Gemuruh Peringatan:
Seorang Paus, sebuah Sinode, dan sebuah Perjalanan ke Moskow
https://sign.org/articles/rumblings-of-the-warning-a-pope-a-synod-and-a-trip-to-moscow-232150
Pendahuluan dari
Peringatan (Pencerahan Hati Nurani)
Umat beriman yang mengetahui pesan-pesan Garabandal telah
menunggu dengan penuh harap selama bertahun-tahun agar peristiwa yang
dinubuatkan di Garabandal dulu segera terjadi. Ada sebuah ‘permainan ruang tamu’
selama beberapa dekade yang berusaha menyatukan titik-titik data untuk
menghasilkan tanggal yang masuk akal bagi terjadinya peristiwa Keajaiban di
Garabandal. Sampai saat ini, tidak ada yang benar tentang hal itu, dan untuk
alasan yang baik, karena syarat dan ketentuan bagi saat atau waktu dari Peringatan
/ Keajaiban masih belum terpenuhi. Sampai hari ini, syarat itu masih belum
muncul. Tapi satu hal yang pasti, dengan kecepatan peristiwa-peristiwa dunia
yang saling berhubungan satu sama lain, maka banyak hal bisa terjadi dengan
cepat. Orang-orang dengan cemas menunggu peristiwa-peristiwa ini karena mereka
tahu di lubuk hati mereka, hanya melalui rahmat Peringatan dan Keajaiban yang
luar biasa inilah, yang telah dijanjikan Surga kepada dunia, yang dapat
mengubah budaya dunia dari keadaan terkutuk seperti yang terjadi saat ini.
Karena alasan inilah orang banyak mengikuti gerakan peristiwa-peristiwa Garabandal dengan penuh pengharapan.
Pesan Bunda Maria menjanjikan tiga peristiwa di Garabandal;
yang keempat bergantung pada respons dunia. Peristiwa pertama akan berupa Peringatan
di seluruh dunia, yang berasal dari Tuhan. Conchita menulis dalam sebuah surat
pada 1 Januari 1965: “Bunda Maria berkata
bahwa sebuah peristiwa Peringatan akan diberikan kepada seluruh dunia sebelum peristiwa
Keajaiban, agar dunia dapat mengubah dirinya sendiri. Itu akan datang langsung dari
Tuhan dan terjadi di seluruh dunia.”
Akan ada dua peristiwa yang terjadi dalam satu tahun. Kata yang
tepat adalah "dalam kurun waktu." Mungkin kurang, tapi itu tidak akan
lebih dari satu tahun dari peristiwa Peringatan menuju peristiwa Keajaiban Besar.
Kata ‘dalam kurun waktu’ tidak berarti harus terjadi di tahun kalender yang
sama.
Paus Paulus VI (menjadi paus 1963-1978) menyebut pertempuran
antara kebaikan melawan kejahatan yang terjadi di dunia sebagai “apokaliptik.”
Paus Paulus mengutip Lukas 18:8:
“Akan tetapi, jika
Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" dan dia juga mengatakan
“asap Setan telah memasuki tempat kudus.”
Bunda Yang Terberkati juga berkata di Fatima, “Pada akhirnya Hatiku Yang Tak Bernoda akan Menang.” Seperti yang
dikatakan Bunda Maria di Kana yang menyuruh para pelayan, "Lakukan apa pun yang Dia perintahkan kepadamu." (Yohanes
2:5). Maka Tritunggal Mahakudus telah menunjuk Maria bagi tugas ini secara
khusus pada saat ini. Jika ada satu hal untuk dipetik dari narasi ini, inilah
dia: Tempat perlindungan itu adalah Hati
Maria yang Tak Bernoda. Mencari keamanan di tempat lain akan menjadi
terbatas nilai dan durasinya. Bunda Maria tidak mengambil sedikit pun dari
otoritas Yesus, tetapi dia justru memuliakan Hati Kudus Putranya. Maria adalah
penebus-bersama (co-redemptrix) atas diri kita, dalam rencana keselamatan-Nya
bagi umat manusia. (Peran co-redemptrix Maria inilah yang disangkal oleh
Francis.) Bejana apa yang lebih baik daripada Ibu-Nya yang datang ke dunia
tanpa noda dosa melalui keadaannya yang Dikandung Tanpa Noda?
