Saturday, September 19, 2020

Uskup pro-gay menggantikan jabatan kardinal pro-gay

 en.news

 Uskup pro-gay menggantikan jabatan kardinal pro-gay

 https://gloria.tv/post/VBhGQaQoxQQB2Pdgrzo3w44DL

  


 Francis mengganti Kardinal Lorenzo Baldisseri, 79, seorang pro-gay, pada 16 September, dengan Uskup Gozo Mario Grech, 63, yang juga pro-gay, di Malta, sebagai sekretaris jenderal Sinode Para Uskup.


Grech
diangkat pada Oktober 2019.

Dia menulis pedoman yang amat merusak tentang Amoris Laetitia dan dia dikenal karena sikapnya yang pro-gay. Pada Maret 2018, dia menerima hukum pernikahan (palsu) gay di Malta "dengan sangat puas."

#newsCpeechperk



Tentu saja ‘Bapa yang paling Suci’ tak bisa salah.

Tetapi kita, para kardinal yang memilihnya, bisa saja salah.

 

*****

 

 en.news

 Tamu-tamu Francis yang menjijikkan dari Prancis

 https://gloria.tv/post/7qpmUSi9KRauBaXWLLrLizpKT

  


 Sebagian besar peserta pertemuan ekologi 3 September di Vatikan dengan Francis dan Uskup Agung Reims Eric de Moulins-Beaufort, presiden para uskup Prancis, adalah ekstremis sayap kiri Prancis, tulis Jeanne Smits, koresponden LifeSiteNews.com di Paris (15 September).


Diantaranya adalah:

Juliette Binoche, seorang aktris yang terlibat dalam pembuatan film adegan lesbian yang mendukung pengenalan aborsi di Polandia.

Audrey Pulvar, seorang feminis, aktivis aborsi, dan mantan selir menteri sosial, dia adalah seorang berpaham sosialis.

Valérie Cabanes, seorang pengacara yang melobi pemerintah untuk mengakui sebuah tindakan "ekosida" dan kejahatan terhadap alam.

Pablo Servigne, penemu "collapsologie," sebuah ideologi yang bersikeras untuk memiliki lebih sedikit atau tidak memiliki anak.

Dalam sebuah komentar spontan, Francis menyatakan dirinya sebagai seorang oportunis yang pada tahun 2007 tidak ingin mendengar apapun tentang Amazonia ketika Benediktus XVI menjadi paus, tetapi dia memiliki "pertobatan" ekologis yang [nyaman] dengan ensikliknya Laudato Si (2015), “Sebelumnya saya tidak mengerti apa-apa," katanya sekarang.

Francis juga mengakui bahwa Laudato Si ditulis oleh tim "ilmuwan" dan "teolog" dan "bukan oleh tangan saya sendiri".

#newsFovqwueerv

 

Halo Francis, Aku berada di tempat yang lain.

 

 

*****

 

en.news

 Viganò: "Francis Tidak Bereaksi Sedikitpun Juga "

 https://gloria.tv/post/HrykVJbibhAQ1dhZdTiE2wmcG

  


Ketika dia menjadi Nuncio AS, Uskup Agung Viganò memberi tahu Francis pada September 2015 bahwa, pada saat itu, lebih banyak umat Katolik daripada sebelumnya, yang menjadi bagian dari Administrasi AS (Biden, Kerry, Pelosi), tetapi mereka semua adalah orang-orang yang pro-aborsi dan mendukung pernikahan homoseksual, dan ideologi gender.

Viganò memberi tahu MarcoTosatti.com (14 September) bahwa dia bertanya kepada Francis, bagaimana menjelaskan hal ini
, tetapi Francis "tidak bereaksi sedikit pun."

Bagi Viganò, tanggung jawab atas pengkhianatan oleh para politisi yang mengaku dirinya Katolik ini terletak sepenuhnya pada klerus yang tidak setia yang "diperbudak oleh ideologi modernis".

Dia melihat hubungan yang erat antara pemberontakan klerus Modernis - yang dipimpin oleh Yesuit - dan pendidikan generasi umat Katolik.

Dalam pengertian ini, bagi Viganò
deep state dan deep church telah bertindak bersama, dengan tujuan mengguncang tatanan sipil dan gerejawi.

Oleh karena itu, Viganò tidak heran bahwa prioritas politik Bergoglio sama dengan prioritas Biden. Dia menyebut
kan masalah imigrasi, lingkungan, ideologi gender, pembubaran keluarga, dan globalisme.

"Penentangan" formal Francis terhadap aborsi dan indoktrinasi homoseksual terhadap anak-anak, bagi Viganò adalah "formal" dan "harus ditolak dalam praktiknya."


#newsNunvevufot


Bolehkah aku menambahkan sejumput Agama Tunggal Dunia

kedalam ‘sup Dunia Barumu’ yang progresiv itu?

 

 

*****

 en.news

 Francis yang ramah gay: “Gereja mengasihi homosex aktiv.”

 https://gloria.tv/post/J46MuzLu3hQW322ZCxDr4Hdxi

  


Gereja tidak "mengecualikan" kaum homoseksual aktiv, demikian kata paus Francis di akhir Audiensi Umum 16 September saat bertemu empat puluh anggota Tenda di Gionata, sebuah organisasi orang tua pro-homoseksual dari anak-anak homoseksual.

Media Italia melaporkan bahwa paus Francis berbohong kepada mereka dengan mengklaim bahwa "Gereja mencintai anak-anak Anda apa adanya, karena mereka adalah anak-anak Allah."


Kelompok itu memberi Francis buku Fortunate Fathers
yang berkisah tentang kaum homoseksual yang menyerang Gereja, dan T-Shirt yang bergambar propaganda gay dengan slogan, "Dalam kasih tidak ada rasa takut" (1 Yohanes 4,18). Francis tersenyum saat menerima T-shirt itu.

Namun yang benar adalah di dalam dosa tidak ada kasih. Umat Katolik yang hidup dalam dosa berat tidak dikucilkan dari Gereja, tetapi mereka adalah sbg anggota yang mati imannya, yang tidak memiliki hubungan apa pun dengan Tuhan.

Picture: © Mazur, 
CC BY-NC-SA#newsLblxjdpsrt

  

Francis adalah guru sekolahku. Dia tahu bahwa aku gay. Aku bertemu dia Roma dan Washington bersama dengan para pacarku yang selalu berganti-ganti. Francis selalu menanyakan tentang mereka. (Yayo Grassi, Nopember 2015)

 

 

 

*****

 

Enoch, 13 September 2020

Cina - Vatikan Akan Memperpanjang Kesepakatan Yang Kontroversial

Pedro Regis 5016 - 5020

Covid-19 Bukanlah Dari Alam, Melainkan Diciptakan Di Dalam Lab

Mengapa Karl Marx membenci Tuhan, dan kaum Marxist membenci umat kristiani

Yoga di dalam Gereja

Cardinal Hollerich “Membuka diri bagi imam wanita"

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


No comments:

Post a Comment