SURAT
KEPADA IMAM-IMAM MENGENAI EKARISTI KUDUS
Date:
August 1, 2017
Author: remnant509
Pastor yang terkasih,
Saya yakin bahwa anda sudah tahu, adalah sangat
membingungkan apa yang sedang terjadi di Gereja Katolik Suci saat ini. Kita telah
menyimpang dari Tradisi Katolik kita dan beralih kepada sebuah zaman atau era ‘dialog’
dan memberdayakan manusia untuk menyampaikan penafsiran mereka sendiri terhadap
ajaran-ajaran Tuhan kita Yesus Kristus yang diwariskan-Nya melalui para
Rasul-Nya. Sebagai hasilnya, kita sudah bisa melihat sendiri bahwa ada kebingungan dan perdebatan besar yang
menyebar di seluruh Gereja Katolik saat ini. Mereka yang membela ajaran-ajaran
Gereja Katolik kini menjadi minoritas, sementara mereka yang berusaha untuk
‘mereformasi’ Gereja Katolik menjadi mayoritas karena mereka kehilangan kasih
kepada Yesus. Seperti yang sering dikatakan oleh ayah saya ketika saya tumbuh
dewasa: dimana ada asap, disitu ada api (yang berarti setan).
Tidak perlu keahlian seperti
seorang ilmuwan roket untuk bisa melihat awan badai yang sedang terbentuk dan menggumpal di cakrawala. Apa
yang sedang kita alami saat ini adalah perjalanan menuju perubahan-perubahan halus
dalam Gereja Katolik dengan tujuan akhir dari setan adalah untuk menghapuskan
Korban Sehari-hari dari Misa Kudus yang dapat kita lihat dengan jelas di dalam
Kitab Daniel.
Dan
12:11 Sejak dihentikan korban
sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu
dua ratus dan sembilan puluh hari.
Tentu anda sudah mengetahui
nubuat ini, tapi ada bagian dari ini yang mungkin tidak anda ketahui.
Daniel adalah seorang nabi zaman
akhir. Dia menunjukkan bahwa pada zaman akhir nanti Korban Sehari-Hari (yang
kita tahu adalah Ekaristi Kudus) akan dihapuskan selama 1290 hari, demikian
Firman Allah. Kebanyakan orang di dalam Gereja Katolik tidak memperhatikan hal
ini, tetapi jelas Daniel memperingatkan kita bahwa ada saatnya ketika kita
tidak bisa pergi ke Gereja Katolik setempat dan menerima Tuhan kita Yesus
Kristus di dalam Ekaristi Kudus dan itu akan terjadi selama 1290 hari. Gereja
Kudus Allah akan terpaksa berjalan ke padang gurun selama 1260 hari, demikian
kata Katekismus, Ajaran-ajaran Katolik dan Tradisi Katolik kita, bukankah
begitu? Setan tahu bahwa dia harus meyakinkan manusia untuk melakukan perubahan
pada Misa Kudus dan menyingkirkan Kehadiran Nyata dari Tuhan kita Yesus Kristus
di dalam Ekaristi Kudus sebelum anti-kristus dapat diterima ke dalam Gereja. Pemerintahan
Setan tidaklah mengecualikan satupun dari 1,2 miliar umat Katolik di dunia agar
dengan santai dapat berjalan menuju Gereja setempat untuk mengikuti Misa Kudus selama
saat pemerintahan anti-Kristus selama 42 bulan nanti, karena setan akan
menguasai dan mengendalikan Gereja seperti yang telah diramalkan.
Saat ini banyak imam sudah
diyakinkan (oleh atasan mereka) tentang 'kebutuhan' untuk membuka
"dialog" dan "diskusi" dengan orang-orang di luar Gereja Kudus
dan mereka yang berada dalam dosa berat untuk membawa mereka agar menerima
Sakramen, termasuk Ekaristi Kudus. Ini adalah bagian dari rencana setan.
