Wednesday, September 16, 2020

VATIKAN MEMPERBARUI 'PENJUALAN TOTAL’ GEREJA BAWAH TANAH DI CINA

 

VATIKAN MEMPERBARUI 'PENJUALAN TOTAL’ GEREJA BAWAH TANAH DI CINA

 Menteri Luar Negeri mempertegas para wali gereja lainnya

 https://www.churchmilitant.com/news/article/vatican-to-renew-total-sellout-of-underground-church

 


 

by William Mahoney, Ph.D.  •  ChurchMilitant.com  •  September 14, 2020

 

VATICAN CITY (ChurchMilitant.com) - Seorang pejabat Takhta Suci menegaskan kembali bahwa kesepakatan rahasia yang ditandatangani dengan Partai Komunis Cina (PKC) pada September 2018 akan diperbarui.

 

Cdl. Parolin, Abp. Celli dan Bp. Sorondo

 

 

Kardinal Pietro Parolin, sekretaris negara Vatikan, mengatakan kepada para wartawan pada hari Senin bahwa Takhta Suci dan PKC yang atheis itu, siap memperbarui perjanjian mereka yang akan berakhir pada Oktober nanti.

 

Pernyataan Parolin ini menegaskan perkataan prelatus lain, seperti uskup agung Italia Claudio Maria Celli dan uskup Argentina Marcelo Sánchez Sorondo.

 

"Kesepakatan itu adalah kesepakatan sementara, yang kedaluwarsa, seperti yang Anda katakan, pada bulan September tahun ini. Kita harus menemukan formula. Kita harus melihat apa yang harus dilakukan setelah tenggat waktu ini. Saya pikir kita mungkin harus mengonfirmasinya untuk satu atau dua. tahun," kata Celli, mantan presiden Dewan Kepausan untuk Komunikasi Sosial, mengatakan di televisi Italia pada bulan Juni.

 

Celli, yang berperan dalam merundingkan perjanjian Vatikan-Cina 2018, mengklaim bahwa "Gereja Katolik di Cina harus sepenuhnya bersifat budaya Cina, tetapi sepenuhnya Katolik! Tidak ada pengecualian untuk dibuat."

 

 https://youtu.be/QnvuEOYSt-g

Beberapa orang mengatakan bahwa pembayaran ‘upeti’ tahunan sebesar $ 2 miliar dari Cina ke Vatikan telah mempengaruhi keputusan Vatikan

  

Dia melanjutkan:

 

Dalam perjalanan kita, kita semua harus setia kepada Injil. Ini bukanlah jalan yang mudah, tetapi bagi saya tampaknya kita telah memulai jalan yang saling menghormati, mencoba untuk memahami satu sama lain ... untuk melihat bagaimana kita tetap menyelesaikan simpul-simpul yang tersisa dan situasi, yang tidak dapat disangkal, membuat kita harus lebih dari bijaksana - saya bisa mengatakan: khawatir. Namun, kita harus meneruskannya.

 

Menurut Global Times, Sorondo, pejabat pada Akademi Ilmu Kepausan dan Akademi Ilmu Sosial Kepausan, membenarkan adanya pembaruan kesepakatan pada bulan Agustus, dengan mengatakan "Mereka akan memperbaruinya, yang berarti pengalaman sebelumnya telah berjalan dengan baik."

 

‘Penjualan Total' Gereja

 

Di Cina, PKC secara resmi hanya mengakui umat Katolik yang tergabung dalam Asosiasi Patriotik Cina (CPA), yang merupakan tangan Negara yang dikendalikan oleh komunis. Umat ​​Katolik yang setia kepada Takhta Suci dan bukan anggota CPA disebut sebagai "Gereja bawah tanah".

 

Kardinal Joseph Zen, uskup emeritus Hong Kong, mengatakan kepada Church Militant pada bulan Februari bahwa penanganan Gereja bawah tanah oleh Vatikan merupakan "penjualan total." Sebagai salah satu dari dua kardinal di Cina yang masih hidup, Zen tidak mengetahui rincian perjanjian Vatikan-Tiongkok 2018 yang akan diperbarui itu.

 

Zen menjelaskan dalam wawancara itu bahwa "penjualan total" Gereja bawah tanah di Cina terjadi dalam tiga langkah.


Cdl. Joseph Zen menjelaskan bagaimana perasaannya ketika Gereja bawah tanah di Cina

sedang ditinggalkan oleh Francis
 

"Langkah pertama adalah kesepakatan rahasia (kesepakatan Vatikan-Cina yang dicapai pada September 2018) untuk pemilihan uskup (bahwa pemerintah komunis Cina ikut menentukan seorang uksup di Cina), dan kemudian mengangkat kembali tujuh orang uskup yang telah di exkom oleh paus-paus sebelumnya – dan meminta uskup bawah tanah yang sah untuk mundur," katanya. "Dan kemudian, Juni lalu keluar dokumen itu - yang disebut bimbingan pastoral yang mendorong umat Katolik di Cina untuk bergabung dengan Asosiasi Patriotik [Katolik] Cina."

