VATIKAN MEMPERBARUI 'PENJUALAN TOTAL’ GEREJA BAWAH TANAH DI CINA
by William Mahoney, Ph.D. • ChurchMilitant.com • September 14, 2020
VATICAN CITY (ChurchMilitant.com) - Seorang pejabat Takhta Suci menegaskan kembali bahwa kesepakatan rahasia yang ditandatangani dengan Partai Komunis Cina (PKC) pada September 2018 akan diperbarui.
Cdl. Parolin, Abp. Celli dan Bp. Sorondo
Kardinal
Pietro Parolin, sekretaris negara Vatikan, mengatakan
kepada para wartawan pada hari Senin bahwa Takhta Suci dan PKC yang atheis itu,
siap memperbarui perjanjian mereka yang akan berakhir pada Oktober nanti.
Pernyataan
Parolin ini menegaskan perkataan prelatus lain, seperti uskup agung Italia
Claudio Maria Celli dan uskup Argentina Marcelo Sánchez Sorondo.
"Kesepakatan
itu adalah kesepakatan sementara, yang kedaluwarsa, seperti yang Anda katakan,
pada bulan September tahun ini. Kita harus menemukan formula. Kita harus
melihat apa yang harus dilakukan setelah tenggat waktu ini. Saya pikir kita
mungkin harus mengonfirmasinya untuk satu atau dua. tahun," kata Celli,
mantan presiden Dewan Kepausan untuk Komunikasi Sosial, mengatakan
di televisi Italia pada bulan Juni.
Celli,
yang berperan dalam merundingkan perjanjian Vatikan-Cina 2018, mengklaim bahwa
"Gereja Katolik di Cina harus sepenuhnya bersifat budaya Cina, tetapi
sepenuhnya Katolik! Tidak ada pengecualian untuk dibuat."
Beberapa
orang mengatakan bahwa pembayaran ‘upeti’ tahunan sebesar $ 2 miliar dari Cina
ke Vatikan telah mempengaruhi keputusan Vatikan
Dia
melanjutkan:
Dalam
perjalanan kita, kita semua harus setia kepada Injil. Ini bukanlah jalan yang
mudah, tetapi bagi saya tampaknya kita telah memulai jalan yang saling
menghormati, mencoba untuk memahami satu sama lain ... untuk melihat bagaimana kita
tetap menyelesaikan simpul-simpul yang tersisa dan situasi, yang tidak dapat
disangkal, membuat kita harus lebih dari bijaksana - saya bisa mengatakan:
khawatir. Namun, kita harus meneruskannya.
Menurut
Global Times,
Sorondo, pejabat pada Akademi Ilmu Kepausan dan Akademi Ilmu Sosial Kepausan,
membenarkan adanya pembaruan kesepakatan pada bulan Agustus, dengan mengatakan
"Mereka akan memperbaruinya, yang berarti pengalaman sebelumnya telah berjalan
dengan baik."
‘Penjualan Total' Gereja
Di Cina,
PKC secara resmi hanya mengakui umat Katolik yang tergabung dalam Asosiasi
Patriotik Cina (CPA), yang merupakan tangan Negara yang dikendalikan oleh komunis.
Umat Katolik yang setia kepada Takhta Suci dan bukan anggota CPA disebut
sebagai "Gereja bawah tanah".
Kardinal
Joseph Zen, uskup emeritus Hong Kong, mengatakan
kepada Church Militant pada bulan
Februari bahwa penanganan Gereja bawah tanah oleh Vatikan merupakan
"penjualan total." Sebagai salah satu dari dua kardinal di Cina yang
masih hidup, Zen tidak mengetahui rincian perjanjian Vatikan-Tiongkok 2018 yang
akan diperbarui itu.
Zen
menjelaskan dalam wawancara itu bahwa "penjualan total" Gereja bawah
tanah di Cina terjadi dalam tiga langkah.
Cdl. Joseph Zen
menjelaskan bagaimana perasaannya ketika Gereja bawah tanah di Cina
sedang
ditinggalkan oleh Francis
"Langkah
pertama adalah kesepakatan rahasia (kesepakatan Vatikan-Cina yang dicapai pada
September 2018) untuk pemilihan uskup (bahwa pemerintah komunis Cina ikut
menentukan seorang uksup di Cina), dan kemudian mengangkat kembali tujuh orang uskup
yang telah di exkom oleh paus-paus sebelumnya – dan meminta uskup bawah tanah
yang sah untuk mundur," katanya. "Dan kemudian, Juni lalu keluar
dokumen itu - yang disebut bimbingan pastoral yang mendorong umat Katolik di
Cina untuk bergabung dengan Asosiasi Patriotik [Katolik] Cina."
