Situs web ‘Sinode tentang Sinode’ Vatikan mempromosikan salah satu dari tiga kisah
adopsi anak oleh pasangan homoseksual dan menggambarkan hal itu sebagai sebuah 'seksualitas yang memberi kehidupan.'
Tue May 10, 2022 - 8:18 pm EDT
(LifeSiteNews) — Dengan melakukan
penyimpangan tajam dan monumental terhadap ajaran Gereja Katolik, Vatikan mempromosikan
"beberapa kesaksian" adopsi anak oleh pasangan homoseksual serta
perbuatan homoseksualitas itu sendiri.
Situs web
Synod on Synodality, yang diawasi oleh Sekretariat
Jenderal Sinode Para Uskup, pada hari Jumat menyoroti tiga kisah adopsi oleh
pasangan gay ‘yang terpuji’ yang dibagikan oleh Noelle Therese Thompson,
pemimpin sinode Paroki Immaculate Conception di Hendersonville, North Carolina.
Yang pertama, berjudul "Kisah pro-kehidupan
Parker," yang menceritakan bagaimana
seorang wanita yang hampir melakukan aborsi memutuskan untuk menyerahkan
anaknya untuk diadopsi ketika dia melihat seorang temannya, yang berada dalam
hubungan sesama jenis, menginginkan seorang anak. Kisah yang
disampaikan oleh Vatikan tersebut memuji hubungan
homoseksual karena bertanggung jawab untuk menyelamatkan nyawa anak itu, dan
disitu disimpulkan, "Hari ini, Parker
adalah seorang anak laki-laki berusia delapan tahun dengan dua orang tua (laki-laki)
yang penuh kasih, Karl dan Diego, yang
hubungannya (homosex) menyelamatkan anak ini dari tindakan aborsi."
Yang kedua, berjudul “Kisah seksualitas yang memberi
kehidupan,” menceritakan bagaimana pasangan gay yang “menikah” mengadopsi
remaja lokal dengan disabilitas mental. Patut dicatat, mengingat bahwa tidak
mungkin bagi seksualitas yang sangat kacau ini untuk "memberi kehidupan" yang dijelaskan oleh
halaman situs web Vatikan itu
sendiri mengenai kisah-kisah itu, "Judulnya adalah milik kita sendiri."
Kisah terakhir menceritakan bagaimana seorang pria yang
mengajar di sebuah sekolah Katolik dan pasangan homosexnya yang "menikah" kemudian "memutuskan untuk mengasuh, mencintai dan mengadopsi
anak-anak kecil secara internasional dan, dengan berbuat demikian, mengentas mereka keluar dari kemiskinan yang ekstrem."
“Kesedihan terbesar guru itu adalah bahwa ia harus menyembunyikan seksualitasnya untuk
mempertahankan pekerjaannya di lembaga gereja dan bahwa dia merasa tidak diterima
di Gereja Katolik justru karena seksualitasnya yang ia anggap pemberian Tuhan,
dan ini terlepas dari usahanya untuk mencoba mencintai orang miskin dan melarat melalui keputusan
pro-kehidupannya untuk mengadopsi,” demikian cerita
itu menyimpulkan.
Penggambaran kisah adopsi gay secara positif oleh corong
Vatikan ini sangat sangat memalukan, sebagian karena Vatikan mendukung salah satu “dosa berat tertentu yang begitu
jahat sehingga dikatakan sebagai dosa yang menuntut pembalasan ke surga,”
seperti yang disampaikan oleh Katekismus
Katolik menegaskan — yaitu, sodomi (Kej 18:20-21, lih. Katekismus Gereja Katolik #867)
Dengan mendukung pengasuhan anak oleh pasangan sesama jenis, Sekretariat Jenderal Sinode Para Uskup, yang
"langsung tunduk pada Paus Roma," menumpuk
satu skandal besar di atas yang lain, yang
memaafkan "kekerasan" kepada anak-anak, menurut ajaran doktrinal Vatikan sendiri.
Kongregasi Doktrin Iman (CDF) telah menyatakan,
menurut Prefek CDF saat itu, Joseph Cardinal Ratzinger,
“Membiarkan anak-anak diadopsi oleh orang-orang yang tinggal dalam relasi sesama jenis sebenarnya berarti melakukan kekerasan
terhadap anak-anak ini” karena menempatkan
anak-anak itu “di dalam lingkungan yang tidak kondusif bagi perkembangan
manusia seutuhnya”.
Peneliti Robert Oscar Lopez dan Brittany Klein, yang keduanya
dibesarkan oleh pasangan sesama jenis, telah mempertimbangkan apa yang mereka
pandang sebagai efek berbahaya dari adopsi oleh pasangan homosex, yang mereka peringatkan adalah "adanya pelecehan anak yang sistematis," katanya kepada Church Militant. Mereka menerbitkan sebuah studi tahun 2016 berdasarkan
kesaksian anak-anak yang diadopsi oleh pasangan sesama jenis berjudul “Jephthah’s Children: The
Innocent Casualties of Same-Sex Parenting.”
