Pejabat Vatikan Di Davos Mengatakan Bahwa Gereja Katolik Sedang Melaksanakan Agenda Forum Ekonomi Dunia
Gereja
Katolik bertekad untuk 'menerapkan kebijakan dan program untuk mempraktekkan
isu-isu yang dipertimbangkan oleh forum (ekonomi dunia),' demikian kata Pastor
Leonir Chiarello, Superior Jenderal dari ordo Scalabrinian.
Thu May 26, 2022 - 1:46 pm EDT
DAVOS,
Swiss (LifeSiteNews) –
Seorang klerus Vatikan yang menghadiri KTT Davos 2022, sebuah konferensi yang
diselenggarakan oleh Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang mengedepankan
agenda “hijau”, perbatasan (negara) terbuka bagi imigran, dan manajemen
“pandemi masa depan”, mengatakan bahwa Gereja Katolik “berkomitmen untuk mematuhi
berbagai isu yang dibahas di forum.”
Berbicara
kepada Vatican News, Pastor Leonir
Chiarello, Superior Jenderal Kongregasi Misionaris Saint Charles
(Scalabrinians), mengatakan bahwa Gereja Katolik memimpin dalam
mengimplementasikan banyak cita-cita
globalis WEF.
Chiarello,
yang ditunjuk paus Francis sebagai anggota Kongregasi
untuk Institut Hidup Bakti dan Serikat Hidup Kerasulan, menjelaskan bahwa ada
delapan “tema mendasar” yang sedang dipertimbangkan oleh forum Davos pada
pertemuan tahunannya, termasuk “iklim dan alam, ekonomi yang lebih adil …
kesehatan dan perawatan kesehatan, kerja sama global, serta masyarakat dan
kesetaraan.”
Superior
jenderal dari Vatikan itu memuji forum ekonomi dunia (WEF) atas komitmennya
untuk “bekerja bersama” di bawah payung “tanggung jawab bersama dan kerjasama
internasional … untuk melanjutkan pencapaian hasil dari topik utama yang kita
diskusikan di forum.”
Banyak
“tantangan” yang ingin dibahas oleh forum tersebut, menurut klerus tersebut,
termasuk krisis virus corona dan perang di seluruh dunia. Pada prinsipnya, pastor
Chiarello mengatakan Gereja harus bekerja dengan organisasi sekuler untuk
“membangun konsensus dan agenda bersama untuk menangani isu-isu kepedulian
terhadap alam, ekonomi, tenaga kerja, teknologi, bisnis, perawatan kesehatan,
kesetaraan sosial, dan isu-isu lain yang sedang dipertimbangkan oleh forum...”
Selain
itu, pastor Chiarello mengatakan Gereja berkomitmen untuk “menerapkan kebijakan
dan program untuk mempraktekkan masalah yang dipertimbangkan oleh forum” dan
“untuk membangun mekanisme kerjasama internasional dan tanggung jawab bersama
yang bertujuan untuk mencapai hasil nyata” dari tujuan yang ditetapkan di pertemuan
di sebuah resort Swiss itu.
“Gereja
Katolik sudah berkomitmen terhadap berbagai isu yang dibahas dalam forum
tersebut, baik secara global maupun lokal,” tegasnya.
Imam itu merujuk
“perspektif yang diusulkan oleh paus Francis tentang pemeliharaan alam dan
promosi ekonomi yang lebih inklusif di Laudato
Sí dan Fratelli Tutti” sebagai
contoh Gereja yang menerapkan agenda WEF, tetapi menyarankan agar “Gereja
Katolik dapat berbuat lebih banyak dengan cara terlibat dengan inisiatif lain
yang sudah ada dan melibatkan inisiatif aktor sosial dan politik lainnya yang
berkembang di tingkat lokal dan global.”
Kekhawatiran
besar telah dikemukakan
oleh kelompok-kelompok di lingkungan Gereja Katolik mengenai dukungan Paus
terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB), yang juga merupakan bagian dari Agenda 2030 yang
didukung WEF yang lebih luas, yang menyerukan “akses universal” kepada
kesehatan reproduksi” dan “hak reproduksi” (di balik ini termasuk juga penerimaan
kontrasepsi dan aborsi).
PBB mendefinisikan istilah-istilah ini pada
konferensinya di Kairo tahun 1994 untuk menunjukkan pemberian “kontrasepsi
modern” kepada perempuan untuk “keluarga berencana” dan dengan “aborsi yang
aman” di mana pun prosedurnya legal.
Persepsi
bahwa Vatikan telah menyelaraskan diri dengan tujuan PBB dan WEF diperkuat
setelah paus Francis mengungkapkan rasa
terima kasihnya atas pengesahan SDG pada konferensi kepausan 2016 yang
dihadiri oleh pendukung aborsi dan pengendalian populasi terkenal, Jeffrey
Sachs.
Sachs,
salah satu pendukung SDGs yang paling menonjol di dunia dan sering berkunjung
ke Vatikan, juga mengatakan bahwa ensiklik Paus Laudato Sí – yang dipuji oleh pastor Chiarello sebagai implementasi
agenda Davos – telah “memungkinkan” lolosnya SDGs.
------------------------------------
Silakan membaca
artikel lainnya di sini:
Peringatan
Profetik Kardinal
Manning Dari Ceramahnya Tahun 1861
Gereja
Jerman Akan Melegalkan Pemberian ‘Berkat’ Bagi Pasangan Sejenis
Bunda
Miriam: Umat Katolik Tidak Boleh
Mematuhi berbagai Pernyataan
Francis yang Salah dan Berdosa
Hindari
Pencemaran Terhadap Ekaristi
Kudus
Pesan
Bunda Maria Akita Semakin Digenapi ...