Sunday, May 22, 2022

Hindari Pencemaran Terhadap Ekaristi Kudus

 HINDARI PENCEMARAN TERHADAP EKARISTI KUDUS

 

Tidak boleh ada Pelayan Ekaristi luar biasa (asisten imam),

tidak boleh ada Komuni di tangan!

 

 

http://www.jesusmariasite.org/apocalypse-revealed-introduction/ 

 

 
 

“Anak-anak dari Hatiku, damai sejahtera Tuhan menyertai kamu semua. Anak-anakku, banyak sekali penghujatan diarahkan kepada Ekaristi Kudus. Putraku dicaci maki dalam Keilahian-Nya melalui tangan anak-anakku, umat awam, yang tidak murni dan tidak layak. Sebagai Ibu dari Putra Allah dan Ibu dari umat manusia, aku meminta anak-anakku yang terkasih, untuk mengakhiri semua kekejian ini! Tidak boleh ada lagi Pelayan Ekaristi luar biasa (asisten imam), tidak boleh lagi ada Komuni di tangan! Tubuh dan Darah Putraku dinodai oleh banyak umat awam yang menyerahkan diri mereka bagi tugas-tugas yang hanya boleh dilaksanakan oleh para imam dan para utusan tertahbis lainnya seperti: Paus, para Kardinal dan Uskup. Tidak boleh ada tangan yang belum ditahbiskan bagi pelayanan Imamat, yang dapat menyentuh Putraku..." (silakan baca pesan lengkap disini) 

 

 Yohanes Paulus II: "Saya tidak dapat mendukung penerimaan Komuni di tangan dan saya tidak dapat merekomendasikannya. Imam memiliki tanggung jawab utama sebagai 'pelayan Ekaristi Kudus dan semua Bentuk Kudus', utama karena hal itu adalah lengkap. Menyentuh Ciptaan Suci (Hosti Kudus) adalah hak istimewa dari mereka yang ditahbiskan" (Dominicae Cenae II) "Komuni di tangan diperkenalkan oleh hierarki modernis tanpa izin Tahta Suci (Kardinal Suenens di Belanda dll). Paulus VI dengan gigih menentangnya tetapi memutuskan untuk memberikan pengampunan hanya jika penggunaannya sudah berakar untuk menghindari ketidaktaatan yang meluas.” 

 

 

Mgr. Juan Rodolfo Laise, Uskup Argentina, mengatakan: "Saya tahu sejarah komuni di tangan, yang secara sembunyi-sembunyi diperkenalkan kembali, disebarkan atas dasar keragu-raguan, dan ditegaskan melalui ketidaktaatan yang tak tergoyahkan... (kepada Bapa Suci), dengan memaksakan lebih dari dua puluh tujuh tahun pelaksanaannya, dimana Paus tidak berkenan mengizinkan karena hal itu dianggap berbahaya bagi kebaikan Gereja, sampai akhirnya mereka berhasil menyebarkannya hampir di mana-mana di dunia."

 

 Yesus kepada Catalina Rivas, (visiuner, stigmatis. Nihil obstat oleh Mgr. R. Fernández, Uskup Agung Bolivia): "Tidak ada 10 atau 20 algojo yang bisa memukul Tubuh-Ku lebih kejam, daripada yang dilakukan oleh banyak tangan yang melukai Tubuh-Ku dengan cara menerima Komuni di tangan mereka -- yang merupakan tindakan sakrilegi dari Setan."

Yesus Kristus berkata kepada Catherine Rivas tentang Komuni di lidah:

1. "Kepada mereka yang TIDAK menerima Tubuh-Ku (di dalam Tubuh, Darah, Jiwa, dan Keilahian-Ku) di tangan mereka, Aku berjanji untuk melimpahi mereka dengan Berkat-Ku di tangan, hati, jiwa dan seluruh keberadaan mereka.

2. Aku menjanjikan mereka lebih banyak rahmat dalam kehidupan duniawi mereka, dan jaminan keselamatan terbesar dan peningkatan Kemuliaan, demi kehidupan kekal mereka bersama Aku di Surga.

