KRISIS
TERDAHSYAT ANTARA PELACUR BESAR DENGAN PEREMPUAN BERSELUBUNG MATAHARI
Hal
ini memperlihatkan efektivitas dari kepemimpinan Gereja: "Banyak sekali pembaca yang menulis kepada saya, yang merasa
sangat terganggu, beberapa ada yang sangat terguncang dalam keyakinan mereka, yang
lainnya lagi dalam keadaan menderita karena mereka merasa sedang mendekati keadaan
hilangnya iman mereka, dan mereka meminta saya untuk berbicara tentang ini atau
kegilaan eklesiastik saat ini" Inilah yang akan dilakukan Iblis dan
Nabi palsunya –menimbulkan gangguan hingga sampai kehilangan iman. Begitulah PF
sedang dalam proses menciptakan Pelacur Babylon dengan ‘gereja-tunggal-dunia’nya
yang sekuler.
(Yohanes melihat Pelacur Besar – Illumination, c. 1450)
|
THE LAST LIGHT
Juan Manuel de Prada
ABC (Madrid)
July 3, 2016
Banyak sekali pembaca yang menulis kepada saya, yang merasa
sangat terganggu, beberapa ada yang sangat terguncang dalam keyakinan mereka, yang
lainnya lagi dalam keadaan menderita karena mereka merasa sedang mendekati keadaan
hilangnya iman mereka, dan mereka meminta saya untuk berbicara tentang ini atau
kegilaan eklesiastik saat ini. Selama bertahun-tahun ini saya bersikap masa
bodoh sehingga musuh-musuh Iman bisa menyerang saya. Hingga pada suatu hari para
pengawalku mulai
menyerang juga (dengan keganasan yang luar biasa!). Saat ini, saya akan melewati
sebuah malam yang gelap dari jiwa dengan masa depan yang tidak pasti; dengan permintaan
maaf yang sangat besar, saya tidak bisa melayani semua permintaan dari pembaca saya
yang bersedih, bahkan justru saya menambahkan keadaan saya sendiri kepada kesengsaraan
mereka. Namun, saya akan mengingatkan mereka akan sebuah kutipan dari Kitab
Suci, yang mengatakan bahwa pada saat-saat yang gelap, seseorang harus hadir,
sehingga pengharapan tidak akan mati. Dan kalimat-kalimat ini akan menjadi yang
terakhir yang saya persembahkan bagi masalah yang sangat memilukan ini.
Pada salah satu penglihatan
Yohanes didalam Kitab Wahyu disebutkan kepada kita tentang adanya Pelacur Besar,
yang "melakukan perzinahan dengan raja-raja di bumi" dan
"membuat mabuk mereka yang menghuni bumi dengan anggur dari persundalannya."
Pelacur Besar ini adalah agama yang dizinahkan, dipalsukan, dilacurkan, diserahkan
kepada kekuatan-kekuatan dari dunia ini; dan dia (pelacur itu) adalah antitesis
dari Wanita lain yang muncul dalam Wahyu, Perempuan yang melahirkan yang berselubungkan
matahari, dan dimahkotai dengan bintang-bintang, yang harus melarikan diri ke
padang gurun, karena dianiaya oleh Binatang itu. Jika Pelacur Besar itu adalah mewakili
agama yang berlutut dan tunduk di hadapan "raja-raja di bumi", maka Perempuan
yang melahirkan itu mewakili agama dan umat yang tetap setia serta para martir.
Kedua sisi dari dua agama ini, secara sempurna mudah dibedakan oleh Allah, tetapi
tidak selalu bisa dibedakan oleh manusia, yang seringkali bingung dan kacau dalam
memahami dan membedakan yang satu dengan yang lain (kadang-kadang karena tidak
mampu membedakan, kadang-kadang terkena oleh tipu daya). Dan keduanya hanya bisa
dibedakan sepenuhnya pada saat panenan nanti, ketika gandum dipisahkan dari ilalang.
Sementara itu, untuk
mengidentifikasi agama yang dilacurkan ini, kita harus memandu diri kita melalui
tanda-tanda yang telah diberikan kepada kita oleh Kristus: ia adalah agama yang
menjadi garam tanpa rasa asin, ia adalah agama yang selalu diam sehingga batu-batupun
sampai menangis, ia adalah agama yang membiarkan terjadinya "kekejian yang
membinasakan", perzinahan, menyembunyikan wajahnya, dan bahkan menganiaya
kebenaran.
"Mereka akan mengeluarkan
kamu dari rumah-rumah ibadat," demikian Kristus bernubuat, pada peringatan
terakhirNya kepada para pelaut, "siapa saja yang membunuh kamu, mereka akan
berpikir bahwa dia melakukan hal itu kepada Allah." Nyata sekali bahwa Kristus
tidak berbicara tentang penganiayaan yang dilakukan oleh raja-raja di bumi, tetapi
Kristus berbicara tentang penganiayaan yang jauh lebih menakutkan - misteri kedurhakaan
yang dahsyat – yang didorong oleh si Pelacur Besar itu.
Bagaimana Pelacur Besar itu berzina
dengan raja-raja di bumi? Dengan berpura-pura menyerahkan diri kepada hukum-hukum
mereka, melalui kompromi dengan kediktatoran ideologis mereka, dengan bersikap diam
terhadap penyimpangan mereka, dengan mendambakan kekayaan dan kehormatan
mereka, dengan berpegangan pada hak-hak istimewa mereka yang berkilauan, dengan
apa mereka menyuap dia, dalam rangka untuk membuatnya bertekuk lutut di kaki mereka:
singkatnya, dengan menempatkan kekuasaan-kekuasaan dunia ini di tempat yang menjadi
milik Allah. Dan bagaimana Pelacur Besar itu memabukkan orang-orang dengan
anggur persundalannya? Dengan cara melacurkan Injil, merendahkan Injil hingga menjadi
semacam ‘bubur murahan’ yang ‘seolah melakukan kebaikan’, mencemari doktrin Gereja
yang berumur ribuan tahun, bersekutu dengan para musuh Iman, tunduk kepada kesesatan
dengan alasan demi belas kasih (kerahiman), menyebarkan kebingungan di antara orang-orang
yang sederhana, menyalahkan dan membuat menderita dan bingung orang-orang yang
setia, bahkan si Pelacur Besar itu menganggap mereka sebagai musuh di hadapan orang
banyak yang terheran-heran, yang kemudian akan bisa membantai mereka dengan
lebih mudah. Pada akhirnya, orang-orang yang setia ini akan menjadi sangat
sedikit jumlahnya; tapi, di sisi yang lain, orang-orang yang setia ini akan mudah
dikenali, hingga mereka akan menimbulkan kebencian pada para pengikut agama
yang dilacurkan itu, yang akan menganiaya mereka semua hingga mengusirnya ke
padang gurun: "Dan kamu akan dibenci
semua orang demi nama-Ku. Tapi dia yang bertahan sampai akhir, dia akan
diselamatkan."
Sementara itu, Allah akan
menepati janji-Nya tentang SabdaNya yang abadi dan tak bisa salah: "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu
tidak akan berlalu." Dan cahaya terakhir ini akan menjadi satunya penghiburan
kita, sementara ‘malam yang gelap dari jiwa’ mengelilingi kita.
Read the
full article at Rorate Caeli
No comments:
Post a Comment