Klein, yang dibesarkan oleh pasangan lesbian, mengecam pengasuhan sesama jenis itu sebagai perampasan hak anak. “Ini bukan tentang apa
yang terjadi di antara dua orang dewasa. Ini adalah seluruh negara yang
terlibat dalam menjadikan perempuan sebagai binatang ternak untuk memenuhi keinginan sekelompok laki-laki, dan
kemudian menyangkal anak-anak yang dihasilkan
sebagai barang yang dapat dijual sebagai hak dasar seorang ibu dan ayah,” tulisnya
dalam penelitian tersebut.
“Seorang anak berhak mendapatkan seorang ibu (perempuan)
dan seorang ayah
(laki-laki). Ini adalah hak dasar
manusia. Menjadi orang tua bukanlah hak. … Tidak ada homofobia di dunia yang
bersaing dengan dehumanisasi anak-anak yang diterima secara sosial ini.”
Church Militant juga mencatat
bahwa Sekretariat Jenderal Sinode Para Uskup nampak mendukung homoseksualitas dengan berbagai cara lain melalui buletinnya, yang
diluncurkan pada Januari 2022.
Misalnya, buletin edisi 6 Mei menampilkan
“Yayasan Emansipasi Gay,”
Misalnya, buletin edisi 6 Mei menampilkan “Yayasan
Emansipasi Gay,” yang didirikan oleh Pastor Jan Veldt, dan menyoroti salah satu
“reaksi” terhadap sinode oleh “kelompok umat beriman — dikumpulkan oleh Veldt — yang mengungkapkan harapan bahwa
“pemberdayaan kaum gay di Gereja mungkin dapat
dipromosikan dengan membicarakannya sebanyak mungkin, di media dan terutama di
Gereja itu sendiri.”
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan
di situs web resmi Sinode, Yayasan itu menulis bahwa mereka melihat “pertemuan konsultasi
persiapan” Sinode tentang Sinode “sebagai kesempatan yang baik untuk lebih
menyesuaikan posisi Gereja Katolik Roma sehubungan dengan homoseksualitas.”
Yayasan itu lebih lanjut memuji dukungan paus Francis terhadap hubungan sesama
jenis, dan mencatat bahwa dalam film
dokumenter yang berjudul Francesco, “Paus mengatakan dia
percaya bahwa pasangan homoseksual harus
diizinkan untuk masuk ke dalam kemitraan yang terdaftar secara
sah.”
Dukungan Francis terhadap hubungan sesama jenis, yang
bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik yang secara eksplisit
melarang relasi semacam itu, segera setelah
itu digunakan untuk membenarkan pengasuhan anak-anak oleh pasangan sesama jenis.
CBS Boston melaporkan
bahwa seorang wanita yang berada dalam “perkawinan” homoseksual “memandang pengesahan itu sebagai pesan kepada anak-anak angkatnya: bahwa keluarga
mereka disambut, dan iman Katolik adalah hadiah yang dapat mereka rasakan bersama.”
Sementara Sekretariat Jenderal Sinode Para Uskup telah
secara positif menggambarkan hubungan homoseksual yang penuh dosa itu sebagai "memberi kehidupan" dan amat berharga, situs web tersebut juga menyertakan pernyataan yang
patut diperhatikan: "Publikasi apa pun tidak boleh dipahami sebagai
dukungan kontennya; juga tidak boleh ada yang menafsirkan publikasi semacam itu
sebagai tindakan pengakuan formal oleh Sekretariat Jenderal Sinode Para Uskup atas kelompok atau komunitas yang tunduk
pada perbuatan tersebut.”
Serba
membingungkan!!!
----------------------------------
SABDA KITAB SUCI TENTANG HOMOSEX
Kej 18:20 Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.
Rm 1:24 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.
Rm 1:26 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.
Rm 1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
Rm 1:32 Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya.
Im 20:13 Bila
seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan
perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka dihukum mati
dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
KATEKISMUS TENTANG HOMOSEX
CCC 2357. Homoseksualitas adalah hubungan
antara para pria atau wanita, yang merasa diri tertarik dalam hubungan seksual,
semata-mata atau terutama, kepada orang sejenis kelamin. Homoseksualitas muncul
dalam berbagai waktu dan kebudayaan dalam bentuk yang sangat bervariasi.
Asal-usul psikisnya masih belum jelas sama sekali. Berdasarkan Kitab Suci yang
melukiskannya sebagai penyelewengan besar, tradisi Gereja selalu menjelaskan,
bahwa "perbuatan homoseksual itu tidak baik" (CDF, Perny.
"Persona humana" 8). Perbuatan itu melawan hukum kodrat, karena
kelanjutan kehidupan tidak mungkin terjadi waktu persetubuhan. Perbuatan itu
tidak berasal dari satu kebutuhan benar untuk saling melengkapi secara afektif
dan seksual. Bagaimanapun perbuatan itu tidak dapat dibenarkan.
