The Dogma of Hell – Part IV
Bagaimana Menghindari Neraka dalam
Kehidupan Kita Sehari-hari
https://traditioninaction.org/religious/e067_Hell_4.htm
Dr. Remi Amelunxen
Apa yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan jiwa kita? Ini adalah pertanyaan terakhir tentang hidup dan merupakan topik artikel ini dalam serial tentang Neraka. Untuk menjawabnya, kita harus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Tuhan kita, "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? (Mat 16:26)
Kita harus menjalani hidup kita di jalan sempit untuk
menghindari hukuman kekal di
Neraka
Kitab Suci penuh dengan kutipan kuat tentang bagaimana seseorang harus hidup untuk menghindari Neraka (misalnya Mat 26:24, 5:48). Masalah dalam melaksanakannya adalah bahwa nasihat-nasihat Kitab Suci itu sering kali dapat diartikan dengan cara yang berbeda sehingga sulit untuk memahaminya, untuk menghindari Neraka dan mencapai Surga. (1)
Mengetahui hal ini, Tuhan kita telah menyediakan instrumen penting untuk
membuat pemahaman tentang kewajiban moral kita lebih mudah: Tuhan mendirikan Gereja
Katolik yang Kudus,
sebuah institusi untuk bertahan sepanjang masa yang akan mengajar umat manusia
dengan otoritas sehingga kita akan memiliki panduan untuk mencapai keselamatan.
Magisterium abadi Gereja Katolik yang didirikan oleh Kristus, yang telah
bertahan mengikuti jalan aman yang sama sampai abad ke-20, adalah jalan yang
benar menuju keselamatan.
Modernisme & Progressivisme: sebuah tanda kurung di dalam
Magisterium
Penyimpangan dari jalan yang sempurna itu sudah dimulai pada akhir abad ke-19
dengan melalui paham Modernisme
yang dipromosikan oleh orang-orang seperti pastor George Tyrrell (1861-1909).
Tyrell diekskomunikasi oleh Paus St. Pius X, yang memerangi kesalahan kaum modernis dalam ensikliknya
yang terkenal Pascendi Dominici Gregis
(1907) dan Silabus Lamentabile sane
(1907).
Tetapi salah satu siswa Tyrell, pastor Teilhard
Pierre de Chardin yang terkenal, melanjutkan pekerjaannya. Gagasan
panteisnya tentang evolusi merupakan pendahuluan dari kemenangan kaum progresif
di KV II dan kemurtadan
umum yang diakibatkannya, yang berlanjut hingga hari ini. Ajaran sesat
berlimpah di dalam Gereja
Konsili yang menyebabkan Api Penyucian dan Neraka diabaikan, diminimalkan atau
disangkal oleh pejabat
gerejawi
dan bahkan Paus. Konsep sesat tentang keselamatan universal mendapat penerimaan
umum, didukung oleh para teolog progresif dan juga oleh para Paus.
Saran yang dibuat oleh Yohanes Paulus II dalam Ensikliknya di Ut Unum Sint bahwa mereka yang beragama
palsu dapat diselamatkan (2) sudah
cukup
bagi banyak umat Katolik yang dangkal imannya untuk mengabaikan gagasan
tentang Neraka, dengan asumsi bahwa Tuhan yang maha penyayang akan
menyelamatkan semua orang yang memiliki niat baik. Karenanya, umat Katolik saat
ini harus meningkatkan kewaspadaan mereka dan menyadari semua yang dibutuhkan bagi keselamatan. Jika tidak, Api
Penyucian yang panjang, atau lebih buruk lagi, Neraka abadi akan menjadi takdir
mereka…
Dosa material dan formal
Ada banyak jenis dosa yang dimasukkan oleh para moralis Katolik di bawah naungan ajaran Sepuluh
Perintah. Berikut sinopsisnya.
Ketika berbicara tentang dosa berat dan juga dosa ringan, Gereja berhati-hati
untuk tidak membuat pernyataan yang pasti, karena keseriusan suatu dosa dapat bervariasi
berdasarkan pada masalah obyektif dari tindakan buruk, keadaan sekitarnya atau
kesadaran orang tersebut tentang tingkat keberdosaannya. Faktor-faktor ini
menentukan apakah ada dosa berat atau ringan, atau bahkan dalam beberapa kasus,
tidak ada dosa
yang dilakukan oleh seseorang.
