Sunday, September 20, 2020

PERJANJIAN DAMAI BERSEJARAH ATAUKAH PERSIAPAN UNTUK MENYAMBUT ANTIKRISTUS?

 

 These Last Days News - September 17, 2020


 PERJANJIAN DAMAI BERSEJARAH ATAUKAH PERSIAPAN UNTUK MENYAMBUT ANTIKRISTUS?

 https://www.tldm.org/news47/historic-peace-treaty-or-preparation-for-the-antichrist.htm

  


 

WND.com reported on September 16, 2020:

by Michael Brown

 

Bagi orang Kristen evangelis, sulit untuk melihat perkembangan utama di Timur Tengah tanpa bertanya-tanya tentang nubuatan alkitabiah. Haruskah kita bersukacita atas perjanjian perdamaian bersejarah antara Israel dan UEA dan Bahrain? Atau apakah ini mengarah pada kedamaian palsu yang berbahaya yang hanya akan mempercepat pemerintahan Antikristus?

Pertama-tama, mari kita sadari betapa bersejarahnya perjanjian damai ini.

Selama 30 tahun, dari 1948 hingga 1978, tidak ada satu pun negara Timur Tengah yang berdamai dengan Israel. Baru pada tahun 1979 Mesir membuat langkah bersejarah, yang pada akhirnya mengarah kepada pembunuhan pemimpin Mesir yang berani, Anwar Sadat.

Bangsa Timur Tengah berikutnya yang berdamai dengan Israel adalah Yordania pada 1995, 16 tahun kemudian. Sejak itu, tidak ada satupun negara Timur Tengah yang berdamai dengan Israel. Begitulah, sampai sekarang, 25 tahun kemudian.

Tidak hanya itu, tetapi ini adalah pertama kalinya kedua negara itu menandatangani perjanjian damai pada hari yang sama. Jadi, apa yang sebelumnya memakan waktu 47 tahun (dari 1948 hingga 1995) terjadi dalam hitungan jam. Ini benar-benar melampaui apa pun yang telah kita lihat dalam sejarah modern Israel.

Tidak hanya itu, tetapi ini terjadi setelah Presiden Trump memindahkan kedutaan kami ke Yerusalem dan setelah dia secara resmi mengakui kepemilikan Israel atas Dataran Tinggi Golan. Ini membuat perjanjian damai disana menjadi lebih luar biasa.

Jangan lupa bahwa selama bertahun-tahun kami diberitahu bahwa bagi Amerika untuk melakukan tindakan seperti itu akan menjadi bencana, yang mengarah kepada perang habis-habisan dengan dunia Muslim. Sebaliknya, yang terjadi saat ini, adalah berupa penemuan jalan damai.

Itulah sebabnya artikel Boaz Bismuth di Times of Israel diberi judul, "Peristiwa yang Akan Mengubah Sejarah Timur Tengah" dia menulis, "Bahkan dalam saat pandemi, kita dapat membiarkan diri kita bersukacita pada perdamaian pertama yang terbuka dan hangat antara Israel dan negara-negara Arab, dan mengabaikan orang-orang sinis yang berusaha meremehkan pentingnya peristiwa hari ini."

Jelas, Palestina sama sekali tidak senang dengan perjanjian itu. Dan rincian kesepakatan harus dianalisis dengan cermat.

Tapi yang tidak bisa disangkal adalah besarnya perjanjian ini, yang dielu-elukan sebagai Abraham Accords. Seperti yang dinyatakan dalam salah satu dokumen resmi, "perkembangan ini akan membantu menuju masa depan di mana semua orang dan semua agama dapat hidup bersama dalam semangat kerja sama dan menikmati perdamaian dan kemakmuran di mana negara-negara berfokus pada kepentingan bersama dan membangun masa depan yang lebih baik."

Namun kata-kata seperti inilah yang menyebabkan beberapa evangelis yang berpikiran pada nubuatan Kitab Suci berkata, "Tidak secepat itu! Lagi pula, tidak akan ada perdamaian sejati di Timur Tengah sampai Yesus datang kembali. Ditambah lagi, ada nubuatan Kitab Suci yang berbicara tentang perdamaian palsu yang diatur oleh Antikristus yang akan meninabobokan dunia untuk tidur dan terlena, yang mengarah kepada pembantaian jutaan orang. Waspadalah!"

