Vortex - katolisitas MANDIRI
Kadang anda
boleh mengaturnya sendiri
September 27, 2017
Situasi yang kini terjadi di dalam Gereja Katolik telah
berubah dari ‘krisis’ menjadi ‘kacau’. Sudah lama Gereja Katolik bergerak menuju
jalan ini, dan kita sekarang menyaksikan hasilnya: ketidaksetiaan dari banyak
orang dan (hampir) tidak adanya kepemimpinan, disiplin, keterampilan, dan visi
ke depan dari banyak orang yang duduk di dalam hierarki. Tidak peduli betapapun
banyaknya orang yang tidak ingin mendengar hal ini atau merasa tersinggung
karenanya, tetapi renungkanlah apa yang terjadi, betapapun hal itu terlalu
konfrontatif; tetapi itulah realita.
Tidak perlu kita melewati litani panjang dari Gereja yang sedang
surut. Juga tidak ada gunanya sekarang untuk mengatasi fondasi yang sudah usang
tentang bagaimana berbagai usaha menyedihkan untuk mulai menumbuhkan kembali
iman Katolik dengan melalui evangelisasi dan katekese yang berbasis ajaran Protestan,
namun semuanya akan bergerak turun dan menjadi tidak berharga lagi.
Yang penting untuk diketahui adalah bahwa Gereja telah hampir
sepenuhnya berubah. Umat Katolik yang biasa-biasa saja, mereka yang beragama Katolik
karena kumpulan sosialnya atau karena lahir dari etnis Katolik, kini sedang bergerak
menjauh dalam jumlah besar; dan anak-anak mereka juga tidak dipersiapkan dalam hal
Iman. Ini adalah kenyataan yang akan runtuh menimpa kepala para pemimpin Gereja
dalam beberapa tahun ke depan, hampir pada saat generasi pemimpin seperti Cdl.
Timothy Dolan menarik busur panahnya yang terakhir untuk menghabisi Gereja
Katolik - tujuh tahun atau lebih dari sekarang.
Semua yang menopang angka-angka statistik di atas kertas saat
ini adalah orang-orang Katolik yang sudah
tua dan peningkatan kecil dari imigran Spanyol, tapi hal itu tidak akan cukup
untuk mencegah hal-hal yang tak terelakkan. Orang-orang Katolik yang tua itu sudah
tidak akan ada lagi ketika Dolan dan kelompoknya sudah pensiun dan mereka tidak
akan memiliki cucu atau cicit. Dan kaum imigran Spanyol telah banyak meninggalkan
Gereja setelah satu generasi dengan tingkat yang menakjubkan - hampir 50
persen. Jadi, ya, ketika angka tersebut terpenuhi, anda mungkin akan mendengar hanya
sedikit saja bahasa Spanyol di dalam Gereja, namun keseluruhan Gereja sedang menyusut
secara dramatis, baik di Amerika Serikat dan di bagian lain dunia ini.
Lalu apa yang akan tersisa atau dari mana asal penggantinya?
Analisis mendalam dari komentar kami telah dengan jelas melukiskan ringkasan
dari keadaan ini.
Jadi, walaupun para uskup Gereja mungkin menyimpang dalam tugas
pekerjaannya dan membiarkan kelalaian atas doktrin-doktrin tertentu untuk
terjadi hingga mengarah kepada kesimpulan yang telah dijelaskan di atas, tetapi
anak-anak dan orang dewasa dalam banyak kasus telah mampu menyimpulkan keadaan
yang terjadi sebelum para klerus sempat berbicara. Dan, saya yakin, kekurangan
dalam hal pembentukan intelektual para klerus telah membuat mereka menanggapi
dengan perkataan berandai-andai, karena mereka tidak cukup mengetahui tentang sains
atau matematika atau filsafat atau bahkan detil sejarah, bahkan membuat tuduhan tertentu pada situasi
yang ada. Mereka tergerus di pojok kebodohan dan memegang erat paham fideisme
(doktrin bahwa iman adalah dasar dari segala pengetahuan), mereka menyanyikan lagu
"Feelinz" kepada kerumunan orang yang terlibat dalam apa yang oleh Freud
disebut sebagai orang yang ‘menghibur-diri-sendiri’ dan yang paling buruk:
mereka menyanyikan lagu-lagu dari para penyusup dan subversif homoseksual, yang
merupakan lagu kesenangan yang sesat yang dianggap sebagai ‘sakramen yang tertinggi’.
Hal itu sangat bagus. Kami memiliki beberapa orang pintar yang
terlibat dalam komentar-komentar kami.
Setiap orang yang peduli, betul-betul peduli terhadap Gereja,
nampaknya sudah sampai pada realitas yang ada, kecuali para pemimpin. Bahwa
segala sesuatu dalam Gereja bergerak menurun; dan itu akan dipulihkan kembali
oleh segelintir umat Katolik yang setia karena, terus terang saja, semua umat
yang tidak setia akan telah meninggal dunia atau akhirnya menjadi bosan dan mereka
pergi. Orang-orang yang tidak setia yang akan meninggal adalah orang-orang Katolik hippie
yang sedang menuju ke panti jompo sekarang dan yang lainnya lagi yang akan
pergi adalah generasi muda yang tidak peduli, karena tidak ada orang yang
memberi mereka penjelasan dan alasan atas semuanya ini.
Jadi apa yang akan tersisa adalah inti dari umat Katolik atau
orang-orang yang akhirnya bertobat yang akan menemukan kebenaran Iman yang
tersimpan disana-sini – bagaikan berlian yang berserakan – yang berharap
merasakan kemuliaan yang lebih besar. Intan-intan itu adalah kebenaran-kebenaran
Allah yang direnungkan, didoakan, dibaca berkali-kali, yang diwariskan oleh
orang-orang kudus dan mistikus, para martir, para doktor dan para bapa Gereja.
Kebenaran-kebenaran ini adalah harta Gereja, harta karun yang telah
disembunyikan selama ini oleh para pemimpin dan para klerus, dengan alasan
(mereka sendiri) agar hal itu tidak sampai menyinggung perasaan siapapun, namun
pada akhirnya hal itu telah dilupakan. Mereka bahkan tidak berpikir bahwa
kebenaran-kebenaran itu masih ada, tetapi sesungguhnya kebenaran itu memang ada
dan ia dilestarikan. Maka masalahnya sekarang adalah mengajarkan
kebenaran-kebenaran itu kepada diri anda sendiri – bisa dikatakan sebagai "Katolisitas
Mandiri " atau mungkin lebih baik dikatakan : "Katolisitas Cari
Sendiri."
Inilah fenomena yang sering digambarkan sebagai "membaca
ke dalam iman," yang mengacu kepada proses yang terjadi ketika seseorang
menemukan salah satu permata Iman dan kemudian mulai mengikuti jejak Gereja.
Mereka akan bertobat atau berubah dan sampai kepada Iman sejati, dan kemudian yang
terjadi: mereka terkejut, merasa malu, dan memilih kata apa pun yang anda
inginkan untuk menggambarkan keadaan apa mereka temukan di dalam Gereja. Mereka
melihat jurang yang lebar yang memisahkan kemuliaan-kemuliaan yang mereka baca menjelang
pembaptisan mereka dengan penerimaan atau pengabaian perbuatan dosa yang mereka
dengar dari mimbar kotbah dan dari seminar-seminar Gereja, dan dari tingkah
laku para klerus dan hirarki.
Jadi, apa obatnya? Baiklah, pertama adalah doa. Seorang
Katolik harus berlandaskan kepada doa, doa yang tekun, jika bukan doa formal (secara
verbal) maka bisa berupa doa-doa ringkas sepanjang hari, dgncara berbisik di dalam hati. Untuk menggarisbawahi
pentingnya kehidupan doa itulah mengapa kita memulai Doa Pagi dan Doa Malam
dari kapel kita, yang tersedia setiap hari kerja, di sini, di tempat perutusan Church Militant ini.
Dan untuk mengenal Iman, yang secara intelektual disebut memiliki
Iman, kita memiliki saluran Premium dengan beragam format program, menyajikan
hampir semua topik tentang Iman yang dapat anda pikirkan untuk membantu orang
jatuh cinta kepada Bunda Gereja yang kudus; dan kasih ini, ingat, adalah
tindakan dari kehendak bebas kita, bukan karena emosi atau perasaan yang kemudian
anda benarkan.
Awal "percintaan" dengan Iman akan menyulut kasih yang
dalam, dan jika hal ini dikejar secara benar, maka jalan itu adalah berupa doa.
Keinginan anda akan menjadi keinginan yang menyelamatkan yang akan anda bawa saat
anda memasuki keabadian, dan doa adalah segala sesuatu yang akan anda lakukan
dalam keabadian. Maka hendaklah anda mengasihi Iman - anda harus merindukannya -
dan lengkapilah hal itu dengan doa untuk menjaga agar kasih itu tetap hidup dan
tumbuh semakin dalam.
Anda bisa melakukan keduanya bersama kami, setiap hari atau
hampir setiap hari. Dan satu doa yang mungkin merupakan doa yang paling
penting, yang kita semua perlu tawarkan : adalah doa bagi Gereja. Belum pernah terjadi
sebelumnya dalam 2.000 tahun sejarah kudusnya, Gereja menderita begitu besarnya
seperti saat ini.
So join us in prayer, Premium viewing
and pleading to Heaven to bring order to this current chaos. Heaven help us!
Jadi bergabunglah bersama kami
didalam doa.
+++++++++++++++++++++
Catatan:
Yang dimaksud dengan Cdl.
Timothy Dolan di atas adalah seorang cardinal yang bertugas di keuskupan agung
New York. Dia sangat terkenal sebagai pendukung kuat kaum gay, kaum homosex,
LGBT dan pasangan kumpul kebo. Dia bersahabat erat dengan pastor James Martin.
Pastor ini juga adalah seorang homosex, pendukung kuat LGBT. Dia menulis buku berikut
ini:
Cdl. Timothy Dolan sendiri juga
terkenal sering ikut serta dalam berbagai kegiatan kaum LGBT di New York dan di
kota-kota lain di Amerika Serikat.
Berikut ini salah satu foto Cdl.
Timothy Dolan:
Kedua tokoh ini kini menjadi orang
dekat dan penasihat PF.
Silakan melihat artikel lainnya
disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment