BUNDA
FATIMA, KETAATAN KEPADA GEREJA KATOLIK DAN NUBUAT-NUBUAT MENGENAI ADANYA DUA
ORANG PAUS
Date:
November 24, 2017
Author: remnant509
Pastor-pastorku yang terkasih,
Ketika Bunda Maria menampakkan
diri di Fatima dan di La Salette, tahukah pastor bahwa disana Bunda Maria
mengatakan kepada anak-anak visiuner disana, bahwa akan ada dua orang paus yang keduanya sama-sama masih hidup pada
saat akhir nanti? Maka jelas sekali apa yang dinubuatkan oleh Bunda Maria ini
akan terjadi, bukan? Namun yang menyedihkan, sebagian besar orang tidak tahu
apa yang dinubuatkannya itu, karena jika mereka tahu, maka orang-orang akan
tahu juga bahwa Ekaristi Kudus dan Sakramen-sakramen Kudus berada dalam bahaya
besar, dan saya akan menjelaskan bagaimana hal itu.
Suka atau tidak suka, mau atau tidak
mau, maka kita umat
Katolik (dan terutama pastor-pastor), akan harus mengalami sebuah ujian yang
amat dahsyat atas iman kita serta ketaatan kita kepada Gereja Katolik, dimana
kita harus membela Ekaristi Kudus, Sakramen-sakramen Kudus, serta Ajaran-ajaran
Kudus dari Gereja Katolik, bukan saja terhadap gangguan dari pihak luar, tetapi
juga dari unsur-unsur umat Katolik di dalam Gereja sendiri (termasuk dari imam-imam,
uskup-uskup, kardinal-kardinal, dan umat awam) yang akan menjadi murtad dari
Iman mereka. Bagaimana hal ini terjadi dan indikator apa yang bisa menunjukkan
kepada kita bahwa saatnya adalah SEKARANG INI?
Jika anda memperhatikannya dari
dekat, maka anda akan bisa melihat bahwa Gereja sedang terpecah menjadi dua
kubu.
Kubu pertama adalah terdiri dari
Umat Yang Setia, yang akan dianiaya, namun mereka tetap taat dan patuh kepada
Tuhan Yesus Kristus dan kepada Ajaran-ajaran-Nya hingga akhir.
Kubu kedua adalah mereka yang
akan mengikuti (pendapat) orang banyak dan yang akan mau menerima
penafsiran-penafsiran dan ajaran-ajaran BARU yang masuk ke dalam Gereja Katolik
yang BUKAN berasal dari Allah, dan kelompok inilah yang jatuh ke dalam
kemurtadan. Kelompok ini akan mau menerima pendekatan modern dalam menghadapi
isu-isu yang menerpa Gereja saat ini, namun dengan meakukan hal itu mereka akan
mau menerima dan memeluk segala kesesatan yang bertentangan dengan
Ajaran-ajaran Gereja Katolik dan Yesus Kristus. Sementara itu nampaknya bahwa
Gereja akan berusaha melakukan berbagai kemajuan dalam beberapa isu tertentu,
namun faktanya adalah bahwa setan itu sendiri yang menggunakan setiap
kesempatan-kesempatan baru ini untuk melakukan pergeseran secara halus di dalam
Gereja yang akan menuntun banyak umat Katolik jatuh ke dalam kemurtadan. Dengan
melalui setiap perubahan yang halus itu, setan bergerak menuju kepada tujuannya
yang terakhir.
Sebelum saya melanjutkan,
ijinkanlah saya mengatakan disini, bahwa tidak ada niat sedikitpun juga dalam
diri saya untuk menghakimi siapapun berkaitan dengan masalah yang saya
diskusikan disini. Karena menurut saya, masalah ini adalah sangat penting dan
serius, dan masalah ini juga perlu
disampaikan kepada banyak umat Katolik. Saya juga tidak mendukung siapapun yang
mau melakukan perpecahan di dalam Gereja Katolik atau mau memisahkan dirinya
dari Gereja Katolik. Sebaliknya, kita harus tetap bersatu dan berjalan bersama
dalam melewati apa yang akan terjadi di depan, karena setan berencana untuk
memecah-belah Gereja melalui kemurtadan seperti yang telah dinubuatkan bagi
saat akhir zaman ini. Namun sayangnya, seperti telah dikatakan di dalam Sabda
Allah sendiri, akan ada sebuah pemberontakan yang terjadi di dalam Gereja
Katolik dan kita masing-masing, sebagai umat Katolik, harus selalu taat kepada
Tuhan kita Yesus Kristus dan kepada Gereja Katolik Yang Kudus hingga akhir. Yang
menyedihkan, seperti yang dinubuatkan oleh Sabda Allah, akan ada orang-orang
yang murtad dan menyimpang dari Ajaran-ajaran Gereja Katolik Yang Kudus pada
saat akhir nanti dan kita harus melakukan apa saja yang mungkin bagi kita untuk
menolong orang-orang lain agar tetap taat sehingga kita bisa menyelamatkan
lebih banyak lagi jiwa-jiwa. Karena itu, pusatkanlah perhatian anda pada
artikel ini bukan pada unsur perpecahannya, tetapi marilah kita mengenali dan
menyadari bahwa perpecahan itu sudah dimulai di dalam Gereja Katolik Yang Kudus
dan agar hal ini menjadi pengingat akan tugas dan kewajiban kita untuk tetap
setia, patuh, dan taat kepada Ekaristi Kudus dan kepada Gereja Katolik, di
dalam perjalanan kita melewati kemurtadan yang akan memecah belah Gereja Katolik.
