These Last Days News - December 19, 2018
CINA DAN RUSIA
BEKERJA SAMA DALAM PERCOBAAN UNTUK MEMBUAT BENCANA ALAM, TERMASUK MEMBUAT BADAI,
SIKLON DAN GEMPA BUMI ...
by Stephen Chen
Cina dan Rusia telah memodifikasi lapisan penting
atmosfer di atas Eropa untuk menguji teknologi kontroversial mereka, untuk
kemungkinan aplikasi militer, demikian menurut para ilmuwan Cina yang terlibat
dalam proyek tersebut.
Sebanyak lima percobaan dilakukan pada bulan
Juni. Satu, pada tanggal 7 Juni, telah menyebabkan gangguan fisik di daerah
seluas 126.000 km persegi (49.000 mil persegi), atau sekitar setengah ukuran
Inggris.
Zona yang dimodifikasi, menjulang lebih dari 500
km (310 mil) di atas Vasilsursk, sebuah kota kecil Rusia di Eropa timur,
mengalami lonjakan listrik dengan 10 kali lebih banyak partikel sub-atom
bermuatan negatif, daripada daerah sekitarnya.
Dalam percobaan lainnya, pada 12 Juni, suhu gas
terionisasi yang tipis di ketinggian langit meningkat lebih dari 100 derajat
Celcius (212 derajat Fahrenheit) karena fluks partikel.
Partikel-partikel, atau elektron, dipompa ke
langit oleh mesin Sura, sebuah fasilitas pemanas atmosfer di Vasilsursk yang
dibangun oleh militer bekas Uni Soviet selama perang dingin.
Pangkalan Sura meluncurkan berbagai pancaran
gelombang melalui antena berdaya tinggi dan menyuntikkan sejumlah besar
gelombang mikro ke atmosfer yang tinggi. Kekuatan puncak gelombang radio
frekuensi tinggi ini bisa mencapai 260 megawatt, cukup untuk menerangi sebuah kota
kecil.
Zhangheng-1, satelit pengawas elektromagnetik Cina,
mengumpulkan data dari orbit dengan sensor mutakhir. Pemompaan partikel sub-atom
dan fly-by membutuhkan koordinasi yang tepat untuk mencapai pengukuran yang
efektif.
Ketika Zhangheng
mendekati zona sasaran, misalnya, sensor akan beralih ke mode burst untuk menganalisis sampel partikel setiap setengah
detik, jauh lebih cepat dari biasanya, untuk meningkatkan resolusi data.
Hasilnya: “memuaskan”, demikian tim peneliti
melaporkan dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam edisi terbaru jurnal Earth and Planetary Physics.
"Deteksi gangguan plasma ... memberikan
bukti kemungkinan keberhasilan percobaan terkait di masa depan," kata para
peneliti disana.
Profesor Guo Lixin, dekan sekolah fisika dan
teknik optoelektronik di Universitas Xidian di Xian dan seorang ilmuwan
terkemuka bidang teknologi manipulasi ionosfer di Cina, mengatakan bahwa
eksperimen bersama itu sangat tidak biasa.
"Kerja sama internasional semacam itu sangat
langka bagi Cina," kata Guo, yang tidak terlibat dalam percobaan.
"Teknologi yang terlibat disini terlalu sensitif."
Matahari dan sinar kosmik menghasilkan sejumlah
besar atom-atom yang terbang bebas dan bermuatan positif yang dikenal sebagai
ion pada ketinggian antara 75 km hingga 1.000 km di atmosfer bagian atas bumi.
Lapisan, atau ionosfer, memantulkan gelombang radio seperti cermin. Ionosfer
memungkinkan sinyal radio memantul hingga jarak jauh untuk komunikasi.
Pihak Militer telah berlomba untuk mengendalikan
ionosfer selama beberapa dekade.
Pangkalan Sura di Vasilsursk diyakini sebagai
fasilitas berskala besar pertama di dunia yang dibangun untuk tujuan tersebut.
Berdiri dan beroperasi pada tahun 1981, fasilitas itu memungkinkan para ilmuwan
Soviet untuk memanipulasi langit sebagai instrumen untuk operasi militer,
seperti komunikasi dengan kapal selam.
Gelombang mikro berenergi tinggi dapat mempengaruhi
medan elektromagnetik di ionosfer, seperti jari yang memainkan harpa. Ini dapat
menghasilkan sinyal radio frekuensi sangat rendah yang dapat menembus tanah
atau air - terkadang hingga kedalaman lebih dari 100 meter (328 kaki) di
lautan, yang membuatnya menjadi metode komunikasi yang memungkinkan untuk kapal
selam.
Dengan mengubah ionosfer di wilayah musuh, hal ini
dapat mengganggu atau memutus komunikasi mereka dengan satelit.
Militer AS tengah belajar dari percobaan Rusia
dan membangun fasilitas yang jauh lebih besar untuk melakukan tes serupa.
Program Penelitian Auroral Aktif Frekuensi
Tinggi, atau HAARP, didirikan di Gakona, Alaska, pada 1990-an dengan dana dari
militer AS dan Badan Penelitian Proyek Pertahanan Lanjutan.
Fasilitas HAARP dapat menghasilkan daya maksimum
1 gigawatt, hampir empat kali lipat dari Sura.
Cina sekarang membangun fasilitas yang lebih besar
dan lebih maju di Sanya, Hainan, dengan kemampuan untuk memanipulasi ionosfer
di seluruh Laut Cina Selatan, demikian menurut laporan sebelumnya oleh South China Morning Post.
Ada kekhawatiran bahwa fasilitas tersebut dapat
digunakan untuk memodifikasi cuaca dan bahkan menciptakan bencana alam,
termasuk angin topan, badai dan gempa bumi.
Gelombang frekuensi ultra-rendah yang dihasilkan
oleh fasilitas kuat ini bahkan dapat mempengaruhi operasi otak dan pikiran manusia,
kata beberapa kritikus.
Tetapi Dr. Wang Yalu, seorang peneliti yang bekerjasama
dengan Administrasi Gempa Bumi Cina yang mengambil bagian dalam penelitian pada
bulan Juni, menolak teori tersebut.
“Kami hanya melakukan penelitian ilmiah murni.
Jika ada hal lain yang terlibat, saya tidak diberitahu tentang hal ini,” katanya
dalam sebuah wawancara.
Administrasi gempa bumi terlibat karena Zhangheng-1, yang diluncurkan pada bulan
Februari, adalah satelit Tiongkok pertama yang mampu mengambil sinyal pendahuluan
yang terkait dengan gempa bumi. Satelit ini dioperasikan oleh militer Tiongkok
dan telah digunakan untuk keperluan sipil dan pertahanan.
Dalam percobaan Cina-Rusia, para peneliti
menemukan bahwa bahkan dengan output daya 30MW yang kecil, pancaran radio dapat
menciptakan zona abnormal yang besar. Tetapi mereka juga menemukan bahwa
efeknya akan turun tajam setelah matahari terbit, karena gangguan buatan
manusia dengan mudah menjadi hilang dalam kebisingan yang diciptakan oleh sinar
matahari.
“Kami tidak bermain-main dengan Tuhan. Kami bukan
satu-satunya negara yang bekerja sama dengan Rusia. Negara-negara lain telah
melakukan hal serupa,” kata peneliti lain yang terlibat dalam proyek tersebut
dan meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah
tersebut.
Fasilitas Sura juga telah melakukan penelitian
bersama dengan Perancis dan Amerika Serikat, menurut makalah yang diterbitkan
dalam jurnal akademik.
Pusat Studi Luar Angkasa Nasional, sebuah badan
pemerintah Perancis di bawah pengawasan kementerian pertahanan dan penelitian,
telah mengerahkan Demeter, satelit mikro, untuk memantau emisi radio dari mesin
Sura.
Program Satelit Meteorologi Pertahanan yang
dijalankan oleh Departemen Pertahanan AS juga menyumbangkan data pada beberapa
eksperimen pemanasan yang dilakukan di wilayah Rusia sebelum 2012.
Negara-negara itu bersedia berkolaborasi sebagian
karena banyak masalah ilmiah dan teknis masih harus diselesaikan, kata peneliti
China itu.
Misalnya, meskipun ada konsensus umum bahwa
gangguan manusia dapat menyebabkan penyimpangan, bagaimana hal itu terjadi dan
mengapa, tetap menjadi bahan perdebatan, dimana tim peneliti yang berbeda
memberikan penjelasan yang beragam.
Profesor Gong Shuhong, seorang peneliti teknologi
komunikasi militer di Universitas Xidian, bekas Sekolah Radio Komite Militer
Pusat, mengatakan dia telah mengikuti eksperimen pemanasan Rusia-Cina itu.
"Energi yang dipancarkan terlalu rendah
untuk memicu peristiwa lingkungan global," katanya. “Pengaruh manusia
masih sangat kecil dibandingkan dengan kekuatan Alam. Tapi dampaknya pada wilayah
yang kecil adalah mungkin.”
Secara teori, seekor kupu-kupu yang mengepakkan
sayapnya mungkin bisa diperkuat dalam sistem rekayasa cuaca yang canggih dan
menyebabkan badai di lokasi yang jauh beberapa minggu kemudian.
"Studi semacam itu harus benar-benar
mengikuti pedoman etika," kata Gong. "Apa pun yang mereka lakukan,
itu tidak boleh membahayakan orang-orang yang tinggal di planet ini."
+++++++++++++++++
Berikut ini
adalah pesan-pesan dari Bayside yang berkaitan dengan artikel diatas :
"Tragedi-tragedi serta bencana-bencana
besar buatan manusia dan buatan Tuhan
akan dikirim kepada umat manusia, dan akan bertambah volumenya, intensitas dan
jumlahnya. Ingatlah, anak-anak-Ku, kamu tidak mengerti hal-hal yang supernatural,
karena akan ada kecelakaan yang bukan kecelakaan." - Yesus, Bayside, 26 Mei 1979
“Akan terjadi lebih banyak lagi banjir
dengan akibat kematian; lebih banyak lagi letusan gunung berapi dengan akibat kematian;
lebih banyak lagi kecelakaan yang bukan kecelakaan; sampai kamu menjadi sadar
dan memahami bahwa ada kekuatan yang lebih tinggi yang bekerja pada saat ini
untuk membuatmu bertekuk lutut ”- Our Lady of
the Roses, Mary Help of Mothers, Bayside, June 18, 1986
No comments:
Post a Comment