CCC 2358. Tidak sedikit pria dan wanita mempunyai kecenderungan homoseksual. Mereka sendiri tidak memilih kecenderungan ini; untuk kebanyakan dari mereka homoseksualitas itu merupakan satu pencobaan. Mereka harus dilayani dengan hormat, dengan kasih sayang dan dengan bijaksana. Orang jangan memojokkan mereka dengan salah satu cara yang tidak adil. Juga mereka ini dipanggil, supaya memenuhi kehendak Allah dalam kehidupannya dan, kalau mereka itu orang Kristen, supaya mereka mempersatukan kesulitan-kesulitan yang dapat tumbuh dari kecenderungan mereka, dengan kurban salib Tuhan.
CCC 2359. Manusia homoseksual dipanggil untuk hidup murni. Melalui kebajikan pengendalian diri, yang mendidik menuju kemerdekaan batin, mereka dapat dan harus - mungkin juga dengan bantuan persahabatan tanpa pamrih - mendekatkan diri melalui doa dan rahmat sakramental setapak demi setapak, tetapi pasti, menuju kesempurnaan Kristiani.
-------------------------------------
USKUP AGUNG FULTON SHEEN (1948-1950)
Tubuh
Mistik Kristus di dunia ini akan memiliki Judas Iskariotnya sendiri, Ia adalah
Nabi Palsu itu. Setan akan merekrutnya dari antara uskup-uskup kita.
PERPECAHAN ITU SUDAH TERJADI.
MEREKA MELIHAT DIA APA ADANYA:
NABI PALSU
Yesus: Segera kamu akan diminta untuk menunjukkan kesetiaan
kepada nabi palsu itu. Tetapi lihatlah dia apa adanya dan nilailah perbuatannya
agar kamu bisa melihat apakah itu menghasilkan buah. Karena buah yang
dihasilkan olehnya dan semua pengkutnya akan menghasilkan kebusukan hingga
sampai ke bagian dalamnya. Sekali kamu menggigit buah itu kamu akan
menghancurkan kesetiaanmu kepada-Ku. Dua gigitan lagi atau lebih, akan
menciptakan pemisahan antara dirimu dengan Hati Kudus-Ku, hingga kamu hampir
tidak mungkin bisa memasuki Kerajaan Bapa-Ku.
KK, Sabtu, 19 Februari 2011
Pandanglah dengan mata yang jernih kepada nabi palsu itu, yang berusaha menuntun Gereja-Ku, karena dia tidak berasal dari Rumah Bapa-Ku. Dia akan nampak seperti baik dan benar. Tetapi hal ini adalah palsu. Amatilah juga persahabatan yang diperlihatkannya dengan Antikris, karena mereka akan menjadi dua dari pengikut setan yang paling setia, yang berpakaian domba. Mereka akan memiliki kuasa yang nampaknya seperti keajaiban zaman dulu, namun kuasa-kuasa ini adalah dari setan. Kamu harus tetap dalam keadaan rahmat setiap saat agar kamu bisa membela imanmu. Berdoalah bagi para hamba kudus-Ku (para rohaniwan) yang ragu-ragu dalam imannya, karena mereka akan ditarik menuju pelukan si penipu. Dia akan bersikap baik kepada mereka karena dia menawarkan sukacita, gairah, dan kasih yang tidak lain adalah rasa cinta diri serta penampilan yang karismatik dan semua ini sulit untuk ditolak. Lewatlah jalan menurun ini, para hamba kudus-Ku (para rohaniwan), maka kamu akan terpisah dari-Ku selamanya.
KK, Kamis, 12 April 2012 jam 11.27
Paus-Ku yang terkasih, Benedictus XVI, adalah paus sejati yang terakhir di bumi.
Mereka itu, putri-Ku,
memang dikirim untuk mempersiapkan anak-anak Allah agar mau menerima paus
berikutnya nanti, yang datang setelah Paus-Ku yang terkasih, Benediktus. Paus
itu akan dipilih di dalam Gereja Katolik namun
dia adalah nabi palsu itu.
Orang-orang yang memilihnya adalah para serigala berbulu domba yang merupakan anggota dari kelompok Mason rahasia serta kelompok jahat yang dipimpin oleh setan.
--------------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Paus
Francis kembali memuji pelaku aborsi terkenal...
Gisella
Cardia, 23, 26, 30 April 2022, 3 & 6 Mei 2022
Forum
Ekonomi Dunia (WEF) Menggunakan 'Bahasa Orwellian’ Untuk Berperang Melawan
Musuhnya
Kaum
Globalis Telah Merencanakan Untuk Membuat Dunia Kelaparan...
Kaum
Globalis berencana menggunakan konflik Ukraina guna memaksakan Pemerintahan
Tunggal Dunia