TANGGAL-TANGGAL PENTING BAGI
PEMBENTUKAN TATA DUNIA BARU (1)
J. Edgar Hoover, mantan direktur FBI, berbicara
tentang konspirasi Tata Dunia Baru: "Individu adalah penghalang yang akan berhadapan
langsung dengan sebuah konspirasi yang begitu mengerikan, sehingga dia tidak
percaya bahwa itu ada."
George H.W. Bush berkomentar: "Jika rakyat
Amerika tahu apa yang telah kami lakukan, mereka akan mengikat kami pada tiang
lampu."
Tanggal-tanggal
Penting dalam Penciptaan Tata Dunia Baru
Mungkin cara terbaik untuk menceritakan
sejarah singkat Tata Dunia Baru adalah dengan menggunakan kata-kata dari mereka
yang telah berjuang untuk menjadikannya nyata selama berabad-abad. Anda akan
kagum pada seberapa jauh rencana besar ini diperluas dan dilaksanakan, dan
berapa banyak kesamaan yang ada di awal abad 21 dibandingkan dengan tahun
1990-an, dengan dua Presiden dari keluarga Bush yang berkuasa.
1910-1929 | 1930 | 1940 | 1950 | 1960 |
1970 | 1980 - Present
1912 -
Kolonel Edward M. House, penasihat dekat Presiden Woodrow Wilson, menerbitkan Phillip Dru: Administrator di mana dia
mempromosikan "sosialisme
sebagaimana yang diimpikan oleh Karl Marx."
1913 - Federal
Reserve (baik federal maupun cadangan) dibentuk. Ia direncanakan pada pertemuan
rahasia pada tahun 1910 di Pulau Jekyll, Georgia, oleh sekelompok bankir dan
politisi, termasuk Kolonel House. Ia menyerahkan kekuasaan untuk menciptakan
uang dari pemerintah Amerika kepada sekelompok bankir swasta. Ini mungkin
merupakan penghasil utang terbesar di dunia.
28 Juli
1914 - Perang Dunia I dipicu oleh pembunuhan Archduke Francis
Ferdinand dari Austria.
27 Mei
1916 - Presiden Woodrow Wilson mengusulkan di Liga Bangsa-Bangsa
dalam pidatonya di hadapan anggota Liga, untuk Menegakkan Perdamaian, sebuah
dunia yang dibutuhkan untuk mencegah terulangnya perang serupa adalah sebuah pemerintahan dunia.
11
November 1918 - Akhir Perang Dunia I, setelah penandatanganan Gencatan
Senjata pada jam ke-11 pada hari ke-11 bulan ke-11.
30 Mei
1919 – Tokoh-tokoh terkenal dari Inggris dan Amerika mendirikan the Royal
Institute of International Affairs di
Inggris dan the Institute of International Affairs (Institut Urusan Internasional) di A.S. pada
pertemuan yang diatur oleh Kol. House, yang dihadiri oleh berbagai anggota sosialis
Fabian, termasuk ekonom terkemuka John Maynard Keynes. Dua tahun kemudian,
Kolonel House mereorganisasi Institut Urusan Internasional menjadi Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR).
15
Desember 1922 - CFR mendukung dibentuknya Pemerintahan Dunia dimana
pada majalah Foreign Affairs. Penulis Philip Kerr, mengatakan:
Jelas tidak akan ada kedamaian
atau kemakmuran bagi umat manusia selama [bumi ini] tetap dibagi menjadi 50
atau 60 negara merdeka kecuali beberapa jenis sistem internasional tercipta ...
Masalah sesungguhnya saat ini adalah masalah pemerintah dunia.
1928 - The
Open Conspiracy: Blue Prints for a World Revolution
(Konspirasi Terbuka: Cetak Biru untuk Revolusi Dunia) oleh H.G. Wells
diterbitkan. Sebagai seorang mantan Sosialis Fabian, Wells menulis:
Dunia politik yang mendukung konspirasi
terbuka haruslah melemahkan, menghapus, menggabungkan dan menggantikan
pemerintahan-pemerintahan yang ada di dunia saat ini... Konspirasi Terbuka
adalah pewaris alami dari antusiasme sosialis dan komunis; mungkin ia mengendalikan
Moskow dahulu sebelum mengendalikan New York ... Karakter dari Konspirasi
Terbuka sekarang akan ditampilkan dengan jelas ... Itu akan menjadi agama dunia.
1920 | 1930 | 1940 | 1950 | 1960 | 1970
1931 - Siswa
di Sekolah the Lenin School of Political Warfare (Sekolah Lenin - Perang Politik) di Moskow diajarkan:
Suatu hari nanti kita akan mulai
menyebarkan gerakan perdamaian paling teatrikal yang pernah ada di dunia.
