Hasil Pemilihan Sinode, Gereja
Jerman Akan Melegalkan
Pemberian ‘Berkat’ Bagi Pasangan Sejenis
by Jules Gomes •
ChurchMilitant.com • May 12, 2022
80 gereja Jerman mengadakan acara putaran
kedua untuk pemungutan suara guna menyetujui pemberian ‘berkat’ kepada pasangan
sesama jenis
BERLIN (ChurchMilitant.com) - Jalan
Sinode Jerman akan memilih untuk memberikan ‘berkat’ kepada pasangan sesama
jenis, dan untuk disahkan secara resmi di Gereja Katolik, kata
Irme Stetter-Karp, presiden Komite Sentral Katolik Jerman (ZdK), Selasa.
Irme Stetter-Karp,
president of ZdK
Dua pertiga mayoritas
uskup Jerman harus memberikan suara agar RUU itu menjadi sah, serta menempatkan
Gereja Jerman pada jalur yang bertentangan
dengan Roma. ZdK mengorganisir Jalan Sinode imam-imam bersama dengan
Konferensi Waligereja Jerman.
Pembangkangan massal
Delapan puluh gereja di
Jerman menawarkan "berkat gay" minggu ini, yang menentang dekrit
Vatikan baru-baru ini yang secara kategoris mengesampingkan ritus bagi pasangan
sesama jenis sebagai "terlarang" dan "melanggar hukum."
Ini adalah kedua
kalinya acara semacam itu diadakan di seluruh Jerman setelah Kongregasi untuk
Ajaran Iman (CDF) mengeluarkan responsum
ad dubium (menjawab keraguan) pada Maret 2021 yang menyatakan:
"Tuhan tidak dan tidak dapat memberkati dosa."
Namun saat ini Vatikan
tetap bungkam atas pemberontakan yang melibatkan ratusan imam yang secara
terbuka mengiklankan layanan yang melanggar hukum di situs web gereja dan di
situs web gerakan pro-LGBTQ+ #lovewins (#liebegewinnt) — yang dibuat khusus
mengingat penolakan CDF untuk memberkati pasangan homoseksual.
"Kami akan terus menyertai orang-orang yang menjalin relasi yang mengikat dan memberkati hubungan mereka (homosex)," kata #lovewins. Sebagai pekerja pastoral, dia menambahkan, "kami tidak menerima bahwa moralitas seksual yang dikecualikan dan ketinggalan zaman diletakkan di atas punggung orang-orang."
Sementara sebagian
besar uskup Jerman menyukai ‘berkat’ kepada relasi homoseksual, untuk pertama
kalinya, ada seorang uskup yang mendukung ritus semacam itu dengan melalui kehadirannya,
dimana uskup auksilier Essen, Ludger Schepers, hadir sebagai tamu dalam kebaktian
pemberian berkat ekumenis (kepada pasangan homosex).
Katedral St.
Sebastian, gereja episkopal uskup Gerhard Feige dari keuskupan Magdeburg, juga
menjadi tuan rumah upacara pemberkatan homosex Selasa malam.
80 Gereja Pelangi (LGBT)
Beberapa dari 80
paroki yang melakukan ‘pemberkatan’ terhadap sesama jenis termasuk gereja St.
Maria Magdalena di Bochum-Höntrop, yang akan menawarkan "perayaan berkat
ekumenis melalui Zoom" pada hari Minggu dengan pembacaan Kidung Agung dan
kesaksian dari sebuah pasangan homoseksual dan lesbian.
"Apakah Anda ingin diberkati secara pribadi dengan pasangan Anda?" situs web mereka bertanya. "Saat mendaftar, Anda dapat menunjukkan apakah Anda ingin diberkati secara pribadi dengan pasangan atau keluarga Anda. Ini dilakukan oleh seorang pastor di ruang yang pribadi, terlindung, yang disebut sebagai ruang pelarian."
Jika delapan atau sembilan uskup Jerman melanjutkan, saya
tidak berpikir bahwa pihak berwenang di Roma akan memecat semua orang. GabTweet
Kaum homoseksual
"harus tahu bahwa mereka didukung oleh kasih Tuhan, aman di bawah naungan ‘pelangi’
(lambang LGBT) yang menceritakan tentang perjanjian-Nya dengan
orang-orang," demikian bunyi undangan lain untuk menerima ‘berkat’ gay
dari Gereja St. Amandus, Datteln.
Paroki St. Augustine,
Gelsenkirchen, mengiklankan aktivis gay dan wanita awam Manuela Sabozin sebagai
pengkhotbah selama kebaktian. "Setelah kebaktian, kami akan memberikan
berkat pribadi kepada para pasangan homosex jika mereka mau," tulis
undangan itu.
“Pada akhir Misa,
semua orang – baik sendiri, berpasangan atau berkelompok, baik heteroseksual,
homoseksual atau ‘pasangan aneh’ lainnya – diundang untuk menerima berkat
pribadi,” demikian diumumkan situs web Gereja Salib Suci, Osnabrück.
