USKUP BODE
(JERMAN) MENGATAKAN BAHWA KOMUNI KUDUS BAGI ORANG PROTESTAN HENDAKNYA DISAHKAN
PADA TAHUN 2017, KARENA SELAMA INI HAL ITU TELAH DILAKSANAKAN
January 9, 2017
(LifeSiteNews) —
seorang uskup Jerman (lagi-lagi Jerman!) menyatakan bahwa Komuni bagi orang non-Katolik
yang kawin campur dengan orang Katolik, adalah merupakan kemungkinan nyata yang
bisa segera dilaksanakan.
Uskup Franz-Josef Bode dari Osnabrück (Jerman) berkata dalam wawancara dengan
media Evangelical Press
Service (Evangelischer Pressedienst, EPD) bahwa bukanlah terlalu berlebihan untuk berpikir
jika nantinya ada Komuni bersama antara umat Katolik dan Protestan pada tahun
2017. Dalam kerangka ulang tahun reformasi Martin Luther (“ecumenical
jubilee of the Reformation”),
yang menyebarkan 95 buah tesisnya menentang gereja Katolik saat itu (1517),
uskup Bode adalah seorang pembela dan pendukung ‘solusi dari pihak kita bagi
perkawinan campur.”
Menurut laporan EPD banyak umat Protestan
yang telah ikut menerima Komuni di dalam Gereja Katolik bersama suami atau istri
mereka. “Kita harus memberikan fondasi alasan bagi tindakan yang telah
dilaksanakan itu,” demikian kata Bode. “Pada tahun peringatan Reformasi (2017),
adalah baik dan penting untuk memikirkan bagaimana bentuk Gereja masa mendatang,”
dimana dia mengharapkan adanya sebuah penyatuan antara Gereja Katolik dan Protestan.
“Adalah cukup sederhana jika kedua kepercyaaan itu mau melihat di dalam gerakan
ekumenisme sebagai jalan bersama untuk mencapai tujuan.”
Bagi Bode, pemaknaan Komuni Kudus dalam
ajaran Katolik adalah bisa berubah guna
mencapai fondasi bersama bagi
intercommunion (saling memberikan Komuni pada kedua agama).
Komuni Kudus adalah sebuah Sakramen di
dalam Gereja Katolik yang hanya bisa diterima oleh umat Katolik yang berada dalam
keadaan rahmat. Gereja Katolik percaya bahwa roti dan anggur itu benar-benar dirubah menjadi Tubuh dan Darah
Kristus. Sedangkan pada Gereja Lutheran di Jerman dan di tempat-tempat lain
serta bagi Gereja Protestan yang lain, komuni itu hanya sekedar peringatan pemecahan roti, untuk mengingat
kembali tindakan Kristus dulu.
Intercommunion bagi umat non-Katolik tanpa
keharusan bagi mereka untuk menerima ajaran Katolik tentang kehadiran nyata
serta transubstansiasi (Canon 1376) telah menjadi tujuan bagi uskup-uskup liberal
di Jerman dan di tempat-tempat lain. Dalam kesempatan kunjungan
PF ke Swedia baru-baru ini (2016), hal itu telah dijadikan isu yang meluas.
Baru-baru ini Uskup Bode juga memperlihatkan
simpati yang besar kepada pasangan homosex serta pasangan bercerai dan menikah
lagi untuk menerima Komuni Kudus. Dia juga menganjurkan
agar imam-imam tidak usah mengatakan
kepada pasangan kumpul kebo bahwa mereka itu hidup dalam keadaan berdosa berat,
karena jika imam-imam mengatakan hal itu, maka ia bisa menghambat pasangan
sesat itu untuk menerima Sakramen Perkawinan. Dia juga menganjurkan untuk memberikan
‘berkat pribadi’ kepada pasangan gay yang dia sampaikan juga di dalam forum sinode
mengenai keluarga (2014) yang diikutinya.
Dari tanggal 18-25 Januari 2017, Gereja
akan merayakan ‘Pekan Doa bagi persatuan umat Kristiani’ (“Week of Prayer for
Christian Unity”)
dengan motto “Reconciliation – the Love of Christ compels us.” Beberapa orang di dalam lingkungan Vatikan
menduga bahwa sebuah pengumuman atau pernyataan akan disampaikan sehubungan dengan
intercommunion (Komuni bersama) ini. Di dalam perayaan 500 tahun reformasi Protestan,
Dewan Pontifical bagi Persatuan umat Kristiani di Vatikan, mempromosikan
sebuah dokumen yang mendorong umat Katolik untuk ‘mendengarkan tantangan dari Luther
bagi Gereja saat ini, serta untuk mengakui dia (Luther) sebagai ‘seorang saksi Injil.’
Read the full article at Life Site News
No comments:
Post a Comment