Wednesday, September 16, 2020

Bom WikiLeaks: Kemitraan Soros / Clinton / Vatikan ...

These Last Days News - November 7, 2016

 

 


  

 

Bom WikiLeaks: Kemitraan Soros / Clinton / Vatikan ...

 

https://www.tldm.org/news31/wikileaks-bombshell-the-soros-clinton-vatican-partnership.htm

 

RemnantNewspaper.com reported on November 4, 2016:

 

by Elizabeth Yore

 

Berkat WikiLeaks, kita mengetahui bahwa dalam persiapan kunjungan paus ke AS pada bulan September, Vatikan secara proaktif mencari masukan dari kelompok paling radikal dari kaum Kiri Demokrat. Apakah ini merupakan gagasan paus Francis tentang 'dialog dan perjumpaan’nya yang damai?

Ternyata semua jalan menuju ‘Vatikannya Francis’ mengarah kembali kepada George Soros.

Peta jalan rahasia ini disediakan oleh rilis WikiLeaks dari email John Podesta dan dokumen-dokumen DCLeaks dari Open Society Foundation milik George Soros. Berbagai email ini menguatkan dugaan bahwa para agen Soros bekerja sama dengan para kardinal tingkat tinggi di Vatikan, atas perintah George Soros.

Pada bulan Agustus 2016, dokumen DCLeaks yang diretas dari 'Open Society’-nya Soros, mengungkap adanya dana hibah dari Soros senilai $ 650.000 kepada PICO, sebuah organisasi radikal dari penyelenggara kegiatan komunitas dengan tujuan untuk melakukan perjalanan ke Vatikan untuk mengadakan pertemuan-pertemuan strategis guna mengantisipasi pemilu AS 2016.

Apa yang terjadi pada pertemuan Vatikan yang didanai Soros?

Tidak mengherankan, hasil pertemuan 3 hari PICO Vatikan tiba-tiba terwujud di dalam email WikiLeaks di dalam inbox dari John Podesta. Sebuah laporan rinci tentang perjalanan kritis PICO / Vatikan tentu akan menjadi perhatian penting bagi Ketua Kampanye Kepresidenan Clinton, menggarisbawahi kemitraan Soros / Clinton / Vatikan. (Pengungkapan yang penuh dari realita : Soros memberikan $ 25 juta untuk kampanye kepresidenan Clinton dimana John Podesta sebelumnya mengetuai 'Center for American Progress’ milik Soros). Dan memang, catatan pertemuan itu mengungkapkan wawasan dan kecerdasan berharga dari komplotan rahasia kaum kiri yang tengah bekerja di Vatikan.

WikiLeaks telah membuka tirai yang menutupi gerakan kaum radikal yang tertanam kuat dalam kepausan Francis. Pertemuan PICO Vatikan bukan sekadar pertemuan singkat dengan paus. Sebaliknya, dokumen WikiLeaks itu mengungkapkan bahwa para aktivis organisasi Alinsky juga diundang, disambut hangat, dan makan malam dalam sesi strategis yang intens dengan para kardinal tingkat tinggi Vatikan. Beberapa email yang bocor tersebut mengungkap intrik politik kaum kiri di belakang kepausan Francis, tempat penyelenggara komunitas yang didanai Soros yang mengoordinasikan pesan-pesan radikal dengan orang kepercayaan Francis, yaitu para kardinal tingkat tinggi di Vatikan.

Mengapa Soros
mau menanggung biaya perjalanan Vatikan ini? Ini jelas merupakan investasi bijak demi keuntungan jangka panjang.

Cache
dari email John Podesta memperkuat kolaborasi berkelanjutan dari para globalis Soros dengan Francis dan antek-antek kepausannya. Sejak pengangkatan kepausan Bergoglio, George Soros mengidentifikasi Bergoglio sebagai sosok yang memiliki semangat yang sama dengan dirinya, seorang globalis radikal, dengan otoritas dan suara moral Gereja Katolik yang banyak dicari-cari oleh Soros dan antek-anteknya. Paus Francis berbagi pandangan yang sama dengan Soros tentang dunia ini: yaitu perubahan iklim, migrasi massal, ketidaksetaraan pendapatan, globalisme, dan benturan kapitalisme.

Dalam beberapa minggu setelah kepausan Francis yang baru, Jeffrey Sachs — anggota lama
yang  menjadi otak kepercayaan George Soros, juga penerima dana Soros $ 50 juta, dan pejabat tinggi PBB — diundang dan ditampilkan sebagai ahli perdana pada pertemuan di Vatikan yang membahas tentang agenda radikal yang berupa isu mengenai iklim.

Sebagai indikasi status favoritnya, Jeffrey
Sachs berbicara di Vatikan hingga 18 kali selama tahun-tahun pertama kepausan Francis. Jeffrey Sachs mengatur aliansi PBB / Vatikan tentang perubahan iklim dan mendorong persetujuan dari paus Francis terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB dan Perjanjian Iklim Paris, dan meresmikan agenda kaum globalis. Beberapa orang kepercayaan dan penasihat Soros, tertanam kuat di dalam kepengurusan Akademi Ilmu Sosial Kepausan Vatikan yang mempromosikan agenda globalis lingkungan PBB / Soros, dan protes anti-kapitalis dari Occupy Wall Street.

Email
John Podesta yang muncul pada laporan WikiLeaks mengungkapkan bahwa Vatikan meminta saran dari, dan bekerja sama dengan penyelenggara komunitas kiri untuk memajukan platform politik partai Demokrat AS. Soros secara strategis mendanai para aktivis progresif PICO yang tampaknya melayani sebagai orang-orang terdepan de facto untuk perjalanan Paus di AS yang akan datang, dengan membahas kunjungan-kunjungan kepausan dan pesan-pesan politik dengan hierarki kunci Vatikan.

Dengan aliran harian data WikiLeaks, dari email John Podesta, Vatikan selanjutnya dibuka kedoknya sebagai simpatisan kaum kiri radikal Amerika. Email John Podesta mengungkap adanya para kolaborator ekstremis yang berkuasa dan mengontrol kepausan Francis. Dari 6/22/15 WikiLeaks-Recap mengungkap kegiatan John Podesta dalam kaitannya dengan kerja sama Soros-PICO Vatican:

“Tim kami termasuk beberapa pastor Afrika-Amerika anggota PICO yang sangat terlibat dalam kegiatan Black Lives Matter (BLM) (Soros mendanai BLM $ 33 juta dalam satu tahun, red.) Termasuk seorang pastor dari St. Louis yang berada di komisi Ferguson; Alvin Herring, Wakil Direktur kami, yang telah bekerja erat dengan para klerus di Baltimore; seorang DREAMer dari Florida; seorang pastor dari California yang sebelumnya tidak memiliki dokumen resmi; seorang Diakon Katolik kulit hitam, yang memimpin pekerjaan kami dalam penerapan penahanan massal (lockdown) di New Orleans; dan dua pekerja dari SEIU yang membantu memimpin kelompok the Fight untuk 15 pekerja.”

Soros mengirim aktivis komunitas keadilan sosial PICO ke Vatikan dengan perintah untuk ‘membentuk dan membingkai’ pesan Paus kepada warga Amerika. Di antara aktivis PICO dalam delegasi Vatikan ini adalah pastor Michael McBride, yang ditangkap di Ferguson karena memprotes pemukulan genderang mistis yang dibuat-buat tentang kebrutalan polisi terhadap Michael Brown yang tidak begitu "lembut." Diskusi dengan para pejabat tinggi di Vatikan selama tiga hari pertemuan berpusat pada agenda sayap kiri:

 

“Kami menyampaikan pandangan kami bahwa paus adalah pemimpin dunia yang memiliki signifikansi sejarah; bahwa pesannya tentang diskriminasi, kewaspadaan atas meningkatnya ketidaksetaraan, dan kekhawatiran tentang ketidakpedulian global, adalah penting untuk didengar dan dilihat oleh AS selama kunjungannya nanti; dan bahwa kami bermaksud untuk memperkuat pernyataannya sehingga kami memiliki dialog moral yang lebih mendalam tentang pilihan kebijakan melalui siklus pemilu 2016 mendatang."

