Volume
2 : Misteri Kerahiman Allah
Bab
25
Keringanan
bagi jiwa-jiwa suci
Stasi-stasi
Jalan Salib
Mary
d’Antigna Venerabilis
Setelah Komuni Kudus, kita membicarakan sarana berikutnya,
yaitu Jalan Salib. Tindakan yang suci ini amatlah bermanfaat, baik dari
tindakan itu sendiri maupun dari indulgensi yang dihasilkannya. Dalam tindakan
itu sendiri, ia merupakan cara yang amat baik dan mulia untuk merenungkan
Kesengsaraan Juru Selama kita dan akibatnya hal itu juga menjadi tindakan yang
terpuji didalam agama kita.
Dalam artian yang biasa, Jalan Salib ini adalah merupakan
jarak yang ditempuh oleh Allah-manusia ketika Dia memanggul beban salibNya dari
istana Pilatus, dimana Dia dihukum mati, menuju ke puncak Golgota dimana Dia
disalibkan. Setelah kematian dari Putera Ilahinya, maka Sang Perawan
Terberkati, baik secara sendirian maupun dengan disertai dengan beberapa wanita
suci lainnya, sering sekali mengunjungi jalan kesengsaraan itu. Setelah contoh
perbuatan Bunda Maria itu, umat beriman di Palestina didalam kurun waktu
berabad-abad kemudian, dan banyak lagi para peziarah dari negeri-negeri yang
jauh yang pergi berziarah ke tempat-tempat suci dari Jalan Salib itu dengan
bermandikan keringat dan darah Yesus Kristus. Dan Gereja sendiri, untuk
mendorong kesalehan mereka, telah memberikan berkat rohani kepada mereka.
Tetapi karena tidak setiap orang bisa pergi ke Tanah Suci, maka Tahta Suci
telah mengijinkan didirikannya salib-salib di Gereja-gereja atau di kapel-kapel
diseluruh dunia atau lukisan atau relief, yang menggambarkan suasana yang
terjadi di jalan menuju Kalvari di Jerusalem itu.
Didalam mengijinkan Jalan Salib ini Bapa Suci yang
memahami semua kebaikan dan manfaat dari devosi ini, untuk memperkaya tindakan
itu, memberikan indulgensi seperti yang diberikan kepada mereka yang berziarah
langsung ke Tanah Suci. Jadi menurut the
Briefs and Constitutions of the Sovereign Pontiffs Innocentius XI,
Innocentius XII, Benediktus XIII, Clement XII, Benediktus XIV, mereka yang
melakukan doa Jalan Salib dengan benar akan menerima semua indulgensi yang
diberikan kepada umat beriman yang berziarah secara pribadi ke tempat-tempat
suci di Yerusalem, dan indulensi itu juga bisa diarahkan bagi orang yang
meninggal.
Kini sudah jelas bahwa berbagai indulgensi, apakah itu
penuh atau sebagian, diberikan kepada mereka yang mengunjungi tempat-tempat
suci di Yerusalem seperti yang terdapat didalam the Bullarium Tenae Sanctae sehingga mengenai indulgensi ini kita
bisa mengatakan bahwa semua tindakan kesalehan dari Jalan Salib adalah sangat
mendatangkan manfaat.
Maka devosi ini, karena kebaikan dari tujuannya, dan
karena indulgensinya, bisa juga menjadi sebuah permohonan yang bernilai tinggi
bagi jiwa-jiwa suci di Api Penyucian.
Kita mendapati sebuah kejadian mengenai masalah ini didalam
biografi Mary d’Antigna Venerabilis. Sudah sejak lama dia memiliki kebiasaan
yang baik untuk melakukan Jalan Salib setiap hari bagi jiwa-jiwa yang
meninggal. Namun kemudian, karena alasan tertentu, dia mulai jarang
melakukannya. Dan akhirnya dia berhenti sama sekali berdoa Jalan Salib. Tuhan
yang memiliki rencana-rencana besar bagi perawan yang suci ini, dan yang ingin
menjadikannya sebagai kurban kasih bagi penghiburan jiwa-jiwa di Api Penyucian,
berkenan memberinya sebuah pelajaran yang berharga untuk menuntun kita semua.
Ada seorang religius dari biara itu yang meninggal beberapa saat sebelumnya,
menampakkan diri kepadanya dan dengan sedihnya jiwa itu mengeluh :”Saudaraku
yang terkasih”, kata jiwa itu,”mengapa kamu tidak lagi menjalankan doa Jalan Salib
bagi jiwa-jiwa di Api Penyucian ? Dahulu kamu rajin meringankan penderitaan
kami setiap hari dengan melalui tindakan-tindakan yang suci itu. Kini mengapa
kamu meluputkan kami dari pertolongan itu ?”. Sementara jiwa itu masih
berbicara, Tuhan kita menampakkan Diri kepada hambaNya itu dan menegur dia atas
kelalaiannya itu. “Ketahuilah puteriKu, bahwa doa Jalan Salib amatlah
bermanfaat bagi jiwa-jiwa di Api Penyucian dan ia merupakan doa permohonan yang
bernilai sangat tinggi. Inilah sebabnya Aku mengijinkan jiwa ini, bagi dirinya
sendiri dan bagi jiwa-jiwa lainnya, untuk memintakan hal ini darimu. Ketahuilah
juga bahwa karena ketekunanmu menjalankan devosi itu maka kamu telah dikaruniai
dengan kemampuan untuk bisa sering berkomunikasi dengan orang-orang yang
meninggal. Atas alasan inilah maka jiwa-jiwa yang berterima-kasih itu tak
pernah berhenti berdoa bagimu dan menjadi pembelamu dihadapan PengadilanKu.
Sebarkanlah Harta Kekayaan ini kepada para Suster saudaramu dan katakanlah agar
mereka juga bisa memanfaatkan hal itu secara melimpah bagi dirinya dan bagi
orang yang meninggal”.
No comments:
Post a Comment