3. Mereka akan bisa merasakan Aku di dalam Komuni Kudus dalam seluruh keberadaan mereka dan, dengan kepenuhan sedemikian rupa sehingga mereka akan membuang dari diri mereka sendiri segala keinginan alami mereka untuk menyentuh Aku di dalam Hosti Kudus. Mereka akan selalu melakukan kebaikan yang lebih besar bagi jiwa-jiwa. Di sisi lain, mereka yang bersikeras untuk menerima Aku di tangan mereka, akan tetap keras kepala dalam banyak hal terhadap Kehendak-Ku, dan pikiran mereka akan menjadi kabur tentang Selera-Ku, Ajaran-Ku dan Magisterium-Ku.”

 

Yesus kepada Giuliana Crescio, Desember 1989: "Aku tidak ingin diterima di dalam tanganmu. Aku tidak ingin ditaruh di tanganmu! Aku, Roti Hidup, Darah Hidup, Darah yang dicurahkan untukmu, Aku adalah Roti, tetapi Roti bagi jiwamu. Aku memberikan roti kepada para Rasul, dan kamu bukanlah imam, kamu tidak boleh menyentuh Aku!"

 

Beberapa jiwa di Api Penyucian memberitahu Maria Simma (visiuner dari jiwa-jiwa di Api Penyucian) bahwa dosa yang paling besar yang mereka derita adalah karena mereka telah menerima Komuni di tangan mereka. Maria Simma mengatakan: dalam kondisi normal, hanya tangan imam yang telah ditahbiskan yang dapat membagikan Komuni. Kecuali dalam "keadaan luar biasa". Kata "Luar Biasa" di sini tidak mengacu pada perbedaan antara umat beriman yang harus antre menunggu dua menit sampai sepuluh menit untuk bisa menerima Komuni. (Hari ini umat awam atau pun imam banyak yang terburu-buru dalam segala hal.)

Suatu hari, ada seorang wanita yang sering ikut membagikan Komuni, mendesak wanita lain untuk melakukan hal yang sama, dan kemudian dia meninggal. Sebelum pemakaman, peti mati dibuka untuk disaksikan terakhir kalinya oleh keluarga dan teman-teman, untuk memberikan penghormatan terakhir. Kemudian peti itu ditutup. Namun, ada seorang kerabat dekat datang terlambat dan meminta pastor untuk membuka peti mati itu agar dia juga bisa mengucapkan selamat tinggal kepada almarhum. Pastor itu mengangkat penutup peti mati dan melihat ke dalam. Beberapa orang melihat tangan wanita yang meninggal itu menghitam. Tanda ini, bagi saya, seperti yang lainnya, adalah konfirmasi Allah bahwa tangan yang tidak dikuduskan tidak dapat membagikan Yesus di dalam Komuni."

Maria Simma telah membebaskan 40 atau 50 orang imam dan uskup dari Api Penyucian, sebagian besar karena mempromosikan Komuni di tangan atau jenis ketidaksopanan lainnya. Dia menyebut Komuni di tangan sebagai "pekerjaan iblis." Banyak dari mereka berada di Api Penyucian karena kurangnya ketaatan kepada Bapa Suci, kurangnya cinta kepada Misa Kudus, kurangnya cinta kepada doa dan puasa, tidak mau membaca brevir, dan saya ulangi: karena Komuni di tangan ... "

Jiwa-jiwa di Api Penyucian telah memberitahu saya bahwa sampai hari ini tidak ada Paus yang mendukung Komuni di tangan, dimana hal itu dipromosikan oleh sekelompok kardinal dan uskup. Semua Paus tahu betul bahwa Komuni di tangan bertentangan dengan penghormatan terhadap Yang Kudus dari Segala Yang Kudus.”

...Saya kenal seorang wanita yang sangat baik yang meragukan hal ini dan dia meminta Yesus sendiri untuk memberinya petunjuk yang jelas agar dia bisa menjadi yakin. Kemudian Yesus melakukannya! Pada kesempatan Misa berikutnya imam datang untuk memberikan Komuni, dia meletakkan Ekaristi di telapak tangannya. Segera setelah dia melakukannya, Hosti Kudus itu terangkat dari tangan wanita itu, Ia naik dan menghilang di udara. Keajaiban kecil ini juga dilihat oleh beberapa orang saksi…”

 

1976 (jasadnya tidak rusak). Ketika gadis 16 tahun dari keluarga Jerman yang saleh ini tiba-tiba dirasuki setan, setan (selama pengusiran setan yang diperintahkan oleh uskup setempat) dipaksa untuk berkata: "Benda itu (Hosti Kudus) tidak boleh ditempatkan di tangan. Imam harus memiliki keberanian. Umat awam tidak boleh membagikan-Nya. Selama penerimaan Hosti Kudus kamu harus berlutut. Atas perintah orang itu (dia menunjuk patung Perawan Maria yang ada di dekatnya) Komuni di tangan harus dihapuskan, karena itu adalah ulah saya (iblis). Uskup harus melarang Komuni di tangan, jika dia bisa melakukannya."

Dari buku tahun 2008 “Give Me to Drink”: Yesus berkata: "Semuanya telah dimungkinkan untuk melakukan penodaan dan penistaan, dan para pelayan-Ku bersikap tidak peduli, mereka merasa nyaman dengan hal ini. Umat awam membagikan Komuni, dan akan tiba suatu hari ketika Kurban Kudus dari Salib juga akan direndahkan sedemikian rupa sehingga mereka mencegah Aku untuk turun ke dalam Hosti.”

Berikut ini dikutip dari Rencana Masonik tahun 1925: "Bagaimana membuat umat beriman tidak lagi percaya akan kehadiran nyata Yesus dalam Ekaristi? [...] Pertama kita harus membuat orang di mana-mana menerima Komuni dalam keadaan berdiri dan kemudian menaruh Hosti Kudus di tangan mereka. Disiapkan dengan cara ini umat akan datang untuk melihat Hosti sebagai simbol koeksistensi persaudaraan". Secara tidak langsung, Komuni di tangan juga telah berkontribusi pada pemindahan Tabernakel, yang tidak lagi berada di tengah gereja tetapi di area samping, atau di ruangan lain dari gereja. Hal ini menyebabkan tidak ada lagi tempat berlutut di banyak gereja di Barat. (Saat ini di beberapa Gereja di Indo, umat tidak diijinkan lagi untuk berlutut selama Misa.)

Dengan melalui praktek Komuni di tangan maka hal itu adalah benar-benar penodaan terhadap Sakramen Mahakudus. Norma Gereja Katolik tetap menganjurkan Komuni di lidah. Satu-satunya cara yang menyenangkan bagi Tuhan adalah menerima Komuni dengan berlutut dan di lidah, atau berdiri, tetapi selalu di lidah, dan dari tangan seorang Imam saja. Santo Fransiskus dari Assisi berkata: "Hanya mereka, (para imam), yang harus membagikan-Nya, dan tidak ada orang lain." (Surat 2a, untuk semua umat beriman, 3.5)

Ketika Anda mendengar ada alasan "Gereja telah mengizinkannya," ingatlah bahwa Anda adalah Gereja dan bukan birokrasi yang tidak patuh dan berbahaya yang ditemukan di suatu tempat yang jauh dan tidak dapat diakses. Gereja tidak mengizinkannya (Komuni di tangan) tetapi hanya mentolerirnya di bawah tekanan..

St Brigid dari Swedia, 1373: "Lihatlah, putri-Ku, Aku memberikan kepada imam-imam-Ku lima buah karunia... dan yang kelima adalah hak istimewa untuk menyentuh Daging-Ku yang Mahakudus dengan tangan mereka."

Dalam buku The Martyr and Holy Cardinal John Fisher 1535:: "Saat-saat berkembang atau runtuhnya sejarah Gereja, selalu berkaitan dengan pemberian Ekaristi Kudus."

----------------------------

Silakan membaca artikel lainnya di sini:

Anne, lokusi 27 Maret 2021, (3 dari 5)

Anne, lokusi 27 Maret 2021 (4 dari 5)

Anne, lokusi 27 Maret 2021 (5 dari 5)

Peringatan Profetik Kardinal Manning Dari Ceramahnya Tahun 1861

Gereja Jerman Akan Melegalkan Pemberian ‘Berkat’ Bagi Pasangan Sejenis

Pedro Regis 5281-5285

Bunda Miriam: Umat Katolik Tidak Boleh Mematuhi berbagai Pernyataan Francis yang Salah dan Berdosa