TIGA PULUH ORANG KARDINAL TELAH MENYARANKAN AGAR PF TIDAK MENERBITKAN AMORIS LAETITIA
Lebih dahulu melemahkan, kemudian menghancurkan
perkawinan, itulah yang sedang dilakukan oleh PF dan Amoris Laetitia.
ROMA, 23 Januari 2017 (LifeSiteNews) - Umat Katolik yang setia
mungkin terkejut demi mengetahui bahwa ada tiga puluh orang kardinal yang menyatakan
keberatan mereka kepada Paus Francis tentang anjurannya di dalam Amoris Laetitia sebelum ia dirilis pada April
2016.
Tiga puluh orang kardinal itu menulis kepada Francis, baik
secara individu atau dalam kelompok kecil, yang dilakukan pada tahun lalu untuk
menghalangi paus merilis Amoris Laetitia. Mereka memperingatkan bahwa Amoris
Laetitia itu tidak hanya akan melemahkan ajaran Gereja tentang pernikahan, tetapi
juga melemahkan Ekaristi dan Pengakuan Dosa, demikian tulis media Perancis Le Figaro, Agustus lalu.
Para Kardinal itu menyampaikan kekhawatiran mereka setelah mempelajari
teks anjuran Amoris Laetitia itu, sesuai dengan hak dan tanggung jawab jabatan mereka,
demikian Le Figaro melaporkan.
Sebuah sumber Vatikan menegaskan kepada Ed Pentin dari the
National Catholic Register tentang keberadaan surat dari tiga puluh orang Kardinal
itu, dan menyatakan bahwa saat inilah paus mulai memperlihatkan sikapnya yang menolak
untuk menanggapi keprihatinan terhadap anjurannya di dalam Amoris Laetitia.
Amoris Laetitia lahir dan merupakan kesimpulan dari dua sinode tentang keluarga
yang telah dilaksanakan sebelumnya, dimana seharusnya dokumen itu bisa memperkuat
keluarga Kristiani untuk menjalankan hidup panggilan mereka. Namun sebaliknya, Amoris
Laetitia telah memberikan ajaran-ajaran yang sangat ambigu mengenai isu-isu
moral krusial yang dihadapi oleh keluarga-keluarga dan seakan telah memberikan
izin kepada uskup-uskup liberal untuk memungkinkan pasangan umat Katolik yang bercerai
dan kemudian menikah lagi secara sipil, yang tetap dalam keadaan perzinahan,
untuk menerima Komuni Kudus.
Berbagai pedoman pastoral yang muncul setelah dirilisnya Amoris Laetitia memungkinkan para pezina
untuk menerima Komuni Kudus, termasuk yang saat ini sedang digalakkan oleh para
uskup di Malta, para
uskup di San Diego, dan para
uskup Argentina.
Uskup Kazakhstan, Athanasius
Schneider menjelaskan
dalam sebuah wawancara dengan LifeSiteNews Juli lalu bahwa klerus yang mengijinkan
pezinah aktif untuk menerima Komuni Kudus telah menodai tiga buah Sakramen
Katolik sekaligus.
"Sekali saja mereka memberi ijin kepada umat yang bercerai
dan menikah lagi untuk menerima Komuni Kudus, tanpa lebih dahulu meminta mereka
untuk hidup tanpa berhubungan sex dan tidak melanggar kewajiban sakramental pernikahan
mereka - tidak menuntut mereka untuk bertobat dan membuat niatan yang sungguh
untuk tidak berbuat dosa di masa mendatang, maka pada saat yang sama kita telah
menghancurkan dan mencemarkan tiga buah Sakramen yang diberikan Kristus kepada kita:
Sakramen Tobat, Sakramen Ekaristi, dan Sakramen Pernikahan," katanya.
Schneider telah mengkritik
pedoman pastoral yang memungkinkan umat Katolik yang telah bercerai dan menikah
lagi secara sipil, dan yang tidak meminta pasangan itu untuk tidak berhubungan sex,
namun memberi ijin mereka untuk menerima Komuni, berarti memberi mereka
"izin untuk tidak melaksanakan Perintah Keenam."
Para klerus yang membuat pedoman seperti ini untuk
menenangkan orang-orang yang berdosa, seakan berkata kepada mereka "teruslah
berjalan di dalam sukacita perzinahan," kata Schneider.
Pekan lalu, Schneider, bersama dengan dua uskup lainnya,
meluncurkan "perang
salib spiritual" yang menyerukan kepada Paus Francis untuk
"mencabut secara tegas" pedoman-pedoman pastoral yang melemahkan iman
ini.
Para pastor yang menyetujui suatu hubungan perzinahan dan mengijinkan
pasangan tersebut untuk menerima Komuni Kudus, maka mereka terlibat dalam
"pelanggaran terus-menerus terhadap ikatan sakramental pernikahan, ikatan
perkawinan antara Kristus dengan GerejaNya dan ikatan perkawinan antara Kristus
dengan jiwa yang menerimaNya di dalam Ekaristi, "tulis para uskup itu.
Karena itu marilah kita semua berdoa bagi PF serta semua
klerus yang mendukung kesesatan yang ada di dalam Amoris Laetitia agar mereka segera
bertobat.
Read the full article at Life Site News
No comments:
Post a Comment