Volume
2 : Misteri Kerahiman Allah
Bab 64
Cara-cara untuk
menghindari Api Penyucian
Kepercayaan kepada
Tuhan
St.Francis de Sales
St.Philip Neri dan
Sr.Scholastica
Cara ke lima untuk mendapatkan karunia dihadapan pengadilan Allah adalah
dengan percaya sungguh akan KerahimanNya. “KepadaMu oh Tuhan, aku berharap
Jangan biarkan aku dipermalukan, demikian kata nabi (Mzm. 30). Sesungguhnya Dia
yang berkata kepada penjahat yang baik hati itu, “Hari ini kamu akan berada
bersamaKu di Surga”, maka kita akan mendapatkan banyak karunia jika kita
percaya sungguh kepadaNya. Sr.Francis de Sales berkata bahwa jika dia hanya
memikirkan kesedihannya saja, maka dia layak menerima api neraka. Namun dengan
penuh percaya akan kerahiman Tuhan dan akan jasa-jasa dari Yesus Kristus, dia
sungguh berharap untuk merasakan kebahagiaan dari orang-orang pilihan. “Dan apa
yang dilakukan Tuhan dengan kehidupanNya yang kekal”, kata St.Francis, “jika
tidak memberikan kehidupanNya itu kepada kita, makhluk yang hina ini, miskin,
tak berarti, seperti kita ini, yang tak memiliki pengharapan kecuali akan
kebaikanNya ? Terberkatilah Tuhan ! Aku memiliki pengharapan ini di kedalaman
hatiku, bahwa kita akan mengalami kehidupan kekal bersama Allah. Suatu hari
nanti kita akan dipersatukan di Surga. Beranilah, segera kita akan berada
diatas sana”.
Dia melanjutkan :”Kita harus mati diantara dua buah bantal. Yang satu
adalah mengakui dengan kerendahan hati bahwa kita tidak berhak menerima apa-apa
kecuali neraka. Dan yang lain adalah kepercayaan penuh bahwa Allah, didalam
kemurahanNya, akan memberi kita Surga”. Suatu hari dia bertemu dengan seorang
pria yang sangat ketakutan akan penghakiman Allah. St. Francis berkata
kepadanya :”Dia yang memiliki keinginan yang sungguh untuk melayani Allah dan
menghindari dosa, haruslah membiarkan dirinya disiksa oleh pikiran akan
kematian dan penghakiman. Jika hal itu ditakutkan, maka bukanlah rasa takut itu
yang melemahkan semangat dan menekan kerasnya jiwa itu, tetapi sebuah rasa
takut yang diselimuti oleh kepercayaan, maka rasa takut itu patutlah dipuji.
Pengharapan akan Allah : siapa yang berharap kepadaNya tak akan dikecewakan”.
Kita bisa membaca didalam biografi St.Philip Neri dimana pada suatu hari
dia pergi ke biara St.Martha di Roma. Salah satu religius disitu, Scholastica,
ingin berbicara secara pribadi dengannya. Wanita ini sudah lama merasa tersiksa
oleh rasa cemas, dimana dia tidak mau mengatakan hal itu kepada orang lain.
Namun dengan penuh percaya kepada orang kudus itu, dia membuka hatinya
kepadanya. Ketika Scholastica menemui St.Francis, sebelum dia berkata, hamba
Allah itu sudah mendahului berkata sambil tersenyum :”Kamu salah, puteriku,
dimana kamu percaya bahwa dirimu sudah ditakdirkan untuk masuk kedalam api yang
kekal. Surga itu adalah milikmu !”. “Aku tidak bisa mempercayainya, Pastor”,
jawab Scholastica dengan bernapas dalam-dalam. “Kamu tidak percaya ? Betapa
bodohnya kamu, kamu akan menyadarinya nanti. Katakanlah kepadaku, Scholastica,
bagi siapakah Yesus meninggal ?”. “Dia mati bagi para pendosa”. “Dan kini,
katakanlah kepadaku, apakah kamu orang kudus ?”. “Celaka !,” Scholastica
menangis, “aku adalah seorang pendosa berat”. “Karena itulah Yesus mati bagimu
dan yakinlah bahwa hal itu adalah untuk membuka Surga bagimu. Jelaslah bahwa
Surga adalah milikmu. Dan mengenai dosa-dosamu, kamu merasa jijik akan hal itu,
aku tidak ragu lagi”. Religius yang baik hati itu tersentuh oleh pengetahuan
ini. Terang memasuki jiwanya. Cobaan menghilang. Dan dari sejak saat itu, kata
yang manis ‘Surga adalah milikmu’ selalu memenuhi dirinya dengan penuh percaya
dan sukacita.
No comments:
Post a Comment