Umat yang setia akan dianiaya terutama oleh mereka yang akan menjadi murtad
dari iman dan kedua kelompok ini (mereka yang tetap setia kepada Kristus dan
mereka yang murtad) sangat membutuhkan doa-doa kita.
Para pastor yang saya kasihi,
seperti anda tahu, Hukum-hukum dan Ajaran-ajaran Allah tidak pernah berubah,
tetapi ajaran-ajaran sesat atau bidaah dan penafsiran-penafsiran baru kini
secara perlahan mulai merayap masuk kedalam Gereja Katolik dengan sangat halus
sekali, dan sebuah injil yang palsu kini telah mulai diwartakan. Para pemimpin
dari kubu yang kedua ini (orang-orang yang sesat) yang akan jatuh ke dalam
kemurtadan, adalah orang-orang yang mewartakan Kasih dan Kerahiman Allah sambil menghindari berbicara secara
khusus tentang Keadilan Allah serta bahayanya neraka, karena mereka khawatir
(takut) jika pengetahuan ini (tentang Keadilan Allah dan neraka) bisa
‘menyinggung orang lain.’ Padahal seharusnya orang-orang perlu diajari
pengetahuan mengenai kebenaran sepenuhnya
agar bisa menyelamatkan jiwa mereka dan bukan diajari sebagian saja dari
kebenaran itu (atau setengah-kebenaran) yang mudah untuk mereka terima.
Setan tahu betul jika
orang-orang diajari sebuah injil yang kabur tentang ‘kasih dan kerahiman’ dan
tidak diajari mengenai Keadilan Allah, atau tidak diajari pengetahuan yang
memperingatkan tentang bahayanya neraka, maka hal itu akan mendatangkan
kesedihan bagi Allah karena musnahnya banyak jiwa. Saya yakin, dan banyak umat
Katolik setuju, bahwa Kerahiman Allah itu lebih besar daripada segala dosa,
namun jika umat tidak diajari bahwa
untuk bisa menerima Kerahiman Allah maka kita masing-masing harus mencari
pertobatan lebih dahulu atas dosa-dosa kita, maka hal ini akan membawa
kemusnahan bagi jiwa-jiwa. Allah tidak bisa memaksa manusia untuk menerima
Kerahiman-Nya karena manusia memiliki Karunia kehendak bebas. Maka kita harus
berbicara tentang kebenaran seutuhnya,
dan kita harus membuka kedok guru-guru palsu itu yang bersembunyi dibalik
slogan-slogan indah ‘Kasih dan Kerahiman,’ tetapi mereka tidak mengajarkan
tentang pertobatan dan pengampunan dosa karena mereka menganggap hal ini bisa
‘menyinggung perasaan.’ Tetapi seperti telah anda ketahui, para pastor yang
terkasih, kebenaran itu adalah bahwa Sakramen Rekonsiliasi adalah merupakan jalan
yang benar menuju Kasih dan Kerahiman Allah, karena jika kita tidak mau
menyesal atas dosa-dosa kita dan tidak mau memohon ampun atas dosa-dosa itu,
maka jalan yang terbuka adalah jalan yang menuju neraka. Karena itu meskipun
sulit untuk mengajarkan tentang bahayanya neraka dan tentang Keadilan Allah,
tetapi pastilah akan ada orang-orang yang akan masuk neraka karena pastor
mereka membiarkan mereka tidak tahu tentang perlunya pertobatan, karena pastor
mereka hanya mengajarkan setengah-kebenaran. Nampaknya bahwa orang-orang yang
akan masuk ke dalam neraka dengan cara seperti itu, mereka akan menyeret serta
pastor-pastor mereka bersamanya, bukankah begitu? Bukankah pastor harus
bertanggung-jawab atas kawanannya?
