USKUP AGUNG VIGANÒ BICARA TENTANG KONFERENSI 'KESEHATAN' VATIKAN DENGAN FAUCI SEBAGAI SALAH SATU PEMBICARA :
TAKHTA SUCI MENJADIKAN DIRINYA HAMBA DARI TATA DUNIA BARU
Hasilnya adalah
pemaksaan super atas Gereja sejati yang dilakukan oleh sekte modernis yang
sesat dan bejat, yang bermaksud melegitimasi perzinahan, sodomi, aborsi,
eutanasia, penyembahan berhala, dan penyimpangan apa pun dari kecerdasan dan
kemauan manusia. Gereja yang benar sekarang dikalahkan, disangkal dan didiskreditkan
oleh para pastornya, dikhianati bahkan oleh orang yang menempati Tahta
tertinggi.
Tue Apr 20,
2021 - 7:32 pm EST
Archbishop Carlo Maria Viganò
20 April 2021 (LifeSiteNews) - Dari 6-8 Mei 2021,
Konferensi Internasional Vatikan kelima akan berlangsung, bertajuk Exploring the Mind, Body & Soul. Bersatu untuk Mencegah & Bersatu untuk
Menyembuhkan. Sebuah Inisiatif
Perawatan Kesehatan Global: Bagaimana Inovasi dan Sistem Penyampaian Baru
Meningkatkan Kesehatan Manusia. Acara ini dipandu oleh Dewan Kepausan untuk
Kebudayaan, Yayasan Cura, Yayasan Sains dan Iman, dan Yayasan Stem for Life.
Michael Haynes dari LifeSiteNews
telah melaporkan (di
sini) tentang topik yang akan dibahas dan para peserta, termasuk
Anthony Fauci yang terkenal, yang konflik kepentingannya yang penuh skandal
tidak bisa mencegahnya untuk mengambil alih pengelolaan pandemi di Amerika
Serikat; Chelsea Clinton, pengikut Gereja Setan dan pendukung setia aborsi;
guru New Age Deepak Chopra; Dame Jane Goodall, ahli lingkungan dan ahli soal simpanse;
CEO Pfizer dan Moderna; perwakilan dari Big Tech dan Big Pharma; dan sejumlah
besar pelaku aborsi, para pengikut paham Malthus, dan para globalis yang
dikenal masyarakat umum. Konferensi tersebut telah merekrut lima jurnalis
terkemuka untuk menjadi moderator, yang secara eksklusif berasal dari outlet
media sayap kiri seperti CNN, MSNBC, CBS dan Forbes.
Konferensi ini - bersama dengan Council for Inclusive
Capitalism of Lynn Forester de Rothschild, Global Compact on Education, dan dialog
antar-agama ‘Pantheon’ yang akan diadakan pada bulan Juni di Astana, Kazakhstan
- adalah bukti dan sekaligus konfirmasi perbuatan skandal kesekian kalinya dari
kesesatan yang sangat mengganggu dari hirarki Gereja saat ini, dan khususnya
anggota tertinggi Romawi, yang memisahkan diri dari ortodoksi Katolik. Takhta
Suci dengan sengaja meninggalkan misi supernatural Gereja, menjadikan dirinya sebagai
pelayan dari Tata Dunia Baru dan globalisme Masonik dalam sebuah tindakan yang kontra-magisterium
dan bersifat anti Kristus. Dikasteri Roma yang sama, yang ditempati oleh
orang-orang yang secara ideologis selaras dengan Jorge Mario Bergoglio dan
dilindungi serta dipromosikan olehnya, sekarang terus berlanjut tanpa
terkendali dalam usaha keras mereka untuk menghancurkan Iman, Moral, disiplin
gerejawi, dan kehidupan monastik dan religius, dalam upaya yang amat sia-sia
yang belum pernah terjadi sebelumnya, untuk mengubah Mempelai Kristus menjadi
asosiasi filantropis yang diperbudak oleh kekuatan-kekuatan besar dunia. Hasilnya
adalah pemaksaan super atas Gereja sejati oleh sekte Modernis yang sesat dan
bejat yang bermaksud melegitimasi perzinahan, sodomi, aborsi, eutanasia,
penyembahan berhala, dan penyimpangan apa pun dari kecerdasan, akal sehat dan
kemauan yang baik. Gereja yang benar sekarang dikalahkan, disangkal dan didiskreditkan
oleh para pastornya, dikhianati bahkan oleh orang yang menempati Tahta
tertinggi.
Fakta bahwa ‘gereja bayangan‘ ini telah berhasil memilih
anggotanya sendiri untuk melaksanakan rencana dari neraka, yang sesuai dengan upaya
dari ‘negara bayangan,’ tidak lagi menjadi kecurigaan belaka, tetapi sebuah
fenomena yang sekarang penting untuk diajukan pertanyaan tentangnya dan
menjelaskannya. Penyerahan Cathedra
veritatis demi kepentingan elit Masonik telah terwujud dalam semua
buktinya, di tengah sikap diam dan tuli para pastor yang katanya suci, dan
dalam kebingungan seluruh umat Tuhan yang telah mereka tinggalkan, demi
kepentingan diri mereka sendiri.
Pertunjukkan lebih lanjut dari serviendi libido yang merosot dari Vatikan dan tunduk kepada ideologi
kaum globalis, adalah berupa pemilihan para pembicara untuk memberikan
testimonial dan ceramah pada acara konperensi itu: para pendukung aborsi,
penggunaan sel janin dalam penelitian, penurunan demografis, agenda LGBT
pan-seksual, dan yang tak kalah pentingnya, dari narasi tentang Covid dan apa
yang disebut vaksin. Kardinal Ravasi, Presiden Dewan Kepausan untuk Kebudayaan,
tentunya merupakan salah satu perwakilan terkemuka dari ‘gereja bayangan’ dan
progresivisme Modernis, serta seorang pendukung dialog dengan sekte Masonik
yang terkenal dan promotor dari acara Halaman
Kafir yang terkenal. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika termasuk di
antara penyelenggara acara itu adalah Stem for Life Foundation, yang dengan
bangga mendefinisikan dirinya sebagai "organisasi non-sektarian,
non-partisan, bebas pajak, yang berfokus pada penciptaan gerakan untuk
mempercepat pengembangan terapi sel."
Jika diamati lebih dekat, sektarianisme dan keberpihakan Konperensi
Vatikan ini dibuktikan dengan topik yang dibicarakannya, kesimpulan yang ingin
ditariknya, para partisipannya, dan para sponsornya. Bahkan gambar yang dipilih
untuk mempromosikan Konferensi ini sangat fasih: close-up lukisan Michelangelo
tentang Penciptaan di langit-langit Kapel Sistina, di mana tangan Allah Bapa
menjangkau ke tangan Adam, tetapi dengan kedua tangan ditutupi oleh sarung
tangan bedah sekali pakai, demi mematuhi aturan dari "liturgi
kesehatan" yang baru, dimana gambar itu menyiratkan bahwa bahkan Tuhan
sendiri dapat menyebarkan virus.
Dalam representasi yang
menodai Tuhan ini, tatanan Ciptaan dirubah menjadi terapi anti-ciptaan, di mana
manusia menyelamatkan dirinya sendiri dan menjadi pencipta gila dari ‘penebusan’
kesehatannya sendiri. Alih-alih bejana pemurnian Pembaptisan, tetapi agama
Covid ini mengusulkan vaksin, pembawa cacat dan kematian, sebagai satu-satunya
sarana keselamatan. Alih-alih Keyakinan akan Wahyu Tuhan, kita menemukan
takhayul dan persetujuan irasional terhadap ajaran yang tidak memiliki bobot ilmiah
apa pun tentang semua itu, dengan ritus dan liturgi yang meniru Agama yang
benar dalam bentuk parodi yang menghujat.
Pilihan pencitraan seperti ini memiliki lingkaran yang
menyimpang dan menghujat, karena menggunakan lukisan yang terkenal dan
menggugah pikiran dan iman (lukisan Michelangelo tentang Penciptaan di
langit-langit Kapel Sistina) untuk menyindir dan mempromosikan narasi yang
salah dan tendensius yang mengatakan bahwa dengan adanya flu musiman, yang
virusnya masih belum diisolasi menurut dalil Koch (lihat di sini)
dan yang dapat disembuhkan secara efektif dengan menggunakan perawatan yang
ada, ternyata mereka merasa perlu untuk memberikan vaksin yang diakui tidak
efektif dan yang masih dalam tahap percobaan, dengan efek samping yang tidak
diketahui, dan yang produsennya (ingat GAVI, gabungan produsen vaksin, yang memiliki
kekebalan dari tuntutan atas tindak pidana) telah memperoleh perisai kekebalan pidana
untuk produksi dan distribusi vaksin itu. Ini
adalah kenyataan, bahwa para korban dibakar di ‘altar kesehatan’ Moloch, dari
anak-anak yang dipotong-potong tubuhnya di bulan ketiga kehamilan mereka, untuk
menghasilkan serum gen hingga menghasilkan ribuan orang yang telah terbunuh
atau cacat, tetap tidak menghentikan kerja mesin neraka Big Pharma, dan ini dikhawatirkan
akan terjadi kebangkitan kembali fenomena tersebut dalam beberapa bulan ke
depan.
Orang bertanya-tanya apakah semangat Bergoglio untuk
penyebaran serum gen ini tidak dimotivasi oleh alasan ekonomi mendasar, sebagai
kompensasi atas kerugian dan kebangkrutan yang diderita oleh Vatikan dan
Keuskupan di seluruh dunia setelah penguncian wilayah dan menurunnya kehadiran
umat beriman di dalam banyak sekali Misa dan Sakramen. Di sisi lain, jika
kebungkaman Roma tentang pelanggaran hak asasi manusia dan agama di China telah
dibayar oleh kediktatoran Beijing dengan alasan yang substansial, tidak ada
yang bisa mencegah replikasi skema ini dalam skala besar sebagai imbalan atas
promosi vaksin oleh Vatikan.
