TEMPAT PERLINDUNGAN BAGI ZAMAN KITA
SEKARANG
Posted
on April 16, 2020 by Mark
Keadaan
saat ini, laksana badai
besar yang telah menyebar ke seluruh umat manusia dan tidak akan berhenti
sampai ia mencapai tujuannya: pemurnian atas
dunia ini. Dengan demikian, sama seperti pada zaman Nuh, Tuhan menyediakan
bahtera bagi umat-Nya untuk melindungi mereka dan melestarikan sisa umat-Nya
yang setia. Dengan kasih dan urgensi yang besar, saya mohon kepada para pembaca
saya untuk tidak membuang-buang waktu lagi dan mulai menaiki tangga menuju bahtera
perlindungan yang telah disediakan Tuhan bagi kita …
Apakah Tempat Perlindungan Ini?
Selama beberapa dekade, ada banyak gerutuan di kalangan umat Katolik tentang arti dari ”tempat perlindungan” — tempat harfiah di bumi di mana Allah akan memelihara sisa-sisa umat-Nya. Apakah ini hanya fantasi, khayalan, atau memang ada sungguhan? Saya akan menjawab pertanyaan itu menjelang akhir, karena ada sesuatu yang jauh lebih penting daripada perlindungan fisik: yaitu perlindungan spiritual.
Dalam penampakan di
Fatima, Bunda Maria telah menunjukkan kepada ketiga visiuner suatu penglihatan
tentang neraka. Bunda Maria kemudian berkata:
Kamu telah melihat neraka di mana jiwa-jiwa orang berdosa yang malang pergi.
Untuk menyelamatkan mereka, Tuhan ingin mengadakan di dunia ini suatu devosi kepada Hatiku yang Tak Bernoda. Jika apa yang kukatakan kepadamu ini dilakukan, banyak jiwa akan diselamatkan dan akan ada
kedamaian. —
Pesan Bunda
Maria di Fatima, vatican.va
Ini adalah sebuah pernyataan yang luar biasa — pernyataan yang pasti akan membuat bingung orang-orang Kristen evangelis. Karena Tuhan berkata bahwa jalan menuju “Yesus Sang Jalan” (Yoh 14:6) adalah melalui devosi kepada Bunda Maria. Tetapi orang Kristen yang mengetahui Alkitabnya akan mengingat bahwa memang, di akhir zaman, akan ada seorang “perempuan” yang memiliki peran yang luar biasa dalam mengalahkan Setan (Why. 12:1-17) yang telah diumumkan sejak awal: “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." (Kej. 3:15)
Pada tingkat universal ini, jika kemenangan itu datang, maka hal itu akan dibawa oleh Maria. Kristus akan menaklukkan setan melalui Maria karena Dia ingin kemenangan Gereja sekarang dan di masa depan terkait dengan Maria … — Paus John Paul II, Crossing the Threshold of Hope, hlm. 221
Maka devosi kepada Hati Tak Bernoda, adalah pusat dari kemenangan ini. Kardinal Ratzinger memberikan konteks yang tepat:
Dalam bahasa alkitabiah, "hati" menunjukkan pusat kehidupan manusia, titik di mana akal, kehendak, temperamen dan kepekaan bertemu, di mana seseorang menemukan kesatuannya dan orientasi batinnya. Menurut Matius 5:8 ("Berbahagialah orang yang suci hatinya..."), "hati yang tak bernoda" adalah sebuah hati yang, dengan kasih karunia Allah, telah mencapai kesatuan batin yang sempurna dan karena itu ia bisa "melihat Allah." Karena itu, untuk berdevosi kepada Hati Maria yang Tak Bernoda berarti harus merangkul sikap hati ini, yang menjadikan fiat — “jadilah kehendak-Mu” — sebagai pusat yang menentukan dari seluruh hidup seseorang. Mungkin ada keberatan bahwa kita tidak boleh menempatkan seorang manusia di antara kita dan Kristus. Tetapi kemudian kita ingat bahwa St.Paulus tidak ragu-ragu untuk mengatakan kepada komunitasnya: “tirulah aku” (1 Kor 4:16; Flp 3:17; 1 Tes 1:6; 2 Tes 3:7, 9). Dalam diri rasul ini mereka dapat melihat secara konkret apa artinya mengikuti Kristus. Tetapi dari siapa kita bisa belajar lebih baik di setiap zaman selain dari Bunda Tuhan sendiri? — Kardinal Ratzginer, (Paus Benediktus XVI), Pesan Fatima, vatican.va
Devosi kepada Hati Tak Bernoda, kemudian, tidak seperti semacam "jimat keberuntungan" yang bisa menghindari jalan keselamatan yang sudah kita kenal selama ini: iman, pertobatan, perbuatan baik, dll. (lih. Ef 2:8-9); devosi itu tidak menggantikan kebajikan tetapi membantu kita untuk mencapainya. Justru melalui devosi kepada Hati Maria yang Tak Bernoda — dengan melalui teladannya, kepatuhannya, dan pertolongan pengantaraannya — bahwa kita diberi pertolongan dan kekuatan spiritual untuk tetap berada di jalan itu. Dan bantuan ini adalah nyata! Saya ingin berseru dengan sepenuh hati bahwa “Wanita berselubung matahari” ini bukanlah ibu simbolis tetapi Ibu yang sebenarnya dalam tatanan rahmat. Dia adalah tempat perlindungan yang nyata dan riil bagi para pendosa.
"Ada pun peran keibuan Maria terhadap umat manusia sedikit pun tidak menyuramkan atau mengurangi pengantaraan Kristus yang tunggal itu, melainkan justru menunjukkan kekuatannya. Sebab segala pengaruh Santa Perawan Maria yang menyelamatkan manusia... berasal dari kelimpahan pahala Kristus. Pengaruh itu bertumpu pada pengantaraan-Nya, sama sekali tergantung daripadanya, dan menimba segala kekuatannya daripadanya." — Catechism of the Catholic Church, n. 970
Alasan terbesar orang Kristen takut akan segala jenis devosi kepada Maria adalah karena Maria, entah bagaimana, akan mencuri kedahsyatan Kristus. Sebaliknya, Maria adalah bagaikan terang yang menunjukkan jalan kepada-Nya. Memang, dalam penampakan yang kedua di Fatima, Bunda Maria berkata: “Hatiku yang Tak Bernoda akan menjadi perlindunganmu dan jalan yang akan membawamu kepada Tuhan.” — Our Lady of Fatima, 13 Juni 1917, The Revelation of the Two Hearts in Modern Times, www.ewtn.com
Bagaimana Maria Menjadi Tempat Perlindungan?
Bagaimana sebenarnya Hati Bunda Maria menjadi “tempat perlindungan”? Karena dia begitu sederhana, karena Tuhan telah berkenan demikian. Tugas keibuan Maria terhadap umat manusia sama sekali tidak mengaburkan atau mengurangi mediasi unik dari Kristus, melainkan justru menunjukkan kuasa-Nya. Karena semua pengaruh penyelamatan Perawan Terberkati pada manusia berasal, bukan dari kebutuhan batiniah, tetapi dari kepuasan ilahi. — Konsili Vatikan Kedua, Lumen Gentium, n. 60
Kristus menghendaki agar Maria tidak hanya menjadi Ibu-Nya, tetapi juga Ibu dari kita semua, Tubuh Mistik-Nya. Pertukaran ilahi ini terjadi di bawah Salib: "Ibu, inilah, anakmu!" Lalu Dia berkata kepada murid itu, "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima Maria di dalam rumahnya. (Yohanes 19:26-27)
Jadi itulah yang Yesus ingin kita lakukan juga: membawa Maria ke dalam hati dan rumah kita. Ketika kita melakukannya, Maria juga akan membawa kita ke dalam hatinya — Hati yang Tak Bernoda yang “penuh rahmat.” Berdasarkan peran keibuan spiritualnya, Maria mampu mengasuh anak-anaknya, seolah-olah memberi minum dengan ‘air susu rahmat’. Jangan tanya saya bagaimana Maria melakukannya, saya hanya tahu Maria melakukannya! Apakah ada yang tahu bagaimana Roh Kudus bekerja?
Angin bertiup ke mana pun ia mau, dan Anda dapat mendengar suaranya, tetapi Anda tidak tahu dari mana asalnya atau ke mana perginya; demikian halnya dengan setiap orang yang lahir dari Roh. (Yohanes 3:8)
Nah, demikian pula dengan mempelai Roh Kudus. Dia mampu memelihara kita dan memberikan perlindungan spiritual, seperti ibu yang baik lainnya, karena itu adalah Kehendak Bapa. Jadi, adalah peran Maria di masa-masa ini untuk melindungi anak-anaknya dalam Badai Besar yang sekarang menimpa kita.
Hatiku yang Tak Bernoda: ini adalah perlindungan teraman dan sarana keselamatan yang saat ini diberikan Tuhan kepada Gereja dan umat manusia… Siapa pun yang tidak masuk ke dalam perlindungan ini akan terbawa oleh Badai Besar yang sudah mulai mengamuk. — Bunda Maria kepada Pastor Stefano Gobbi, 8 Desember 1975, n. 88, 154 dari Blue Book
Ini adalah perlindungan yang telah disiapkan oleh Ibu surgawimu bagimu. Di sini, kamu akan aman dari setiap bahaya dan, pada saat Badai, kamu akan menemukan damaimu. — Ibid. n. 177
Dengarkanlah janji-janji itu! Kita harus menerima pemberian ini apa adanya dan bergegas pergi ke tempat perlindungan ini: Hati Maria yang Tak Bernoda!
Peran Keibuan Maria, yang menjadi milik pusaka manusia adalah suatu anugerah: suatu hadiah yang diberikan Kristus sendiri secara pribadi kepada setiap individu. Sang Penebus mempercayakan Maria kepada Yohanes karena Dia mempercayakan Yohanes kepada Maria. Di kaki Salib dimulailah kepercayaan dan kepasrahan khusus umat manusia kepada Bunda Kristus, yang dalam sejarah Gereja telah dipraktikkan dan diungkapkan dengan cara-cara yang berbeda… — Pope John Paul II, Redemptoris Mater, n. 45
Rosario Dan Tempat Pengungsian
Melalui pelaksanaan dan ungkapan devosi kepada Bunda Maria, kita telah belajar bahwa janji "perlindungan" dalam diri Maria menjadi kenyataan. Misalnya, salah satu dari Lima Belas Janji yang disampaikan Bunda Maria kepada St. Dominikus dan Beato Alan tentang mereka yang berdoa Rosario, adalah bahwa:
…akan
menjadi baju zirah yang sangat kuat melawan neraka; ia akan menghancurkan
kejahatan, membebaskan manusia dari dosa dan menghilangkan bidaah. —erosary.com
Maka bukan kebetulan bahwa Surga telah memperbarui panggilannya, melalui banyak visiuner di tahun-tahun belakangan ini, agar kita berdoa rosario setiap hari. Karena doa Rosario tetap menjadi devosi utama kepada Hati Maria yang Tak Bernoda:
Gereja selalu mengaitkan kemanjuran khusus dengan doa rosario ini… yaitu pada masalah-masalah yang paling sulit. Pada saat Kekristenan sendiri tampak terancam, pembebasannya dikaitkan dengan kekuatan doa ini, dan Bunda Rosario diakui sebagai orang yang pengantaraannya membawa keselamatan. — Paus St. John Paul II, Rosarium Virginis Mariae, n. 39
Hal ini seharusnya tidak mengejutkan kita, karena Katekismus mengajarkan bahwa Gereja “digambarkan sebelumnya oleh bahtera Nuh, yang menyelamatkan manusia dari air bah.” Pada saat yang sama, Gereja mengajarkan bahwa Maria "adalah 'realisasi teladan' (typus) Gereja" atau dengan kata lain:
Santa Maria… engkau menjadi citra Gereja yang akan datang… — Paus Benediktus XVI, Spe Salvi, n.50
Karena itu, Maria juga menjadi semacam "bahtera" bagi umat beriman. Dalam berbagai penampakan yang telah diakui Gereja kepada Elizabeth Kindelmann, Yesus sendiri berkata:
Ibu-Ku adalah Bahtera Nuh… — The Flame of Love, hal. 109; Imprimatur dari Uskup Agung Charles Chaput
Dan kepada Hamba Allah Luisa Piccarreta, Bunda Maria berkata bahwa Hatinya adalah “bahtera perlindungan.” Renungkan setiap manik-manik Rosario, seolah itu adalah langkah-langkah yang mengarah ke dalam Tabut Hatinya. Berdoalah Rosario bersama keluargamu setiap hari. Kumpulkan mereka seolah-olah engkau memasuki Bahtera sebelum hujan turun. Tahanlah godaan untuk mengabaikan, tidak hanya permohonan surgawi ini, tetapi seruan St. Yohanes Paulus II agar Gereja ‘mengangkat senjata’ Rosario: “Semoga seruan saya ini tidak diabaikan!”
Ada pun bagi anak-anakmu yang tersesat, saya ingin menyampaikan kepada orang tua dan kakek-nenek tulisan saya yang berjudul You Be Noah. Di sana, Anda dapat menemukan dorongan bagi orang yang Anda cintai yang telah meninggalkan iman. Berdoa Rosario bagi anak-anak kita yang tersesat adalah seperti meletakkan batu-batu kecil di atas jalan kasar yang mengarah menuju Bahtera Hati Maria Yang Tak Bernoda. Adalah tugas Anda untuk meletakkan kerikil-kerikil ini; dan kemudian terserah peranan dan waktu Surga tentang bagaimana dan kapan orang yang Anda cintai akan menemukannya.
Tentu saja, semua yang baru saja saya katakan disini mengasumsikan bahwa Anda akan membiarkan Bunda Maria menjadi Ibu Anda! Dalam kosakata Katolik, ini disebut “konsekrasi kepada Maria.” Silakan baca The Blessed Helpers untuk mendengar tentang konsekrasi saya sendiri dan menemukan sebuah doa konsekrasi yang dapat Anda daraskan sendiri.
Tempat Pengungsian Fisik
Jelaslah,
devosi kepada Bunda Maria tidak hanya memberikan perlindungan rohani tetapi
juga perlindungan fisik bagi Gereja. Renungkan tentang kekalahan ajaib pasukan
Ottoman di Lepanto… atau bagaimana para religius yang berdoa Rosario di
Hiroshima secara ajaib dilindungi dari ledakan atom dan bahkan luka bakar
radiasi:
Kami percaya bahwa kami selamat karena kami menjalankan pesan Fatima. Kami tinggal dan berdoa Rosario setiap hari di rumah itu. — pastor Hubert Schiffer, salah satu penyintas yang hidup 33 tahun lagi dalam keadaan sehat tanpa efek samping radiasi; www.holysouls.com
Di segala masa penganiayaan, Tuhan telah memberikan semacam perlindungan fisik untuk melestarikan, setidaknya, sisa umat-Nya (silakan baca The Coming Solitudes and Refuges). Bahtera Nuh benar-benar menjadi tempat perlindungan fisik pertama. Dan siapa yang tidak dapat mengingat bagaimana St. Joseph dibangunkan pada malam hari untuk menuntun Keluarga Kudus pergi ke tempat perlindungan di padang gurun? Atau bagaimana orang Makabe menemukan tempat perlindungan di tengah penganiayaan?
Raja mengirim para utusan… untuk menghalangi terjadinya pembantaian, pengorbanan, dan persembahan kepada dewa-dewa di tempat kudus… Banyak orang, yaitu mereka yang meninggalkan hukum, bergabung dengan mereka dan melakukan kejahatan di negeri itu. Israel didorong untuk bersembunyi, di mana pun tempat perlindungan dapat ditemukan. (1 Mac 1:44-53)
Memang, Bapa Gereja Awali, Lactantius, meramalkan perlindungan di masa depan di zaman terjadinya banyak pelanggaran hukum:
Saat itu akan menjadi zaman di mana kebenaran akan dicampakkan dan ketulusan hati dibenci; di mana orang jahat akan memangsa orang yang baik sebagai musuh; baik hukum, ketertiban, maupun disiplin militer tidak akan dipertahankan ... segala sesuatu akan dikacaukan dan dicampur bersama guna melawan hukum dan hak setiap orang dan melawan hukum alam. Dengan demikian bumi akan dirusak, seolah-olah oleh satu perampokan yang biasa-biasa saja. Ketika hal-hal ini terjadi, maka orang benar dan pengikut kebenaran akan memisahkan diri dari orang jahat, dan melarikan diri ke dalam kesendirian. — Lactantius, The Divine Institutes, Buku VII, Bab. 17.
Tentu saja, beberapa orang mungkin berpendapat bahwa penyelenggaraan Tuhan berbeda dari penyediaan perlindungan fisik yang sebenarnya dari Tuhan. Namun, St. Fransiskus de Sales menegaskan bahwa akan ada tempat-tempat perlindungan selama masa penganiayaan Antikristus:
Pemberontakan (revolusi) dan pemisahan (yang baik dari yang jahat) harus terjadi… Kurban (Misa Kudus) akan berhenti dan… Anak Manusia hampir tidak akan menemukan iman di bumi… Semua ini dipahami sebagai bentuk penderitaan yang akan dilakukan oleh Antikristus di dalam Gereja… Tetapi Gereja… tidak akan kalah, dan akan diberi makan dan dipelihara di tengah padang gurun dan kesunyian, di mana ia akan tinggal dan beristirahat, seperti yang dikatakan Kitab Suci, (Why. bab 12). — St. Francis de Sales, The Mission of the Church,, ch. X, n.5
Wanita itu diberi dua sayap elang besar, sehingga dia bisa terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana, jauh dari si ular, dia dipelihara selama satu tahun, dua tahun, dan setengah tahun. (Wahyu 12:14)
Memang,
kata Paus St. Paulus VI:
Adalah perlu bahwa kawanan kecil Kristus tetap hidup, tidak peduli seberapa kecil itu. — Paus Paulus VI, buku The Secret Paul VI, Jean Guitton, hlm. 152-153, Referensi (7), hlm. ix.
Dalam pesannya kepada pastor Stefano Gobbi, yang sudah mendapatkan Imprimatur, Bunda Maria dengan jelas menyatakan bahwa Hatinya yang Tak Bernoda tidak hanya akan memberikan perlindungan spiritual tetapi juga fisik:
Pada saat-saat ini, kamu semua harus segera berlindung di dalam perlindungan Hatiku Yang Tak Bernoda, karena ancaman kejahatan yang besar sedang menanti kamu semua. Ini pertama-tama adalah kejahatan dalam tatanan spiritual, yang dapat membahayakan kehidupan supranatural jiwamu… Ada kejahatan dan keburukan dalam tatanan fisik, seperti kelemahan, bencana, kecelakaan, kekeringan, gempa bumi, dan berbagai penyakit yang tak tersembuhkan yang sedang menyebar… Ada juga kejahatan dalam tatanan sosial… Untuk melindungi kamu dari semua kejahatan ini, aku mengajak kamu untuk menempatkan dirimu di bawah perlindungan yang aman dari Hatiku yang Tak Bernoda. — 7 Juni 1986, n. 326, Blue Book
Menurut pewahyuan, yang telah diakui Gereja, kepada Hamba Allah Luisa Piccarreta, Yesus berkata:
Keadilan ilahi memberikan hukuman, tetapi baik ini (hukuman) maupun musuh (Tuhan) tidak bisa mendekati jiwa-jiwa yang hidup dalam Kehendak Ilahi… Ketahuilah bahwa Aku akan memperhatikan jiwa-jiwa yang hidup dalam Kehendak-Ku dan tempat-tempat di mana jiwa-jiwa ini tinggal… Aku menempatkan jiwa-jiwa yang hidup sepenuhnya dalam Kehendak-Ku di bumi, dalam kondisi yang sama dengan jiwa-jiwa yang diberkati (di Surga). Karena itu, hiduplah dalam Kehendak-Ku dan jangan takut apa pun. — pesan Yesus kepada Luisa, Volume 11, 18 Mei 1915
Dalam pewahyuan kenabian lain yang kredibel, kita membaca tentang perlindungan yang telah Allah persiapkan sebelumnya bagi umat-Nya di puncak dari Badai Besar yang telah dimulai saat ini:
Waktunya
akan segera tiba, ia semakin mendekat dengan cepat, karena tempat-tempat perlindungan-Ku sedang dalam tahap persiapan
di tangan umat-Ku yang setia. Umat-Ku, para Malaikat-Ku akan datang dan
membimbingmu ke tempat-tempat perlindunganmu dimana kamu akan terlindung dari
badai dan para pasukan antikristus dan Pemerintahan Tunggal Dunia … Bersiaplah
umat-Ku, ketika malaikat-Ku datang, kamu tidak boleh berpaling menjauh. Kamu
akan diberi satu kesempatan ketika saat ini tiba, untuk percaya kepada-Ku dan
kepada Kehendak-Ku atas dirimu, karena
itulah Aku telah memberitahu kamu untuk berhati-hati mulai sekarang. Mulailah
bersiap hari ini, karena (dalam) hari-hari yang tampaknya tenang, kegelapan itu
tetap ada. — Yesus kepada Jennifer,
14 Juli 2004; wordsfromjesus.com
Mirip dengan bagaimana Tuhan memimpin bangsa Israel di padang gurun dengan tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari, mistikus dan pengusir setan dari Kanada ini, pastor Michel Rodrigue, mengatakan bahwa dirinya diberi pesan oleh Yesus …
…kamu akan melihat ada api kecil di hadapanmu, jika kamu dipanggil untuk pergi ke tempat perlindungan. Ini adalah malaikat pelindungmu yang menunjukkan nyala api ini kepadamu. Dan malaikat pelindungmu akan menasihati kamu dan membimbingmu. Di depan matamu, kamu akan melihat nyala api yang akan menuntunmu ke mana harus pergi. Ikutilah nyala api kasih ini. Dia akan menuntunmu ke tempat perlindungan dari Bapa. Jika rumahmu adalah tempat perlindungan, maka dia akan membimbingmu dengan nyala api ini melalui rumahmu. Jika kamu harus pindah ke tempat lain, dia akan menuntun kamu di sepanjang jalan yang mengarah ke sana. Apakah tempat perlindunganmu itu akan menjadi tempat yang permanen, atau sementara, sebelum kamu pindah ke tempat yang lebih besar, hal itu akan menjadi keputusan dari Bapa. — pastor Michel Rodrigue, Pendiri dan Pemimpin Umum The Apostolic Fraternity of Saint Benedict Joseph Labre (didirikan pada 2012); “The Time of the Refuges”
"Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia. Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan memusuhi musuhmu, dan melawan lawanmu.” (Kel. 23:20-22)
Semua ini bisa terjadi atas dasar bahwa jiwa-jiwa seperti itu sudah hidup dalam “keadaan rahmat” — yaitu, dalam perlindungan Kerahiman Ilahi Kristus. Karena dalam kerahiman inilah, yang dicurahkan dari Hati Kudus-Nya, para pendosa menemukan perlindungan dari keadilan ilahi, terutama pada saat penghakiman khusus mereka.
Menggemakan
perkataan Yesus kepada Luisa Piccarreta, pastor Michel menambahkan:
Perlindungan, pertama-tama, adalah Anda. Sebelum itu adalah sebuah tempat, itu adalah seseorang, seseorang yang hidup dengan Roh Kudus, dalam keadaan rahmat. Sebuah perlindungan dimulai dengan orang yang telah menyerahkan jiwanya, tubuhnya, keberadaannya, moralitasnya, seturut Firman Tuhan, ajaran-ajaran Gereja, dan hukum Sepuluh Perintah Allah. — Ibid.
Keadaan Rahmat
Memang ada cukup banyak fokus dan obsesi orang-orang terhadap perlindungan fisik akhir-akhir ini. Alasannya sederhana: ketakutan. Maka, tolong, beri tahu saya: apakah Anda saat ini aman dan bebas dari kanker, kecelakaan mobil, serangan jantung, atau kemalangan lainnya? Semua serangan penyakit dan kemalangan ini bisa terjadi sepanjang waktu bagi orang Kristen yang baik. Ini untuk mengatakan bahwa kita selalu, setiap saat, berada di tangan Bapa. Terry Law pernah berkata, “Tempat teraman adalah dalam kehendak Tuhan.” Ini benar sekali. Apakah Yesus berada di Gunung Tabor atau Gunung Kalvari, bagi Dia, Kehendak Bapa adalah makanan-Nya. Kehendak Ilahi adalah persis di tempat yang Anda inginkan. Oleh karena itu, hanya Tuhan yang tahu siapa yang akan Dia pelihara dan di mana Dia akan memelihara mereka. Dengan kata lain, pemeliharaan diri bukanlah tujuan kita, tetapi keselarasan total dengan Kehendak Tuhan. Kehendak-Nya untuk satu jiwa tertentu mungkin adalah kemuliaan melalui kemartiran; untuk yang lainnya: keturunan yang panjang; untuk yang lainnya lagi: sesuatu yang lain. Namun pada akhirnya, Tuhan akan membalas semua sesuai dengan kesetiaan mereka… dan waktu di bumi ini akan terasa seperti mimpi yang jauh.
Ketika
penulisan kerasulan ini saya mulai sekitar lima belas tahun yang lalu,
"kata" pertama yang saya tulis di hati saya adalah Bersiaplah!
Yang dimaksud dengan ini: berada dalam
“keadaan rahmat.” Itu berarti tanpa dosa berat dan, dengan demikian, dalam
persahabatan dengan Allah. Itu berarti kita harus siap untuk bertemu Tuhan
setiap saat. Kata itu sekeras dan sejelas sekarang: Berada dalam keadaan rahmat, selalu dalam keadaan rahmat.
Alasan pandemi: Romo memberi Sakramen Tobat secara drive through.
Upaya untuk selalu berada dalam keadaan rahmat Tuhan.
Inilah alasannya. Berbagai peristiwa akan datang ke dunia yang akan membawa banyak jiwa ke dalam keabadian (mati) dalam sekejap mata. Itu akan mencakup orang yang baik dan yang buruk, orang awam dan imam, orang yang percaya dan orang yang tidak percaya. Contoh kasus: hingga tulisan ini dibuat, lebih dari 140.000 orang telah “secara resmi” meninggal karena COVID-19, beberapa ada yang berpikir, beberapa minggu sebelumnya, bahwa mereka akan bisa menikmati udara musim semi mendatang. Kematian itu datang seperti pencuri di malam hari ... dan begitu juga rasa sakit bersalin lainnya. Seperti itulah saat-saat di mana kita hidup. Tetapi jika Anda percaya kepada Tuhan, jika kehendak-Nya adalah makanan Anda, maka Anda akan mengerti bahwa tidak ada yang terjadi pada siapa pun yang tidak diizinkan oleh Tuhan. Jadi jangan takut.
Janganlah takut apa yang mungkin
terjadi besok.
Bapa pengasih yang sama yang peduli kepadamu
hari ini akan
memelihara dan merawatmu besok dan
setiap hari.
Entah Dia akan melindungimu dari
penderitaan
atau Dia akan memberimu kekuatan yang
tak henti-hentinya untuk menanggungnya.
Damailah kamu dan singkirkan semua
pikiran dan imajinasi yang mencemaskan.
—St.
Francis de Sales, uskup abad ke-17,
Surat
untuk Seorang Wanita (LXXI), 16 Januari 1619,
dari
the Spiritual Letters of S. Francis de Sales, Rivingtons, 1871, hal 185
Apakah saya hidup untuk bisa melihat Zaman Damai atau tidak, itu bukan urusan saya. Namun, saya dapat memberi tahu Anda hal ini: Saya ingin melihat Yesus! Saya ingin menatap mata-Nya dan memuja-Nya. Saya ingin mencium luka-luka-Nya, luka-luka yang juga saya taruh di sana… dan tersungkur di kaki-Nya dan menyembah-Nya. Saya ingin melihat Bunda Maria. Saya tidak sabar untuk melihat Bunda Maria, dan berterima kasih padanya karena telah bertahan menyertai saya selama ini. Dan kemudian saya ingin memeluk ibu saya dan saudara perempuan saya tersayang dan hanya tertawa dan menangis dan tidak pernah melepaskannya ... lagi.
Berarti saya ingin pulang, bukan? Jangan salah paham, saya ingin membesarkan anak-anak saya yang lain dan melihat anak-anak mereka ... tetapi hati saya tetap di Rumah Bapa karena saya tidak tahu kapan "pencuri" itu akan muncul.
Dalam pesan baru-baru ini kepada Pedro Regis, Bunda Maria memberi tahu kita di mana mata kita harus difokuskan: “Tujuanmu haruslah ke arah Surga. Segala sesuatu dalam hidup ini cepat berlalu, tetapi Rahmat Tuhan di dalam dirimu akan Abadi.” — pesan Bunda Maria kepada Pedro Regis, 14 April 2020
Cara teraman menuju keabadian adalah memastikan bahwa kita memasuki perlindungan Hati Maria yang Tak Bernoda, sebagai Bahtera spiritual, seperti Gereja, yang mengarungi riak gelombang dengan membawa semua anaknya dengan selamat ke Rumah Bapa.
Star of the Sea, by Tianna (Mallett) Williams
Hari ini, aku ingin menuntun kamu dengan
tangan seperti seorang ibu.
Aku ingin menuntunmu lebih dalam
ke lubuk Hatiku yang Tak Bernoda…
Janganlah takut dingin atau kegelapan,
karena kamu akan berada di dalam Hati
Ibumu
dan dari sana kamu
akan tahu jalannya
menuju banyak sekali anak-anakku yang
malang yang mengembara.
…Hatiku masih selalu menjadi tempat perlindungan
yang melindungimu
dari semua peristiwa ini yang terus terjadi
mengikuti
satu sama lain.
Kamu akan tetap merasa tenang, kamu tidak
akan membiarkan dirimu bermasalah,
Kamu tidak akan takut. Kamu akan
melihat semua hal ini dari jauh,
tanpa membiarkan dirimu terpengaruh
oleh semua itu.
"Tapi bagaimana?" kamu bertanya
kepadaku.
Kamu akan hidup di dalam sebuah waktu,
namun kamu akan berada
seolah-olah di luar waktu ….
Karena itu tetaplah selalu berada dalam
perlindunganku ini!
— bagi
para Imam, Putra-Putra Terkasih Bunda Maria, pesan kepada Pastor Stefano Gobi,
n. 33
Bintang Laut, terangilah kami dan bimbinglah
kami di perjalanan kami!
— Paus
Benediktus XVI, Spe
Salvi, n. 50
-----------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Dua
Belas Janji Hati Kudus Yesus Kepada St. Margaret Mary Alacoque
Gereja
Baru: Menerima Komuni Dengan
Lidah Dilarang, Tapi Punya Selir
Diizinkan
Mari
Kita Bicara Tentang Rosario
Setelah Misa Kudus, Tidak Ada Devosi
Lain Yang Lebih Besar Dari Rosario
Garabandal:
Apakah Nubuat Akan Digenapi?
***