Thursday, September 17, 2020

Penyintas kamp kerja paksa Cina menjelaskan mengapa sosialisme adalah neraka

 Penyintas kamp kerja paksa Cina menjelaskan mengapa sosialisme adalah neraka

 https://www.lifesitenews.com/news/chinese-labor-camp-survivor-explains-why-socialism-is-hell?utm_source=LifeSiteNews.com&utm_campaign=48b81703f9-Daily%2520Headlines%2520-%2520World_COPY_838&utm_medium=email&utm_term=0_12387f0e3e-48b81703f9-402366805

 

Kelaparan akibat ulah manusia, pikiran tentang polisi yang selalu mengawasi, pengawasan dari penguasa yang tak terhindarkan, aborsi paksa dan sterilisasi, pengambilan organ tubuh secara paksa, dan banyak lagi kejahatan terhadap kemanusiaan telah menyiksa orang-orang di Cina selama lebih dari 70 tahun.

 

Tue Sep 15, 2020 - 6:26 pm EST

·        


 

·        Jennifer Zeng - YouTube

 

By Reggie Littlejohn

 

 

15 September 2020 (LifeSiteNews) - 15 September adalah Hari Demokrasi Internasional - hari di mana kita cukup beruntung untuk hidup dalam masyarakat demokratis, merayakan saat dimana kita bisa menghirup udara kebebasan berbicara, kebebasan beragama, pemerintahan sendiri, dan aturan hukum.

 

Terlalu sering, sosialisme dianggap sebagai sebuah cita-cita yang ideal, bahkan di Amerika Serikat. Rekan saya, Jennifer Zeng, adalah seorang pemberani yang selamat dari kamp kerja paksa di Cina. Dia menggambarkan realitas tentang sosialisme. Partai Komunis Cina secara paksa menggugurkan anak kedua Jennifer di bawah aturan atau kebijakan Satu Anak. Kemudian, mereka menyerbu rumahnya di tengah malam dan menahannya. Ketika dia bertanya mengapa, polisi itu menjawab, "Karena pemikiranmu."

 

Jennifer, seorang penyintas "sosialisme dengan karakteristik Cina" - komunisme - bercerita tentang penahanan dan penyiksaan secara brutal di kamp kerja paksa karena keyakinan agamanya. Pada hari pertama, dia dan yang lain-lainnya dipaksa jongkok dengan tangan di belakang kepala, memandangi kaki mereka, selama 15 jam, di bawah terik matahari. Siapapun yang pingsan, akan disetrum dengan tongkat listrik.

 

Jennifer mengatakan bahwa "Setiap hari adalah pergumulan antara hidup dan mati." Dia mengatakan bahwa kerja paksa di kamp digunakan untuk membuat produk-produk kita dijual ke seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat. Dia mengatakan bahwa dia dan orang lain dipaksa untuk menjalani tes darah, yang hasilnya akan masuk ke database untuk menjalani donor organ secara paksa, di mana orang yang tidak bersalah bisa dibunuh untuk diambil organ mereka untuk transplantasi. Siapapun yang menganggap sosialisme adalah ide yang baik hendaknya menonton video ini. Itu hanya berdurasi empat menit. Sosialisme membuat janji yang kedengarannya mulia, tetapi pada kenyataannya, ia memberikan rasa sakit yang menghancurkan. Kelaparan akibat ulah manusia, pikiran bahwa kita selalu dipelototi oleh polisi, pengawasan yang tak terhindarkan, aborsi paksa dan sterilisasi, pengambilan organ secara paksa, dan banyak lagi kejahatan terhadap kemanusiaan telah menyiksa orang-orang di Cina selama lebih dari 70 tahun. Kita yang hidup dalam alam demokrasi harus berkomitmen untuk tidak pernah membiarkan bentuk pemerintahan jahat ini menguasai tanah kita. Saya telah bertemu Jennifer. Dia menggabungkan kerendahan hati dan ketulusan sejati dengan kecerdasan intelektual dan keberanian yang tidak ada habisnya. Terima kasih kepada Breitbart yang memproduksi video hebat ini, dan membuat subtitle-nya.

 

*****


Coronavirus Dan Kekacauan Dunia Baru

Uji coba vaksin COVID di Inggris yang berasal dari sel bayi yang diaborsi...

Kudeta Vatikan? George Soros Mendanai LSM Yesuit Dengan $ 1,7 Juta ...

Bayside - Aliansi Hitam Antara George Soros Dan Paus Francis ...

LDM, 13 September 2020

Bom WikiLeaks: Kemitraan Soros / Clinton / Vatikan ...

Vatikan Memperbarui 'Penjualan Total’ Gereja Bawah Tanah Di Cina

 

No comments:

Post a Comment