Ayat-ayat Kitab Suci yang akan muncul dalam pikiran kita termasuk 1 Tesalonika 5: 3, di mana Paulus menulis, "Sementara orang-orang berkata, 'Damai dan aman,' kehancuran akan menimpa mereka secara tiba-tiba, seperti sakit persalinan pada wanita hamil, dan mereka tidak akan bisa meloloskan diri. "

Yang juga relevan adalah Yehezkiel 38: 11-12, di mana negara-negara yang bermusuhan akan berkata tentang Israel, "Aku akan bangkit bergerak menyerang tanah yang kota-kotanya tanpa tembok dan akan mendatangi orang-orang yang hidup tenang-tenang dan diam dengan aman tenteram; mereka semuanya diam tanpa tembok atau palang atau pintu gerbang. Engkau bermaksud untuk merampas dan menjarah dan mengacungkan tanganmu terhadap reruntuhan-reruntuhan yang sudah didiami kembali dan menyerang umat-Ku yang dikumpulkan dari tengah bangsa-bangsa. Mereka sudah mempunyai ternak dan harta benda dan mereka diam di tengah negeri.” (Yeh 38:11-12)

Siapakah yang bisa membayangkan bangsa Israel digambarkan sebagai "orang yang damai dan tidak menaruh curiga - semuanya hidup tanpa tembok dan tanpa gerbang dan jeruji"? Siapakah yang bisa membayangkan Israel lengah?

Namun, menurut beberapa guru tentang nubuatan, bagian ini akan digenapi pada akhir zaman ini. Dalam hal ini, bukankah Perjanjian Abraham, yang digambarkan Trump sebagai "fajar Timur Tengah baru," dipandang dengan kecurigaan besar, terutama jika lima atau enam negara lain mengikuti dan bergabung dalam proses perdamaian itu?

Sebagai seseorang yang telah mempelajari Alkitab secara intensif selama lebih dari 50 tahun terakhir, saya dapat mengatakan dengan sangat yakin bahwa saya tidak tahu dan tidak bisa membayangkan.

Saya tidak tahu apakah ini akan mempersiapkan jalan bagi Antikristus.

Saya tidak tahu apakah ini pada akhirnya akan lebih merugikan Israel daripada membantu Israel.

Tetapi yang saya tahu adalah bahwa Yesus bersabda, "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah" (Matius 5: 9).

Apa yang saya tahu adalah bahwa St.Paulus menulis, "Jika memungkinkan, sejauh itu tergantung padamu, hiduplah dalam damai dengan semua orang" (Ibrani 12:18).

Yang saya tahu adalah lebih baik bagi Israel untuk memiliki lebih banyak teman daripada lebih banyak musuh.

Meski begitu, jika perdamaian yang tiba-tiba dan dramatis datang ke Timur Tengah, saya akan menjadi penuh harapan dan sekaligus berhati-hati.

Apakah ini hasil dari doa puluhan tahun (jika bukan berabad-abad) dan diplomasi bertahun-tahun? Atau akankah itu menjadi langkah pertama menuju keadaan yang berbahaya: pemerintahan tunggal dunia, yang pada akhirnya akan melawan Tuhan sendiri? Jelas, hanya Tuhan yang tahu. Tetapi ketika harus membuat keputusan nasional, itu harus didasarkan pada pragmatisme dan logika, lebih dari pada ramalan. Itu karena penganut agama dari semua latar belakang sering salah menafsirkan nubuatan sebelum hal itu terungkap, sering salah memprediksi akhir dunia atau kembalinya (atau kedatangan) Mesias.

Tetapi berbicara tentang nubuatan, Alkitab yang sama yang telah saya kutip ini berbicara tentang hari ketika negara-negara seperti Mesir dan Asyur (hari ini, Irak) akan bergabung bersama dan menyembah Tuhan Israel setelah masa pergolakan dan penghakiman besar. Seperti yang dinyatakan oleh nabi Yesaya, "Pada hari itu Israel akan menjadi yang ketiga, bersama dengan Mesir dan Asyur, menjadi berkat di bumi. Tuhan Yang Maha Kuasa akan memberkati mereka, dengan mengatakan, 'Berbahagialah orang Mesir, orang-orangku, Asyur hasil kerjaku, dan Israel, milikku. '"(Yesaya 19: 24-25)

Faktanya, Yesaya menubuatkan tentang negara-negara Arab lainnya yang berpaling kepada Tuhan Israel melalui Mesias. (Lihat Yesaya 42:11; 60: 7.)

Jadi, sementara hanya Tuhan sendiri yang mengetahui implikasi dari perjanjian damai yang penting ini, setidaknya, mari kita bersyukur bahwa para pemimpin bertemu bersama daripada saling membunuh. Dan marilah kita melihat Abraham Accords ini sebagai pengingat akan hari ketika semua bangsa di bumi akan datang ke Yerusalem untuk menyembah Tuhan (Yesaya 2: 1-4).

Semoga Dia mempercepat datangnya hari itu!

*****

KETIKA DUNIA BERSERU ‘DAMAI’ YANG PALING KERAS - Our Lady, Bayside, April 2, 1977

"Anak-anakku, aku tidak ingin memberi rasa takut di dalam hatimu, tetapi aku tidak dapat membiarkan kamu berjalan tanpa mengetahui apa yang sedang terjadi atas dirimu. Aku meyakinkan kamu, anak-anakku, tidaklah bermanfaat untuk menyimpan kebenaran dari semua orang dan untuk menggantikan hal itu dengan harapan dan kedamaian palsu. Ketahuilah, anak-anakku, dengan seruan ‘damai, damai, damai’ — pada saat dunia sedang menyerukan ‘damai’ yang paling tinggi dan paling keras, ketahuilah bahwa kehancuran sudah dekat! Apakah menurut kamu ada kejujuran di antara para pencuri? Menurutmu apakah ada kejujuran di antara orang-orang atheis? Apakah kamu begitu buta, anak-anak ku, dengan tidak menyadari bahwa komunisme memiliki pengaruh yang besar atas negaramu dan negara-negara di dunia?


"Hai anak-anakku, aku memperingatkan kamu sejak bertahun-tahun yang lalu, aku memperingatkan kamu di Fatima, bahwa kecuali kamu mau berdoa dan melakukan penebusan dosa, maka Rusia dan agen-agen palu dan sabit (komunis) akan pergi ke seluruh dunia untuk menebas bangsa-bangsa dan membawa kematian, kehancuran, dan perbudakan." - Our Lady, Bayside, April 2, 1977 


TANDA-TANDA ZAMAN – Our Lady, Bayside, May 3, 1978

"Duniamu, anak-anakku, sedang menangis dan menyerukan 'perdamaian dan keamanan!' Kenalilah tanda-tanda zamanmu, karena saat itu akhir zaman sudah dekat, saat dunia berteriak 'perdamaian dan keamanan.'


“Anak-anakku, sekarang saatnya untuk bertindak dengan doa. Dalam waktu yang normal maupun tidak, bahkan ketika klerus dianggap saleh dan suci, setan mulai menyerang Gereja Putraku di dunia. Tapi seiring berjalannya waktu, bahkan para klerus juga menyerahkan diri mereka kepada dunia, bukannya mencari rahmat dari Surga; mereka tidak mau memanggil Roh Kudus untuk membimbing mereka, tetapi menyerahkan diri mereka kepada pengejaran hal-hal duniawi yang mengarah kepada paham humanisme dan modernisme di dalam Rumah Putraku." – Our Lady, Bayside, May 3, 1978


Veronica - "... dan ada peta lain saya melihat Israel dan negara-negara di sekitarnya; mereka semua terbakar ..."


Bunda Maria - "Perang akan meningkat, dan pembantaian akan meningkat, dan mereka yang hidup akan merasa iri pada orang yang mati, begitu hebatnya penderitaan umat manusia .... Ketika dia meninggalkan Bapa yang Kekal dan berpaling kepada setan, dan inilah hadiahnya. " - Our Lady of the Roses, Bayside, 30 Juni 1984

 

Kej. 12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

 

*****

 

Cina - Vatikan Akan Memperpanjang Kesepakatan Yang Kontroversial

Pedro Regis 5016 - 5020

Covid-19 Bukanlah Dari Alam, Melainkan Diciptakan Di Dalam Lab

Mengapa Karl Marx membenci Tuhan, dan kaum Marxist membenci umat kristiani

Yoga di dalam Gereja

Cardinal Hollerich “Membuka diri bagi imam wanita"

Uskup pro-gay menggantikan jabatan kardinal pro-gay

 

 

 

No comments:

Post a Comment