These Last Days News - March 28, 2022
Garabandal: Apakah Nubuat Akan Digenapi?
https://www.tldm.org/news54/garabandal-are-the-prophecies-about-to-be-fulfilled.htm
CcatholicStand.com reported on March 11, 2022:
Sejumlah
peristiwa dunia terjadi bertepatan pada masa-masa sekarang ini yang tampaknya
menegaskan bahwa penggenapan nubuat Garabandal sudah dekat. Singkatnya,
nubuat-nubuat itu mengacu pada masa kesengsaraan bagi dunia di mana peristiwa Peringatan
akan diberikan kepada seluruh umat manusia secara bersamaan. Dalam kurun waktu satu
tahun setelah Peringatan, sebuah Keajaiban akan terjadi di Garabandal yang akan
meninggalkan tanda yang kelihatan untuk disaksikan oleh semua orang. Setelah peristiwa
Keajaiban itu, jika umat manusia masih tidak mau berpaling kepada Tuhan, maka akan
terjadi Pemurnian yang mengerikan dalam skala global.
Dalam
sesaat kita akan bisa melihat beberapa petunjuk yang menunjukkan bahwa
penggenapan nubuat-nubuat ini sudah dekat. Salah satu yang paling tidak
menyenangkan adalah sebuah
pernyataan visiuner, Mari-Loli, yang mengatakan bahwa Bunda Maria telah
mengungkapkan bahwa peristiwa Peringatan itu akan terjadi pada saat “Rusia akan
tiba-tiba dan tidak terduga menguasai sebagian besar dunia bebas”. Setelah
jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, banyak orang berpikir bahwa prediksi
Mari-Loli yang seperti itu adalah tidak masuk akal. Namun, seperti yang kita
saksikan saat ini, Rusia telah melakukan invasi tanpa alasan ke salah satu
negara terbesar di Eropa, hampir memicu bencana global dengan pemboman sembrono
mereka terhadap reaktor nuklir besar pada malam 3 Maret 2022 lalu.
Penglihatan-penglihatan di Garabandal,
1961 - 1965
Antara
tahun 1961 dan 1965, empat gadis di dusun Garabandal di utara Spanyol mengaku
telah melihat Bunda Maria hingga ribuan kali. Meskipun penampakan itu tidak
pernah secara resmi diakui oleh Gereja, namun penglihatan-penglihatan yang
terjadi di tempat itu juga disertai dengan sejumlah besar fenomena yang
menentang penjelasan hukum alam. Ini termasuk kejadian tubuh visiuner yang
melayang di udara, ekstase para visiuner, membaca pikiran, ketidakpekaan
terhadap rasa sakit, lokusi, penyembuhan, dan pengetahuan supernatural. Para profesional
medis, termasuk para dokter dan psikiater, menyaksikan begitu banyak peristiwa
semacam itu di sana dan bersaksi tentang peristiwa-peristiwa itu secara
tertulis.
Meskipun
tampak sangat jelas bagi para pengamat dan penonton di Garabandal, bahwa sesuatu
yang diluar gejala duniawi sedang terjadi, namun keuskupan lokal Santander
mengambil pendekatan yang sangat negatif terhadap peristiwa tersebut. Pastor
Jose Luis Saavedra, seorang imam ordo the Home of the Mother, telah
menyelesaikan disertasi
doktoralnya tentang penampakan di Garabandal. Pastor ini menemukan bahwa
penyelidikan atas penglihatan-penglihatan yang dilakukan oleh keuskupan lokal
tidak mengikuti norma standar ketidakberpihakan. “Penyelidikan” mereka tampaknya
bermaksud untuk mendiskreditkan penglihatan-penglihatan itu karena para pejabat
Gereja lokal takut akan kemungkinan dampak negatif bagi Gereja. Kemudian,
secara sensasional, pada Mei 1983, Dr. Luis Morales Noriega, ahli medis dari
tim penyelidikan keuskupan, menarik
kembali pendapatnya yang sebelumnya negatif dan mengakui keaslian dari penampakan
itu. Yang mengejutkan semua orang, setelah bertahun-tahun sikap negatif dari
otoritas gerejawi setempat, Dr Morales menyatakan bahwa pernyataan positifnya
yang baru dibuat dengan izin dari uskup Santander.
Pesan-pesan Garabandal
Tidak
seperti Medjugorje, pesan-pesan Garabandal sangat sedikit jumlahnya. Pesan pertama
dibacakan dengan lantang oleh para gadis visiuner pada tanggal 18 Oktober 1961:
“Kita harus melakukan banyak tindakan kurban, melakukan banyak penebusan dosa,
dan sering mengunjungi Sakramen Mahakudus. Tapi pertama-tama, kita harus
menjalani kehidupan yang baik. Jika tidak, sebuah pemurnian akan menimpa kita.
Cawan murka Allah sudah penuh, dan jika kita tidak berubah, pemurnian yang
sangat besar akan menimpa kita.”
Pesan kedua
dari Bunda Maria, diumumkan pada tanggal 18 Juni 1965, dimana pesan ini hanya
diterima oleh Conchita González: “Karena Pesanku tanggal 18 Oktober belum
dipenuhi, dan karena belum diumumkan kepada dunia, aku memberitahu kamu bahwa
ini adalah yang terakhir. Sebelumnya, Piala murka Allah itu sudah penuh,
sekarang ia meluber. Banyak kardinal, uskup, dan imam mengikuti jalan menuju
kebinasaan, dan bersama mereka, mereka membawa serta banyak sekali jiwa. Bahkan
Ekaristi Kudus dianggap tidak penting lagi. Kita harus menjauhkan murka Allah
dari kita dengan usaha kita sendiri. Jika kamu meminta pengampunan-Nya dengan
hati yang tulus, Dia akan mengampuni kamu.”
Banyak
orang pada saat itu menolak pesan kedua ini karena sama sekali tidak masuk
akal. Bagaimana mungkin Bunda Maria, dari antara semua orang, mengatakan bahwa
para kardinal, uskup, dan imam berada di jalan menuju kutukan? Namun, dari sudut
pandang kita enam puluh tahun kemudian, sekarang
ini, kita dapat melihat jelas bahwa pesan ini mengandung kebenaran kenabian
yang tidak akan pernah diduga pada tahun 1960-an.
Gereja
telah diguncang dalam beberapa dekade terakhir oleh pengungkapan banyak sekali pelanggaran
jahat yang dilakukan oleh para kardinal, uskup dan imam. Tidak ada yang
meramalkan kemungkinan ini pada tahun 1965, hingga saat itu membuat banyak
orang mengabaikan perkataan Conchita dan menuduh hal itu sebagai rekayasa
manusia.
Nubuat-nubuat Garabandal
Menurut
para visiuner itu, setelah sebuah masa kesengsaraan, Peringatan dan Keajaiban
akan terjadi di tahun yang sama. Conchita telah menggambarkan Peringatan itu
sebagai "koreksi hati nurani" di mana setiap orang di dunia akan diberi
pencerahan atas keadaan jiwa mereka di hadapan Tuhan. Kita akan melihat akibat
dari dosa-dosa kita dan akan merasa sedih karenanya. Peristiwa Peringatan itu
akan menjadi saat rahmat yang besar bagi umat manusia, sebuah penetrasi sejati
Roh Kudus ke dalam hati kita yang terdalam, tetapi itu akan menjadi peristiwa
traumatis ketika kita menyadari beratnya dosa-dosa kita dan jauhnya jarak kita
dari Tuhan.
Peristiwa
Keajaiban akan terjadi di Garabandal dalam kurun waktu satu tahun sejak
Peringatan. Bunda Maria telah
mengungkapkan tanggalnya kepada Conchita, yang akan mengumumkannya delapan hari
sebelumnya. Pada tahun 1971, ketika berbicara dengan sekelompok orang
Amerika, dia memberikan
informasi yang mengungkapkan hal ini: “Ini
(peristiwa Keajaiban) akan terjadi pada atau antara tanggal delapan dan enam
belas Maret, April atau Mei. Itu tidak akan terjadi pada bulan Februari atau
Juni. Itu akan terjadi pada hari Kamis pukul 20:30. Itu akan bertepatan dengan
acara gerejawi besar di Gereja. Itu akan terjadi pada hari raya seorang santo
Ekaristi muda yang mati sebagai martir.”