Negara-negara kapitalis, bodoh dan dekaden (merosot moralnya) ... akan jatuh ke
dalam perangkap yang ditawarkan oleh ‘kemungkinan untuk mendapatkan teman-teman
baru.’ Saat bagi kita akan tiba dalam 30 tahun atau lebih ke depan... Kaum
borjuis harus dibuai dengan rasa aman yang palsu.
1932 -
Buku-buku baru diterbitkan yang isinya mendorong dibentuknya Tata Dunia Baru:
Buku Toward Soviet America (Menuju Amerika Soviet) oleh William Z. Foster.
Kepala Partai Komunis AS, Foster, menunjukkan bahwa Departemen Pendidikan
Nasional akan menjadi salah satu tempat yang digunakan untuk mengembangkan
masyarakat sosialis baru di AS.
‘The New
World Order’ oleh F.S. Marvin, menjelaskan bahwa Liga
Bangsa-Bangsa sebagai upaya pertama bagi Tata Dunia Baru. Marvin berkata:
"Paham kebangsaan harus berada di bawah klaim umat manusia secara
keseluruhan."
Buku ‘Dare the School Build a New Social Order?’ (Beranikah Sekolah
Membangun Tatanan Sosial Baru?) diterbitkan. Penulis dan pendidik, George
Counts, menegaskan bahwa: "... para guru harus secara sengaja meraih
kekuasaan dan kemudian memanfaatkan sebaik-baiknya penaklukan mereka itu"
untuk "memengaruhi sikap, cita-cita, dan perilaku sosial generasi yang
akan datang ... Pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa kita
ke era baru di mana ketidaktahuan harus digantikan oleh pengetahuan, persaingan
diganti dengan kerja sama, kepercayaan akan Kuasa (Tuhan) diganti dengan
perencanaan yang cermat, dan kapitalisme pribadi diganti oleh beberapa bentuk ekonomi
sosial."
Buku ‘Plan for Peace’ (Rencana Perdamaian) oleh pendiri American Birth
Control League (Liga Keluarga Berencana Amerika, Margaret Sanger (1921),
diterbitkan. Dia menyerukan sterilisasi paksa, pemisahan (perceraian) wajib,
dan kamp konsentrasi rehabilitasi untuk semua "cadangan disgenik"
termasuk orang kulit hitam, Hispanik, Indian Amerika dan orang Katolik.
1933 -
Manifesto Humanis pertama kali diterbitkan. Salah satu penulisnya, John Dewey,
filsuf dan pendidik terkemuka, menyerukan sintesis semua agama dan
"tatanan ekonomi yang disosialisasikan dan kooperatif."
Salah seorang penandatangan manifesto
ini, C.F. Potter, mengatakan pada tahun 1930: "Pendidikan, dengan demikian,
adalah sekutu humanisme yang paling kuat, dan setiap sekolah umum Amerika
adalah sekolah humanisme. Apa yang bisa diajarkan oleh sekolah-sekolah agama
(Sekolah Minggu), yang hanya bertemu selama satu jam seminggu sekali, kepada sebagian
kecil dari anak-anak/muridnya? Apa yang bisa mereka lakukan untuk membendung
gelombang program lima hari pengajaran humanistik?
1933 – Buku The
Shape of Things to Come oleh H.G. Wells diterbitkan. Wells memprediksi
perang dunia kedua sekitar tahun 1940, yang berasal dari perselisihan
Jerman-Polandia. Setelah 1945 akan terjadi semakin kurangnya keselamatan publik
di daerah-daerah "terinfeksi secara kriminal". Rencana pembentukan "Negara
Dunia Modern" akan berhasil pada upaya yang ketiga (sekitar 1980), dan dihasilkan
dari sesuatu yang terjadi di Basra, Irak.
Buku itu juga menyatakan,
"Meskipun pemerintahan dunia telah datang selama beberapa tahun, meskipun ia
telah ditakuti dan dicaci tanpa henti, tetapi ia (pemerintahan dunia) tidak mendapatkan
penentangan di mana pun."
1934 – Buku The
Eksternalization of the
Hierarchy oleh Alice A. Bailey diterbitkan. Bailey adalah
seorang okultis, yang karya-karyanya ‘disalurkan’ dari ‘pemandu rohnya’, Guru
Tibet [roh iblis] Djwahl Kuhl. Bailey menggunakan istilah "titik-titik
cahaya" dalam kaitannya dengan "Grup
Server Dunia Baru" dan mengklaim bahwa tahun 1934 menandai awal dr"pengorganisasian
pria dan wanita ... kelompok kerja dari sebuah tatanan baru ... yang kemajuannya
ditentukan oleh pelayanan ... dunia Persaudaraan ... Pasukan-pasukan Cahaya ...