Orang-orang diluar sana tidak
akan menentang ajaran yang sesat ini yang saat ini semakin menyebar luas,
karena memang itulah yang ingin mereka saksikan. Namun imam-imam, uskup-uskup
dan kardinal-kardinal yang setia, yang berbicara tentang kebenaran dan menuntun
umatnya kepada pertobatan, kini menjadi minoritas,
dan mereka sedang diserang bukan saja oleh unsur-unsur diluar Gereja, tetapi
bahkan dari orang-orang di dalam Gereja sendiri. Sabda Allah telah
memperingatkan kita, pada saat akhir nanti akan terjadilah KEMURTADAN, dan ini
bukanlah sebuah perpecahan yang terjadi pada agama-agama lain, tetapi ia
terjadi DI DALAM GEREJA KATOLIK, BUKAN DILUARNYA. Setiap umat Katolik di planet
bumi ini hendaknya tahu betul apa arti kemurtadan itu dan apa yang telah
dinubuatkan oleh Sabda Allah bagi zaman akhir. Gereja Katolik tidaklah berjalan
mulus-mulus saja hingga saat Kedatangan Kedua Yesus Kristus, tetapi justru
sejak sebelum Kedatangan-Nya itu umat yang setia akan tercerai berai dan mereka
harus bersembunyi, seperti yang telah dikatakan oleh Kitab Suci mengenai saat
Akhir Zaman. Tetapi bagaimana setan membawa masuk pemberontakan itu yang
terjadi di dalam Gereja Katolik? Hal itu bukan terjadi dari luar, tetapi dari
dalam Gereja sendiri.
USKUP AGUNG FULTON SHEEN: TUBUH MISTIK DI DUNIA INI
AKAN MEMILIKI JUDAS ISKARIOTNYA SENDIRI, IA ADALAH NABI PALSU ITU. SETAN AKAN
MEREKRUTNYA DARI ANTARA USKUP-USKUP KITA.
Sebelum kita melanjutkan,
marilah kita melihat tiga kebenaran Gereja Katolik berikut ini:
Allah tidak pernah mengijinkan
umat di dalam Gereja Katolik untuk terjatuh ke dalam kemurtadan.
Allah tidak pernah mengijinkan
setan untuk menyusup ke dalam Gereja Katolik.
Allah tidak pernah menguji iman
umat Katolik dan ketaatan mereka kepada Gereja Katolik dan kepada Ekaristi
Kudus.
Oh tunggu dulu!
Tidak! Tidak begitu! Justru sebaliknya,
bukan?
Allah telah bernubuat bahwa umat
di dalam Gereja Katolik akan jatuh ke dalam kemurtadan.
Allah akan mengijinkan setan
untuk menyusup masuk ke dalam Gereja Katolik (seperti kita lihat bahwa kekejian
yang membinasakan itu justru terjadi di Tempat Kudus menjelang Kedatangan Kedua
Yesus Kristus --- Mat. 24:15-21).
Allah akan menguji iman umat
Katolik serta ketaatan mereka kepada Gereja Katolik dan kepada Ekaristi Kudus.
Pertanyaannya sekarang: apakah
saat ini sedang terjadi penipuan di dalam Gereja Katolik yang akan menuntun
banyak umat untuk terjatuh dari iman mereka? Mengapa sampai ada dua orang paus,
yang sama-sama masih hidup, hingga akhir, dan apa peranan yang dimainkan hingga
saat akhir itu dibuka?