'Gerakan' yang sedang berlangsung sekarang ini mungkin nampak mulia dan bagus dari
luar, namun bagian kedua dari gerakan ini, yang merupakan bagian yang paling
penting darinya, TIDAK diajarkan atau disampaikan. Seperti yang sudah anda
ketahui, sungguh sangat menyenangkan untuk membawa orang-orang masuk ke dalam Gereja
Katolik, namun Gereja Katolik telah menetapkan aturan atau proses untuk membawa
orang masuk dan menerima Sakramen-sakramen Kudus, bukankah begitu? Namun dimana
atau kapan aturan atau proses ini disampaikan? Bukankah aturan atau proses ini merupakan
bagian yang kritis dalam upaya membawa orang ke dalam Gereja?
Justru bagian inilah yang tidak
dilakukan! Anda sebagai Imam sudah tahu bahwa aturan atau proses ini adalah
benar, tapi jika anda tidak pernah membahas tentang dosa, bagaimana seseorang
bisa diijinkan untuk menerima Sakramen-sakramen Kudus ???
Inilah
taktik dari setan untuk menghalangi Rekonsiliasi dengan Tuhan dan membuka pintu bagi penafsiran
manusia. Ini adalah usaha, dengan cara yang sangat halus, untuk mendefinisikan kembali
apa yang dianggap orang-orang sebagai
Ajaran Gereja. Bukanlah pendapat
orang-orang yang penting disini. Yang benar-benar penting adalah apa yang telah
diwariskan oleh Gereja Katolik selama
berabad-abad ini, bukankah begitu? Jadi, ajaran Gereja Katolik itu adalah kekal, tetapi itulah yang secara halus sedang
dihalangi atau dielakkan.
Izinkan saya menanyakan pendapat
anda, para imam yang terkasih: Ke arah mana Gereja sedang menuju saat ini?
Apakah kita menuju kepada arah yang membela dan mempertahankan Tradisi-tradisi
Gereja Katolik, atau adakah sebuah gerakan "REFORMASI" yang sedang
berlangsung? Anda akan tahu dari buahnya dalam hal apa yang sebenarnya sedang
terjadi. Apakah anda melihat orang-orang berdosa mengubah cara hidup mereka guna
mengikuti apa yang benar-benar diajarkan oleh Gereja Katolik, atau anda sedang menyaksikan
Gereja yang sedang mengubah jalannya untuk mengakomodasi kepentingan manusia?
Seperti yang dapat kita lihat
dengan jelas, buah dari "dialog" yang sedang berlangsung saat ini
telah menimbulkan kebingungan, perdebatan, dan penafsiran yang menyimpang mengenai
apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja. Izinkan saya bertanya kepada anda,
bukankah kita wajib membela Ajaran-ajaran Gereja dari orang-orang yang berusaha
untuk mengubahnya? Apa yang terjadi dengan imam-imam yang baik yang membela
kebenaran? Bukankah mereka justru dimarahi? (bahkan di-exkomunikasi?). Yang
menyedihkan, kita sudah berada tidak jauh dari saat ketika para imam akan
diberi tahu (diperintah) bahwa ada "kebutuhan untuk mengikut-sertakan
orang-orang lain", tetapi yang sebenarnya dimaksudkan disini adalah bahwa
ada "kebutuhan untuk MEMBUAT PERUBAHAN untuk memasukkan orang lain".
Siapa pun yang tidak menyadari bahwa kita sudah benar-benar berada di jalan itu
berarti dia menyangkal atau tidak peduli dengan apa yang sebenarnya sedang
terjadi di dalam Gereja Katolik. Setiap imam perlu diingatkan bahwa Roh Kudus
tidak akan pernah membawa perubahan kepada Sakramen-sakramen Kudus dan Ekaristi
Kudus untuk mengakomodasi kepentingan manusia, tetapi justru kepada keadaan itulah
Gereja Katolik sedang menuju. Pintu tidak dapat dibuka untuk menerima
Sakramen-sakramen Kudus bagi orang-orang yang berada dalam keadaan dosa berat ataupun
untuk menerima Tuhan kita Yesus Kristus di dalam Ekaristi Kudus, karena hal itu
bertentangan dengan Ajaran-Ajaran Gereja Katolik Roma, bukankah begitu? Namun,
apa yang anda lihat saat ini terjadi di dalam Gereja Kudus sekarang? Apakah
kita tidak melihat adanya sebuah gerakan untuk mengijinkan orang-orang Katolik
yang bercerai dan menikah lagi untuk menerima Ekaristi Kudus? Apakah Roh Kudus
yang mendorong gerakan itu, atau ada kekuatan yang sebaliknya yang mendorong
untuk membuka pintu dengan tujuan untuk mencemarkan Ekaristi Kudus? Apakah
ajaran Kristus pernah berubah? Pastilah anda sebagai Imam yang baik tahu betul
apa yang telah diajarkan oleh Gereja Kudus mengenai topik ini, bukan?
Setiap imam Katolik tahu betul
bahwa Kitab Yohanes 21:17 merujuk pada Kehadiran Nyata dari Tuhan dan
Juruselamat kita Yesus Kristus dan itu berarti memberi makan kepada domba-domba-Nya,
bukan kepada kambing.
Yoh.21:17 -- "Berilah makan
domba-domba-Ku.” Yesus tidak menyuruh Petrus untuk memberi Roti Kehidupan kepada semua
orang, tetapi secara khusus Yesus memerintahkan untuk memberi makan kepada domba-domba-Nya, bukankah begitu?
Jika anda tidak mengatasi dosa
tersebut, bagaimana anda bisa memberikan Ekaristi Kudus kepada mereka yang
memiliki dosa dimana dosa itu menghalangi mereka untuk menerima-Nya?
Bukankah anda harus mengatasi
dosa itu lebih dahulu?
Tentu saja anda akan melakukan
hal itu (mengatasi dosa). Tetapi kapan anda melakukannya?
Seperti yang sudah anda ketahui
dengan jelas, kita semua diundang untuk menjadi domba Allah, namun karena kehendak
bebas manusia, ada orang-orang yang menolak untuk mengatasi masalah dosa-dosa
mereka melalui Sakramen Rekonsiliasi namun mereka mengatasinya dengan pilihan
mereka sendiri, dan mereka tetap menjadi kambing dan tidak layak untuk menerima
Ekaristi Kudus. Demikian juga, anda tahu betul, bahwa Kehadiran Nyata Tuhan
kita Yesus Kristus tidak boleh dilemparkan kepada kambing. Bukankah itu benar,
pastor? Fakta yang ada adalah bahwa Gereja Kudus TELAH memiliki ajaran-ajaran tentang
orang-orang Katolik yang bercerai dan menikah kembali. Ini bukan masalah baru.
Lalu mengapa orang memperlakukan ini sebagai "isu yang baru"? Apa
yang sebenarnya sedang terjadi saat ini adalah adanya usaha untuk membuka pintu
untuk MENEROBOS aturan Gereja yang telah mapan. Kita dapat melihat hal ini pada
mereka yang hidup dalam dosa berat yang menuntut adanyu ‘dialog’ di dalam Gereja
sekarang. Mereka menuntut dialog bukan karena mereka ingin mengubah cara hidup mereka,
melainkan mereka berusaha untuk menyuruh Gereja untuk mengubah jalannya,
bukankah begitu? Yang salah manusianya, tetapi mengapa Gereja yang disuruh
berubah?
Maka, di dalam DANIEL 12:11,
ketika kita melihat bahwa Gereja Katolik pada saat akhir nanti (yang dapat
terjadi kapan saja) akan menghapuskan Korban Sehari-hari (yang berarti menerima perubahan pada Misa Kudus, dan konsekuensinya: Kehadiran Nyata dari Tuhan
Yesus Kristus tidak terjadi pada saat Konsekrasi) yang dilakukan oleh imam-imam
yang menerima perubahan ini. Tidak semua imam akan menerima perubahan-perubahan
ini. Ingatlah, setan bergerak secara halus di dalam bayang-bayang, untuk tidak
membuka dirinya sendiri. Kebenaran telah disampaikan, bukannya pendeta
Protestan yang akan mengenali datangnya Kuda Pertama dari Kitab Wahyu, karena kemurtadan
yang telah diramalkan itu akan terjadi DI DALAM Gereja Katolik dan orang-orang
Protestan memang tidak percaya pada Kehadiran Nyata dari Tuhan kita Yesus
Kristus dalam Ekaristi Kudus.
Bagi mereka, dari agama lain, siapa
yang mau peduli jika ada perubahan halus yang dilakukan pada doa-doa dan tata
cara Misa Kudus, namun setiap imam Katolik yang baik harus segera mengenali
bahwa perubahan-perubahan itu tidak dapat diterima dalam Misa Kudus atau Sakramen-sakramen
Kudus dan mereka harus TERUS memberi makan kepada domba-domba Allah bahkan
ketika para pemimpin Gereja Katolik mau menerima perubahan-perubahan yang baru
ini. Maka imam-imam Katolik yang baik akan berada di garis depan yang dipaksa
untuk menerima perubahan-perubahan pada Sakramen-sakramen dan Misa Kudus, atau,
mereka akan di-exkomunikasi karena ‘ketidaktaatan’ mereka kepada Gereja.
Apa yang perlu diingat oleh imam-imam
yang baik dan benar adalah bahwa ketaatan sejati mereka adalah kepada Yesus
Kristus dan mereka harus terus memberi makan kepada kawanannya, bahkan ketika
orang-orang lain jatuh ke dalam penipuan yang akan datang ini. Sejarah telah
menunjukkan kepada kita bahwa Gereja Katolik bisa saja berada di bawah
kepemimpinan yang buruk, seperti yang telah kita lihat sebelumnya pada abad-abad
yang lalu. Ini adalah saat ketika modernisme akan menguasai Gereja Katolik.
Jadi, pertanyaan yang sebenarnya
tentang ketaatan pada akhirnya bukanlah ketaatan mereka kepada para pemimpin
yang mau menerima perubahan-perubahan itu, tetapi mereka akan diuji atas ketaatan
mereka terhadap ajaran sejati yang diwariskan oleh Gereja Katolik dan perintah-perintah
bagi mereka untuk terus memberi makan domba-domba Allah. Ketika para pemimpin
Gereja Katolik mengalami kesesatan besar seperti ini (yang telah dinubuatkan),
mereka akan menuntun dan menyerahkan Gereja Katolik kepada tangan nabi palsu
dan antikris. Orang-orang yang tetap setia akan dicampakkan ke padang gurun.
Sebagai seorang Katolik Roma
yang tetap setia kepada Ajaran-ajaran diwariskan oleh Yesus Kristus melalui
para Rasul-Nya, saya menyadari bahwa satu-satunya tindakan kita saat kita dihadapkan
kepada ujian semacam ini adalah tetap setia kepada Ekaristi Kudus, apapun
resikonya. Inilah Kemurtadan yang telah dinubuatkan di dalam Kitab Wahyu, Kuda
Pertama dari Apokalips.
Kemurtadan itu bukanlah
sekelompok imam-imam yang baik yang kemudian bertindak nakal dan meninggalkan
Gereja dengan membawa serta kawanan mereka. Tidak. Sebaliknya, Kemurtadan itu, yang
kita lihat sedang terjadi di dalam Gereja Katolik, adalah berupa adanya mayoritas
orang yang ingin mengubah Gereja dan mengendalikan Gereja. Sedikit orang yang
akan tetap setia kepada Ajaran-ajaran Tuhan Yesus Kristus dan tetap setia kepada
apa yang diajarkan Gereja Katolik, tidak akan mau menyimpang seperti kehendak
mayoritas. Wahyu 11 secara jelas menunjukkan bahwa ‘orang-orang kafir’ akan
menginjak-injak ‘Kota Suci’ dan kesamaan yang berlaku atas diri kita saat ini adalah
bahwa Gereja Katolik akan dikuasai oleh orang-orang yang tidak setia dan tidak taat
kepada Ajaran-ajaran Kudus Allah dan Firman Kudus-Nya.
Begitulah saat ini kita sudah
bisa melihat terbentuknya Kemurtadan ini di dalam Gereja Katolik dimana mereka
yang tetap setia kepada Tuhan akan menjadi orang-orang buangan karena tidak
taat kepada ‘manusia’. Dalam Kitab Gal. 2:11 kita melihat bahwa St. Paulus
harus menentang dan melawan St. Petrus, sebagai Paus yang pertama, karena St.Petrus
bertindak salah dan bisa menyesatkan domba-domba. Dan tanggapan dari St. Petrus
adalah dia menerima teguran itu dengan kerendahan hati, bahwa dirinya telah berbuat
salah. Setiap orang yang mengubah atau menerima perubahan pada Kurban Sehari-hari
(Misa Kudus) dan mengubah doa-doa serta tindakan konsekrasi atas Ekaristi
Kudus, apakah dia adalah seorang imam, Uskup, Kardinal atau Paus, tidak usah dipatuhi,
karena kita harus lebih taat kepada Allah daripada manusia.
Kis 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab,
katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Kita telah pernah memiliki paus yang
buruk di masa lalu dimana ‘perubahan’ dan ‘tradisi’ saling bertentangan satu
sama lain. Imam mana pun saat ini yang benar-benar mengasihi Tuhan kita Yesus
Kristus, pasti bisa mengetahui bahwa perpecahan di dalam Gereja sudah mulai
terjadi, karena pastilah anda telah melihat berbagai perdebatan yang terjadi di
dalam Gereja.
Sayangnya, hanya imam-imam yang baik
dan tetap setia kepada Ekaristi Kudus saja yang akan mengalami exkomunikasi sementara
itu mereka yang menerima perubahan-perubahan akan disanjung-sanjung. Kita tahu
bahwa ini adalah bagian dari rencana setan bagi para imam untuk menghentikan memberi
makan kepada domba-domba Allah di dalam Gereja pada hari-hari Akhir Zaman.
Jadi, ketika para imam melihat
perubahan ini terjadi, mereka memiliki kewajiban untuk membela Ekaristi Kudus
dan mereka harus menolong membangunkan imam-imam lainnya agar mengingat nubuat
DANIEL 12:11, karena salah satu Pilar Gereja Katolik adalah TRADISI dan
perubahan apapun yang dilakukan pada Konsekrasi dari Ekaristi Kudus BUKANLAH berasal
dari Allah. DANIEL 12:11 adalah nubuatan tentang Gereja Katolik pada Akhir
Zaman dan kita melihat bahwa Tuhan benar-benar akan mengizinkan para pemimpin
Gereja untuk menerima perubahan-perubahan terhadap Misa Kudus karena kita bisa melihat
akibat dari hal ini dalam Kitab Suci. Jadi, jelas hal ini akan menjadi
pendahulu bagi antikris yang akan datang untuk memerintah selama 42 bulan di
seluruh dunia dan atas Gereja, dan mereka yang setia kepada Tuhan akan dianiaya.
Semoga Tuhan memberkati para imam
kita yang benar dan setia, yang akan berdiri tegak dan membela Ekaristi Kudus
di saat-saat yang gelap ini. Tentu saja imam-imam yang baik yang benar-benar
mencintai Tuhan kita sudah bisa melihat awan badai yang sedang naik di seluruh
dunia, baik di dalam maupun di luar Gereja. Keputusan itu sudah diserahkan kepada
mereka, tentang siapa-siapa yang bisa menerima Ekaristi Kudus dan siapa-siapa
yang tidak. Meskipun seharusnya hal itu tidak menjadi bahan pertanyaan, tetapi fakta
bahwa para pemimpin Gereja saat ini telah menempatkan masalah yang paling suci
ini di atas meja agar orang-orang lain dapat memilihnya, hal ini seharusnya sudah
memberi peringatan kepada imam-imam yang baik dan setia tentang datangnya saat-saat
yang sulit itu.
Para imam yang terkasih, semoga Tuhan Yesus Kristus selalu menyertai anda dan
menguatkan anda, dan semoga Bunda Keselamatan kita selalu menjaga agar masing-masing imam yang benar dan setia diselimuti dengan aman
di dalam mantel kudusnya dan
terlindung dari semua kejahatan.
Salam hormat dari saya
Casey
Silakan melihat artikel lainnya
disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment