SEBUAH TATANAN DUNIA BARU SEDANG TIBA
Siapakah Yang Akan Membawanya Masuk?
Apakah Tata Dunia Baru adalah sesuatu yang harus
kita nantikan? Akankah ini terjadi, dan jika demikian, kapan? Siapakah yang
akan bertanggung jawab membawa masuk Tata Dunia Baru ini? Apakah dia itu adalah
presiden Amerika Serikat? atau bahkan mungkin kepala Gereja Katolik Roma, paus
sendiri? Di mana kita dapat menemukan jawaban ini? Apakah Alkitab mengatakan
sesuatu tentang hal penting ini yang akan mempengaruhi seluruh dunia? Marilah
kita lihat beberapa informasi yang akan membantu kita mendapatkan gambaran yang
lebih baik tentang peristiwa-peristiwa mendatang.
Paus Menyerukan Sebuah Tatanan Dunia Baru
“Kami memiliki sebuah kewajiban,”
kata Paus Francis pada 2019, “…untuk merawat segala yang ada di sekitar kita.
Dan untuk melakukan hal itu, kita harus menjaga sumber-sumber daya kita. Hal itu
haruslah dilakukan di dalam tatanan dunia baru.”
Francis membuat komentar itu selama
melakukan tour di Amerika Selatan, demikian menurut Associated Press. "Sebagai
penjaga dari kekayaan yang telah kita terima, kita memiliki kewajiban terhadap
masyarakat secara keseluruhan dan terhadap generasi mendatang," katanya
kepada wartawan. "Kita tidak bisa mewariskan harta warisan ini kepada
mereka tanpa melakukan perawatan yang tepat kepada lingkungan, tanpa rasa
syukur yang lahir dari kontemplasi kita terhadap dunia yang diciptakan."
Ini bukan pertama kalinya Paus
Francis menyerukan agar kita berfokus untuk berbagi sumber daya, dan dengan
melakukan hal itu, dia mendapatkan banyak sekali kritikan.
Beberapa orang menyebut saran
Paus ini sebagai ajaran "Marxisme murni," dan beberapa ada yang percaya
bahwa kebijakannya yang seperti itu menunjukkan bahwa dia adalah paus yang terakhir
sebelum kedatangan kembali Yesus Kristus.
Namun Francis tetap bersikukuh pada
niatannya.
"Kekayaan yang ada di bumi
diperuntukkan bagi semua orang, dan betapapun seseorang dapat memamerkan
propertinya, dia memiliki hipotek sosial," kata Francis. "Eksploitasi
sumber daya alam yang begitu melimpah di Ekuador, tidak boleh hanya berkaitan
dengan manfaat jangka pendek."
Apa Yang Disiapkan Untuk Masa Depan?
Dengan Amerika Serikat sebagai
satu-satunya negara adikuasa yang tersisa di dunia dan Vatikan yang terus
berusaha untuk mewujudkan pemerintahan tunggal dunia, dari sudut pandang agama,
apa yang disiapkan untuk masa depan? Apakah Cina khawatir dengan masa depan
mereka? Majalah Newsweek melaporkan,
"Ketika mereka menyaksikan keruntuhan komunisme di Eropa Timur dan Rusia,
para pemimpin Tiongkok yang semakin menua menjadi yakin bahwa orang yang paling
bertanggung jawab atas kejatuhan partai dari anugerah Tuhan tidak lain adalah
paus sendiri. Dokumen-dokumen internal partai menuduh paus telah
mengarahkan ‘kekuatan reaksioner dan subversif terhadap
komunis di mana-mana."
Katolik, bekerjasama dengan Amerika
Serikat, ingin mewujudkan pemerintahan tunggal dunia. Akankah mereka berhasil
dan mendirikan kerajaan dunia yang lain guna mewujudkan perdamaian dan
ketertiban dunia?
Mari kita lihat dan perhatikan apa
yang dikatakan Alkitab tentang hal yang paling penting ini: Tata Dunia Baru.
Alkitab Memiliki Banyak Hal Untuk
Diungkap
Alkitab memiliki banyak hal
untuk diungkapkan tentang apa yang akan terjadi di dunia. Dalam kitab Daniel
kita dapat menemukan jawabannya.
“Pada tahun
yang kedua pemerintahan Nebukadnezar bermimpilah Nebukadnezar; karena itu
hatinya gelisah dan ia tidak dapat tidur.” (Dan. 2:1)
Nebukadnezar sangat terganggu
oleh mimpinya, tetapi dia tidak dapat mengingat detailnya dan dia sangat
tertekan. Dia mengeluarkan dekrit bahwa jika mimpi itu tidak disampaikan
kepadanya, maka semua orang bijak dan peramal Babel kuno akan dibunuh. Daniel
dan ketiga temannya termasuk di antara kelompok orang bijak ini. Semua orang
bijak dan astrolog lainnya tidak dapat memberi tahu raja tentang mimpinya atau
bagian sekecil apa pun dari mimpi itu. Daniel dan ketiga temannya berdoa kepada
Allah semesta langit agar memberikan kepada Daniel mimpi yang dialami oleh sang
raja. Tuhan mengijinkan Daniel untuk mengalami mimpi yang sama dengan yang dialami
oleh raja Nebukadnezar.
Dalam mimpi Nebukadnezar dia
melihat sebuah patung besar yang bagus. Kepala patung itu adalah emas murni;
dada dan lengannya terbuat dari perak; pahanya terbuat dari kuningan; dan
kakinya terbuat dari besi. Kakinya terdiri dari besi yang dicampur dengan tanah
liat. Raja melihat sebuah batu terungkit lepas dari sebuah gunung tanpa bantuan
manusia, terbang di udara dan membentur patung itu, di atas kakinya. Emas,
perak, kuningan, besi, dan tanah liat yang membentuk patung itu benar-benar
hancur dan berserakan, dan ‘menjadi seperti sekam di lantai pengirikan musim
panas, (Dan. 2:35), dan angin menghempaskan semua itu. Kemudian batu itu mulai
tumbuh, segera menjadi gunung yang besar dan memenuhi seluruh bumi.
Tuhan Telah Menunjukkan Kepadanya: Masa Depan
Daniel menjelaskan kepada raja
Nebukadnezar bahwa Tuhan telah menunjukkan kepadanya apa yang akan terjadi di
masa depan. Bagian-bagian yang berbeda dari patung itu mewakili empat kerajaan
dunia yang akan memerintah dunia secara bergiliran. "Tuankulah kepala yang dari emas itu," (Dan. 2:38).
Kepala emas itu mewakili kerajaan dunia, Babel, yang diperintah oleh raja.
Daniel mengungkapkan bahwa sisa kerajaan yang lain tidak akan sebesar kerajaan
Babel, yang diperintah Nebukadnezar, dan bahwa akan ada empat kerajaan nantinya:
Babel, Medo-Persia, Yunani, dan Roma.
Bertahun-tahun kemudian, lebih
banyak lagi peristiwa dalam mimpinya mulai terjadi. Belshazzar, yang adalah
cucu Nebukadnezar, menjadi raja ketika kekaisaran Babel jatuh. Belshazar
mengadakan pesta-pora yang memabukkan. Selama pesta ini, Belsyazar memutuskan
untuk menghinakan Allah semesta langit dengan meminum anggur dari
cangkir-cangkir suci yang diambil dari bait suci Allah ketika Yerusalem dikuasai
oleh kakeknya. Sementara para peseeta pesta itu mabuk, ada tangan supernatural yang
muncul, menulis di dinding: "MENE, MENE, TEKEL, UPHARSIN." Arti yang
diberikan dalam Alkitab adalah: "Allah telah menghitung kerajaanmu, dan
menyelesaikannya ... Kerajaan-Mu terbagi, dan diberikan kepada Media dan
Persia." (Dan. 5: 26-28). Malam itu juga Darius menggulingkan Babel,
membunuh Belsyazar, dan Media-Persia menjadi kekaisaran dunia yang baru.
Penggulingan Medo-Persia terjadi
oleh orang-orang Yunani pada Pertempuran Arbela pada 331 SM. Yunani, yang
menggantikan Medo-Persia, terbagi menjadi empat bagian pada saat kematian
Alexander Agung, dan akhirnya kehilangan kekuasaan dunia, digulingkan dan
digantikan oleh Roma pada Pertempuran Pydna pada tahun 168 SM.
Daniel juga telah memberi tahu
Nebukadnezar tentang kerajaan dunia yang keempat dan terakhir, "Dan
kerajaan yang keempat yang keras seperti besi, tepat
seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu: dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan
semuanya."
(Daniel 2:40). Dan seperti tuanku lihat kaki
dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari
besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras
seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah
liat.Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi
dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh
sebagian. Seperti
tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan
bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti
besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat. (Dan.
2:41- 43) Daniel
memberi tahu raja bahwa kekaisaran dunia keempat, Roma, akan dibagi sebagaimana
diwakili oleh sepuluh jari pada patung itu. Beberapa negara yang dihasilkannya
akan menjadi kuat dan beberapa akan menjadi lemah. Ini telah terpenuhi karena
bangsa-bangsa Eropa adalah penerus Kekaisaran Romawi.
Sebuah Pemerintahan Tunggal Dunia Tak
Akan Terbelah
Selama bertahun-tahun sejak
jatuhnya Kekaisaran Romawi, telah ada upaya berkelanjutan untuk mewujudkan sebuah
Eropa bersatu dan kerajaan dunia lainnya. Catatan sejarah menunjukkan bahwa
setiap upaya telah gagal. Seperti yang diramalkan Daniel, "…tetapi mereka
tidak akan saling memecah-belah." (Dan. 2:43). Daniel mengungkapkan kepada
raja dan juga kepada kita, "Apa yang akan terjadi di zaman akhir."
Daniel 2:28.
Upaya baru untuk mewujudkan Tata
Dunia Baru adalah upaya yang lain untuk membentuk sebuah pemerintahan tunggal
dunia. Semua upaya yang telah dilakukan untuk mewujudkan kerajaan dunia yang lain
telah gagal, dan semua itu telah menimbulkan hilangnya banyak sekali nyawa
manusia. Alasan mengapa semua itu telah gagal, dan akan terus gagal, adalah
karena mereka tidak mendengarkan Allah semesta langit. Tuhan memberi tahu
Daniel bahwa tidak akan ada kerajaan dunia lain setelah Roma. Bangsa-bangsa
telah menentang Firman Tuhan. Nafsu mereka akan kekuasaan dan kekayaan telah
menyebabkan perang dan pertumpahan darah.
Semua Upaya Gagal Untuk Membentuk Sebuah
Pemerintahan Tunggal Dunia
"Roma telah menjadi yang
terakhir dari kerajaan universal dunia. Saat ini, mungkin saja ada satu negara yang
berusaha lebih tinggi dari negara-negara tetangganya dan berusaha untuk mengkonsolidasikan
mereka menjadi satu kerajaan besar. Tetapi ketika Roma jatuh, maka kemungkinan
seperti itu telah berlalu selamanya. Besi yang dicampur dengan tanah liat akan
kehilangan kekuatan kohesinya (daya lekatnya). Tidak ada orang atau gabungan beberapa
orang yang dapat kembali mengkonsolidasikan fragmen-fragmennya." (lihat
buku Nubuat
Daniel dan Wahyu, oleh Uriah Smith, hlm. 60.) Berkali-kali manusia
bermimpi untuk membangun kembali satu kerajaan yang perkasa. Charlemagne telah mencobanya;
Charles V mencobanya; Louis XIV mencoba; Napoleon mencoba; Kaiser Wilhelm
mencoba; dan Adolf Hitler mencoba. Semua upaya itu telah gagal. Upaya saat ini
mungkin muncul untuk sementara waktu akan berhasil, tetapi hal itu akan berumur
pendek.
Tetapi ramalan Daniel masih
berlaku dan terus menjelaskan masa depan, sebuah masa depan yang dekat. "... Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang
tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi
kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan
menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya, tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan
tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi,
tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah
memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi
itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai." (Dan. 2: 44-45)
Kerajaan Allah tidak akan datang
sebagai hasil dari permainan politik. Tuhan berkata bahwa Dia akan mendirikan
kerajaan-Nya, dan kerajaan-Nya akan berdiri selamanya. Nubuat mengenai waktu dari
Kerajaan Allah itu bahwa ia akan didirikan dalam waktu dekat. Kedatangan Yesus
yang kedua kali akan mengantar kerajaan yang terakhir dan abadi ini. Semua
peristiwa yang kita lihat dengan cepat terjadi di dunia sekarang ini sedang mengarahkan
kita kepada kedatangan Kristus yang segera. Kita tidak melihat sebuah kerajaan tunggal
dunia, dari sudut pandang dunia, di dalam kerajaan mendatang. Anda bisa menjadi
bagian dari kerajaan Allah. Sebaiknya Anda memohon kepada-Nya agar sudi datang
ke dalam hati Anda sekarang hingga Anda dapat siap bagi kedatangan Yesus yang akan
segera terjadi.
Atas Nama Perdamaian Dunia
Ada lebih banyak lagi nubuatan
Alkitab yang memberi tahu kita bahwa kita akan melihat dunia yang bersatu di
bawah pengaruh kepausan. Kita nanti akan diberitahu bahwa atas nama perdamaian
dunia, semua bangsa harus tunduk kepada pandangan Vatikan tentang satu
pemerintahan tunggal dunia, yaitu sebuah Tata Dunia Baru.
Dunia akan melakukan upaya-upaya
lain untuk bersatu, tetapi ini hanyalah sebuah harapan palsu tentang perdamaian
dunia. Kita tahu bahwa kita memiliki
kata-kata nubuat yang lebih pasti, dan bahwa Alkitab menjelaskan kepada kita
bahwa kerajaan yang akan datang adalah kerajaan Allah. Berita baik ini
membawa ke dalam hati kita janji kedamaian abadi dan sukacita dalam menghabiskan
keabadian bersama Allah. Pikirkan saja hal ini. “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan
maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis,
atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
(Why 21: 4.)
No comments:
Post a Comment