[dan] dari pembubaran dan penghancuran semua budaya dan peradaban yang ada; jadi
tatanan dunia baru harus dibentuk."
Buku ini diterbitkan oleh Lucis
Trust, yang awalnya didirikan di New York sebagai The Lucifer Publishing Company.
Lucis Trust adalah LSM dari PBB dan telah menjadi pemain utama di KTT Amerika
Serikat baru-baru ini. Kemudian Asisten Sekretaris Jenderal AS, Robert Mueller,
memuji pembentukan Kurikulum Inti Dunia-nya
bagi pendidikan dengan ajaran-ajaran mendasar dari guru Djwahl Kuhl yang ada
dalam tulisan-tulisan Alice Bailey tentang masalah tersebut.
28
Oktober 1939 - Dalam pidatonya John Foster Dulles, yang kemudian menjadi
Sekretaris Negara AS, dia mengusulkan agar Amerika memimpin transisi dunia
menuju tatanan baru negara-negara semi-berdaulat, yang kurang independen, yang
diikat bersama oleh sebuah liga atau serikat federal.
1939 – Buku Tatanan Dunia Baru oleh HG Wells
mengusulkan dibentuknya negara ‘satu-dunia kolektivis’ atau ‘tatanan dunia baru’
yang terdiri dari ‘demokrasi sosialis.’ Dia menganjurkan ‘wajib militer
universal demi pelayanan’ dan menyatakan bahwa "individualisme nasionalis
... adalah penyakit dunia." Dia melanjutkan:
"Kebutuhan nyata bagi
beberapa kontrol kolektif yang mendunia, guna menghilangkan peperangan dan mengurangi
kebutuhan yang kurang diakui secara umum untuk melakukan kontrol kolektif terhadap
kehidupan ekonomi dan biologis umat manusia, adalah aspek-aspek dari satu dan
proses yang sama." Dia mengusulkan agar hal ini dicapai melalui pemberlakuan
"hukum universal" dan propaganda (atau pendidikan)."
1920 | 1930 | 1940 | 1950 | 1960 | 1970
1940 – Buku New World Order diterbitkan oleh the Carnegie Endowment for International
Peace dan berisi daftar referensi terpilih tentang federasi regional dan
dunia, bersama dengan beberapa rencana khusus bagi pembentukan tatanan dunia baru
setelah perang.
12
Desember 1940 - Dalam The
Congressional Record, sebuah artikel berjudul A New World Order, John G. Alexander menyerukan dibentuknya sebuah federasi
dunia.
11
September 1941 - Konstruksi secara resmi dimulai di Pentagon. 60
tahun kemudian, tepat pada tanggal dan bulan yang sama, Pentagon diserang pada
11 September 2001, oleh serangan yang amat menentukan.
1942 -
Institut beraliran kiri, The Institute
of Pacific Relations menerbitkan buku Post War Worlds oleh P.E. Corbett:
"Pemerintahan dunia adalah
tujuan utama ... Harus diakui bahwa hukum negara-negara adalah lebih diutamakan
daripada hukum nasional ... Prosesnya harus dibantu oleh penghapusan materi
pengajaran nasionalistis yang digunakan dalam buku teks pendidikan serta penggantiannya
dengan materi yang menjelaskan manfaat dari asosiasi negara-negara yang lebih
bijaksana."
28 Juni
1945 - Presiden Truman mendukung pemerintahan dunia dalam sebuah pidatonya:
"Adalah sama mudahnya bagi
negara-negara untuk bergaul di sebuah republik dunia, seperti bagi kita untuk
bergaul di sebuah republik Amerika Serikat."
24
Oktober 1945 - Piagam PBB menjadi efektif. Juga pada 24 Oktober, Senator
Glen Taylor (D-Idaho) memperkenalkan Resolusi Senat 183 yang menyerukan Senat
A.S. untuk mendukung penciptaan ‘republik dunia’ termasuk pasukan polisi
internasional.
1946 – Alger
Hiss terpilih sebagai Presiden Carnegie
Endowment for International Peace. Hiss memegang jabatan ini hingga 1949.
Awal tahun 1950, dia dinyatakan bersalah atas sumpah palsu dan dijatuhi hukuman
penjara setelah pengadilan yang sensasional dan sidang Kongres di mana
Whittaker Chambers, mantan editor senior majalah Time, bersaksi bahwa Hiss
adalah anggota dari sel Partai Komunisnya.
1946 – Buku The Teacher
and World Government (Guru
dan Pemerintahan Dunia) oleh mantan editor Jurnal NEA (Asosiasi Pendidikan
Nasional), Joy Elmer Morgan, diterbitkan. Dalam buku itu dia berkata:
"Dalam upaya untuk mewujudkan
pemerintahan dunia yang memadai, guru ... dapat melakukan banyak hal untuk
mempersiapkan hati dan pikiran anak didik untuk memiliki pemahaman dan kerja
sama global ... Di jantung dari semua lembaga yang akan menjamin datangnya
pemerintahan dunia haruslah berdiri sekolah, guru, dan profesi yang
terorganisir."