Para teolog moral membedakan antara dosa "material" dan
"formal". Tindakan yang bertentangan dengan Hukum Ilahi tetapi tidak
diketahui oleh orang tersebut,
merupakan dosa material. Sederhananya, jika seseorang melakukan perbuatan
melawan Hukum Ilahi, tanpa menyadarinya, tindakan itu dianggap sebagai dosa “material”,
yaitu ada masalah dosa, tetapi orang tersebut tidak menyadarinya. Dosa formal dilakukan ketika orang
tersebut dengan sengaja melanggar salah satu Perintah Allah.
Jadi, dalam suatu dosa berat, tiga elemen harus ada:
masalahnya
serius, pengetahuan yang cukup dan persetujuan dari keinginannya. Jadi, seseorang yang
secara keliru mengambil harta milik orang lain, sementara dia mempercayai bahwa hal itu sebagai miliknya, maka dia melakukan dosa
material. Tetapi dosa itu menjadi
formal
jika dia mengambil harta
itu dengan
keyakinan bahwa itu adalah
milik
orang lain, apakah keyakinannya benar atau tidak.
Dosa berat
Cara paling penting
untuk menghindari Neraka adalah dengan tidak melakukan dosa berat. Sayangnya,
saat ini banyak remaja - bahkan mereka yang bersekolah di sekolah Katolik -
belum pernah mendengar tentang dosa berat karena kekhawatiran umum (dari
pemikiran liberal) yang mungkin "menakutkan mereka". Ini adalah
akibat menyedihkan dari kateketik yang dihasilkan oleh KV II.
Malaikat memegang timbangan dalam
pengadilan pribadi suatu jiwa
Gereja mengajarkan bahwa beberapa dosa adalah selalu bersiat berat atau mematikan. Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, ada tiga faktor penentu:
1. Sebuah masalah serius, dinilai dari
pengajaran Kitab Suci, definisi Konsili dan para Paus, dan juga dari alasan
orang tersebut;
2. Pengetahuan yang cukup, yaitu pemahaman
tentang beratnya materi;
3. Persetujuan penuh atas keinginan orang
tersebut.
Efek pertama dari dosa berat adalah mencabut
kasih karunia pengudusan dari suatu jiwa dan menjauhkan manusia tersebut dari
tujuan akhir yang sejati. Jika seseorang meninggal dalam keadaan seperti ini
tanpa pertobatan, maka dia akan masuk kedalam ke Neraka. Oleh karena itu,
sangatlah penting untuk mengakui setiap dosa berat dalam hidup kita untuk
memastikan keselamatan kita.
Bagaimana kita harus berhenti melakukan dosa berat? Harus diingat bahwa
sebagian besar dosa yang kita lakukan adalah merupakan dosa kebiasaan, artinya
kita cenderung melakukan jenis dosa yang sama berulang kali. Oleh karena itu,
kita harus berfokus pada hal-hal salah yang mematikan yang biasa kita lakukan.
Orang-orang yang peduli tentang keselamatan juga berusaha untuk menghapus semua
dosa ringan yang disengaja, dengan
menyadari bahwa dosa-dosa itu menyinggung Tuhan dan
menuntun kepada
dosa berat.
Dosa berat yang umum
biasanya paling berbahaya bagi keselamatan kekal karena tidak membawa stigma
sosial - yaitu, "semua orang melakukannya" - yang menghasilkan hilangnya rasa ngeri jika
melakukan
dosa itu. Saat ini, banyak dosa melawan Iman (Perintah Pertama) dan terhadap kemurnian (Perintah ke 6 dan 9) termasuk dalam kategori ini.
Sepuluh Perintah Allah
Rangkuman singkat pelanggaran terhadap masing-masing Perintah Allah dengan penekanan pada
kengerian dosa berat dapat bermanfaat bagi banyak umat Katolik. Demikianlah
yang disajikan di sini. Dosa tertentu selalu merupakan dosa berat dan keadaan yang ada tidak pernah mengubah
kasusnya.
Untuk Perintah Pertama, ini termasuk
dosa langsung terhadap Tuhan, seperti penyembahan berhala, keputusasaan,
penghujatan, menolak Iman Katolik, kemurtadan dari Iman (yang begitu umum dilakukan di Gereja progresif
saat ini), bidaah
dan skisma,
dan kegagalan untuk mempersembahkan ibadah atau pemujaan tertinggi yang hanya layak
bagi Tuhan
saja dan yang merupakan hak-Nya.
Perintah Kedua - Jangan menyebut
nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan - melarang sikap tidak hormat kepada nama Tuhan, melanggar
sumpah atau janji kepada
Tuhan dan simoni
(pembelian atau penjualan hak
istimewa gerejawi, misalnya pengampunan atau manfaat tertentu yang diperjualbelikan.)
Perintah Ketiga - Ingatlah bahwa engkau harus menguduskan hari
Sabat - perintah bahwa kita menyembah Tuhan pada Kurban Kudus di dalam Misa, melarang
pekerjaan budak yang tidak perlu yang membutuhkan kerja tubuh berlebihan, dan menasihati kita untuk tidak mengabaikan doa
dan pekerjaan spirituil
yang
mengarah pada keselamatan.
Perintah Keempat - Hormatilah ayah dan ibumu – ini adalah panggilan
bagi kita untuk menghormati dan mencintai orang tua kita, untuk mematuhi mereka
dalam semua hal yang tidak berdosa, dan membantu mereka ketika mereka
membutuhkan. Itu juga memerintahkan orang tua untuk menyediakan kesejahteraan
rohani dan jasmani bagi anak-anak mereka.
Pakaian yang tidak sopan menyinggung Tuhan kita
dan Bunda Maria, terutama saat dipakai di gereja
Perintah
Kelima - Jangan membunuh – perintah ini melarang pembunuhan,
bunuh diri, pertengkaran dan kemarahan yang berdosa, kebencian, balas dendam,
kerakusan, kemabukan, contoh yang
buruk,
risiko sembrono dalam hidup dan partisipasi dalam pertengkaran.
Dosa terhadap Perintah Keenam dan Kesembilan
- Jangan berzinah dan jangan
mengingini istri sesamamu - termasuk perzinahan, percabulan, masturbasi, dengan
sengaja menikmati pikiran, penampilan, dan tindakan yang tidak murni, baik
sendiri maupun dengan orang lain. Seringkali ini adalah dosa berat. Mengenai
kenajisan, kengerian khusus dikaitkan dengan tindakan homoseksual, karena itu juga merupakan dosa terhadap alam,
yang menuntut keadilan.
Perintah Ketujuh dan Kesepuluh - Jangan
mencuri dan Jangan mengingini barang milik sesama - melarang secara
sukarela menyimpan apa yang menjadi milik orang lain; mencuri secara diam-diam
adalah tetap merupakan
tindakan pencurian dan mencuri dengan kekerasan adalah merupakan perampokan. Perintah ini juga melarang kita melakukan kecurangan dan
menerima suap. Lebih jauh
lagi,
hal itu
menghambat keinginan
untuk mengambil atau menyimpan secara tidak adil apa yang menjadi milik orang
lain dan melarang kecemburuan pada kesuksesan orang lain.
Perintah
Kedelapan - Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu -
melarang kebohongan, penilaian yang terburu-buru, penghinaan, fitnah dan menyimpan rahasia-rahasia.
Banyak buku doa zaman dulu
memasukkan bagian dengan pemeriksaan hati nurani sebelum melakukan Pengakuan
Dosa. Pemeriksaan batin ini menanyakan pertanyaan-pertanyaan terkait untuk
setiap Perintah, serta untuk Tujuh Dosa Utama dan Enam Perintah Gereja. Membaca
pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu membuat seseorang waspada terhadap
pelanggaran - baik serius maupun ringan - yang mungkin dilakukan. Untuk
kenyamanan pembaca, pemeriksaan semacam itu dapat ditemukan di sini dan di sini.
*****
Terungkap:
Organisasi Komunis China Membiayai Organisasi Black Lives Matter
LDM
- Penglihatan Dan Renungan LDM 13 September 2020
Bagaimana
Pemerintah Cina Menggunakan Warganya Sebagai Tikus Percobaan
Dogma
tentang Neraka – Bagian I
Dogma
tentang Neraka – Bagian II
Dogma
tentang Neraka – Bagian III
“Iblis
dan Karl Marx”: sebuah ulasan
No comments:
Post a Comment