Pesan-pesan Bunda Terberkati di tempat-tempat penampakan yang
sejati adalah selalu jelas dan langsung. Berbagai penampakan dan pesan di Garabandal
berbicara dalam bahasa yang jelas tentang prinsip dasar iman. Bukan bersifat filsafat
atau teologi yang hanya dapat dipahami oleh sedikit orang, tetapi selalu
menjadi inti dari apa yang benar dan baik. Ketika sebuah pengalaman yang
mengubah hidup atau sebuah pesan didengar dan diserap, terjadilah transformasi
jiwa. Paus Paulus VI, Santo Yohanes Paulus II, Pastor Stefano Gobbi dari
Gerakan Imam Maria, dan banyak orang sezaman lainnya yang percaya pada apa yang
dikatakan Bunda Maria di Garabandal, dan semuanya terbuka untuk menegaskannya. St.
Pio (Padre Pio) dan St Theresa dari Calcutta juga percaya pada validitas
Garabandal. Keduanya mengunjungi Conchita dan menyampaikan berkat dan doa
untuknya. St. Pio pada kesempatan kunjungannya bersama St.Theresa, meraih
tangan Conchita dan salibnya yang telah dicium oleh Bunda Maria dan memegang salib
itu. Salib itu telah dipegang oleh tangan Kanak-kanak Yesus selama penampakan
13 November 1965.
Namun, yang membuat Garabandal unik, adalah bahwa para
visioner berbicara tentang dua peristiwa yang akan terjadi yang telah
dibicarakan oleh mistikus lain, seperti Saint Edmund Campion dan Beato Anna
Maria Taigi. Mistikus kontemporer lainnya seperti Hamba Tuhan Maria Esperanza
dari Betania/Caracas, Venezuela, juga telah membahas topik yang sama.
Peringatan itu adalah sebuah peristiwa di mana kita akan
melihat keadaan jiwa kita masing-masing sebagaimana Allah akan menghakiminya
setelah kematian kita. Ini akan menjadi garis demarkasi dalam semua sejarah.
Kebohongan Setan akan terungkap apa adanya, dan dia akan tahu bahwa kita
mengetahuinya. Cengkeramannya akan terlepas. Kehendak bebas manusia akan tetap
ada, tetapi sikap acuh manusia dalam masalah moral akan hilang. Anda akan berpihak
kepada Allah, atau tidak. Itu saja. Ketika dulu orang-orang Yahudi masih mengembara
di padang gurun setelah mereka meninggalkan empat ratus tahun penawanan di
Mesir, tidak lama kemudian mereka melupakan apa yang telah Tuhan lakukan bagi
mereka. Tak lama kemudian, mereka membuat anak lembu emas di padang pasir untuk
disembah
Manna dan burung puyuh berjatuhan dari langit untuk memberi
makan orang-orang yang bermigrasi menuju tanah terjanji, namun mereka segera
mempersembahkan upacara pagan. Hal itu sama dengan saat ini. Beberapa orang
akan segera melupakan rahmat yang telah diberikan kepada mereka selama Peringatan,
dan kembali ke cara lama karena mereka belum dibentuk dengan benar di dalam
iman. Karena alasan inilah maka pembentukan iman menjadi sangat penting. “Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran
oleh Firman Kristus,” (Roma 10:17), dan seperti yang dikatakan Pemazmur, “Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya
aku jangan berdosa terhadap Engkau.” (Mzm 119:11)
Ada beberapa peristiwa yang memberi kita petunjuk bahwa saat Peringatan
itu sudah dekat. Paus Francis pergi ke Moskow adalah satu hal. Nubuatan bahwa sebuah
saat akan tiba ketika Misa akan dihentikan, ini belum sepenuhnya terjadi.
Meskipun gereja institusional telah kehilangan kredibilitas yang sangat besar dari
banyak orang, tetapi Misa masih belum ditiadakan sama sekali, setidaknya di
Barat, di mana para imam akan bersembunyi. Di bawah ini adalah beberapa hal
untuk direnungkan.
Data Saat Ini merujuk
pada saat dari Peringatan?
Paus mengunjungi
Moskow?
Ada kisah penulis Jerman, Albrecht Weber, yang baru dikenal
beberapa tahun lalu. Ini adalah cerita yang diterbitkan di Majalah Garabandal
di mana Weber menulis surat kepada Paus Yohanes Paulus II mengenai bukunya tentang
Garabandal, saat Msgr. Stanislaus Dziwisz, pernah menjadi sekretaris Paus
Yohanes Paulus II, yang kemudian menjadi Kardinal di Polandia (2005-2016), menanggapi
atas nama Paus Yohanes Paulus II. Sebuah surat datang kembali yang mengatakan, “Semoga Tuhan membalas Anda untuk segalanya,
terutama cinta yang mendalam kepada Anda membuat peristiwa yang berhubungan
dengan Garabandal lebih dikenal luas. Semoga pesan Bunda Allah, menemukan pintu
masuk ke dalam hati banyak orang sebelum terlambat. Sebagai ungkapan
kegembiraan dan rasa syukur, Bapa Suci memberi Anda berkat apostoliknya.”
Yang menyertai surat ini adalah salam oleh Yohanes Paulus II dengan tulisan
tangannya sendiri.
Albrecht Weber mengabdikan diri kepada penampakan Garabandal
sejak awal penampakan hingga kematiannya pada tahun 2014. Dia dimakamkan di
Garabandal, dan sama sekali tidak ingin mengusik apa yang terjadi di sana. Dia
mengabdikan hidupnya untuk membuat pesan Garabandal dikenal luas. Weber adalah
satu-satunya sumber cerita bahwa paus
yang berkuasa akan mengunjungi Moskow menjelang saat Peringatan. Weber
mengaku bahwa Conchita memberitahunya saat bertemu dengannya pada saat
penampakan tahun 1965.
Di sisi lain, paus Francis telah menyatakan minatnya untuk
mengunjungi Moskow dan mengatakannya dalam perjalanan kembali ke Roma setelah
perjalanan lima harinya ke Yunani dan Siprus pada Desember 2021. Patriark
Kirill dari Moskow kemudian mengirim perwakilan segera setelah itu ke Vatikan
untuk membahas rinciannya. Paus Francis kemudian mengunjungi Kedutaan Besar
Rusia di Roma pada tanggal 25 Februari 2022, di awal perang Rusia-Ukraina,
mungkin untuk menyarankan perdamaian. Apa yang aneh, adalah bahwa cerita ini
tidak muncul sampai baru-baru ini tentang perkataan Weber. Setelah
berpuluh-puluh tahun berspekulasi kapan Peringatan itu akan terjadi, cerita ini
belum pernah dibicarakan atau disebarluaskan di antara orang-orang yang
mengetahui tentang Garabandal.
Sudah hampir seribu tahun sejak Ortodoksi Timur terpisah dari
Roma, maka hal itu akan menjadi peristiwa penting. Pada saat penulisan ini,
belum ada tanggal yang diberikan bagi paus Francis untuk mengunjungi Moskow.
Saat ini, perang Ukraina-Rusia meningkat dengan segala ketegangannya.
Masalahnya adalah apa yang harus diperoleh Vladimir Putin dari seorang paus
yang meminta perdamaian, di mana Putin hanya bisa dipermalukan di depan umum jika
tidak mematuhi permintaan untuk menghentikan perang? Jika Weber benar, kita
akan segera tahu.
Paus Francis Membuat Permintaan Pribadi untuk Bertemu dengan
Putin
Dalam pergantian peristiwa lain, paus Francis mengatakan
kepada surat kabar Italia Corriere della
Serra pada 4 Mei 2022 bahwa dia ingin mengunjungi Kyiv dan Moskow, untuk
berbicara secara pribadi dengan Putin tentang mengakhiri kekerasan. Paus
Francis berkata, “Saya meminta Kardinal
Parolin untuk menyampaikan pesan saya kepada Putin, bahwa saya siap untuk
melakukan perjalanan ke Moskow. Yang pasti, saya sedang menunggu semacam
isyarat pembukaan dari pemimpin Kremlin. Kami tidak menerima jawaban apa pun,
tetapi kami terus mendesak mereka tentang masalah ini. Saya khawatir, bagaimana
pun, bahwa Putin tidak dapat, atau tidak ingin menyetujui pertemuan kami saat
ini. Tetapi Anda harus mencoba dan melakukan apa pun yang Anda bisa untuk
menghentikan kekerasan perang ini. Dua puluh lima tahun yang lalu kami melihat
sesuatu yang serupa di Rwanda.”
Namun, paus Francis mengeluarkan pernyataan pada hari yang
sama yang membuat banyak orang lengah menjadi terkejut di Italia ketika dia
mengatakan "gonggongan NATO di
gerbang Moskow membuat NATO memprovokasi perang." Ini adalah pendapat
yang tidak populer untuk dibicarakan di kalangan diplomatik dan politik barat.
Vladimir Putin menjadi penjabat Presiden Rusia pada 31 Desember 1999, ketika
Presiden Boris Yeltsin mengundurkan diri.
Putin terpilih pada Maret 2000 dan menjadi Presiden. Setiap
diplomat yang pernah bertemu dengan Putin sejak itu, telah mengetahui
pendiriannya bahwa Ukraina tidak akan diizinkan menjadi anggota NATO karena Ukraina
memiliki rudal di perbatasan Rusia yang berjarak lima menit dari Moskow. Itu
adalah sikap Putin yang diucapkan di tribun di mana dia mengatakan dengan tegas
bahwa tidak ada yang bisa menentangnya. Setiap diplomat Rusia di seluruh dunia
menyadari sikap Putin terhadap ekspansi NATO ke Ukraina. Ini mirip dengan
ambang batas Presiden John F. Kennedy dengan Nikita Khrushchev dan potensi
rudal Rusia di Kuba 90 mil di lepas pantai Florida.
Inilah yang dikatakan paus Francis dengan kalimat “NATO
memprovokasi perang.” Meskipun tidak ada yang menyetujui pembantaian yang kita
lihat, Ukraina adalah sindikat kejahatan terorganisir Barat dan pemimpin mereka
adalah boneka barat, dan Putin menyadarinya karena Ukraina adalah tempat kaum elit
global mencuci uang mereka. Saya yakin hanya sedikit orang yang siap untuk
mengkanonisasi Putin sebagai Saint Vladimir, tetapi itu adalah alasan mengapa
banyak orang di Barat tidak bersimpati pada posisi Ukraina karena Presiden
Zelensky secara terbuka mengatakan bahwa dia bergabung dengan Forum Ekonomi
Dunia dan Reset Besar dari Klaus Schwab. Ini adalah alasan ideologis beberapa
orang tidak setuju dengan Ukraina.
Pada Juli 2021 paus Francis menjalani operasi usus besar dan
menjalani pemulihan pasca operasi sepuluh hari di rumah sakit. Itu tidak pernah
dikonfirmasi, tetapi dikabarkan dia menderita kanker usus besar. Pada 5 Mei
2022 dilaporkan bahwa sumber Vatikan mengatakan kepada reporter John Gizzi dari
Newsmax bahwa, "Paus Francis sedang
sekarat" dimana orang dalam mengatakan, "mereka percaya Paus tidak
akan bertahan melewati 2022." Ini adalah spekulasi yang terbaik, dan
setiap orang memiliki pendapat, namun, ini harus dilihat dengan kebijaksanaan
yang besar. Vatikan menyadari Paus semakin melambat dengan lebih banyak masalah
kesehatan, dan untuk pertama kalinya paus Francis dituntun dengan kursi roda
pada 5 Mei 2022 ke sebuah pertemuan di Aula Paus Paulus VI. Satu hal yang
pasti, paus Francis ingin pergi ke Rusia. Apakah paus Francis akan pergi ke
Moskow atau lainnya?
Umat beriman memiliki
keyakinan bahwa peristiwa Peringatan itu adalah obat bagi kelesuan global kita
yang penuh dosa saat ini. Ada begitu banyak kekacauan saat ini, dibutuhkan
sesuatu yang signifikan seperti peristiwa Peringatan ini untuk membalikkan hati
nurani dan moral dunia.
Apakah ‘Sinode
tentang Sinode’ saat ini adalah yang Dinubuatkan di Garabandal?
Peristiwa lain yang menarik untuk dicatat tentang kemungkinan
saat dari Peringatan adalah sekitar waktu sinode. Sinode bukanlah hal baru di dalam
Gereja, dan itu sudah ada banyak sejak penampakan berakhir pada tahun 1965.
Seorang biarawati Spanyol bernama bunda Nieves Garcia yang merupakan kepala
sekolah asrama Conchita di Spanyol mengenal Conchita sejak masa sekolahnya,
mengatakan bahwa Conchita berkata jika Peringatan itu akan mendekati waktu dari
sebuah Sinode. Conchita diduga memberi tahu bunda Nieves bahwa "sebuah sinode
yang penting" akan diadakan sebelum peristiwa Peringatan itu terjadi.
Paus Francis telah
memprakarsai sebuah program yang disebut ‘Sinode tentang Sinodalitas’ yang
merupakan proses dua tahun mendengarkan dan berdialog yang dimulai dengan
pembukaan yang khidmat di Roma pada tanggal 9 Oktober 2021. Alasan ini “penting” adalah karena sinode ini memiliki relevansi pada setiap
keuskupan dan paroki di dunia karena belum pernah ada yang seperti itu. Proses
Sinode ini akan berakhir pada 2023. Paus Francis berkata
tentang sinode ini,
“Saya mengundang Gereja untuk merenungkan tema yang menentukan bagi kehidupan
dan misinya. Justru jalan sinodalitas inilah yang diharapkan Allah dari Gereja
milenium ketiga. Perjalanan yang mengikuti pembaruan Gereja yang diusulkan oleh
Konsili Vatikan Kedua ini, merupakan suatu karunia dan tugas: dengan melakukan
perjalanan bersama dan merenungkan bersama perjalanan yang telah dilakukan,
Gereja akan dapat belajar melalui pengalamannya. proses mana yang dapat
membantunya untuk menghayati persekutuan, partisipasi aktif untuk membuka diri
pada misinya.”
Ini adalah
kontroversi lain, karena banyak orang merasa bahwa paus Francis mungkin
menggunakan Sinode ini untuk melakukan perubahan yang akan lebih progresif
daripada yang diduga banyak orang, seperti misalnya membawa Gereja ke arah yang
menurut kaum konservatif akan membantu penghancuran lebih lanjut ortodoksi dan
tradisi. Di tingkat keuskupan ada pertemuan-pertemuan yang dimandatkan oleh
para uskup dengan para klerus yang berpartisipasi dalam sesi-sesi mendengarkan suara
kaum awam untuk membahas arah perjalanan Gereja. Kaum konservatif khawatir
bahwa hal itu akan membawa lebih banyak agenda keadilan sosial liberal pada "sesi
mendengarkan" ini di seluruh dunia.
Masalah Jumlah Paus
Setelah Paus Yohanes XXIII meninggal, Conchita berkata bahwa
Bunda Maria mengatakan kepadanya, “Setelah paus ini hanya akan ada tiga yang
tersisa, tetapi akan ada paus keempat yang akan memerintah Gereja untuk waktu
yang singkat, maka itu akan menjadi akhir zaman.” Ini menjadi masalah yang
sangat kontroversial tentang masalah kapan dia mengatakan ini. Diduga ada
tekanan dari ibu Conchita untuk merilis bagian dari pesan yang berkaitan dengan
pemerintahan paus hanya dalam waktu
singkat, agar tidak menimbulkan kontroversi bagi putrinya. Sejak Yohanes
XXIII, kita telah memiliki Paulus VI, Yohanes Paulus I, kemudian Yohanes Paulus
II, Benediktus XVI, dan sekarang paus Francis. Kita tahu bahwa Yohanes Paulus I
hanya memerintah selama tiga puluh tiga hari, yang menggenapi nubuatan yang
sangat akurat mengingat fakta bahwa hal itu benar-benar terjadi. Jika hal di
atas benar, maka itu berarti konklaf pemilihan paus Francis mengantar kita
semua kepada saat akhir zaman. Ini adalah skenario yang masuk akal tetapi masih
kontroversial. Awalnya Conchita mengindikasikan hanya akan ada tiga paus
sebelum “akhir zaman,” sebuah Era Baru umat manusia, bukan akhir dunia ini.
Peran Komunisme Masih
Menjadi Tema Dominan yang Sepertinya Tidak Pernah Lenyap
Mary Loli pernah ditanya, “karena kamu tidak diizinkan
memberi tahu saya tahun persisnya Peringatan itu terjadi, mungkin kamu bisa
memberi tahu saya kira-kira kapan itu akan terjadi? Loli menjawab, “itu akan
terjadi pada saat dunia paling membutuhkannya.” Lalu ditanya kapan? Loli
berkata, ketika Rusia secara tiba-tiba dan tak terduga akan menguasai sebagian
besar dunia bebas. Tuhan tidak ingin ini terjadi begitu cepat. Bagaimana pun
Peringatan itu akan datang ketika kita melihat Misa Kudus tidak dapat dirayakan
dengan bebas lagi; maka dunia akan sangat membutuhkan campur tangan Tuhan.”
Mari-Loli tidak mengetahui tanggal/hari Peringatan, hanya
tahunnya. Conchita sendiri yang tahu hari dari Keajaiban itu. Mari-Loli juga
mengatakan bahwa Bunda Terberkati memberitahu dia sebelum Peringatan dan
Mukjizat Besar terjadi, “Akan tiba saatnya, ketika Gereja akan terlihat seperti
sudah habis, ketika para imam akan mengalami kesulitan untuk mengadakan Misa
dan berbicara tentang hal-hal yang suci. Akan tiba saatnya ketika Gereja akan
memberi kesan berada di ambang kebinasaan. Gereja akan melewati ujian yang
mengerikan. Para imam harus bersembunyi untuk menyelenggarakan Misa. Saat
itulah dunia akan sangat membutuhkan campur tangan Tuhan.” Ketika dia bertanya
kepada Bunda Maria bagaimana ini akan terjadi, Bunda Maria menyebutnya ‘komunisme’. Ini sudah terjadi di
banyak negara. Apakah akan lebih meluas atau tidak, masih harus dilihat. Kita
belum sampai pada tahap di mana para imam perlu bersembunyi untuk mengadakan
Misa.
Adalah jauh lebih mudah untuk memanipulasi dan mengontrol orang-orang
yang tidak mengakui kebenaran Kristiani, itulah sebabnya mengapa kristiani harus
disingkirkan oleh pemerintah yang tiran. Kami telah melihat kebrutalan rezim
komunis di Uni Soviet dan Cina dan beberapa diktator brutal lainnya, tetapi
komunisme hanyalah sebuah pemerintahan di mana Tuhan tidak boleh ditampilkan di
depan umum. Melalui rekayasa sosial yang canggih, sebagian besar Barat, dan
dunia pada umumnya, menunjukkan bentuk atheisme teoritis dan praktis — atau
komunisme dalam kehidupan sehari-hari. Dunia tanpa Tuhan adalah tujuan komunis
(dan kaum elit global).
Bunda Terberkati pernah memberi tahu Conchita, "itu akan
seperti invasi Komunisme." Perdana Menteri Mikhail Gorbachev mengatakan
peristiwa utama yang menggulingkan Uni Soviet adalah bencana nuklir di
Chernobyl 26 April 1986. Konsekuensi dari ketidakmampuan Soviet yang menyebar
ke seluruh perbatasan barat tidak lagi dapat diterima oleh Barat, dan Gorbachev
tegas ketika dia mengatakan itu adalah peristiwa yang menyebabkan kejatuhan Uni
Soviet pada 1992-1994. Ketika dunia menyaksikan kehancuran Ukraina dan masalah
yang ditimbulkannya di seluruh dunia saat ini, orang harus bertanya, apakah
komunisme benar-benar jatuh?
Gadis-gadis visiuner Garabandal menggambarkan masa-masa
kesengsaraan sebagai “kembalinya Komunisme.” Empat anak desa pegunungan yang
masih kecil di awal tahun 1960-an tidak akan mengerti apa yang dimaksud dengan
Komunisme. Dalam filsafat politik, komunisme tidak harus berupa kekerasan,
meskipun biasanya memang demikian. Komunisme adalah praktik ideologis tanpa
Tuhan dalam penyelenggaraan negara. Karena atheisme teoretis dan praktis telah dilakukan
secara meluas dan secara global, kita semakin melihat dunia yang tidak
menginginkan Tuhan dalam genre atau lingkungan kehidupan apa pun. Ruang kelas
di seluruh dunia terus menjadi tangki septik dengan kurangnya formasi moral,
dengan banyak negara langsung kembali kepada paganisme. Ini akan membuat
Komunisme kembali dalam skala yang jauh lebih luas daripada apa yang telah kita
lihat di masa lalu.
JESUS I TRUST IN YOU
-----------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Forum
Ekonomi Dunia (WEF) Menggunakan 'Bahasa Orwellian’ Untuk Berperang Melawan
Musuhnya
Kaum
Globalis Telah Merencanakan Untuk Membuat Dunia Kelaparan...
Kaum
Globalis berencana menggunakan konflik Ukraina guna memaksakan Pemerintahan
Tunggal Dunia
Situs
Web Resmi Vatikan Tentang Sinode Menyambut Baik Homosex ...
Synode-nya
Francis menjuluki pasangan homosex sebagai pahlawan 'PRO-LIFE'...