Doktrin Berdasarkan Suara Mayoritas
Ludger
Schepers, uskup pembantu, heterodoks, dari Essen
Irme Stetter-Karp,
presiden ZdK, menyerukan agar layanan ‘pemberkatan’ sesama jenis menjadi
"hal yang biasa sesegera mungkin" di Gereja Katolik.
"Saya tidak
dapat memperkirakan keputusan itu, tetapi saya berharap bahwa upacara ‘pemberkatan’
homosex akan mendapat suara positif dari mayoritas besar uskup Jerman,"
kata Stetter-Karp.
Usulan Sinode untuk
ritus ‘pemberkatan’ pasangan gay telah diterima pada pembacaan pertama majelis.
Perubahan saat ini sedang dimasukkan ke dalam draf pembuatan teks, sebelum
pembacaan kedua.
Para anggota Synodal
Way memberikan
suara pada bulan Februari untuk memperkenalkan upacara ‘pemberkatan’ bagi
pasangan "yang ingin mencintai dan terikat, dimana bagi mereka pernikahan sakramental
tidak dapat diakses atau yang tidak bisa mereka ikuti."
Penolakan untuk
"memberkati dua orang yang ingin menjalani relasi mereka dalam cinta,
komitmen dan tanggung jawab kepada satu sama lain dan kepada Tuhan" tidak
dapat "dibenarkan secara meyakinkan dalam hal teologi kasih karunia Tuhan,"
bunyi rancangan resolusi tersebut.
Saya tidak bisa membayangkan solusi yang cepat,
sederhana dan jelas. GabTweet
Sementara itu, Rainer
Teuber, pendidik museum di Katedral Essen dan anggota inisiatif #OutInChurch
dan #lovewins, mendesak keuskupan progresif Hamburg, Hildesheim, Essen dan
Osnabrück untuk segera memperkenalkan ritus ini tanpa menunggu hasil pemungutan
suara akhir dari sinode.
“Jika ada delapan
atau sembilan uskup dari Jerman mau melanjutkan, saya tidak berpikir pihak
berwenang di Roma akan memecat semua orang,” kata Teuber.
Sikap Diam Dari Kepala Gembala (Paus)
Ditanya mengapa
Vatikan menolak untuk mendisiplinkan para imam yang bersalah yang melakukan ‘pemberkatan’
terhadap pasangan sesama jenis, teolog moral yang berbasis di Münster Prof.
Rudolf Hein mengatakan
bahwa CDF akan "bersikap diam tentang hal itu setidaknya sampai sinode
para uskup berikutnya."
"Saya tidak bisa
membayangkan solusi yang cepat, sederhana dan jelas," tambah Hein, dan menekankan
bahwa garis pertempuran telah ditarik dan Vatikan harus melangkah dengan
hati-hati "bukan karena teologi tetapi karena posisi yang berbeda dari
bagian yang berbeda. Dalam Gereja Uiversal."
Pasangan
lesbian sedang "diberkati" oleh seorang pastor Katolik
Sementara itu,
jurnalis Katolik terkemuka, Felix Neumann, menuduh
Francis "menyalakan gas" homoseksual dengan memberi tahu orang-orang
LGBTQ bahwa diskriminasi dan rasa sakit yang mereka rasakan dari Gereja tidak ada.
Gaslighting adalah bentuk kekerasan psikologis di mana pelaku
mempertanyakan persepsi korban tentang realitas, sehingga merusak rasa realitas
dan kepercayaan diri mereka.
Francis nampak menguatkan
kaum gay sementara dia sendiri gagal untuk mengakui bahwa ajaran Gereja tentang
homoseksualitas "dengan sendirinya menentang Tuhan" karena Kitab Suci
dan hukum kanon mengatakan bahwa tindakan homoseksual adalah perbuatan "tidak teratur secara
intrinsik" dan "bertentangan dengan hukum
alam," demikian klaim Neumann.
Tahun lalu, total ada
110 kebaktian ‘pemberkatan’ sesama jenis diadakan di gereja-gereja Jerman yang
bertentangan dengan dekrit Vatikan.
Pada
bulan Januari, lebih dari 125 imam, biarawati, religius, katekis,
administrator, musisi gereja, guru agama, pekerja pastoral dan petugas medis
melakukan pemberontakan doktrinal di bawah spanduk #OutInChurch, demikian Church Militant melaporkan.
Menuntut ‘berkat’ bagi pasangan sesama jenis, #OutInChurch meminta sebuah "koreksi pernyataan doktrinal misantropis," dalam Katekismus Gereja Katolik, yang menyatakan aktivitas homoseksual sebagai "tidak teratur secara objektif" dan dengan demikian, menurut CDF, "tidak dapat diakui sebagaimana yang diperintahkan secara objektif pada rencana-rencana Tuhan yang diwahyukan.”
---------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Anne,
lokusi 25 Maret 2021 (1 dari 5)
Anne,
lokusi 26 Maret 2021 (2 dari 5)
Anne,
lokusi 27 Maret 2021, (3 dari 5)
Anne,
lokusi 27 Maret 2021 (4 dari 5)
Anne,
lokusi 27 Maret 2021 (5 dari 5)
Peringatan
Profetik Kardinal
Manning Dari Ceramahnya Tahun 1861