Dengan
nada emosional Cdl. Woelki berkata:
DEBAT
MASALAH INTER-KOMUNI ADALAH DEBAT MASALAH HIDUP DAN MATI
Kamis lalu, pada hari Pesta
Corpus Christi, Kardinal Rainer Woelki, salah satu dari tujuh uskup Jerman yang
menentang
selebaran yang berisi anjuran dari beberapa uskup Jerman yang membuka kemungkinan
pasangan Protestan-Katolik untuk menerima Komuni Kudus, memberikan pidato yang
menyentuh pada akhir Prosesi dan Misa Kepausan di Katedral Cologne.
Dalam pidatonya, Kardinal
Woelki menegaskan bahwa dia tidak akan menyerah dalam perjuangannya di jalan yang
benar berkaitan dengan masalah inter-Komuni (pemberian Komuni kepada umat non-Katolik).
Dia berkata bahwa pertanyaan ini bukanlah "omong kosong," tetapi,
lebih tepatnya: "Dalam masalah ini, kita berbicara soal hidup dan mati!
" "Ini adalah tentang kematian dan kebangkitan. Ini adalah tentang
kehidupan kekal,” demikian tambah Woelki. "Di sini kita berbicara tentang Kristus,
ini adalah tentang Gereja-Nya, dan dengan demikian ia langsung menuju kepada
inti masalah."
Kardinal itu dan penerus
Kardinal Joachim Meisner dari Jerman, sebagai Uskup Agung Cologne, melanjutkan
dengan berkata:
Itulah sebabnya kita harus
berjuang untuk itu dan menemukan jalan yang benar -- yaitu Jalan Tuhan yang telah
Dia tunjukkan kepada kita, bukan jalan yang lain. Tuhan sendiri adalah Jalan,
Kebenaran, dan Kehidupan.
Kardinal Woelki, yang bersama
dengan enam uskup Jerman lainnya telah menulis sebuah surat kepada Vatikan
sebagai protes terhadap selebaran yang menganjurkan inter-Komuni di Jerman
baru-baru ini. Dia menolak klaim bahwa dirinya telah mendukung usulan itu di belakang
Kardinal Reinhard Marx, kepala Wali Gereja Jerman. Kardinal Woelki mengatakan:
"Saya menjawab dengan kutipan Kitab Suci: Saya muncul secara terbuka dan
bebas, dan saya menulis dan mengatakan apa yang perlu ditulis dan dikatakan,
dalam semua publisitas."
Uskup Jerman itu juga
memperingatkan agar Gereja Katolik di Jerman tidak berubah menjadi “gereja
nasional.” “Kami bukanlah gereja nasional.” Woelki, yang nampak emosionil ketika
berbicara, bersikeras bahwa semua gereja nasional di dunia harus berjalan
bersama sebagai anggota Tubuh Mistik Kristus. “Kita berjalan menuju Kristus, di
dalam kesetiaan ke pada Deposit Iman, seperti yang telah diwariskan kepada kita
oleh para Rasul.” Dia juga mendorong umat untuk “memperdalam imanmu akan Ekaristi
Kudus” yang merupakan “detak jantung dari Gereja."
Woelki akhirnya mengajak seluruh
umat Katolik untuk bekerja bersama-sama, bukannya saling bertentangan satu sama
lain.
Homili-nya itu disambut hangat
oleh seluruh umat dengan tepuk tangan meriah.
Ucapan Kardinal Woelki ini tidak
hanya mengungkapkan iman yang dalam dan kesetiaan yang besar kepada Tuhan kita di
dalam Ekaristi Kudus, dan kesetiaan ke pada ajaran tradisional Gereja Katolik, tetapi
ia juga menegaskan kembali keputusannya untuk menentang sikap liberalisasi
berkaitan dengan pertanyaan tentang pemberian Komuni Kudus bagi pasangan yang Protestan.
Baru-baru ini, pada tanggal 18 Mei, Kardinal Woelki bertemu
dengan Paus Fransiskus di Roma, dan para pengamat Katolik berasumsi bahwa perdebatan
soal inter-Komuni di Jerman menjadi topik pembicaraan Kardinal Woelki dengan Paus
Fransiskus. Namun tidak ada informasi yang diberikan oleh Vatikan mengenai isi
pertemuan 18 Mei itu.
Namun, kenyataan bahwa
Kardinal Woelki masih tetap berdiri tegak dan penuh semangat membela Kristus yang
ada di dalam Ekaristi Kudus, adalah tanda yang paling menggembirakan bagi kita.
Silakan melihat artikel lainnya
disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment