USULAN BARU DARI USKUP JERMAN: ADA JENIS MANUSIA LAINNYA
SELAIN PRIA DAN WANITA
Gereja Katolik di Jerman nampaknya semakin
kebablasan di dalam usulan-usulan mereka. Misalnya saja, baru-baru ini, website
resmi dari Konperensi Wali Gereja Jerman, katholisch.de, telah melaporkan tentang ide untuk menjadikan wanita
sebagai kardinal; mengesahkan homosex sebagai hak asasi manusia; perlunya imam-imam
yang menikah dan diakon wanita – ini adalah beberapa saja dari usulan kaum heterodox
(modernist) di Jerman.
Tema lainnya yang baru-baru ini menjadi berita
internasional adalah dibentuknya sebuah komisi dari Uskup-uskup Jerman, setahun
yang lalu, 22 Oktober 2015, dimana mereka menerbitkan sebuah brosur
yang seakan mengabaikan bahaya-bahaya dari Teori Gender, bahkan mereka mengaku bahwa
“Gender Mainstreaming” berkewajiban untuk mewujudkan sebuah kesamaan antara pria dan wanita. Di
dalam konteks ini laporan berita yang sampai kepada kita semakin memperburuk
reputasi Gereja Katolik Jerman.
Dan saat ini, seorang Uskup Katolik, Ludger Schepers, dari wilayah Essen, mengajukan usulan atau ide yang lancang dengan mengatakan
bahwa ‘ada jenis manusia lainnya selain pria dan wanita’. Dia berbicara hal ini
pada sebuah konperensi 5-6 Oktober 2016 mengenai ‘isu gender’ di Stuttgart, demikian menurut sebuah laporan
tanggal 6 Oktober 2016 yang diterbitkan oleh katholisch.de. Konperensi itu sendiri memakai judul yang bersifat
interogativ: “Apakah Gender Adalah Sebuah Ideologi?”. Diantara pembicara dalam konperensi
itu adalah Dr. Stephan Goertz, seorang
pembela yang gigih dari homosex.
Contoh brosur / undangan serta jadwal acara seminar ideologi gender yang dikeluarkan oleh panitia. Lihatlah, gambar orang yang sedang mencukur jenggot itu pria atau wanita?
Pada tanggal 6 Oktober 2016, Uskup Schepers berbicara pada konperensi itu dengan tema “Gender Trouble. Was nun? Zukunftsperspektiven der Kirche” (“Gender
Trouble: Now What? Church Perspectives for the Future”). Dalam ceramahnya, dia menduga ada sebuah konflik mendalam diantara
para uskup dari Konperensi Wali Gereja Jerman, mengenai Brosus Gender (gambar
diatas) yang diterbitkan oleh Uskup-uskup Jerman. “Terdapat perselisihan yang sengit,”
demikian Uskup Schepers mengatakan. Beberapa Uskup Jerman mengakui bahwa brosur
itu ‘tidak mewakili pandangan uskup-uskup Jerman secara menyeluruh” mengenai
perdebatan masalah gender. Tetapi sebuah media Austria kathpress.at melaporkan bahwa Uskup Schepers sendiri
adalah anggota dari komisi yang menulis Brosur Gender yang kontroversial ini bagi
Uskup-uskup Jerman. Maka secara politis, dia harus ikut bertanggung-jawab atas brosur
itu.
Schepers sendiri mengakui pada Konferensi Gender itu bahwa ada banyak
ketakutan di dalam perdebatan tentang isu-isu gender, "dan ketakutan adalah
selalu menjadi penasihat yang buruk." Dia menegaskan bahwa Gereja harus ikut
ambil bagian dalam diskusi ini bersama masyarakat. Dalam konteks yang ambigu
ini, Schepers bahkan secara samar-samar "mengajak
Gereja Katolik untuk menyadari bahwa ada jenis manusia lainnya, selain pria dan
wanita." Dari usulan yang lancang dan sebagai penegasan ini - seperti
dikutip oleh Katholisch.de - jelas
bahwa Schepers secara efektif mengusulkan agar Gereja saat ini menyajikan sebuah
pandangan "heterodoks" (modern) mengenai Teori Gender.
Pernyataan ini muncul pada saat di mana para pejabat
gereja lainnya dari Gereja Katolik - seperti misalnya Kardinal
Gerhard Müller, Kardinal Carlo Caffarra dan Kardinal Robert Sarah – memberikan
peringatan keras terhadap adanya gerakan bawah tanah yang berupa prinsip-prinsip
palsu dan sesat dari Teori Gender serta pengaruhnya yang merusak pada
perkawinan dan keluarga.
Selain itu, patut dicatat juga, pernyataan pribadi dari uskup
ini juga datang pada saat di mana Paus Francis, Wakil Kristus, baru-baru ini juga mengeluarkan
beberapa pernyataan yang samar-samar (ambigu) mengenai masalah yang sangat sama, yaitu masalah "Gender."
Artikel lain:
No comments:
Post a Comment