Saya yakin bahwa anda telah
tahu, para pastor yang terkasih, sementara saat akhir itu dibuka, bahwa para pastor
akan mengalami sebuah ujian yang dahsyat yang digambarkan melalui Kuda Pertama
dari Apokalips, yang menunjukkan terjadinya Kemurtadan Besar yang akan mengenai
Gereja Katolik. Imam-imam dan umat awam harus menentukan satu dari dua pilihan:
Mereka tetap setia kepada Yesus Kristus,
kepada Gereja Katolik Yang Kudus, dan kepada Ekaristi Kudus, ATAU, mereka
berjalan bersama banyak orang yang murtad dari Iman, dan yang mau menerima
kepalsuan, kesesatan, serta penafsiran-penafsiran baru atas Doktrin Kudus,
Ajaran-ajaran Gereja, Sakramen-sakramen Kudus dan Misa Kudus. Ini semua
adalah bagian dari Kemurtadan Besar yang telah dinubuatkan sejak lama. Bahkan
Bunda Maria telah memperingatkan kita bahwa Gereja Katolik telah disusupi, dan
seperti yang kita ketahui, hal itu sesuai dengan penglihatan yang dialami oleh Paus
Leo XIII dimana dia mendengar perbincangan Yesus dengan setan, bahwa setan akan
diberi kekuasaan dan waktu untuk menghancurkan Gereja Katolik. Setiap umat
Katolik tahu bahwa Allah telah mengatakan sebelumnya bahwa Dia akan mengijikan
setan untuk menyiksa Gereja Katolik pada saat akhir nanti dan cara setan
bekerja adalah melalui penipuan, bukan secara terang-terangan. Meskipun setan
tak akan pernah bisa menghancurkan Gereja Katolik sepenuhnya, tetapi dia akan
berhasil merebut sebagian besar dari Gereja, dan memaksa banyak orang untuk
menyembah antikris, sementara itu umat yang setia akan menjadi Sisa Gereja yang
tercerai- berai dan tersebar di belantara seperti yang akan kita saksikan di
depan. Sebelum hal itu terjadi, Gereja akan diserbu oleh berbagai macam
penipuan, serangan dan cobaan pada saat akhir nanti, dan tujuan setan adalah
untuk bisa merebut sebanyak mungkin imam-imam agar mereka mau menerima
perubahan-perubahan yang perlahan serta perubahan di dalam Misa Kudus yang akan
menuju kepada dihilangkannya Kehadiran Nyata dari Tuhan Yesus Kristus di dalam Misa Kudus. Sebuah misa baru akan dihadirkan,
misa yang tidak menyerukan agar Allah berkenan turun dari Surga. Imam-imam akan
dipaksa untuk menerima kitab-kitab yang baru, kalimat-kalimat doa yang baru,
penafsiran-penafsiran baru terhadap Misa Kudus, dimana semua kalimat atau
doa-doa itu tidak bisa menghadirkan Tuhan Yesus Kristus dari Surga, dan banyak
sekali imam-imam akan menjadi murtad dengan cara menerima perubahan-perubahan
yang bukan berasal dari Allah.
Mungkin tulisan ini tidak
terlalu jelas atau mendetil, tetapi pada akhir dari tulisan ini anda bisa
melihat betapa setan berusaha: 1) menyerang Ekaristi Kudus; 2)menuntun sebanyak
mungkin imam kepada kemurtadan; dan 3) melakukan kekejian hingga menimbulkan
kebinasaan di dalam Gereja Katolik. Yang menyedihkan, seperti telah dinubuatkan
oleh Sabda Allah, setan akan cukup berhasil melaksanakan tiga hal ini.
Imam-imam yang setia dan taat akan dianiaya, terutama oleh kolega mereka
sendiri, oleh atasan mereka, dan oleh umat awam. Maka mereka harus menentukan
sebuah keputusan: Ikut Yesus atau tidak! Mereka mau mengikuti orang banyak yang
murtad dari iman mereka, atau mereka tetap taat kepada Tuhan Yesus Kristus dan
mereka akan ditendang keluar dari Gereja dan jatuh ke tengah belantara. Seperti
telah dinubuatkan, adalah imam-imam yang baik dan setia yang akan dicampakkan
dari dalam Gereja bersama dengan Kehadiran Nyata dari Tuhan Yesus Kristus di
dalam Ekaristi Kudus, ke padang belantara, sementara itu sebagian besar umat
akan menyembah kekejian itu yang akan menimbulkan kebinasaan. Janganlah kita
membodohi diri kita sendiri, bahwa tak ada tempat di dalam Gereja Katolik bagi
mereka yang tidak mau merubah jalan mereka dengan cara mengakomodir dan
menerima perubahan-perubahan baru yang diperkenalkan di dalam Gereja, dan
seperti yang telah dinubuatkan, umat yang setia kepada Yesus Kristus akan
dicampakkan ke padang belantara yang akan segera kita saksikan dan kita alami
di depan.
Adalah sebuah fakta yang sederhana
bahwa Allah tidak mengijinkan Kehadiran Nyata dari Tuhan Yesus Kristus berada
dibawah atap yang sama dengan kehadiran kekejian yang menimbulkan kebinasaan, dan
karena setan tak bisa menyingkirkan Kehadiran
Nyata itu dengan kekuatannya sendiri, maka dia menipu manusia untuk melakukan
perubahan-perubahan di dalam Misa Kudus serta doa Konsekrasi, agar Kehadiran Nyata
itu tidak ada atau tidak terjadi. Dan inilah yang dinubuatkan atas Gereja Katolik
bagi saat Akhir Zaman.
Silakan melihat artikel lainnya
disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment