DUA KUBU
by Casey
Salah satu hal yang berjalan
seiring dengan sikap ‘otomatis’ adalah penyangkalan atau penolakan, dan dengan
cara inilah setan menangkap sejumlah besar imam yang tidak waspada, untuk
menarik mereka ke dalam jebakan ‘kemurtadan.’ Seandainya saja semua imam tetap
dalam keadaan waspada dan bisa melihat adanya perangkap setan sebelumnya, maka pastilah
tidak ada imam-imam yang sengaja mau masuk ke dalamnya. Jadi, bagaimana setan bisa
mendapatkan sejumlah besar orang (termasuk para imam) untuk memasuki perangkap
kemurtadannya? Setan tahu bahwa jebakannya itu harus disamarkan dengan baik dan
dia jauh lebih pintar daripada yang disadari oleh manusia. Setan telah
menyiapkan rencana licik untuk membuat manusia yang ingin tetap setia kepada
Gereja agar jatuh ke dalam kemurtadan dan orang-orang ini tidak akan
menyadarinya sampai mereka sudah berada dalam perangkapnya.
Bagaimana setan bisa menipu
orang-orang yang berusaha tetap setia kepada Gereja Katolik agar terjatuh ke
dalam kemurtadan? Sebenarnya sangat sederhana. Setan akan menggunakan tipu daya
dan membuat orang-orang itu mengikuti gembala
yang akan membawa mereka keluar dari jalan setapak. Seperti Pied-Piper, ini
akan menjadi cara sederhana dalam mengikuti pola pikir 'mengikuti pemimpin' menuju
kesalahan, dan menjadi murtad. Sementara kita masing-masing dipanggil untuk
tetap patuh kepada Gereja Katolik, tetapi ketaatan atau kepatuhan yang benar
ini tidak berpusat kepada manusia, namun harus berpusat pada Kristus. Sejarah
telah menunjukkan kepada kita, ketika ada seorang paus menyimpang dari Ajaran-ajaran
Yesus Kristus, kita tidak usah mengikuti jejak mereka, sama seperti Yesus
memperingatkan murid-muridNya untuk tidak mengikuti jejak orang-orang Farisi.
Matthew
23:2-3 – "Ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah
dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah
kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi
tidak melakukannya.
Lihatlah, banyak umat Katolik yang
berasumsi bahwa semua paus secara
otomatis berjalan mengikuti jejak Yesus Kristus dan mereka kemudian mengikuti
paus, kemanapun sang paus berjalan. Tapi sebenarnya paus kedua (yang ada saat
ini) akan keluar dari jalur yang benar dengan membawa serta banyak sekali umat
di dalam Gereja Katolik untuk keluar
jalur bersama-sama dengannya. Mereka yang tidak mengikutinya untuk
keluar-jalur akan dituduh ‘memisahkan diri.’ Setan telah memulai serangan ini karena
seperti itulah yang terjadi pada 4 orang Kardinal Dubia dan 62 orang imam serta
teolog yang baru-baru ini meminta Koreksi Filial kepada paus.
Lihatlah diri anda sendiri,
pastor-pastor yang terkasih, karena ini bukanlah khayalan belaka. Jika anda
perhatikan dengan saksama, anda akan melihat bahwa orang-orang yang telah bergerak
maju dan yang dengan rendah hati meminta klarifikasi kepada paus kita untuk
melindungi Gereja Kudus, mereka telah dituduh melakukan skisma.
Kelompok ini, yang meminta
klarifikasi dari PF demi kewajiban mereka untuk melindungi Gereja Katolik, kini
semakin bertambah jumlahnya dan mereka adalah bagian dari Kubu Pertama yang
saya bicarakan sebelumnya, yang akan tetap setia kepada Ajaran-ajaran Tuhan
kita Yesus Kristus sampai akhir. Sebenarnya, percaya atau tidak… karena paus
kedua ini (PF) akan menyimpang jauh (yang akan menyebabkan kekacauan besar di
dalam Gereja Katolik), dimana hal itu benar-benar akan sampai pada titik di
mana seluruh imam akan ditanya tentang kesetiaan mereka kepada paus. Dan untuk
membuat keadaan menjadi lebih buruk, para imam akan dipaksa untuk mengambil sumpah kesetiaan yang baru, tapi sumpah
itu bukan kepada Yesus Kristus dan Gereja Katolik Yang Kudus, melainkan sumpah
itu akan menjadi bagian dari jalan menuju kemurtadan. Rencana Setan adalah
meminta para imam untuk menjamin kesetiaan mereka kepada paus kedua (PF) dan
mengikutinya ke luar jalur, untuk mencengkeram mereka ke dalam kemurtadan. Pastor-pastor
yang terkasih, saya sangat berharap bahwa hal ini tidak sampai terjadi, tapi
inilah yang telah dinubuatkan.
Sehubungan dengan mereka yang
berada di dalam Gereja saat ini yang meminta klarifikasi kepada PF, mereka telah
dituduh berusaha memisahkan atau melepaskan diri dari paus, namun anda sendiri
tahu bahwa hal itu tidak benar. Yang mereka lakukan hanyalah dengan hormat
meminta klarifikasi, namun anda sudah bisa dengan halus mendengar setan di latar
belakang sambil berbisik ‘perpecahan!’ yang akan segera menjadi lebih keras dan
keras lagi sampai memaksa para imam itu untuk mengambil keputusan. Setan
menginginkan jiwa semua imam dan semua orang Katolik, dan dia akan mempermainkan
ketidaktahuan orang-orang dan ketakutan mereka jika berada dalam perpecahan dan
setan mengarahkan mereka ke dalam jebakan kemurtadannya. Dengan segala hormat
dan ketaatan kepada Yesus Kristus dan kepada Gereja Katolik Kudus-Nya dan kepada
Kepausan Suci, paus kedua (PF) ini akan menyimpang jauh dan akan membawa banyak
orang bersamanya, dan orang-orang yang tetap setia dan waspada dan yang tidak
akan menyimpang dari Ajaran-ajaran Kristus akan dituduh ‘memisahkan diri’, dan
ini sudah terjadi. Hal ini pasti akan mengarah kepada para imam yang tidak bersedia
berjalan menyimpang, mereka akan dikucilkan (exkomunikasi) dari Gereja Katolik
seperti yang akan kita lihat nanti.
Mereka yang akan bersumpah setia
kepada paus kedua akan berjalan menyimpang bersama dengan paus, dan mereka tidak
akan menyadari bahwa dengan melakukan hal itu mereka telah berjalan lurus menuju
jebakan kemurtadan setan. Bagi mereka, mereka akan merasa seolah-olah orang lain
yang melepaskan diri dari paus dan menuju kepada perpecahan, tetapi yang tidak
mereka sadari adalah bahwa dengan mengikuti paus kedua yang menyimpang jauh
seperti ini, justru merekalah yang benar-benar melepaskan diri dari Gereja Katolik
dan dari Kristus, bersama dengan paus. Seberat apapun untuk menerima kenyataan
ini, paus kedua telah menunjukkan jalan mana yang dia ambil karena kita dapat
dengan mudah dan jelas melihat teladannya yang bersedia menghormati Martin
Luther dan ulang tahun Reformasi tahun lalu. Orang-orang yang akan tetap setia kepada
Kristus dan yang tidak mau mengikuti paus di jalan yang menurun itu, mereka
akan dianiaya dan dituduh tidak taat kepada paus dan mereka akan di-exkomunikasi
untuk itu.
Janganlah kita membuat kesalahan, karena hanya ada satu jalan
yang benar, bukan dua. Jalan yang benar adalah lurus, tidak berkelok-kelok. Ketika
paus menyimpang dan menjauh dari ajaran-ajaran Yesus Kristus dan menciptakan
jalan baru yang mengijinkan kesesatan di dalam Gereja Katolik, maka dia tidak
berada di jalan yang benar, karena hal itu adalah tidak mungkin, karena
Ajaran-ajaran Kristus tidak pernah berubah. Yesus Kristus tidak memberikan
kewenangan kepada para paus untuk melakukan perubahan pada Ajaran-ajaran Kudus-Nya
atau untuk memberikan penafsiran-penafsiran baru pada Ajaran-ajaran-Nya.
Izinkan saya menyampaikan pertanyaan
yang jujur kepada pastor yang terkasih. Akankah Tuhan kita mengharapkan anda
untuk memajang patung Martin Luther di dalam Gereja anda dan menghormatinya dan
merayakan ulang tahun Reformasi? Tentu saja tidak. Jadi, bagaimana bisa memajang
patung Martin Luther di dalam Vatikan bisa diterima di Mata Tuhan Kita?
Mengapa umat Katolik harus ikut merayakan Reformasi?
PF menghargai Martin Luther
Pastor yang terkasih, saya di sini tidak mengkritik seorang paus, tetapi saya di sini ingin tetap setia kepada Yesus Kristus sampai akhir hayat. Jika Bunda Maria
mengatakan bahwa akan ada dua paus yang sama-sama masih
hidup pada saat akhir nanti, maka kita harus bertanya kepada diri sendiri "MENGAPA?".
Inilah sebabnya mengapa ada dua orang
paus pada saat akhir ini dan mengapa nubuat St. Fransiskus sangat penting untuk
kita pahami. Rencana setan adalah untuk menyingkirkan paus pertama dan kemudian
menempatkan orang lain di atas takhta yang akan memimpin Gereja menuju sebuah
ERA BARU. Dengan perubahan-perubahan baru, penafsiran-penafsiran baru dan jalan
menyimpang yang akan mengarah pada kemurtadan. Ini adalah bagian dari rencana
setan yang licik untuk membuka pintu bagi antikris dan untuk membangun kekejian
yang menyebabkan kebinasaan. Setan tidak bodoh dan kita semua menjadi pion di
dalam permainan ini. Setan tahu bahwa jika dia mencoba untuk menguasai Gereja
dengan cara paksa, maka sebagian besar imam akan melawan. Sebagai gantinya,
setan juga tahu bahwa rencananya haruslah dilakukan secara sangat halus dan
dari dalam Gereja sendiri sehingga para imam tidak dapat melihat rencananya
terbentuk, sampai saatnya sudah terlambat.
Inilah sebabnya mengapa Dubia
dan Koreksi Filial telah disampaikan kepada paus kedua karena umat beriman melihat
dan menyadari bahwa dia telah berjalan menyimpang. Tidak satu pun dari kami menginginkan
hal itu terjadi, namun permintaan klarifikasi dan koreksi filial ini tidak
harus diajukan jika tidak ada kebutuhan untuk itu.
Adanya berbagai tuntutan akan
klarifikasi dari paus membuktikan
bahwa memang ada masalah dengan apa yang diajarkannya. Hal ini mungkin cukup menyakitkan untuk didengar, tapi ini
benar. Dengan segala hormat kepada Gereja Katolik, saya katakan ini: paus kedua telah mengembara keluar jalur dan orang-orang yang mengikuti dia ‘keluar
jalur’ akan murtad dari Gereja Katolik
dan akan menyimpang dari Ajaran-ajaran Kristus. Bukankah kita telah dipanggil untuk tetap setia kepada Yesus
Kristus setiap saat dan tidakkah kita diuji untuk melihat apakah kita akan
tetap taat kepada-Nya sampai kita mati? Apa yang terjadi ketika seorang paus bertindak menyimpang? Apakah kita akan mengikutinya menyimpang juga, atau kita tetap berpegang kepada jalan Kristus? Siapakah yang akan kita patuhi? Patuh kepada paus yang menyimpang atau patuh kepada Yesus Kristus? Bukankah Yesus
Kristus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup? Tidak ada paus yang diberi wewenang
untuk mengubah atau membuat perubahan atau melakukan adaptasi baru terhadap ajaran-ajaran Yesus Kristus. Tapi, perhatikanlah baik-baik, dan inilah yang akan anda
lihat. Penyangkalan yang sedang terjadi di Gereja Katolik saat ini akan membawa banyak imam jatuh ke dalam kemurtadan seperti yang akan segera kita lihat di depan.
Pastor-pastor yang terkasih,
dengan segala hormat saya kepada Kepausan Suci, saya ingin bertanya: pernahkah anda
melihat situasi di mana orang sungguh-sungguh menolak kebenaran atau mereka
tidak dapat menerimanya atau memahaminya? Misalnya, sebuah keluarga dekat
memiliki paman yang disukai setiap orang. Dia adalah seorang pria yang baik,
menarik, selalu beemurah hati, menyumbangkan waktunya untuk melatih liga kecil
selama bertahun-tahun, sering membuat orang tertawa, memiliki keluarga yang
mencintai dirinya. Semua orang mencintainya dan selalu tidak sabar untuk
menemuinya di hari-hari libur.
Kemudian ada seorang anak datang
dan mengatakan bahwa "Paman Tony telah menganiaya saya". Semua orang
di dalam keluarga itu akan langsung menyangkalnya. "Bukan Tony! Aku sudah
mengenalnya 40 tahun dan sama sekali dia tidak pernah melakukan hal seperti
itu! Tetapi, Amanda kecil telah diketahui suka berbohong dan ini tidak akan
menjadi yang pertama. "Tapi Kebenaran adalah tetap Kebenaran, bukankah begitu,
pastor? Bahkan jika orang menutup mata terhadapnya, atau selalu menyangkalnya,
atau mereka tidak dapat membayangkan bahwa itu bisa menjadi sebuah kemungkinan,
maka hal itu tidak mengubah fakta bahwa kebenaran adalah kebenaran. Dan itu
adalah Kebenaran mutlak bahwa telah dinubuatkan bahwa akan ada DUA ORANG PAUS
PADA SAAT AKHIR NANTI dan bahwa ROMA AKAN MURTAD DARI IMAN. Pertanyaannya
adalah ... .. apakah hal itu berlangsung sekarang? Apakah Roma tetap teguh kepada
iman, atau apakah kepemimpinan Gereja Katolik yang mulai melemah?
Palu-arit, lambang komunis, ditempeli dengan Yesus yang disalib.
Sebuah penghinaan yang keji. Tetapi hal ini diterima dengan senyuman lebar
oleh PF:
“Saya mengerti karya ini. Bagi saya ini
bukanlah penentangan. Saya akan membawanya bersama saya (ke Vatikan).”
No comments:
Post a Comment