Setelah peristiwa
Keajaiban, umat manusia akan memiliki kesempatan untuk mengubah jalan hidupnya
dan kembali kepada Tuhan. Jika umat manusia terus mengejar materialisme tak
bertuhan seperti yang saat ini kita kejar, maka Pemurnian yang mengerikan akan
menimpa dunia.
Indikasi bahwa peristiwa-peristiwa
itu sudah dekat
Terlepas dari indikasi khusus yang diberikan oleh Conchita mengenai tanggal dari Keajaiban, para visiuner itu membuat sejumlah pernyataan lain tentang pemenuhan nubuatan (detail dapat ditemukan online di berbagai situs web seperti http://www.garabandal.org/ dan http:// www.garabandal.ie/our-ladys-prophesies/).
Nubuat akan digenapi pada saat diadakannya sebuah Sinode penting
Bunda
Maria memberi tahu Conchita bahwa nubuatan akan terjadi pada saat sebuah Sinode
penting diadakan di Gereja. Fakta ini telah ditransmisikan dengan andal kepada
kami oleh Bunda Nieves Garcia, kepala sekolah asrama Conchita setelah
penglihatan tersebut. Dalam sebuah wawancara,
Bunda Nieves Garcia mengatakan bahwa Sang Perawan memberi tahu Conchita bahwa sebuah
Sinode penting akan diadakan sebelum peristiwa itu terjadi. Ketika Conchita
menceritakan kisah itu kepada bibinya sekitar tahun 1962, bibinya bertanya,
"Apakah kamu merujuk pada sebuah konsili?" (Konsili Vatikan baru saja
dimulai saat ini). Conchita menjawab, “Tidak,
Sang Perawan tidak mengatakan konsili, dia mengatakan Sinode, dan saya pikir
Sinode adalah sebuah konsili kecil.” Seperti yang dikatakan Bunda Nieves
Garcia, tak seorang pun pernah mendengar tentang Sinode pada awal 1960-an;
tampaknya tidak mungkin seorang gadis berusia dua belas tahun dapat berbicara
tentang sesuatu yang begitu baru dalam kehidupan Gereja; selain itu, Conchita
mendefinisikan Sinode dengan cukup akurat sebagai "konsili kecil".
Paus
Paulus VI mendirikan Sinode Para Uskup pada September 1965, hanya dua bulan
sebelum penampakan terakhir di Garabandal. Sejak saat itu, Sinode mengadakan
pertemuan setiap beberapa tahun sekali. Jelas, Bunda Maria tidak mengacu pada
salah satu pertemuan rutin Sinode ini. Lagi pula, sebuah pewahyuan yang
mengatakan bahwa nubuat akan terjadi pada tahun di mana peristiwa yang
dijadwalkan secara teratur terjadi, bukanlah pewahyuan sama sekali. Tetapi
Conchita diberitahu bahwa Sinode yang bersangkutan akan menjadi “penting”, dan ‘Sinode
tentang Sinode’ saat ini tentu saja adalah demikian. Untuk pertama kalinya, ‘sinode
tentang sinode’ dari paus Francis ini akan menjadi Sinode dengan dimensi yang mendunia.
Setiap keuskupan di seluruh dunia mengundang umatnya untuk ikut berpartisipasi.
Tingkat konsultasi dan dialog akan berada pada skala yang belum pernah terlihat
sebelumnya dalam sejarah Gereja. Prosesnya telah dimulai, akan berlanjut dalam berbagai
fase selama beberapa bulan mendatang, dan mencapai puncaknya tahun depan di
Roma. Sejak Sinode Para Uskup dilembagakan pada tahun 1965, tidak ada calon
lain yang lebih mungkin untuk “Sinode penting” yang – dalam kata-kata Bunda
Nieves Garcia – akan merupakan sebuah “pra-Warning”.
Setelah Kepausan Paus Benediktus XVI
Pada tanggal 3 Juni 1963, ketika Conchita pergi
ke gereja untuk berdoa bagi jiwa Paus Yohanes XXIII yang baru saja meninggal,
dia mendengar suara Bunda Maria berkata, “Setelah paus ini, hanya ada tiga
(paus) yang tersisa. Setelah itu akan terjadilah akhir zaman.” Segera setelah
itu, Perawan Maria menyatakan kepada Conchita bahwa juga akan ada paus keempat
yang akan "memerintah Gereja untuk waktu yang sangat singkat". Prediksi
terakhir ini luar biasa karena digenapi dalam tiga puluh tiga hari kepausan
Yohanes Paulus I, sehingga mendukung keandalan nubuatan paus lainnya dari Bunda
Maria. Bahkan, kepausan singkat Yohanes Paulus I dapat
dianggap sebagai tanda bahwa penegasan pertama Bunda Maria juga benar:
bahwa setelah paus ketiga (Beniktus XVI), akhir zaman akan dimulai.
Banyak
komentator telah membahas arti “akhir zaman”. Pastor
José Luis Saavedra berkomentar, kita tidak punya alasan untuk berpikir
bahwa dunia akan berhenti menjadi ada, atau bahwa tidak akan ada lagi paus
setelah waktu ini. Sebaliknya, Gereja akan memasuki periode yang menentukan
dalam sejarahnya di mana Hati Maria yang Tak Bernoda akan menang, seperti yang
dinubuatkan di Fatima.
Peristiwa Peringatan: Setelah
Kesengsaraan Dunia
Para visiuner
menggambarkan masa kesengsaraan ini dengan berbagai cara. Seperti yang
dinyatakan sebelumnya, Rusia secara tiba-tiba menyerang bagian dari dunia
bebas. Dalam sejumlah pernyataan, gadis-gadis itu menggambarkan ‘kesengsaraan dunia’
ini yang melibatkan “kembalinya” komunisme. Pada 1960-an, tidak ada tanda-tanda
bahwa komunisme akan menghilang dalam waktu dekat. Faktanya, pada saat ini, ia
mencapai tingkat pengaruh global yang terbesar. Bagi gadis-gadis visiuner
Garabandal, yang mengatakan bahwa kesengsaraan akan melibatkan "kembalinya"
komunisme, menunjukkan bahwa mereka telah diberitahu tentang peristiwa masa
depan yang akan terjadi setelah komunisme dalam arti tertentu
"pergi". Dari sudut pandang kita pada tahun 2022 sekarang ini, itu
semua adalah sangat masuk akal. Runtuhnya Uni Soviet pada 1990-an menandai
kematian kepemimpinan komunisme global, sebuah entitas yang telah menyebarkan
kesalahannya ke seluruh dunia.
Serangan
Rusia terhadap Ukraina dapat diartikan sebagai manifestasi dari “kembalinya”
komunisme ini. Putin, sebagai pejabat KGB, bukan sekadar fungsionaris rezim
komunis lama. Bosnya, Yuri Andropov, memerintahkan
upaya pembunuhan terhadap Paus Yohanes Paulus II, dan Putin terus
melindungi KGB sejak mengambil alih pemerintahan otokratis di Rusia. Dari berbagai
pernyataan publiknya, jelas bahwa Putin mendambakan kekuasaan yang pernah
dijalankan oleh Rusia atas negara-negara Soviet lama.
Dalam
artian yang sebenarnya, komunisme “kembali” dengan perilaku megalomaniak
Vladimir Putin. Namun, ada pengertian yang lebih luas di mana komunisme sekali
lagi mulai menonjol dalam berbagai urusan dunia. Marxisme budaya, seperti yang
dimanifestasikan terutama oleh teori ras kritis, ideologi gender dan feminisme
radikal, memiliki budaya Barat dalam cengkeraman kematiannya. Dalam beberapa
dekade terakhir, negara-negara seperti Irlandia telah menolak prinsip-prinsip
moral dari Alkitab yang pernah diabadikan dalam warisan Kristiani mereka. Sebagai
gantinya, mereka dengan sepenuh hati menganut pandangan dunia Marxisme budaya,
memberlakukan undang-undang yang memungkinkan aborsi permisif dan “perkawinan”
antara orang-orang dari jenis kelamin yang sama.
Namun,
komunisme tidak hanya muncul dalam urusan negara. Para uskup dan teolog juga telah benar-benar terkontaminasi. Ketua
Konferensi Uskup Jerman, Uskup Georg Bätzing, baru-baru
ini menyatakan bahwa ajaran Gereja adalah salah mengenai tidak dapat
diterimanya hubungan seks di luar nikah atau di antara sesama homoseksual. Dia
mengklaim bahwa aktivitas seksual semacam ini baik-baik saja dari sudut pandang
moral jika dilakukan secara bertanggung jawab. Pada bulan Januari, Kardinal
Hollerich, orang yang diangkat paus Francis sebagai penanggung jawab ‘Sinode tentang
Sinode’, menyatakan bahwa ajaran
Gereja tentang homoseksualitas adalah “salah”. Ini adalah contoh-contoh
mengejutkan dari tokoh-tokoh senior Gereja yang telah meninggalkan antropologi
alkitabiah dan menggantinya dengan sudut pandang yang murni berdasarkan
adat-istiadat atheistik dari budaya kontemporer.
Kata-kata Terakhir
Ada
indikasi lain bahwa peristiwa-peristiwa itu sudah dekat. Para visiuner menyatakan
bahwa itu akan terjadi ketika gereja-gereja akan
ditutup dan umat beriman akan dicegah menerima sakramen-sakramen, yang
merupakan sesuatu yang telah terjadi untuk pertama kalinya dalam sejarah di
tingkat global karena alasan pandemi.
Jika
nubuatan-nubuatan Garabandal memang benar-benar akan digenapi, apa yang harus
kita lakukan? Nah, satu hal yang tidak
boleh kita lakukan adalah membuang-buang waktu untuk mencari tahu secara rinci
tanggal pasti dari Keajaiban. Banyak usaha telah terbuang sia-sia untuk memuaskan
keingintahuan sia-sia ini selama enam puluh tahun terakhir. Cukuplah untuk
menyadari bahwa peristiwa-peristiwa akan terjadi selama masa hidup banyak dari
kita. Bagaimana pun, Conchita sudah berusia tujuh puluh dua tahun saat ini dan
dia telah dipercaya untuk mengumumkan tanggalnya kepada dunia. Tanggapan utama
kita, tentunya, harus memperhatikan pesan-pesan yang dipercayakan kepada para
gadis visiuner: bahwa hari-hari kita dipusatkan pada doa, penebusan dosa, dan
Ekaristi, dan bahwa kita hidup dengan benar. Jika kita melakukan hal ini, maka
kita dapat memainkan peran kita dalam melindungi dunia dari Hukuman atau Pemurnian.
Di zaman yang terus berubah ini, dengan begitu banyak disinformasi, penting
untuk menemukan cara berkomunikasi di internet menggunakan platform yang
ditulis oleh umat Katolik yang setia bagi umat Katolik yang setia.
-------------------------------
“Berapa
lama lagi Bapa Yang Kekal akan bersabar dengan harapan bahwa kamu akan berbalik
dari jalanmu saat ini yang menuntun jiwa-jiwa ke jalan menuju kebinasaan?
Bergegaslah, dengarkan, dan dengarkan, karena peringatan yang diberikan
kepadamu sekarang adalah salah satu peringatan terakhir yang diberikan kepada umat
manusia.
“Semua
yang telah menyerahkan diri mereka kepada kesenangan daging, semua yang telah
menyerahkan diri mereka kepada cara-cara baru dari paham humanisme dan
modernisme, yang diciptakan oleh setan untuk menjerat umat manusia, semua orang
yang menutup telinga mereka terhadap suara Kami, akan terbakar!" -
Yesus, Bayside, 28 Mei 1975
------------------------------------
Silakan
membaca artikel lainnya di sini:
Dua
Belas Janji Hati Kudus Yesus Kepada St. Margaret Mary Alacoque
Gereja
Baru: Menerima Komuni Dengan
Lidah Dilarang, Tapi Punya Selir
Diizinkan
Mari
Kita Bicara Tentang Rosario
Setelah
Misa Kudus, Tidak Ada Devosi Lain Yang Lebih Besar Dari Rosario