Konferensi kepausan tentang kesehatan
ini jelas akan sangat berhati-hati untuk tidak menyebutkan ajaran abadi
Magisterium tentang pertanyaan-pertanyaan moral dan doktrinal yang paling
penting. Sebaliknya, pujian mentalitas duniawi yang bersifat
menjilat dan ideologi yang berlaku akan menjadi satu-satunya suara, bersama
dengan repertoar ekumenis tak berbentuk, yang diilhami oleh New Age.
Saya ingat bahwa pada tahun 2003, Dewan Kepausan untuk
Kebudayaan yang sama, telah mengutuk meditasi yoga dan, secara lebih umum, menegaskan
bahwa pemikiran New Age tidak sesuai dengan iman Katolik. Menurut dokumen
Vatikan, pemikiran New Age “...adalah
sama dan sejalan dengan sejumlah kelompok yang berpengaruh secara internasional
yang bertujuan untuk menggantikan atau melampaui agama-agama tertentu, untuk
menciptakan ruang bagi ‘agama universal’ yang dapat mempersatukan umat manusia.
Terkait erat dengan ini adalah upaya yang sangat terpadu dari banyak lembaga
untuk menciptakan Etika Global,
kerangka kerja etika yang akan mencerminkan sifat global dari budaya, ekonomi
dan politik kontemporer. Lebih jauh, politisasi atas masalah ekologis tentu
saja mewarnai seluruh pertanyaan dari hipotesis Gaia atau pemujaan terhadap ibu
pertiwi.” (2.5). Tak perlu dikatakan bahwa upacara pagan di mana Basilika
Santo Petrus dinodai untuk menghormati berhala pachamama sangat cocok dengan
"politisasi masalah ekologis" yang dikecam oleh dokumen Vatikan 2003,
dan yang saat ini malah dipromosikan besar-besaran oleh apa yang disebut ‘Magisterium Bergoglian,’ yang dimulai
dengan Laudato Sì dan Fratelli Tutti.
Di La Salette, Bunda Maria memperingatkan kita: "Roma
akan kehilangan Iman dan menjadi tahta Antikristus." Bukannya Gereja Kudus,
yang tidak akan tercemar melalui janji-janji Kristus sendiri, yang akan
kehilangan Iman, tetapi yang tercemar adalah sekte yang menempati Takhta Petrus
yang Terberkati dan yang hari ini kita lihat sedang gencar menyebarkan ajaran anti-Injil
dari Tata Dunia Baru.
Tidak mungkin lagi kita berdiam diri, karena hari ini sikap
diam kita akan membuat kita menjadi kaki tangan para musuh Tuhan dan musuh umat
manusia. Jutaan umat merasa muak dengan skandal para pastor yang tak terhitung
jumlahnya, oleh pengkhianatan atas misi mereka, oleh desersi mereka yang melalui
Tahbisan Suci telah dipanggil untuk menjadi saksi Injil, dan bukan untuk
mendukung pendirian kerajaan Antikristus.
Saya memohon kepada saudara-saudara saya di Episkopat, para
imam, religius, dan dengan cara tertentu, kepada umat awam yang melihat dan menyadari
bahwa diri mereka dikhianati oleh Hirarki, untuk bersuara keras untuk mengekspresikan
dengan semangat ketaatan sejati kepada Tuhan kita, Kepala dari Tubuh Mistik, menyampaikan
kecaman yang tegas dan berani atas kemurtadan ini dan para pencetusnya. Saya
mengajak semua orang untuk berdoa agar Kuasa Ilahi tergerak untuk berbelas
kasih dan campur tangan dalam menolong kita. Semoga Perawan Tersuci, terribilis ut castrorum acies ordinata, mengantarai
kita di hadapan Tahta Tuhan, memberi kompensasi melalui jasa-jasanya atas
ketidaklayakan anak-anaknya yang memanggilnya dengan gelar yang agung Auxilium Christianorum.
+ Carlo Maria Viganò, Uskup Agung
20 April 2021
Feria
Tertia infra Hebdomadam II
post
Octavam Paschae
--------------------------------------------
Akhir
Permainan Coronavirus Ini Adalah Penerapan Tanda Dari Binatang
Konperensi
Kepausan Tentang Kesehatan, 6 - 8 Mei 2021
Konperensi
Vatikan Tentang Kesehatan: Kesehatan
Mental!
Di
Bawah Kedok Covid, Vatikan Kini Semakin Rusak
Guru
Yoga Diundang Berbicara Pada Acara Konperensi Kepausan Tentang Kesehatan