Ditanya
pada Juli 2019, apakah penganiayaan meningkat terhadap Gereja bawah tanah
setelah kesepakatan Vatikan-China 2018, Cdl. Zen menjawab,
"Ya, sudah jelas bagi siapa saja yang mengikuti peristiwa-peristiwa di media.
Ini benar-benar hal yang mengerikan; elemen yang paling mengkhawatirkan adalah
perjanjian itu rahasia, jadi kami tidak tahu apa yang ada dalam perjanjian itu."
Kardinal
Zen menyesalkan betapa kesepakatan itu akan menyebabkan kebingungan dan
peningkatan penganiayaan terhadap Gereja bawah tanah.
Penganiayaan meningkat terhadap
Gereja bawah tanah setelah kesepakatan
Vatikan-Cina 2018
Tweet
"Jadi, ketika pemerintah mengatakan, 'lakukan ini' atau 'lakukan itu' kepada umat kami di sini, mereka bertanya: mengapa. Mereka bertanya, 'Apakah paus sudah setuju?' Kemudian orang-orang berkata, 'Kami tidak tahu; kami tidak tahu apa yang dijanjikan paus kepada Anda - apa yang dia sepakati,' " katanya.
Zen
menjelaskan bahwa sebelum ada kesepakatan, ada semacam kompromi dalam banyak
hal. Misalnya, katanya, Gereja bawah tanah dapat memiliki gedung gereja dan pastor
bawah tanah sendiri, bahkan di kota-kota, dan kami dapat mengadakan Misa bagi
umat beriman, meskipun hukum melarangnya.
"Pihak
berwenang sudah lama tidak pernah menegakkan undang-undang itu," katanya.
"Sekarang, setelah kesepakatan Cina-Vatikan, mereka menegakkan hukum itu.
Jadi, ini adalah penganiayaan yang jauh lebih keras setelah kesepakatan. Ini amat
mengerikan."
Zen vs. Parolin
Kardinal Zen lebih lanjut mengatakan kepada Church Militant pada bulan Februari bahwa dia memiliki bukti untuk percaya bahwa Cdl. Parolin bukanlah seorang hamba Tuhan. Pada bulan Juli, Zen berkata, "[dengan] 'pedoman pastoral' [langkah ketiga dalam" penjualan total "] Kardinal Parolin menjadi pukulan terakhir untuk membunuh Gereja di Cina."
"Parolin
seorang diri sekarang melengkapi trilogi pembunuhan Gereja di Cina,"
tambahnya.
Pada
2019, Parolin mengatakan kepada Global Times bahwa kesepakatan
Vatikan-Cina membuahkan hasil. "Untuk paus Francis ... kepentingan utama
dalam dialog yang sedang berlangsung adalah di tingkat pastoral: Dia mendorong
tindakan kepercayaan dan penghormatan yang besar bagi orang-orang Cina dan
budaya ribuan tahun mereka, dengan harapan yang kuat untuk menerima kesetaraan yang
tulus dan respon positif, ” ujarnya.
maka komunitas itu akan
mati. Tweet
Laporan Berita: Paus Mengejek Umat Katolik di
Cina
“Untuk kedepannya, tentunya akan menjadi penting untuk memperdalam tema ini, terutama hubungan antara 'inkulturasi' dan 'Cina-isasi', dengan mengingat bagaimana para pemimpin Cina mampu menegaskan kembali kesediaannya untuk tidak merusak hakikat dan doktrin masing-masing agama," demikian kata Parolin.
Namun
kebalikannya adalah yang terjadi pada Gereja Katolik yang setia di Cina, menurut Cdl. Zen.
"Karena Takhta Suci tidak akan menunjuk lagi uskup bagi Gereja bawah tanah, maka komunitas itu akan mati secara alami, tetapi Iman dari umat yang setia dapat bertahan di 'katakombe'," Zen menyimpulkan.
*****
LDM
- Kutipan Nubuat Tentang Skisma Di Dalam Gereja Katolik
Coronavirus
Dan Kekacauan Dunia Baru
Uji
coba vaksin COVID di Inggris yang berasal dari sel bayi yang diaborsi...
Kudeta
Vatikan? George Soros Mendanai LSM Yesuit Dengan $ 1,7 Juta ...
Bayside
- Aliansi Hitam Antara George Soros Dan Paus Francis ...
Bom
WikiLeaks: Kemitraan Soros / Clinton / Vatikan ...
No comments:
Post a Comment