Sunday, May 29, 2022

Perjanjian WHO Terkait dengan Paspor Digital Global dan Sistem ID

These Last Days News -May 25, 2022

 

 

 


Perjanjian WHO Terkait dengan Paspor Digital Global dan Sistem ID... 

https://www.tldm.org/news54/the-who-treaty-is-tied-to-a-global-digital-passport-and-id-system.htm

 

NOQReport.org reported on May 24, 2022:

by Aaron Kheriaty

 

WHO baru-baru ini mengumumkan rencana untuk membentuk sebuah perjanjian pandemi internasional yang terkait dengan paspor digital dan sistem ID digital. Pertemuan pada bulan Desember 2021 dalam sesi khusus untuk kedua kalinya sejak WHO didirikan pada tahun 1948, Majelis Kesehatan WHO mengadopsi satu keputusan berjudul, Dunia Bersama.”

 

WHO berencana untuk menyelesaikan perjanjian ini pada tahun 2024. Ini akan bertujuan untuk mengalihkan otoritas pemerintahan yang sekarang dicadangkan kepada negara-negara berdaulat untuk diserahkan kepada WHO selama pandemi dengan mengikat secara hukum negara-negara anggota kepada Peraturan Kesehatan Internasional WHO yang direvisi.

 

Pada Januari 2022 Amerika Serikat mengajukan amandemen yang diusulkan pada Peraturan Kesehatan Internasional 2005, yang mengikat semua 194 negara anggota PBB, yang diterima oleh direktur jenderal WHO dan diteruskan ke negara-negara anggota lainnya. Berbeda dengan amandemen konstitusi kita sendiri, amandemen ini tidak memerlukan dua pertiga suara Senat kita, tetapi sekedar mayoritas dari negara-negara anggota.

 

Sebagian besar masyarakat dunia sama sekali tidak menyadari perubahan ini, yang akan berdampak pada kedaulatan nasional negara-negara anggota.

 

Usulan amandemen tersebut antara lain sebagai berikut. Di antara perubahan-perubahan tersebut, WHO tidak perlu lagi berkonsultasi dengan negara bagian atau berupaya mendapatkan verifikasi dari negara bagian di mana suatu peristiwa yang menjadi perhatian yang dilaporkan (misalnya, wabah baru) diduga terjadi sebelum mengambil tindakan berdasarkan laporan-laporan tersebut (Pasal 9.1 ).

 

Selain wewenang untuk menentukan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional berdasarkan Pasal 12, WHO akan diberikan wewenang tambahan untuk menentukan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian regional, serta kategori yang disebut sebagai kewaspadaan kesehatan menengah.

 

Negara terkait tidak perlu lagi menyetujui penetapan Direktur Jenderal WHO bahwa suatu peristiwa merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Komite Darurat baru akan dibentuk di WHO, yang akan dikonsultasikan oleh Direktur Jenderal sebagai pengganti negara yang wilayahnya telah terjadi keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, untuk menyatakan keadaan darurat telah berakhir.

 

Amandemen tersebut juga akan memberi “direktur regional” di dalam WHO, bukannya perwakilan terpilih dari negara bagian yang bersangkutan, otoritas hukum untuk menyatakan Darurat Kesehatan Masyarakat yang menjadi perhatian regional.

 

Juga, meski ketika suatu peristiwa tidak memenuhi kriteria darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, tetapi Direktur Jenderal WHO menentukan bahwa itu memerlukan kewaspadaan yang tinggi dan respons kesehatan masyarakat internasional yang potensial, maka dia dapat menentukan kapan saja untuk mengeluarkan “peringatan kesehatan masyarakat menengah” ” untuk menyatakan dan berkonsultasi dengan Komite Darurat WHO. Kriteria untuk kategori ini sederhana: “Direktur Jenderal telah menetapkan bahwa hal itu memerlukan kewaspadaan internasional yang tinggi dan respons kesehatan masyarakat internasional yang potensial.”

 

Melalui amandemen ini, WHO, dengan dukungan AS, tampaknya merespons penghalang jalan yang dibuat oleh Cina di masa-masa awal covid. Ini adalah kekhawatiran yang sah. Tetapi efek dari amandemen yang diusulkan ini adalah pergeseran kekuasaan dari negara berdaulat, termasuk kita, kepada birokrat yang tidak dipilih, di WHO. Dorongan dari setiap perubahan adalah menuju peningkatan kekuasaan serta kekuasaan terpusat yang didelegasikan kepada WHO dan tidak memerlukan persetujuan dari negara-negara anggota.

 

Leslyn Lewis, anggota parlemen Kanada dan pengacara dengan pengalaman internasional, telah memperingatkan bahwa perjanjian itu juga akan memungkinkan WHO secara sepihak untuk menentukan apa yang merupakan pandemi dan menyatakan kapan pandemi terjadi. “Kita akan berakhir pada pendekatan satu ukuran untuk semua, untuk seluruh dunia,” dia memperingatkan. Di bawah rencana WHO yang diusulkan ini, pandemi tidak perlu dibatasi pada penyakit menular karena ia dapat juga mencakup, misalnya, krisis obesitas yang dinyatakan secara sah.

 

Sebagai bagian dari rencana ini, WHO telah mengontrak anak perusahaan Deutsche Telekom yang berbasis di Jerman T-Systems untuk mengembangkan sistem paspor vaksin global, dengan rencana untuk menghubungkan setiap orang di planet ini kepada ID digital kode QR. “Sertifikat vaksinasi yang tahan terhadap kerusakan dan dapat diverifikasi secara digital akan membangun kepercayaan. Oleh karena itu WHO mendorong negara-negara anggota dalam membangun jaringan kepercayaan nasional dan regional dan teknologi verifikasi,” jelas Garret Mehl, kepala Departemen Kesehatan dan Inovasi Digital WHO. “Layanan gerbang WHO juga berfungsi sebagai jembatan antara sistem regional. Ini juga dapat digunakan sebagai bagian dari kampanye vaksinasi di masa depan dan catatan yang berbasis rumah.”

 

Sistem ini akan bersifat universal, wajib, trans-nasional, dan dioperasikan oleh birokrat yang tidak dipilih di LSM yang sudah terbukti ceroboh dalam menanggapi pandemi covid.

 

-----------------------------

Tanda dari Binatang dan Tanda dari Kristus yang Hidup

“Kamu telah diminta untuk mengenakan benda-benda sakramental di tubuhmu. Sekarang aku akan menjelaskan alasannya, anak-anakku. Aku telah memperingatkan kamu tentang kuasa-kuasa jahat yang tidak terlihat yang ada di sekitarmu. Aku telah memperingatkan kamu bahwa mata manusiawimu tidak dapat melihat hal ini. Tetapi itu ada, dan di dunia mereka, hal itu sama nyatanya dengan benda-benda yang ada di alam duniawimu. Ketahuilah, bahwa sekarang ada dua kubu di bumi: Lucifer di satu sisi, dan jalan menuju Surga dan para pengikutnya, di sisi lain. Kamu semua telah ditandai. Ada dua tanda sekarang: tanda dari binatang dan Tanda dari Kristus yang hidup.

    "Kenalilah tanda-tanda zaman, anak-anakku. Perang sedang berlangsung." - Bunda Maria, Bayside, 25 Maret 1972

 

 



 


    

-----------------------------------

Silakan membaca artikel lainnya di sini:

Bunda Miriam: Umat Katolik Tidak Boleh Mematuhi berbagai Pernyataan Francis yang Salah dan Berdosa

Hindari Pencemaran Terhadap Ekaristi Kudus

LDM, 21 Mei 2022

Pesan Bunda Maria Akita Semakin Digenapi ...

Pejabat Vatikan Di Davos: Gereja Katolik Sedang Melaksanakan Agenda Forum Ekonomi Dunia

LDM, 27 Mei 2022

Gereja Jerman Membuat Langkah Selanjutnya...