Thursday, September 29,
2016
(Roma) "Kita memiliki sebuah agama baru: agama
itu diciptakan oleh oleh Enzo Bianchi," demikian kata Antonio Gurrado di
harian Il Foglio. Alasan di balik
"penemuan agama baru" ini adalah berupa peristiwa atau acara Slow
Food internasional "Salone del Gusto", yang digelar Senin lalu ini di
Turin.
"Agama baru" itu bukanlah hasil dari sebuah
pewahyuan, tetapi dari "dua keyakinan" Enzo Bianchi, yang
"mengumumkan" dalam suplemen khusus dari surat kabar pada 16
September, La Stampa 11 Salone del Gusto
Terra Madre. Keyakinan pertama adalah "semacam perintah
kesebelas" dan berbunyi: "Kasihilah bumi seperti kamu mengasihi dirimu
sendiri". Keyakinan kedua adalah kesadaran bahwa cara terbaik untuk
mengasihi sesama adalah dengan cara memasak yang baik baginya.
"Saya
berharap",
demikian tanya Guarrado "apakah Enzo Bianchi adalah
benar-benar yakin bahwa bumi adalah dewa." Bianchi nampaknya berpikir bahwa bumi ini adalah sebagai "dewa
pencipta," sebagai "dewa mental", yang merupakan hasil pemikirannya bahwa bumi sebagai
sebagai "dewa
balas dendam". Bianchi menulis bagi acara Turin Slow Food tentang adanya sebuah "hubungan penting antara manusia dan alam," fakta bahwa
"kehidupan batin dari bumi kita tidaklah asing," dan:
"Tuhan selalu mengampuni, tetapi bumi tidak pernah mengampuni."
Begitulah perintah ke sebelas itu benar-benar
mencakup semua pemikiran Bianchi ini. Yesus mengajarkan bahwa manusia harus mengasihi
sesama seperti dirinya sendiri. Maka "Perintah baru" dari Bianchi ini
tidak berbicara mengenai kasih kepada Allah
maupun sesama, tetapi mengasihi bumi.
Bianchi tahu sadar "keyakinan"nya itu
adalah baru. "Kasihilah bumi seperti kamu mengasihi dirimu sendiri, dan
bumi akan menghargai kamu."
Enzo Bianchi menggambarkan dirinya sebagai prior
(kepala) dari sebuah komunitas biarawan dari "Biara Bose", tetapi sebenarnya
Bianchi bukanlah seorang prior ataupun rahib. Dia adalah seorang umat awam yang
memimpin sebuah "kelompok akar rumput ekumenis" yang didirikannya, yang
dinamainya "Biara Bose". Tetapi hal ini tidaklah bisa berubah oleh kenyaaan
bahwa Bianchi kadang-kadang muncul dalam penampilan yang menyeramkan.
Dia dan "komunitas monastiknya", yang
tidak sah menurut hukum kanon, merupakan aliran yang progresiv dan non-dogmatik
di dalam Gereja, yang merupakan kristianitas yang bersifat horisontal dan antroposentris
(berpusat kepada manusia). Satu-satunya jalan menuju "keselamatan"
bagi Bianchi, kata sejarawan Katolik Cristina Siccardi, "adalah berupa pencarian
demagog untuk meraih perdamaian dan persahabatan universal penuh khayalan dan
solidaritas sekuler." Dalam hal ini, Bianchi adalah orang yang cocok.
Mantan dekan fakultas filsafat the Pontifical Lateran University pada tahun 2012 menggambarkan
Bianchi sebagai seorang ‘nabi palsu’ dan ‘rahib atheis’.
Tetapi yang menakjubkan
kita, Bianchi dipilih oleh Paus Francis pada 22 Juli 2014 untuk menjadi
konsultan pada the Pontifical
Council for Promoting Christian Unity .
Text: Giuseppe Nardi
Image: MiL
Trans: Tancred vekron99@hotmail.com
Link to Katholisches...
AMDG
Image: MiL
Trans: Tancred vekron99@hotmail.com
Link to Katholisches...
AMDG
+++++++++++++++
Ingatlah akan perkataan Bianchi sebelumnya : Maria bukanlah sosok panutan yang cocok
bagi perkembangan wanita Katolik. http://eponymousflower.blogspot.co.id/2015/09/papal-consultor-mary-is-not-suitable.html
No comments:
Post a Comment