuatu yang mengenai
dunia sebelah sana. “Pada hari Rabu didalam oktav Kenaikan ke Surga”, demikian
tulis Suster terberkati itu, “ketika sedang berdoa malam, salah satu jiwa dari
Suster-suster kami yang baik hati nampak kepadaku. Dia berpakaian putih,
dikelilingi oleh kemuliaan yang semarak, dan begitu cantik sekali sehingga tak
ada di dunia ini yang sebanding dengannya. Karena aku takut kalau-kalau hal itu
hanya tipuan dari setan, maka aku mempersenjatai diriku dengan tanda salib.
Namun dia justru tersenyum dan beberapa saat kemudian menghilang. Aku memohon
kepada Tuhan agar tidak membiarkan diriku ditipu oleh iblis. Malam berikutnya
Suster itu muncul lagi dan memanggilku dengan menyebut namaku. Katanya :”Aku
datang demi Tuhan untuk memberitahukan kepadamu bahwa aku sudah berada didalam
kebahagiaan belaian yang kekal. Katakanlah kepada Suster Kepala bahwa bukanlah
kehendak Allah untuk memberitahukan kepadanya tentang tempat tujuan yang sudah
menunggunya itu. Katakanlah kepadanya agar dia percaya kepada St.Joseph dan
kepada jiwa-jiwa di Api Penyucian. Setelah berkata demikian dia lalu
menghilang”.
St.Peter Claver, murid dari the Negroes of Carthagene, selalu dibantu
didalam tugasnya oleh jiwa-jiwa di Api Penyucian. Dia tidak mengabaikan
jiwa-jiwa dari orang-orang Negro yang dikasihinya setelah kematian mereka. Dia
melakukan silih, doa, Misa Kudus, mendapatkan indulgensi bagi mereka, kata
Pastor Fleurian, penulis biografinya. Sering terjadi bahwa jiwa-jiwa yang
berduka itu yang merasa yakin akan kemampuan St.Peter bersama Allah, datang
kepadanya dan meminta bantuan doa-doanya.
Sikap kurang percaya serta bersifat pemilih, demikian kata penulis yang
sama, dari abad kita ini, tidaklah bisa mencegah kita untuk menceritakan
beberapa kenyataan lagi. Hal itu mungkin nampaknya layak sebagai olok-olok para
pemikir modern yang bebas, tetapi bukankah hal itu cukup menjadi alasan untuk
menyadari bahwa Allah adalah Pengarang dari semua kejadian ini, dan lebih lagi
hal itu adalah otentik sehingga layak untuk menempati sejarah yang ditulis bagi
orang-orang Kristiani.
Ada seorang Negro yang sakit yang dia rawat di kamarnya di tempat tidur
miliknya, mendengar sebuah suara seperti suatu erangan yang keras pada malam
hari. Dia menjadi takut dan berlari kepada Pastor Claver yang saat itu sedang
berlutut berdoa. “Oh Pastor”, serunya, “suara apakah yang mengerikan itu, yang
menakutkan aku dan membuatku tak bisa tidur ?”. “Kembalilah, puteraku”, jawab orang
suci itu, “dan tidurlah tanpa merasa takut lagi”. Lalu setelah pembantunya
pergi ke tempat tidurnya, orang kudus itu membuka pintu kamar itu sambil
mengucapkan beberapa patah kata dan segera saja suara-suara mengerang itu
hilang.
Beberapa orang Negro lainnya yang sedang sibuk memperbaiki sebuah rumah
beberapa jauhnya dari kota, salah satu dari mereka pergi untuk mencari dan
memotong kayu di gunung yang dekat dengan tempat itu. Ketika dia melewati
hutan, dia mendengar namanya dipanggil dari atas sebuah pohon. Dia mengarahkan
pandangannya keatas, tempat asal suara itu, tetapi dia tidak melihat ada orang
disitu. Dan dia segera berlari menuju kawan-kawannya. Tetapi dia dihentikan
disebuah jalan yang sempit oleh ‘hantu’ yang amat menakutkan, yang nampaknya
hendak memukul dirinya dengan sebuah cambuk yang terbuat dari besi-besi panas
membara dan berkata kepadanya :”Mengapa kamu tidak membawa rosariomu ?
Selanjutnya bawalah benda itu selalu dan doakanlah rosario bagi jiwa-jiwa di
Api Penyucian”. ‘Hantu’ itu lalu menyuruhnya untuk meminta kepada nyonya rumah,
berupa tiga keping uang emas yang menjadi miliknya, dan hendaknya uang itu
dibawa kepada Pastor Claver agar diadakan Misa Kudus bagi intensinya, dan
kemudian dia menghilang.
Sementara itu suara-suara pukulan dan teriakan dari orang Negro itu telah
membuat para sahabatnya berlari menuju ke tempat itu, dimana mereka mendapati
dia dalam keadaan sekarat, dipenuhi oleh luka-luka dan tak bisa bicara. Mereka
lalu membawanya ke rumah dimana nyonya rumah itu lalu mengakui bahwa dirinya
telah berhutang uang sebesar itu kepada seorang Negro yang kemudian meninggal
beberapa waktu yang lalu. Pastor Claver setelah diberitahu hal ini, merayakan
Misa Kudus seperti yang diminta dan memberikan sebuah rosario kepada orang Negro
itu, yang sesudah itu, selalu berdoa dengan rosario itu setiap hari.
No comments:
Post a Comment