IHS – Maria
Valtorta:
MELIHAT LEBIH
DEKAT AKTIVITAS DAN JERAT MALAIKAT DURHAKA
Lucifer itu sangat cerdas, selain lihai. Dia
menggunakan kelihaiannya untuk memasang jeratnya, tetapi menggunakan kecerdasannya
untuk mempertimbangkan apakah dan kapan serta bagaimana dia dapat menimbulkan penderitaan
kepada-Ku dan menghancurkan suatu makhluk manusia. Percayalah, bahwa dia tidak
pernah membuang-buang waktunya tanpa tujuan.
(CEV) "The Notebooks 1944", p. 561
Yesus berkata: Lucifer itu
sangat cerdas, selain lihai. Dia menggunakan kelihaiannya untuk memasang
jeratnya, tetapi menggunakan kecerdasannya untuk mempertimbangkan apakah dan
kapan serta bagaimana dia dapat menimbulkan penderitaan kepada-Ku dan
menghancurkan suatu makhluk manusia. Percayalah, bahwa dia tidak pernah
membuang-buang waktunya tanpa tujuan.
Oleh karena itu, meskipun dia
ada di mana-mana di bumi, tetapi dia memiliki begitu banyak hal yang harus
dilakukan di antara banyak orang yang menghuni dunia ini. Dan karena perhatian manusia
itu bersifat terbatas dan keinginan yang kecil sekali untuk melakukan kebaikan,
hal ini membuat kekuatan Lucifer menjadi benar-benar hebat - hampir menjadi
kemahakuasaan atas makhluk manusia. Dia harus, Aku berkata kepadamu, menghitung
waktu yang dimilikinya dengan sangat hati-hati dan tidak menyia-nyiakan
sedikitpun waktu itu demi keuntungannya. Keuntungannya yang luar biasa adalah
dengan mengisi hingga sepenuh-penuhnya ruang-ruang neraka dengan harta yang
dicuri dari jiwa-jiwa milik Tuhan.
Dia adalah benar-benar pekerja
yang tak kenal lelah. Di atas sana, Dia Yang Tak Kenal Lelah berusaha melakukan
hal-hal yang baik bagi kamu. Di bawah sini, dia yang tak kenal lelah melakukan
segala kejahatan bagimu. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu bahwa dia
lebih beruntung daripada Tuhan. Jumlah manusia yang dikalahkannya lebih banyak
dari pada milik-Ku.
Tapi, seperti yang kamu mengerti
dari kalimat pendahuluan, dengan menjadi lihai, cerdas, dan sibuk, dia tidak
bisa melibatkan dirinya sendiri pada semua orang dengan tingkat yang sama. Dia
tidak bisa. Ya, dalam kejahatannya dia adalah seorang yang sangat disiplin jika
menyangkut ide-ide yang dia kejar, sepenuhnya dia memusatkan perhatiannya untuk
itu, dan dia tidak terganggu atau mengenal kompromi, keletihan, ataupun
penundaan! Seandainya saja kamu, umat manusia, mau mengejar kebaikan, seperti halnya
setan mengejar kejahatan! Tetapi kamu tidak mau melakukan hal itu.
Lucifer, sebagai mahluk yang penuh
kecerdasan, sedikit sekali memberi perhatian kepada manusia (ketika usia manusia
itu masih kanak-kanak), membatasi dirinya hanya untuk mengamati manusia dan
menganggapnya sebagai kambing masa depan, yang mungkin bisa dimasukkan ke dalam
kawanannya. Ketika manusia itu mulai memiliki kemampuan untuk berkeinginnan dan
untuk berpikir — setelah usia tujuh tahun, setan mulai meningkatkan
perhatiannya kepada manusia dan mulai memasukkan ajarannya.
Pelayanan malaikat memerintahkan
dan menuntun jiwa manusia dengan kata-kata terang. Sedangkan pelayanan setan
memerintahkan dan menghasut jiwa manusia dengan kata-kata kegelapan. Ini adalah
perjuangan tanpa akhir. Yang satu akan menjadi pemenang, dan yang lainnya, yang
kalah. Malaikat terang dan malaikat kegelapan bertempur di sekitar jiwa manusia
sampai tibanya waktu keabadian, masing-masing berusaha untuk menyeret mangsanya
agar menjauh dari yang lain, sehingga yang pertama (malaikat) dapat
menyerahkannya kembali kepada Tuhan, di dalam terang, setelah menaunginya di
bawah perlindungan sepanjang hari di bumi, atau yang terakhir (setan) dapat
menyeretnya bersama dirinya ke dalam kegelapan jika itu adalah kemenangannya yang
terakhir.
