Paus Francis kembali memuji pelaku aborsi
terkenal, Emma Bonino:
'Saya sangat menghormati dia’.
Francis telah bertemu dengan seorang wanita Italia, pelaku dan pendukung aborsi, dan berulang kali menyatakan kekagumannya kepadan wanita itu sejak Francis menjadi paus pada 2013.
Wed May 4, 2022 - 4:36 pm EDT
VATICAN
CITY (LifeSiteNews) – Paus Francis
sekali lagi memuji-muji seorang wanita Italia pendukung dan pelaku aborsi
terkenal, Emma Bonino, dengan mengatakan bahwa dirinya “sangat menghormatinya”,
meskipun dia tidak selalu “menerima ide-idenya.”
Dalam sebuah
wawancara yang diterbitkan 3 Mei 2022 di surat kabar Italia Corriere Della Sera, paus Francis berbicara
tentang berbagai topik, termasuk
perang Rusia dengan Ukraina, dan politik Italia.
Pada satu topik tertentu, paus berusia 84 tahun
itu berbicara tentang hubungannya dengan tokoh-tokoh kunci Italia, termasuk
mantan presiden Bank Sentral Eropa yang menjadi Perdana Menteri, Mario Draghi,
dan Bonino.
“Hubungan
saya dengan Mario Draghi bagus, sangat bagus. Sudah sejak dulu, ketika dia
berada di Bank Sentral Eropa, saya sering meminta nasihatnya,” kata Francis,
sebelum kemudian dia menambahkan:
“Saya
sangat menghormati Emma Bonino: Saya tidak berbagi ide dengannya, tetapi dia
tahu Afrika lebih baik daripada siapa pun. Di depan wanita ini saya katakan: hebat.”
Bonino
telah melakukan aborsi ilegal ketika dia berusia 27 tahun, dan setelah
menghabiskan empat bulan di luar negeri untuk menghindari penangkapan, dia kembali
ke Italia di mana dia menjalani hukuman penjara 10 hari. Bonino memuji
penangkapannya itu yang menyebabkan topik aborsi menjadi pusat perhatian di
Italia.
Bonino kemudian menjadi pahlawan di mata media
sayap kiri, dan terkenal karena melakukan aborsi dengan alat buatan sendiri,
yang dioperasikan dengan pompa sepeda. Dia mendirikan
Pusat Informasi tentang Sterilisasi dan Aborsi (CISA) pada tahun 1975, yang
secara mencolok melobi untuk mempromosikan aborsi di Italia sebelum disahkan
pada tahun 1978.
Karena itu, dia digambarkan
pada tahun 2017, sebagai ikut bertanggung jawab atas lebih dari 6 juta aborsi
sejak 1978, dan secara pribadi membual bahwa dia dan kelompoknya melakukan
10.141 aborsi ilegal.
Bonino adalah seorang politisi karir, pernah
menjadi anggota Parlemen Eropa. Dia menghabiskan banyak waktu di Kantor Deputi
Italia dan diangkat sebagai menteri luar negeri Italia pada 2013.
LifeSiteNews sebelumnya telah menyoroti
sejarah Bonino yang bekerja untuk melawan keutuhan keluarga-keluarga dan
kehidupan melalui tindakan politiknya. Kelompok pro-kehidupan Italia, Famiglia Domani, menulis
pada tahun 2016 bahwa: Bonino masih bertujuan untuk melakukan destabilisasi (meruntuhkan)
masyarakat, dan dia mengakuinya sendiri di surat kabar Corriere della Sera (17 Agustus 1999), di mana dia mengatakan
“seolah-olah destabilisasi keseimbangan saat ini bukanlah salah satu fungsi
penting dari politik.”
Diakon
Nick Donnelly, seorang penulis dan katekis Inggris, mengkritik paus Francis karena
memuji Bonino sambil mengabaikan peran Bonino yang menonjol dalam mempromosikan
aborsi di Italia, dimana Nick Donnelly
mengatakan, “Bergoglio selalu mengabaikan kejahatan keji ini.”
Hubungan baik antara Francis dan Bonino
Namun, ini bukan pertama kalinya paus Francis memuji
Bonino. Dalam apa yang tampaknya menjadi peristiwa yang berulang, ketika
berbicara dengan Corriere, Francis pertama kali memuji
Bonino pada Februari 2016 dalam sebuah wawancara dengan harian Italia.
Francis menggambarkan
pendukung aborsi yang terkenal kejam itu sebagai salah satu “orang hebat yang
terlupakan”, dan Francis membandingkannya dengan tokoh-tokoh sejarah besar
seperti Konrad Adenauer dan Robert Schuman.
Mengakui
pandangannya yang berbeda dengan Bonino, Francis berkata, “Benar, tetapi tidak
apa-apa. Kita harus melihat orang-orang, pada apa yang mereka lakukan.”
Beberapa
bulan kemudian pada November 2016, Francis menerima
Bonino dalam audiensi pribadi, dalam kapasitasnya sebagai Menteri Luar Negeri
Italia. Menurut Kantor Pers Tahta Suci pada saat itu, pertemuan itu “sebagian
besar membahas topik masuknya migran, penyambutan migran, dan integrasi
mereka.”
Juli 2017
Bonino berbicara
di sebuah gereja Katolik di Italia Utara, mengutip pujiannya dari paus Francis,
sementara pendukung pro-kehidupan dikeluarkan dari gereja itu karena protes
mereka atas kehadiran Bonino.
Namun sejarah relasi Francis dan Bonino berjalan
lebih jauh dari tahun 2016. Ketika Menteri Luar Negeri, Bonino, bersama
dengan Presiden Georgio Napolitano dan para menteri utamanya, diberikan audiensi
dengan Francis 8 Juni 2013, hanya dua bulan setelah dia menjadi paus.
Silakan
baca: Paus mengklaim dirinya sering berbicara menentang aborsi, namun tindakannya
menunjukkan hal yang sebaliknya.
Pada
April 2014, Bonino minta tolong Francis untuk membantu mengakhiri mogok makan
pemimpin Partai Radikal, Marco Pannella. Paus menelepon
dan berjanji untuk bergabung dengan Pannella dalam upayanya untuk mendapatkan
kondisi yang lebih baik di penjara-penjara Italia.
Pada Mei 2015, Vatican Insider melaporkan bahwa paus Francis secara pribadi mengundang Bonino untuk audiensi di Aula Paulus VI.
Memang, dalam laporan 2018 yang sekarang diarsipkan di The Guardian, Bonino menggambarkan hubungan yang rutin dan dekat dengan paus Francis, dimana The Guardian menyebut Francis sebagai “sekutu” dekat Bonino.
“Keduanya, katanya sambil tersenyum, berhubungan. 'Kami memiliki beberapa koneksi, jadi kami cukup sering mengirim pesan, melalui teman-teman'."
--------------------------------
Silakan baca artikel lainnya di sini:
Dorongan
Untuk Menerima Tanda Dari Binatang
Mereka
Sedang Mendatangi Anak-Anak Anda...
Tuhan
Menghendaki Untuk Menjadikan Maria Dikenal Luas ...