1947 – The American Education Fellowship,
sebelumnya Progressive Education
Association, yang diselenggarakan oleh John Dewey, menyerukan:
"...
pembentukan tatanan dunia yang asli, sebuah tatanan di mana kedaulatan nasional
berada di bawah otoritas dunia ..."
Oktober
1947 - Sekretaris Asosiasi NEA, William Carr, menulis dalam the NEA
Journal bahwa para guru harus:
"... mengajarkan tentang
berbagai proposal yang telah dibuat untuk menguatkan PBB dan pembentukan kewarganegaraan dunia dan pemerintahan
dunia."
1948 – Buku Walden II oleh psikolog tingkah laku,
B.F. Skinner, mengusulkan dibentuknya sebuah "masyarakat yang sempurna atau tatanan baru dan lebih
sempurna" di mana anak-anak
dibesarkan oleh Negara, bukan oleh orang tua mereka, dan dilatih sejak lahir
untuk menunjukkan perilaku dan karakteristik yang diinginkan oleh negara.
Ide-ide Skinner ini akan diimplementasikan secara luas oleh para pendidik pada
1960-an, 70-an, dan 80-an sebagai penentuan Nilai dan Pendidikan Berbasis
Hasil.
Juli
1948 - Sir Harold Butler dari Inggris, dalam CFR (Hubungan Luar
Negeri), menyaksikan bahwa "Tata Dunia Baru" mulai terbentuk:
"Seberapa jauh kehidupan
bangsa-bangsa, yang selama berabad-abad menganggap diri mereka berbeda dan
unik, bisa digabungkan dengan kehidupan bangsa-bangsa lain? Seberapa jauh
mereka siap untuk mengorbankan sebagian dari kedaulatan mereka, yang jika tanpa
hal itu tidak akan ada ekonomi yang efektif atau persatuan politik? ... Dari
kebingungan yang ada, dunia baru mulai terbentuk ... yang menunjukkan jalan
menuju tatanan dunia baru ... Itu akan menjadi awal dari Perserikatan
Bangsa-Bangsa yang sesungguhnya, tidak lagi dilemahkan oleh perpecahan
kepribadian, tetapi disatukan oleh iman yang sama."
1948 -
Presiden UNESCO dan Fabian Sosialist, Sir Julian Huxley, menyerukan sebuah kebijakan
eugenic radikal di UNESCO, dalam pidatonya yang berjudul Its Purpose
and Its Philosophy (Tujuan dan Falsafahnya). Dia mengatakan:
"Jadi, meskipun benar bahwa
setiap kebijakan eugenic radikal dalam pembiakan manusia yang terkendali, yang selama
bertahun-tahun akan tidak mungkin secara politis dan psikologis bisa terwujud, tetapi
penting bagi UNESCO untuk melihat bahwa masalah eugenic ini diteliti dengan
sangat hati-hati dan bahwa pikiran publik hendaknya disuapi dengan masalah-masalah
yang dipertaruhkan disini, bahwa banyak hal yang sebelumnya dan sekarang masih tidak
terpikirkan, setidaknya saat ini mulai dapat dipikirkan."
1948 -
Rancangan awal dari sebuah Konstitusi
Dunia diterbitkan oleh para pendidik A.S. yang mengadvokasi federasi regional
dalam perjalanan menuju federasi dunia atau pemerintahan
dunia, bersama dengan Inggris, yang tergabung dalam federasi Eropa.
Konstitusi Dunia
itu membentuk "Dewan Dunia" bersama dengan sebuah "Kamar Penjaga" untuk menegakkan hukum dunia.
Yang juga termasuk disini adalah sebuah "Pembukaan" yang menyerukan kepada negara-negara
untuk menyerahkan senjata mereka kepada pemerintahan dunia, dan termasuk hak dari "Republik Federal Dunia" untuk merebut paksa properti pribadi untuk diggunakan oleh federasi dunia.
1920 | 1930 | 1940 | 1950 | 1960 | 1970
9
Februari 1950 - Subkomite Hubungan Luar Negeri Senat
memperkenalkan Resolusi Bersama Senat 66 yang dimulai:
"Untuk mencapai perdamaian
dan keadilan universal, Piagam PBB saat ini harus diubah untuk memberikan sebuah
konstitusi pemerintahan dunia yang benar."
Resolusi itu pertama kali
diperkenalkan di Senat pada 13 September 1949 oleh Senator Glen Taylor
(D-Idaho). Senator Alexander Wiley (R-Wisconsin) menyebutnya "… sebuah
kesempurnaan yang harus diharapkan" dan berkata, "Saya mengerti
proposisi Anda adalah mengubah PBB, atau mengubah atau menciptakan, dengan sebuah
konvensi terpisah, sebuah tatanan dunia (baru)." Senator Taylor kemudian
menyatakan:
"Kita harus mengorbankan
kedaulatan yang cukup besar bagi organisasi dunia untuk memungkinkan mereka
memungut pajak atas hak mereka sendiri, untuk mendukung diri mereka
sendiri."
12 April
1952 - John Foster Dulles, yang kemudian menjadi Sekretaris
Negara, mengatakan dalam pidatonya di American Bar Association di Louisville,
Kentucky, bahwa "…hukum-hukum perjanjian dapat mengesampingkan
Konstitusi." Dia mengatakan bahwa perjanjian dapat mengambil alih
kekuasaan dari Kongres dan memberikannya kepada Presiden. Mereka dapat
mengambil alih kekuasaan dari Negara dan memberikannya kepada Pemerintah
Federal atau kepada badan internasional dan mereka dapat memotong hak yang
diberikan kepada rakyat melalui Undang-Undang Hak Asasi Manusia.
Sebuah amandemen Senat, yang
diusulkan oleh Senator GOP John Bricker, akan memberikan ketentuan bahwa tidak
ada perjanjian yang dapat menggantikan Konstitusi, tetapi usulannya itu gagal
untuk memperoleh bahkan satu suara sekali pun.
1954 -
Pangeran Bernhard dari Belanda mendirikan Bilderbergers, beranggotakan para politisi
dan bankir internasional yang bertemu secara diam-diam setiap tahun, bahkan
hingga hari ini. Pertemuan tahun 2003 berlangsung selama akhir pekan 15 hingga
18 Mei di Versailles, Paris.
1958 – Buku World Peace
through World Law (Perdamaian Dunia melalui
Hukum Dunia) diterbitkan, di mana penulis Grenville Clark dan Louis Sohn menganjurkan
penggunaan PBB sebagai badan pengatur untuk dunia, perlucutan senjata dunia, pembentukan
polisi dunia dan badan legislatif dunia.
1959 - Dewan
Hubungan Luar Negeri menyerukan Tatanan Internasional Baru. Studi Nomor 7, yang
dikeluarkan pada tanggal 25 November, menganjurkan:
"... tatanan internasional
baru [yang] harus responsif terhadap aspirasi dunia untuk perdamaian, untuk
perubahan sosial dan ekonomi ... sebuah tatanan internasional ... termasuk
negara-negara yang menyebut diri mereka 'sosialis' [komunis]."
1959 -
Asosiasi Konstitusi dan Parlemen Dunia didirikan yang kemudian mengembangkan
Diagram Pemerintahan Dunia di bawah Konstitusi untuk Federasi Bumi.
1959 – Buku The
Mid-Century Challenge to U.S. Foreign Policy (Tantangan
Abad Pertengahan untuk Kebijakan Luar Negeri AS) diterbitkan, disponsori oleh Rockefeller Brothers 'Fund. Buku ini menjelaskan bahwa AS :
"... tidak bisa lepas, dan
memang harus menerima ... tugas yang telah dipaksakan oleh sejarah kepada kita.
Ini adalah tugas membantu membentuk
tatanan dunia baru dalam semua dimensinya - spiritual, ekonomi, politik,
sosial."
1920 | 1930 | 1940 | 1950 | 1960 | 1970
9
September 1960 - Presiden Eisenhower menandatangani Resolusi Gabungan Senat 170, yang mempromosikan
konsep sebuah Uni Atlantik federal.
Bendahara Pollster dan Komite Uni Atlantik, Elmo Roper, kemudian memberikan
judul, The Goal Is Government of All the
World (Tujuannya adalah seluruh Pemerintahan Dunia) di mana dia menyatakan:
"Memang cukup jelas bahwa
langkah pertama menuju Pemerintahan Dunia tidak dapat diselesaikan sampai kita bergerak
maju pada empat front: ekonomi, militer, politik dan sosial."
1961 -
Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan rencana untuk melucuti senjata semua
negara dan mempersenjatai PBB. Dokumen Departemen Luar Negeri Nomor 7277
berjudul Bebas dari Perang: Program AS
untuk Perlucutan Senjata Menyeluruh dan Lengkap di Dunia Yang Damai. Rencana
ini merinci sebuah rencana tiga tahap untuk melucuti semua negara dan
mempersenjatai PBB dengan tujuan tahap akhir: di mana "tidak ada negara
yang memiliki kekuatan militer untuk menentang Pasukan Perdamaian PBB yang
semakin diperkuat".
1962 – Sebutan
baru untuk Federalisme Dunia. Dalam sebuah studi berjudul, A World
Effectively Controlled by the United Nations (Sebuah
Dunia Yang Dikendalikan Secara Efektif Oleh PBB), anggota CFR Lincoln
Bloomfield menyatakan:
"... jika dinamika komunis banyak
dikurangi, maka Barat mungkin kehilangan insentif apa pun yang dimilikinya bagi
pemerintahan dunia."
Buku The Future of Federalism oleh penulis Nelson Rockefeller
diterbitkan. Gubernur New York mengklaim bahwa peristiwa saat ini secara
mendesak menuntut adanya "tatanan dunia baru," karena tatanan lama sudah
runtuh, dan ada sebuah "tatanan baru dan bebas yang sedang berusaha untuk
dilahirkan." Dalam buku ini Rockefeller mengatakan:
"… sebuah demam
nasionalisme ... [dimana] negara-bangsa menjadi semakin tidak kompeten untuk
melakukan tugas-tugas politik internasionalnya .... Ini adalah beberapa alasan
yang mendorong kita untuk memimpin, dengan penuh semangat, menuju pembangunan tata
dunia baru yang sejati... [secara] sukarela ... dan dengan keyakinan penuh kita
kepada persaudaraan bagi seluruh umat manusia .... Mungkin lebih cepat dari
yang kita sadari ... karena di sana akan berkembang dasar-dasar bagi struktur
federal dari dunia bebas."
1963 - J.
William Fulbright, Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, berbicara di sebuah
simposium yang disponsori oleh Fund for the Republic, yang
merupakan sebuah proyek sayap kiri (komunis) dari Ford Foundation:
"Kasus pemerintahan oleh kaum
elit tidak dapat dibantah lagi ... pemerintahan oleh rakyat adalah mungkin saja
bisa, tetapi hal itu sangat tidak mungkin."
22
November 1963 - Presiden Kennedy dibunuh pada 22 November 1963.
Dia dibunuh sesuai dengan tanda tangan angka okultis sebelas [11]. Dia terbunuh
pada bulan ke-11, pada hari ke 22, dan paralel ke-33. Dia juga terbunuh di
Masonic Dealey Plaza, perkumpulan rahasia paling kuat di dunia saat ini, bagi siapa
nomor 11 adalah sangat penting. Lihat tahapan pentingnya untuk melihat detailnya.
1964 – Buku Taksonomi Tujuan Pendidikan, Buku
Pegangan II, diterbitkan. Penulisnya, Benjamin Bloom, menyatakan:
"... sebagian besar dari
apa yang kita sebut 'pengajaran yang baik' adalah berupa kemampuan guru untuk
mencapai tujuan afektif dengan cara menantang kepercayaan-kepercayaan yang menetap
dari para siswa."
Metode pengajaran ‘Outcome-Based
Education’ (OBE) yang pertama akan diujicobakan sebagai Penguasaan Pembelajaran
di sekolah-sekolah Chicago. Setelah lima tahun, nilai tes siswa Chicago anjlok hingga
menyebabkan kemarahan di antara orang tua. OBE akan meninggalkan jejak
reruntuhan itu di mana pun cara itu akan dicoba dan dengan nama apa pun cara itu
akan digunakan. Pada saat yang sama, akan menjadi penting bagi kaum globalis
untuk merombak sistem pendidikan untuk mempromosikan perubahan sikap di
kalangan siswa sekolah.
1964 – Buku Visions of Order oleh Richard Weaver
diterbitkan. Dia menjelaskan:
"… para pendidik yang progresif
sebagai 'komplotan rahasia revolusioner' harus terlibat dalam 'upaya sistematis
untuk melemahkan tradisi dan kepercayaan masyarakat."
1967 -
Richard Nixon menyerukan pembentukan Tata Dunia Baru. Di Asia setelah Vietnam,
dalam edisi Oktober dari Urusan Luar Negeri, Nixon menulis tentang
kecenderungan bangsa-bangsa untuk mengembangkan pendekatan regional terhadap
kebutuhan pembangunan dan menuju kepada evolusi sebuah "tatanan dunia
baru."
1968 - Joy
Elmer Morgan, mantan editor NEA Journal menerbitkan The American Citizens Handbook di mana disitu
dia berkata:
"Kedatangan Perserikatan
Bangsa-Bangsa dan kebutuhan mendesak bahwa ia harus berevolusi menjadi bentuk
pemerintahan dunia yang lebih komprehensif, menempatkan kepada warga negara
Amerika Serikat sebuah kewajiban yang semakin besar untuk memanfaatkan sebagian
besar kewarganegaraan mereka yang sekarang melebar menjadi kewarganegaraan
dunia yang aktif."
26 Juli 1968 -
Nelson Rockefeller berjanji untuk mendukung Tata Dunia Baru. Dalam laporan Associated Press, Rockefeller
berjanji bahwa, "Sebagai
Presiden, dia akan berusaha
keras menuju terciptanya tatanan dunia baru
secara internasional."
1920 | 1930 | 1940 | 1950 | 1960 | 1970
1970 – Dunia
pendidikan dan media massa mempromosikan tatanan dunia baru. Dalam tulisan
berjudul Berpikir Tentang Tatanan Dunia
Baru untuk Dekade 1990, penulis Ian Baldwin Jr, menegaskan bahwa:
"... the World Law Fund
telah memulai program riset dan pendirikan di seluruh dunia yang akan
memperkenalkan disiplin baru yang sedang muncul - tatanan dunia - ke dalam
kurikulum pendidikan di seluruh dunia ... dan untuk memusatkan sebagian usahanya
guna membawa konsep dasar tata dunia baru kepada media massa di tingkat dunia."
1972 - Presiden
Nixon mengunjungi Cina. Dalam pidatonya kepada Perdana Menteri China Chou
En-lai, mantan anggota CFR dan sekarang Presiden, Richard Nixon, menyatakan
"…harapan bahwa kita masing-masing harus membangun sebuah tatanan dunia
baru."
18 Mei
1972 - Berbicara tentang datangnya pemerintahan dunia, Roy M.
Ash, direktur Kantor Manajemen dan Anggaran, menyatakan bahwa:
"…dalam dua dekade,
kerangka institusional untuk komunitas ekonomi dunia akan tersedia ... [dan] aspek kedaulatan individu akan diserahkan
kepada otoritas supernasional."
11
September 1972 - Dunia diperkenalkan pada terorisme pada Olimpiade
1972 Munich. Ada 11 atlet Israel terbunuh. Tepat 29 tahun setelah serangan ini,
satu lagi horor tercela terjadi - serangan teroris 11 September 2001.
1973 -
Komisi Trilateral dibentuk. Bankir David Rockefeller mengatur badan pribadi
baru ini dan memilih Zbigniew Brzezinski, yang kemudian menjadi Penasihat
Keamanan Nasional dari Presiden Carter, sebagai direktur pertama Komisi dan
mengajak Jimmy Carter untuk menjadi anggota pendirinya.
1973 -
Humanist Manifesto II diterbitkan:
"Abad berikutnya dapat dan
seharusnya menjadi abad humanistik ... kita berdiri pada awal dari sebuah zaman
baru ... masyarakat sekuler dalam skala planet bumi .... Sebagai kaum non-teis
(tak bertuhan) kita memulai dari diri manusia, bukan Tuhan; dari alam, bukan
dewa ... kami menyesalkan adanya pembagian umat manusia atas dasar
nasionalistik selama ini.... Dengan demikian kami melihat pengembangan sistem
hukum dunia dan tatanan dunia berdasarkan pemerintah federal transnasional ....
Revolusi sejati sedang terjadi."
11
September 1973 - Presiden Chili Salvador Allende terbunuh dalam
kudeta militer yang brutal yang dipimpin oleh Jenderal Augusto Pinochet. Henry
Kissinger sangat banyak terlibat dalam serangan ini, dan jika dia bisa diadili
di Pengadilan Internasional, kemungkinan besar dia akan didakwa mendalangi
kudeta ini dan memerintahkan pembunuhan Allende.
April,
1974 - Mantan Wakil Asisten Deputi Sekretaris Negara,
Trilateralis, dan anggota CFR, Richard Gardner, menulis ‘Jalan Keras Menuju Tatanan Dunia’ yang diterbitkan dalam Urusan
Luar Negeri CFR, di mana dia menyatakan bahwa:
"'Rumah bagi Tatanan Dunia
Baru' harus dibangun dari bawah ke atas, bukan dari atas ke bawah ... tetapi
tujuan disekitar kedaulatan nasional, yang mengikisnya sedikit demi sedikit,
akan mencapai lebih banyak hasil daripada serangan frontal yang sudah kuno."
1974 -
Konferensi Dunia tentang Agama untuk Perdamaian, diadakan di Louvain, Belgia.
Douglas Roche menyajikan laporan berjudul Kita Dapat Mencapai Tata Dunia Baru.
PBB menyerukan
redistribusi kekayaan: Dalam sebuah laporan berjudul New International
Economic Order, Majelis Umum PBB menguraikan rencana untuk mendistribusikan
kembali kekayaan dari negara-negara yang kaya kepada negara-negara miskin.
1975 -
Sebuah studi berjudul, A New World Order,
diterbitkan oleh Pusat Studi Internasional, Sekolah Studi Publik dan
Internasional Woodrow Wilson, Universitas Princeton.
1975 - Di dalam
Kongres, 32 Senator dan 92 Perwakilan menandatangani Deklarasi Interdependensi,
yang ditulis oleh sejarawan, Henry Steele Commager. Deklarasi itu menyatakan
bahwa:
“… kita harus bergabung dengan
orang-orang lain untuk menghasilkan tatanan dunia baru ... Gagasan sempit
tentang kedaulatan nasional tidak boleh diizinkan untuk mengurangi kewajiban
itu.”
Anggota Kongres Marjorie Holt
menolak menandatangani Deklarasi itu dengan mengatakan:
"Ia menyerukan penyerahan
kedaulatan nasional kita kepada organisasi internasional. Ia menyatakan bahwa
ekonomi kita harus diatur oleh otoritas internasional. Ia mengusulkan agar kita
memasuki 'tatanan dunia baru' yang akan mendistribusikan kembali kekayaan yang
diciptakan oleh rakyat Amerika."
1975 -
Pensiunan Angkatan Laut, Laksamana Chester Ward, mantan Hakim Advokat Jenderal
Angkatan Laut AS dan mantan anggota CFR, menulis dalam sebuah kritik bahwa
tujuan CFR adalah "tenggelamnya kedaulatan AS dan kemerdekaan nasional ke
dalam pemerintahan tunggal dunia yang kuat ... "
1975 – Buku
‘Kissinger on the Couch’
diterbitkan. Penulis, Phyllis Schlafly dan mantan anggota CFR Chester Ward
menyatakan:
"Begitu anggota CFR yang
berkuasa memutuskan bahwa pemerintah AS harus mendukung kebijakan tertentu, maka
fasilitas penelitian CFR yang sangat substansial digunakan untuk mengembangkan
argumen, intelektual dan emosional, untuk mendukung kebijakan baru dan untuk
membingungkan, mendiskreditkan, secara intelektual dan politis, segala bentuk
penentangan apa pun juga ... "
1976 - RIO: ‘Membentuk Kembali Tata Internasional’
diterbitkan oleh kaum globalis dari Club of Rome, dimana ia menyerukan suatu
tatanan internasional baru, termasuk redistribusi kekayaan.
1977 – ‘The Third
Try at World Order’ (Percobaan
Ketiga dari Tata Dunia) diterbitkan. Penulisnya, Harlan Cleveland, dari
Institut Aspen for Humanistic Studies, menyerukan:
"Mengubah sikap dan
institusi Amerika" demi "perlucutan senjata secara total (kecuali bagi
tentara internasional)" dan “penghapusan hak individu atas makanan,
kesehatan, dan pendidikan." [Nampaknya seperti keadaan Amerika saat ini?]
1977 – Buku
‘Imperial Brain Trust’ oleh Laurence
Shoup dan William Minter, diterbitkan. Buku ini memberi pandangan kritis kepada
Dewan Hubungan Luar Negeri dengan bab-bab seperti: Membentuk sebuah Tata Dunia Baru: Cetak Biru Dewan untuk Hegemoni
Global, 1939-1944 dan Menuju tahun
1980-an: Rencana Dewan bagi sebuah Tata Dunia Baru.
1977 -
Koneksi Trilateral muncul di majalah Atlantic Monthly edisi Juli. Ditulis
oleh Jeremiah Novak, dimana disitu dikatakan:
Untuk ketiga kalinya dalam abad
ini, sekelompok sekolah, pengusaha, dan pejabat pemerintah Amerika berencana
untuk membuat Tata Dunia Baru ...
1977 -
Pendidik terkemuka Mortimer Adler menerbitkan ‘Philosopher at Large’ di mana dia berkata:
... jika pemerintah sipil lokal
diperlukan untuk menciptakan perdamaian sipil lokal, maka pemerintah sipil
dunia diperlukan untuk menciptakan perdamaian dunia.
1979 - Barry Goldwater,
pensiunan Senator Republik dari Arizona, menerbitkan otobiografinya ‘With No Apologies.’ Dia menulis:
Dalam pandangan saya, Komisi
Trilateral mewakili upaya yang terampil dan terkoordinasi untuk mengambil
kendali dan mengkonsolidasikan empat pusat kekuasaan - politik, moneter,
intelektual, dan gerejawi. Semua ini dilakukan demi kepentingan menciptakan
komunitas dunia yang lebih damai dan lebih produktif. Apa yang benar-benar
dimaksudkan oleh Trilateralis adalah penciptaan kekuatan ekonomi di seluruh
dunia yang lebih unggul daripada pemerintahan politik negara-bangsa yang
terlibat. Mereka percaya bahwa materialisme yang melimpah yang mereka usulkan
untuk diciptakan akan mengalahkan perbedaan yang ada. Sebagai manajer dan
pencipta sistem mereka akan memerintah dunia masa depan.
No comments:
Post a Comment