These Last Days News - May 19, 2022
LifeSiteNews.com reported on May 18, 2022:
by Raymond Wolfe
“Umat Katolik harus menolak pernyataan yang bertentangan
dengan iman bahkan meski Paus yang mengucapkannya,” demikian kata bunda Miriam dalam episode
terbaru LifeSite “Mother Miriam Live!”
“Ketika Paus mengatakan sesuatu yang
berdosa, sesuatu yang tidak akurat, sesuatu yang bertentangan dengan iman,” kata biarawati
Benediktin itu, “maka kita tidak hanya memiliki hak untuk tidak percaya, tetapi
kita juga tidak boleh percaya. Kita harus mengikuti Tuhan dan bukan manusia,
bahkan meski orang itu adalah Bapa Suci, jika
dia tidak mengatakan apa yang benar.”
“Yang pertama kita taati adalah Tuhan, selalu,” demikian
bunda Miriam menekankan. “Dan jika Paus
mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan Iman atau apa yang telah Tuhan
katakan melalui Firman-Nya atau dalam Hukum Alam, maka kita tidak usah patuh. Kita tidak usah mematuhi Paus.”
Gereja Katolik mengajarkan bahwa
Kristus menganugerahkan kepada Paus Roma karisma infalibilitas dalam hal iman
dan moral, tetapi bahwa ia hanya menjalankan infalibilitas “ketika, sebagai
gembala tertinggi dan guru semua umat beriman … dia menyatakan dengan tindakan definitif sebuah doktrin yang
berkaitan dengan iman atau moral,”
sebagaimana dinyatakan oleh Konsili Vatikan Pertama.
Pada kenyataannya,
paus Francis tidak pernah membuat pernyataan yang tidak bisa
salah, demikian kata bunda Miriam.
Komentar-komentar bunda Miriam menggemakan komentar St. John Henry Newman, yang menulis dalam Suratnya kepada Duke of Norfolk bahwa jika seorang Paus menganjurkan sebuah tindakan yang tidak bermoral, seperti berbohong, maka “perintahnya akan sia-sia, seolah-olah dia tidak mengeluarkannya, karena dia tidak memiliki kuasa atas Hukum Moral.”
Paus Francis telah bertindak salah tentang vaksinasi COVID, LGBT dll
Bunda Miriam secara khusus menunjuk pada pendapat paus
Francis bahwa vaksinasi COVID-19
adalah “tugas moral” dan “tindakan kasih.” Dalam catatan doktrinal tahun 2020,
Kongregasi Ajaran Iman menyatakan bahwa vaksinasi
bukanlah “kewajiban moral.”
“Jadi, ketika paus Francis mengatakan tidak apa-apa untuk menerima vaksin, maka dia telah melampaui wewenangnya dan dia mengatakan bahwa adalah
tidak baik untuk menolak
vaskin itu,” kata Bunda Miriam. “Maka paus
telah salah dalam hal ini, dan dia salah dalam kasus-kasus lainnya juga.”
"Saya bukannya hakim, tetapi kami tahu ajaran Gereja Katolik."
Bunda
Miriam juga menyoroti pesan
terbaru dari paus Francis kepada aktivis LGBT, pastor James Martin, SJ, di mana paus ini menyarankan bahwa umat
Katolik yang "menolak" apa yang disebut "Katolik LGBT" maka mereka
adalah milik sebuah "sekte" dan bukan
milik Gereja Katolik.
Pernyataan itu adalah “tidak benar,” kata bunda Miriam,
dan dia menunjukkan bahwa “tidak ada
yang namanya ‘Katolik LGBTQ.’”
“Jika Anda menyebut diri Anda seorang Katolik dan Anda
mempraktikkan homoseksualitas atau hubungan dengan sesama jenis yang kemudian menyebutnya sebagai ‘perkawinan’ atau persatuan, atau jika Anda aktif
melakukan hubungan sexual dengan sesama jenis, maka Anda telah mengucilkan (exkom) diri Anda dari Gereja,” kata bunda Miriam bersikeras. “Anda mungkin dibaptis sebagai seorang Katolik,
tetapi Anda tidak sedang dalam perjalanan ke surga, dan Anda tidak dalam posisi yang baik di hadapan Tuhan.
Anda perlu bertobat.”
Bunda Miriam menambahkan bahwa “mereka yang bertobat, yang
menjalani gaya hidup selibat dan yang menghormati Tuhan, ya, mereka akan
menjadi Katolik, tetapi mereka tidak lagi boleh menyebut
diri mereka ‘LGBTQ’ karena mereka harus tahu
bahwa perbuatan itu sangat tidak menghormati
Tuhan.”
“Yesus mati bagi kalian semua, semuanya. Tetapi Dia tidak akan mau menerima gaya hidup yang berdosa,” katanya, dan dia juga menyatakan bahwa “kita dapat memiliki kecenderungan
tertentu tanpa melabeli diri kita sendiri dengan cara yang tidak membantu Anda,
seolah-olah Tuhan tidak dapat mengubah Anda atau mengubah keadaan.”
Paus Francis telah berulang kali
mengejutkan umat Katolik yang setia dengan dukungan
publiknya terhadap hubungan sesama
jenis, yang bertentangan dengan ajaran Gereja.
Paus Argentina ini telah memicu banyak kontroversi dengan banyak sekali pernyataan meragukan lainnya, seperti bahwa “keragaman agama”
adalah “dikehendaki
oleh Tuhan” dan bahwa “orang yang murtad”
masih termasuk
dalam ‘persekutuan
orang-orang kudus’, serta dengan nasihat
apostoliknya tahun 2016 Amoris Laetitia
dan skandal "Pachamama", antara lain.
'Pernikahan' sesama jenis adalah 'bukan cinta sama sekali'
Di segmen sebelumnya, bunda Miriam
juga membahas klaim seorang pendengar bahwa masih mungkin
ada “pernikahan' homoseksual yang
penuh kasih".
"Tidak ada yang namanya 'pernikahan' homoseksual," demikian koreksinya. “Ada yang namanya hubungan homoseksual. Tetapi
pernikahan adalah antara seorang pria dan seorang wanita, bukan antara dua pria
atau dua wanita. Itulah yang Tuhan ciptakan.”
“Ketika kita berada di luar kehendak Tuhan, ketika kita
mendukung apa yang berada di luar kehendak Tuhan, itu sama sekali bukan cinta,”
melainkan, “mengirim orang kepada nasib akhir
yang merupakan siksaan selamanya,” katanya.
“Tidak ada homoseksual, atau melakukan
homoseksual atau sodomi, yang akan masuk Kerajaan Surga, dan siapa pun yang
tidak masuk Kerajaan Surga pastilah masuk
neraka,” lanjut bunda Miriam.
"Tidak ada yang namanya 'pernikahan' homoseksual yang
penuh kasih'. Tidak ada seperti itu."
--------------------------------
"Manusia tidak boleh memaafkan
kejahatan atau merasionalisasi dosa. Homoseksualitas adalah kekejian di mata
Tuhan dan manusia! Sang Pencipta mengutuk mereka yang tidak bertobat dari dosa
ini." - Our Lady of the Roses, Bayside, 5
Agustus 1977
“Apakah kamu begitu buta sehingga kamu tidak mengenali percepatan dosa di antara kamu? Pembunuhan berlimpah, pencurian, segala macam pembantaian, penghancuran jiwa-jiwa muda, aborsi, homoseksualitas, yang dikutuk sejak awal oleh Bapa Yang Kekal. Namun dosa telah menjadi cara hidup. Dosa bisa diterima oleh manusia sekarang, bahkan hingga hakim tertinggi di negerimu dan di seluruh dunia. Seperti apa yang kau tabur, seperti itulah yang akan kau tuai. Dosa adalah kematian, bukan hanya roh, tetapi juga tubuh. Perang adalah hukuman atas dosa manusia, keserakahannya, ketamakannya." - Our Lady of the Roses, Bayside, 14 Agustus 1981
------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Anne,
lokusi 26 Maret 2021 (2 dari 5)
Anne,
lokusi 27 Maret 2021, (3 dari 5)
Anne,
lokusi 27 Maret 2021 (4 dari 5)
Anne,
lokusi 27 Maret 2021 (5 dari 5)
Peringatan
Profetik Kardinal
Manning Dari Ceramahnya Tahun 1861
Gereja
Jerman Akan Melegalkan Pemberian ‘Berkat’ Bagi Pasangan Sejenis