 

Ditanya pada Juli 2019, apakah penganiayaan meningkat terhadap Gereja bawah tanah setelah kesepakatan Vatikan-China 2018, Cdl. Zen menjawab, "Ya, sudah jelas bagi siapa saja yang mengikuti peristiwa-peristiwa di media. Ini benar-benar hal yang mengerikan; elemen yang paling mengkhawatirkan adalah perjanjian itu rahasia, jadi kami tidak tahu apa yang ada dalam perjanjian itu."

 

Kardinal Zen menyesalkan betapa kesepakatan itu akan menyebabkan kebingungan dan peningkatan penganiayaan terhadap Gereja bawah tanah.

  

Penganiayaan meningkat terhadap Gereja bawah tanah setelah kesepakatan

Vatikan-Cina 2018 Tweet

 

"Jadi, ketika pemerintah mengatakan, 'lakukan ini' atau 'lakukan itu' kepada umat kami di sini, mereka bertanya: mengapa. Mereka bertanya, 'Apakah paus sudah setuju?' Kemudian orang-orang berkata, 'Kami tidak tahu; kami tidak tahu apa yang dijanjikan paus kepada Anda - apa yang dia sepakati,' " katanya.

 

Zen menjelaskan bahwa sebelum ada kesepakatan, ada semacam kompromi dalam banyak hal. Misalnya, katanya, Gereja bawah tanah dapat memiliki gedung gereja dan pastor bawah tanah sendiri, bahkan di kota-kota, dan kami dapat mengadakan Misa bagi umat beriman, meskipun hukum melarangnya.

 

"Pihak berwenang sudah lama tidak pernah menegakkan undang-undang itu," katanya. "Sekarang, setelah kesepakatan Cina-Vatikan, mereka menegakkan hukum itu. Jadi, ini adalah penganiayaan yang jauh lebih keras setelah kesepakatan. Ini amat mengerikan."

 

Zen vs. Parolin

 

Kardinal Zen lebih lanjut mengatakan kepada Church Militant pada bulan Februari bahwa dia memiliki bukti untuk percaya bahwa Cdl. Parolin bukanlah seorang hamba Tuhan. Pada bulan Juli, Zen berkata, "[dengan] 'pedoman pastoral' [langkah ketiga dalam" penjualan total "] Kardinal Parolin menjadi pukulan terakhir untuk membunuh Gereja di Cina."


"Parolin seorang diri sekarang melengkapi trilogi pembunuhan Gereja di Cina," tambahnya.

 

Pada 2019, Parolin mengatakan kepada Global Times bahwa kesepakatan Vatikan-Cina membuahkan hasil. "Untuk paus Francis ... kepentingan utama dalam dialog yang sedang berlangsung adalah di tingkat pastoral: Dia mendorong tindakan kepercayaan dan penghormatan yang besar bagi orang-orang Cina dan budaya ribuan tahun mereka, dengan harapan yang kuat untuk menerima kesetaraan yang tulus dan respon positif, ” ujarnya.

 

 Karena Takhta Suci tidak akan menunjuk lagi uskup bagi Gereja bawah tanah,

maka komunitas itu akan mati. Tweet

  

https://youtu.be/r-3zBF7FYUY

Laporan Berita: Paus Mengejek Umat Katolik di Cina

“Untuk kedepannya, tentunya akan menjadi penting untuk memperdalam tema ini, terutama hubungan antara 'inkulturasi' dan 'Cina-isasi', dengan mengingat bagaimana para pemimpin Cina mampu menegaskan kembali kesediaannya untuk tidak merusak hakikat dan doktrin masing-masing agama," demikian kata Parolin.

 

Namun kebalikannya adalah yang terjadi pada Gereja Katolik yang setia di Cina, menurut Cdl. Zen.

"Karena Takhta Suci tidak akan menunjuk lagi uskup bagi Gereja bawah tanah, maka komunitas itu akan mati secara alami, tetapi Iman dari umat yang setia dapat bertahan di 'katakombe'," Zen menyimpulkan.

 

*****

 

LDM - Kutipan Nubuat Tentang Skisma Di Dalam Gereja Katolik

Coronavirus Dan Kekacauan Dunia Baru

Uji coba vaksin COVID di Inggris yang berasal dari sel bayi yang diaborsi...

Kudeta Vatikan? George Soros Mendanai LSM Yesuit Dengan $ 1,7 Juta ...

Bayside - Aliansi Hitam Antara George Soros Dan Paus Francis ...

LDM, 13 September 2020

Bom WikiLeaks: Kemitraan Soros / Clinton / Vatikan ...

 

 

 

No comments:

Post a Comment