Wednesday, May 18, 2022

Gereja Jerman Akan Melegalkan Pemberian ‘Berkat’ Bagi Pasangan Sejenis

 

Hasil Pemilihan Sinode, Gereja Jerman Akan Melegalkan

Pemberian ‘Berkat’ Bagi Pasangan Sejenis

 https://www.churchmilitant.com/news/article/80-german-churches-rerun-lgbt-blessing

 

 
Pasangan gay yang sedang ‘diberkati’ di gereja Jerman

 

by Jules Gomes  •  ChurchMilitant.com  •  May 12, 2022

 

80 gereja Jerman mengadakan acara putaran kedua untuk pemungutan suara guna menyetujui pemberian ‘berkat’ kepada pasangan sesama jenis

 

BERLIN (ChurchMilitant.com) - Jalan Sinode Jerman akan memilih untuk memberikan ‘berkat’ kepada pasangan sesama jenis, dan untuk disahkan secara resmi di Gereja Katolik, kata Irme Stetter-Karp, presiden Komite Sentral Katolik Jerman (ZdK), Selasa.

 

 

Irme Stetter-Karp, president of ZdK

 

 

Dua pertiga mayoritas uskup Jerman harus memberikan suara agar RUU itu menjadi sah, serta menempatkan Gereja Jerman pada jalur yang bertentangan dengan Roma. ZdK mengorganisir Jalan Sinode imam-imam bersama dengan Konferensi Waligereja Jerman.

 

 

Pembangkangan massal

 

Delapan puluh gereja di Jerman menawarkan "berkat gay" minggu ini, yang menentang dekrit Vatikan baru-baru ini yang secara kategoris mengesampingkan ritus bagi pasangan sesama jenis sebagai "terlarang" dan "melanggar hukum."

 

Ini adalah kedua kalinya acara semacam itu diadakan di seluruh Jerman setelah Kongregasi untuk Ajaran Iman (CDF) mengeluarkan responsum ad dubium (menjawab keraguan) pada Maret 2021 yang menyatakan: "Tuhan tidak dan tidak dapat memberkati dosa."

 

Namun saat ini Vatikan tetap bungkam atas pemberontakan yang melibatkan ratusan imam yang secara terbuka mengiklankan layanan yang melanggar hukum di situs web gereja dan di situs web gerakan pro-LGBTQ+ #lovewins (#liebegewinnt) — yang dibuat khusus mengingat penolakan CDF untuk memberkati pasangan homoseksual.


 Allah tidak dan tidak dapat memberkati dosa. GabTweet

 

"Kami akan terus menyertai orang-orang yang menjalin relasi yang mengikat dan memberkati hubungan mereka (homosex)," kata #lovewins. Sebagai pekerja pastoral, dia menambahkan, "kami tidak menerima bahwa moralitas seksual yang dikecualikan dan ketinggalan zaman diletakkan di atas punggung orang-orang."


Sementara sebagian besar uskup Jerman menyukai ‘berkat’ kepada relasi homoseksual, untuk pertama kalinya, ada seorang uskup yang mendukung ritus semacam itu dengan melalui kehadirannya, dimana uskup auksilier Essen, Ludger Schepers, hadir sebagai tamu dalam kebaktian pemberian berkat ekumenis (kepada pasangan homosex).

 

Katedral St. Sebastian, gereja episkopal uskup Gerhard Feige dari keuskupan Magdeburg, juga menjadi tuan rumah upacara pemberkatan homosex Selasa malam.

 

 

80 Gereja Pelangi (LGBT)

 

Beberapa dari 80 paroki yang melakukan ‘pemberkatan’ terhadap sesama jenis termasuk gereja St. Maria Magdalena di Bochum-Höntrop, yang akan menawarkan "perayaan berkat ekumenis melalui Zoom" pada hari Minggu dengan pembacaan Kidung Agung dan kesaksian dari sebuah pasangan homoseksual dan lesbian.

 

"Apakah Anda ingin diberkati secara pribadi dengan pasangan Anda?" situs web mereka bertanya. "Saat mendaftar, Anda dapat menunjukkan apakah Anda ingin diberkati secara pribadi dengan pasangan atau keluarga Anda. Ini dilakukan oleh seorang pastor di ruang yang pribadi, terlindung, yang disebut sebagai ruang pelarian." 

 

Jika delapan atau sembilan uskup Jerman melanjutkan, saya tidak berpikir bahwa pihak berwenang di Roma akan memecat semua orang. GabTweet

 

Kaum homoseksual "harus tahu bahwa mereka didukung oleh kasih Tuhan, aman di bawah naungan ‘pelangi’ (lambang LGBT) yang menceritakan tentang perjanjian-Nya dengan orang-orang," demikian bunyi undangan lain untuk menerima ‘berkat’ gay dari Gereja St. Amandus, Datteln.

 

Paroki St. Augustine, Gelsenkirchen, mengiklankan aktivis gay dan wanita awam Manuela Sabozin sebagai pengkhotbah selama kebaktian. "Setelah kebaktian, kami akan memberikan berkat pribadi kepada para pasangan homosex jika mereka mau," tulis undangan itu.

 

“Pada akhir Misa, semua orang – baik sendiri, berpasangan atau berkelompok, baik heteroseksual, homoseksual atau ‘pasangan aneh’ lainnya – diundang untuk menerima berkat pribadi,” demikian diumumkan situs web Gereja Salib Suci, Osnabrück.



Doktrin Berdasarkan Suara Mayoritas

 

 

Ludger Schepers, uskup pembantu, heterodoks, dari Essen

 

 

Irme Stetter-Karp, presiden ZdK, menyerukan agar layanan ‘pemberkatan’ sesama jenis menjadi "hal yang biasa sesegera mungkin" di Gereja Katolik.

 

"Saya tidak dapat memperkirakan keputusan itu, tetapi saya berharap bahwa upacara ‘pemberkatan’ homosex akan mendapat suara positif dari mayoritas besar uskup Jerman," kata Stetter-Karp.

 

Usulan Sinode untuk ritus ‘pemberkatan’ pasangan gay telah diterima pada pembacaan pertama majelis. Perubahan saat ini sedang dimasukkan ke dalam draf pembuatan teks, sebelum pembacaan kedua.

 

Para anggota Synodal Way memberikan suara pada bulan Februari untuk memperkenalkan upacara ‘pemberkatan’ bagi pasangan "yang ingin mencintai dan terikat, dimana bagi mereka pernikahan sakramental tidak dapat diakses atau yang tidak bisa mereka ikuti."

 

Penolakan untuk "memberkati dua orang yang ingin menjalani relasi mereka dalam cinta, komitmen dan tanggung jawab kepada satu sama lain dan kepada Tuhan" tidak dapat "dibenarkan secara meyakinkan dalam hal teologi kasih karunia Tuhan," bunyi rancangan resolusi tersebut.

 

 

Saya tidak bisa membayangkan solusi yang cepat, sederhana dan jelas. GabTweet

 

 

Sementara itu, Rainer Teuber, pendidik museum di Katedral Essen dan anggota inisiatif #OutInChurch dan #lovewins, mendesak keuskupan progresif Hamburg, Hildesheim, Essen dan Osnabrück untuk segera memperkenalkan ritus ini tanpa menunggu hasil pemungutan suara akhir dari sinode.

 

“Jika ada delapan atau sembilan uskup dari Jerman mau melanjutkan, saya tidak berpikir pihak berwenang di Roma akan memecat semua orang,” kata Teuber.

 

 

Sikap Diam Dari Kepala Gembala (Paus)

 

Ditanya mengapa Vatikan menolak untuk mendisiplinkan para imam yang bersalah yang melakukan ‘pemberkatan’ terhadap pasangan sesama jenis, teolog moral yang berbasis di Münster Prof. Rudolf Hein mengatakan bahwa CDF akan "bersikap diam tentang hal itu setidaknya sampai sinode para uskup berikutnya."

 

"Saya tidak bisa membayangkan solusi yang cepat, sederhana dan jelas," tambah Hein, dan menekankan bahwa garis pertempuran telah ditarik dan Vatikan harus melangkah dengan hati-hati "bukan karena teologi tetapi karena posisi yang berbeda dari bagian yang berbeda. Dalam Gereja Uiversal."

 

Pasangan lesbian sedang "diberkati" oleh seorang pastor Katolik

 

Sementara itu, jurnalis Katolik terkemuka, Felix Neumann, menuduh Francis "menyalakan gas" homoseksual dengan memberi tahu orang-orang LGBTQ bahwa diskriminasi dan rasa sakit yang mereka rasakan dari Gereja tidak ada.

 

Gaslighting adalah bentuk kekerasan psikologis di mana pelaku mempertanyakan persepsi korban tentang realitas, sehingga merusak rasa realitas dan kepercayaan diri mereka.

Francis nampak menguatkan kaum gay sementara dia sendiri gagal untuk mengakui bahwa ajaran Gereja tentang homoseksualitas "dengan sendirinya menentang Tuhan" karena Kitab Suci dan hukum kanon mengatakan bahwa tindakan homoseksual adalah perbuatan "tidak teratur secara intrinsik" dan "bertentangan dengan hukum alam," demikian klaim Neumann.

 

Tahun lalu, total ada 110 kebaktian ‘pemberkatan’ sesama jenis diadakan di gereja-gereja Jerman yang bertentangan dengan dekrit Vatikan.

 

Pada bulan Januari, lebih dari 125 imam, biarawati, religius, katekis, administrator, musisi gereja, guru agama, pekerja pastoral dan petugas medis melakukan pemberontakan doktrinal di bawah spanduk #OutInChurch, demikian Church Militant melaporkan.

 

Menuntut berkat’ bagi pasangan sesama jenis, #OutInChurch meminta sebuah "koreksi pernyataan doktrinal misantropis," dalam Katekismus Gereja Katolik, yang menyatakan aktivitas homoseksual sebagai "tidak teratur secara objektif" dan dengan demikian, menurut CDF, "tidak dapat diakui sebagaimana yang diperintahkan secara objektif pada rencana-rencana Tuhan yang diwahyukan.”

---------------------------------

Silakan membaca artikel lainnya di sini:

Anne, lokusi 25 Maret 2021 (1 dari 5)

LDM, 15 Mei 2022

Anne, lokusi 26 Maret 2021 (2 dari 5)

Anne, lokusi 27 Maret 2021, (3 dari 5)

Anne, lokusi 27 Maret 2021 (4 dari 5)

Anne, lokusi 27 Maret 2021 (5 dari 5)

Peringatan Profetik Kardinal Manning Dari Ceramahnya Tahun 1861