 

Secara mengejutkan, tujuan yang mendasari perjalanan ke Vatikan dalam laporan kepada Ketua Kampanye Clinton, John Podesta, adalah agar delegasi tersebut memperkuat poin-poin pembicaraan pemilu Demokrat 2016 kepada para pejabat Vatikan. PICO, atas instruksi dari Soros, berusaha untuk memukul genderang kebencian rasial, ketidakpuasan, ketidaksetaraan, dan diskriminasi, dengan para penulis pidato Kuria Vatikan dan pidato Francis.

Email tersebut menegaskan bahwa paus Francis akan menggarisbawahi strategi tema dan pesan serupa yang diumumkan dari aktivis PICO:

 

“Kunjungan kami menegaskan strategi keseluruhan: paus Francis, sebagai pemimpin yang berskala global, yang akan menantang “penyembahan berhala pasar” di AS dan menawarkan seruan tegas untuk mengubah kebijakan yang mempromosikan pengucilan dan ketidakpedulian bagi mereka yang paling terpinggirkan."

 

Delegasi PICO memberikan cerita tentang ketidakadilan dan ketidaksetaraan kepada kuria Vatikan. Bayangkan para pemrotes Ferguson, yang menyulut isu tentang ras yang sedang memikat pejabat Vatikan dengan kisah-kisah kebrutalan polisi yang merajalela dan pembunuhan Michael Brown dan pria kulit hitam tak berdosa lainnya! Apakah para karinalnya Francis mau repot-repot memeriksa hasil tuduhan kebrutalan polisi Ferguson yang dibuat-buat? Sepertinya, tidak..

 

“Dalam pertemuan kami dengan para pejabat terkait, kami sangat menyarankan agar paus menekankan – di dalam kata-kata dan perbuatan - perlunya menghadapi rasisme dan hierarki rasial di AS. Percakapan yang semula dijadwalkan selama tiga puluh menit berubah menjadi dialog dua jam.”

Haleluya! Sepertinya semua orang bernyanyi dari buku nyanyian diskriminasi rasial Kumbaya yang sama. Betapa ekumenisnya Vatikan berdialog dengan para aktivis Black Lives Matter! Apakah ekonomi “penyembahan berhala terhadap pasar” termasuk $ 33 juta yang diberikan George Soros untuk protes BLM? Meragukan. Seperti dalam percakapan sarapan kami dengan Kardinal Rodríguez, pejabat senior Vatikan itu berbagi wawasan mendalam yang menunjukkan kesadaran akan suasana moral, ekonomi, dan politik di Amerika.”

 

Jelas, Wakil Paus (orang ‘nomor 2’ di Vatikan), Kardinal Maradiaga Rodriguez, mempromosikan dan berbagi pesan dari pengorganisir komunitas kaum kiri Amerika. Saat memberikan masukan bagi kunjungan paus di AS yang akan datang, delegasi Vatikan dan PICO sepakat bahwa paus Francis akan mengunjungi sebuah penjara selama perjalanannya ke Amerika Serikat. Jadi, tidak mengherankan, jika selama singgah di Philadelphia, paus Francis mengunjungi penjara!

 

Kita didorong untuk percaya bahwa paus akan menghadapi isu ras melalui kerangka moral. Kami diberi tahu bahwa paus akan mengunjungi penjara saat berada di sini – untuk menunjukkan kepeduliannya tentang penahanan terhadap manusia."

 

Perintah berkelanjutan dari Soros kepada delegasi PICO adalah untuk menelurkan, menerapkan, dan mengoordinasikan tema-tema dan acara strategis paus Francis selama kunjungannya di AS pada September 2015. Vatikan setuju untuk memposisikan pesan paus agar selaras dengan agenda radikal Alinskyite yang didanai oleh Soros. Seperti yang diketahui oleh operasi politik mana pun, dengan  mengumpankan isu ras akan bisa memastikan bahwa blok pemungutan suara Afrika-Amerika diberi energi untuk memilih partai Demokrat. WikiLeaks membuka kedok Gerejanya Francis di mana pengurus komunitas lokal telah diajak berkonsultasi sebagai orang-orang terdepan untuk mengatur kunjungan kepausan ke AS dan memberi kepada paus Francis tema pidato dari sayap kiri radikal.

Email WikiLeaks dari John Podesta berlanjut:

 

“Inilah mengapa kami berkumpul di Vatikan pada pertengahan Juni itu, atas dorongan Kardinal Oscar Andres Rodriguez Maradiaga, yang sering disebut sebagai "Wakil Paus" dan pendukung kuat PICO, yang telah mendesak kami untuk berbagi cerita kami, perspektif dan harapan kami untuk mengatur dampak kunjungan paus Francis ke Amerika Serikat, bersama dengan para pejabat Vatikan."

 

Jadi, terima kasih kepada WikiLeaks, kami mengetahui bahwa dalam persiapan untuk kunjungan paus ke AS pada September, Vatikan secara proaktif mencari masukan dari kelompok paling radikal dari kaum Kiri Demokrat, yang mengobarkan kekerasan dan anarki di jalan-jalan atas tuduhan (palsu) dari kebrutalan polisi dan pembunuhan rasial, yang diarahkan kepada kasus di Ferguson. Apakah ini adalah wujud dari gagasan paus Francis tentang dialog dan perjumpaannya yang penuh damai?

 

Email dari John Podesta juga membahas bahwa PICO dan Vatikan akan setuju untuk terus berdialog tentang masalah keadilan sosial pada Pertemuan Gerakan Dunia Juli 2015 di Bolivia di mana paus Francis akan berbicara dengan para aktivis politik global. Delegasi PICO menerima undangan pribadi dari Vatikan untuk menghadiri World Meeting of Movements itu. PICO memang menghadiri pertemuan Bolivia, bersama dengan rekan-rekan Vatikan mereka, Kardinal Turkson dan Maradiaga serta paus Francis.


Perjalanan PICO Bolivia ke World Meeting of Movements bahkan memberi kesempatan kepada delegasi PICO untuk berbagi podium dengan
paus, karena paus Francis berfokus pada ucapan bahagia yang ‘tumpul dari martabat lingkungan. Aktivis keadilan sosial, seperti PICO, dapat dengan cepat beradaptasi dan mengarahkan isu dari kebrutalan polisi dan ketidaksetaraan rasial untuk menggemakan keprihatinan Francis tentang "dampak perubahan iklim pada ribuan keluarga."

Sementara di Bolivia pada World Meeting of Movements,
paus Francis menerima hadiah dari Presiden Bolivia Evo Morales, seorang aktivis sosialis radikal. Morales memberi paus Francis sebuah salib yang ditempelkan pada patung palu dan arit (komunis) yang sebenarnya bersifat menghujat Tuhan Yesus. Umat Katolik merasa tersinggung dan ngeri atas pencemaran dan politisasi simbol Katolik (salib) yang paling berharga ini. Rupanya, Vatikan tidak merasa tersinggung dengan hadiah itu karena presiden Morales justru diundang ke Vatikan untuk berbagi podium dengan tokoh sosialis lainnya, Bernie Sanders, pada April 2016.

 

 

Disambut ramah di dalam Gerejanya Francis, di mana aksi politik Yesuit itu telah menggantikan ajaran tentang keselamatan jiwa, yang mungkin sudah membosankan mereka, untuk diganti dengan ajaran duniawi. ‘Pakaian keadilan sosial dari Bernardin yang telah luntur dan lusuh’ dibangkitkan dengan kapur barus oleh aliansi busuk dari jaringan global Soros dan Gerejanya Francis. Kini sudah saatnya untuk menjaga iman dan dompet Anda.

*****

"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.(Yoh. 15:18-19)

 

"Pertempuran ini, anakku, akan semakin cepat, karena tidak hanya akan ada perang bersenjata yang besar dari umat manusia, tetapi ia akan segera dikenal di seluruh dunia sebagai sebuah perang agama." - Our Lady of the Roses, Bayside, 21 Agustus 1974

 

 

PENIPU

"Ada sebuah formasi di dalam Rumah-Ku yang Kuberi nama sebagai ‘orang-orang jahat dari salib.’ Mereka adalah para penipu. Mereka masuk untuk menghancurkan. Mereka telah meraih dan mencapai kepemimpinan tertinggi di dalam Rumah-Ku di dunia. Mereka menyalibkan Aku kembali di dalam Rumah-Ku. Wakilmu (paus) menjadi tawanan di dalam Rumah-Ku." - Jesus, Bayside, 22 November 1976

 

 

BAHAYA

"Bahaya terbesar bagi Amerika Serikat dan Kanada berasal dari infiltrasi segala bentuk kepentingan, dan terutama di dalam Gereja Kudus dari Allah." - Jesus, Bayside, 18 Juni 1984


“Roma akan kehilangan iman dan akan menjadi tempat kedudukan antikristus.” – Our Lady of La Salette, September 19, 1846


"Kecuali jika kamu sekarang mau mendengarkan peringatan-peringatanku, maka kamu akan jatuh ke dalam perangkap yang telah ditetapkan bagimu. Musuh telah berada di dalam Rumah Allah. Dia berusaha untuk menyingkirkan Wakil Kristus (paus) dari antaramu, dan ketika dia melakukannya, dia akan menempatkan seorang pria dari rahasia-rahasia gelap di Tahta Petrus!" - St. Thomas Aquinas, Bayside, 21 Agustus 1972

 

Pastor Maximilian Kolbe, pada tahun 1917 menyaksikan kemunculan Freemason di Roma sambil mengibarkan bendera yang bertuliskan "Setan akan memerintah di Vatikan, dan Paus akan menjadi budaknya."

 

LDM : Tuhan Yesus Kristus 

19 Februari 2017

Umat-Ku yang terkasih, komunisme akan bangkit dengan kekuatan yang besar yang akan mendominasi umat manusia dan akan memaksakan dirinya kepada dunia. Kurangnya kepatuhan terhadap permintaan Ibu-Ku di Fatima pada tahun 1917, adalah pemicu dari dominasi ini: Aku telah mengatakan hal ini pada tahun 2017 pada peringatan 100 tahun dari Pesan Ibu-Ku di Fatima.

 

LDM - Perawan Maria Terberkati
13 Mei 2013 

Umat manusia berada dalam bahaya besar. Komunisme telah mengubah langkah-langkahnya. Komunisme telah membuat berbagai macam perjanjian dengan kelompok-kelompok yang ada di dalam Gereja  Putraku, melemahkan kekuasaan dari para wakil Putraku (paus), sampai-sampai membuat salah satu dari mereka melarikan diri di tengah jenazah para kardinal dan para uskupnya yang setia. Gereja telah mengalami kemurtadan yang paling parah di hadapan kekuatan-kekuatan duniawi yang akan merebut Takhta Petrus di dunia.

 

LDM - Perawan Maria Terberkati
12 Mei 2010

Masonry dan sekte-sekte lain yang bersekutu dengan komunisme telah merencanakan strategi-strategi kuat guna melawan Gereja Putraku, yang membuahkan hasil dengan melawan Benedict XVI yang kukasihi, dan hal itu akan berujung pada penganiayaan yang telah diumumkan terhadap orang-orang beriman dan penerapan meterai dari antikristus (Tanda Dari Binatang). Petrusku yang terkasih (Benedict XVI) menderita dan akan banyak menderita. Hatinya akan menderita di tanahku: di Fatima, dan aku akan membuatnya melihat penderitaan dari apa yang akan datang.

 

Bunda Maria, Bayside, July 25, 1977

Kekuatan 666 tertanam kuat dalam pemerintahanmu, di dalam diri para pastormu, gembalamu, uskupmu; bahkan setan telah masuk ke ranah hierarki tertinggi di Roma.

Agen-agen 666 sekarang telah dilepaskan di Roma dan telah masuk ke tempat-tempat tertinggi hierarki. Hal itu akan berupa uskup melawan uskup dan kardinal melawan kardinal, sampai semua yang tersisa akan keluar dari pembersihan ini.

*****

LDM – Januari 2009 Bagian pertama

LDM - Kutipan Nubuat Tentang Skisma Di Dalam Gereja Katolik

Coronavirus Dan Kekacauan Dunia Baru

Uji coba vaksin COVID di Inggris yang berasal dari sel bayi yang diaborsi...

Kudeta Vatikan? George Soros Mendanai LSM Yesuit Dengan $ 1,7 Juta ...

Bayside - Aliansi Hitam Antara George Soros Dan Paus Francis ...

LDM, 13 September 2020

 

 

 

No comments:

Post a Comment