Di antara kedua pihak yang
bertempur itu (malaikat dan setan), bagaimanapun juga ada pihak yang ketiga,
yang pada intinya, adalah tokoh yang paling penting. Itu adalah manusia yang
sedang diperebutkan. Manusia bebas untuk mengikuti keinginannya dan dia dianugerahi
dengan kecerdasan dan nalar, dilengkapi dengan kekuatan Rahmat yang tak
terhitung besarnya yang diberikan kepadanya melalui Pembaptisan serta Sakramen-sakramen
untuk mempertahankan dan meningkatkan Rahmat itu.
Rahmat, seperti yang kau tahu,
adalah merupakan persatuan jiwa dengan Tuhan. Karena itu, Rahmat seharusnya bisa
memberimu banyak kekuatan untuk membuatmu tak bisa ditembus dan tak bisa dicemari
oleh jerat setan dan segala kebusukan, karena persatuanmu dengan Allah
seharusnya menjadikan dirimu seperti setengah-dewa. Tetapi untuk tetap dalam keadaan
seperti itu kamu sendiri harus mau. Seseorang harus berkata kepada setan dan
kepada dirinya sendiri, 'Saya adalah milik Tuhan dan hanya ingin menjadi milik
Tuhan.'
Ketaatan kepada ajaran-ajaran dan
nasihat; upaya yang terus menerus untuk mengikuti, mengejar, dan melaksanakan kebaikan,
dan kebaikan yang lebih besar lagi; kesetiaan mutlak dan kewaspadaan yang menetap;
semangat untuk mengatasi diri sendiri dan rayuan dari luar yang berupa nafsu
berahi serta berbagai bentuk tipuannya.
Namun hanya sedikit, sangat
sedikit, terlalu sedikit, orang yang mampu melakukan hal ini. Lalu? Dan setan
sangat memperhatikan hal ini, hingga menjadi mudah baginya untuk menangkap
kapanpun seseorang menginginkannya dan sangat lambat untuk melarikan diri
ketika mereka telah berhasil direbut. Setan melakukan tindakan seperti yang
dilakukan kucing terhadap tikus. Kucing akan merebut tikus, mencekiknya
sedikit, mengejutkannya, dan kemudian meninggalkannya; setan membatasi dirinya dengan
memamerkan cakar dan gigitannya jika si tikus menunjukkan tanda-tanda mencoba
melarikan diri dengan rasa takut-takut. Tidak ada lagi lainnya. Kucing tahu bahwa
tikus itu sudah menjadi 'miliknya' dan dia tidak menghabiskan banyak waktu
untuk tikus itu, atau mengerahkan banyak kecerdasan baginya.
Tetapi terhadap 'milik-Ku'! Oh, jika
menyangkut milik-Ku, itu adalah cerita yang lain! Manusia adalah mangsa yang
paling merangsang nafsu lapar setan. Manusia adalah ‘bisa ditembus.' Dan setan,
sebagai pemburu yang ahli, tahu bahwa adalah sangat bermanfaat jika berhasil
menang dalam permainan yang sulit. Manusia adalah 'sukacita' Tuhan. Dan setan
sangat bersorak sorai kapanpun dia dapat menimbulkan penderitaan dan rasa sakit
serta kekecewaan kepada Tuhan.
Setan selalu hidup dalam
kebencian. Sebagaimana Tuhan selalu hidup dalam kasih. Setan adalah Kebencian. Dan
Tuhan adalah Kasih. Kebencian adalah darahnya setan. Dan Kasih adalah Darah-Ku.
Setan kemudian meningkatkan perhatian dan pengawasannya kepada orang-orang yang
menjadi milik-Ku.
Memasuki mainan benteng yang
dibongkar adalah permainan anak-anak. Raja Neraka yang kejam tidak menginginkan
hal ini. Setan menginginkan benteng Allah, dengan batu-batu yang bersih dan
halus, sejernih kristal, yang kokoh seperti baja, bahkan di dalam celah yang paling
dalam sekalipun, yang berasal dari ceruk-ceruk yang mengalir keluar, seperti
keluarnya cairan bening dari dalam keluar, yang menyandang Nama yang tersuci,
terpahat di mana-mana: TUHAN. Itulah Nama yang manusia kasihi, layani, dan mereka
ucapkan, dengan roh pujian mereka, dengan setiap detak jantung mereka. Setan berusaha
untuk merebut manusia, untuk membawamu, untuk mencabik-cabikmu dan menyeretmu dari-Ku,
untuk menghapus Nama itu dari tiga keberadaanmu (sebagai roh, daging, dan penalaran),
untuk membuatmu, sebagai bunga-bunga di kebun-Ku, menjadi busuk dan layak bagi nerakanya,
dan membuatmu menertawakan dan menghujat Tahta Ilahi, untuk menyoraki kemenangannya
atas manusia dan atas Tuhan. Ini semua adalah kebahagiaan setan.
Semakin besar kamu menjadi 'milik-Ku',
semakin besar dia bersikeras untuk menjadikanmu sebagai miliknya. Dan karena
ada kewaspadaan yang tekun dan kehendak bebas di dalam dirimu, maka dia, si Licik
itu, tidak akan mengikuti dan mengejarmu dengan cara-cara yang digunakan untuk
yang lain. Tetapi dia akan menyerangmu dengan melalui pengkhianatan, dari jarak
yang jauh dan lebih panjang, pada saat-saat yang paling tidak terduga, dan dengan
alasan yang paling tidak masuk akal. Dia mengambil keuntungan dari rasa sakitmu,
kebutuhanmu, pengabaian yang kau alami, kekecewaanmu, dan menerkam kamu seperti
macan kumbang pada saat kamu masih merasa kagum kepadanya, ketika kamu mengalami
saat-saat kelemahan; dia berharap untuk mengalahkan kamu dan menebus semua
kelahananya terhadap dirimu di saat-saat sebelumnya.
Sarananya? Tak terhingga
banyaknya. Metodenya? Satu saja. Yaitu: kebaikan hati, kebohongan dengan kata-kata
yang manis, logis, dan penampilan persahabatan yang menarik, yang ingin
membantu kamu. Apakah kamu sudah menerima serangan? Dan kamu masih akan lebih
dan lebih pintar lagi. Oh, betapa pahit bagi-Ku dan bagi kamu! Kamu akan
menerima mereka semakin rela, dan mereka akan cukup halus untuk menipu bahkan
orang yang cerdas sekalipun. Cerdas dalam istilah manusia. Jiwa yang Kukasihi atas
kesederhanaannya yang diresapi oleh Tuhan dan mempertahankan dirinya seperti
itu, tidak dapat ditembus dengan semua kelicikan yang halus itu.
Dia akan melukai bagian luar
tubuhmu. Tetapi kehormatan seorang prajurit adalah berupa bekas luka-luka yang
menandai tubuhnya dan berkata, "Tanda ini adalah bukti pertempuran yang jantan."
Dan semakin banyak tubuh seorang prajurit yang tergores dengan tanda-tanda ini,
semakin besar dunia membungkuk ke arah orang yang gagah berani itu.
Dalam pertempuran rohani, hal
yang sama juga akan terjadi. Dan luka-lukamu, yang tidak sampai membahayakan
jiwa, tetapi hanya membuat apa yang menjadi pelindung untuk raja- roh menjadi lebam-lebam,
itu adalah kehormatanmu. Dan karena hal itu kamu akan dihormati di Surga.
"Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu bahwa kamu menerapkan istilah
'para martir' hanya bagi mereka yang tewas karena perbuatan para tiran. Tetapi
semua orang kudus-Ku adalah martir. Karena untuk menjadi orang kudus mereka harus
mengalami penganiayaan oleh setan dan tetap setia kepada-Ku. Kemuliaan bagi mereka
yang berhasil menang! Sambutan pelukan Surgawi adalah bagimu."
Silakan melihat artikel lainnya
disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment