Volume 1 : Misteri Keadilan Allah
Bab 39
Penebusan dosa –
Dosa-dosa melawan kemurahan hati
Margaret Mary
Terberkati
Dua orang pejabat
didalam sakitnya Api Penyucian
Beberapa jiwa dihukum
karena perselisihan
Kita telah menceritakan bahwa Pengadilan Ilahi amatlah kejam terhadap dosa
melawan kemurahan hati. Kemurahan hati adalah merupakan keutamaan yang paling
disukai oleh Hati dari Guru Ilahi kita dan yang Dia anjurkan kepada para
muridNya, yang bisa membedakan para murid itu dengan orang lain. “Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa
kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu salaing mengasihi”(Yoh.
13:35). Begitulah, tidak mengherankan jika kesalahan yang kita lakukan terhadap
tetangga dan setiap kesalahan melawan kemurahan hati akan dihukum dengan keras
didalam Api Penyucian.
Mengenai hal ini kami memiliki beberapa bukti yang diambil dari biografi
Margaret Mary Terberkati. “Aku mengerti dari Sr.Margaret”, demikian kata Bunda
Greffier didalam memoarnya, “dimana suatu hari dia sedang berdoa bagi dua orang
pejabat yang baru meninggal. Dia melihat kedua jiwa itu ada didalam Api Penyucian.
Yang satu duhukum selama beberapa tahun didalam penderitaan itu, meskipun sudah
banyak Misa Kudus dilakukan baginya. Semua doa-doa permohonan itu oleh
Pengadilan Ilahi diarahkan kepada jiwa-jiwa dari keluarga orang yang meninggal
itu yang dihukum karena ketidak-adilan dan karena tak memiliki kemurahan hati.
Karena selama ini tak ada cukup doa-doa bagi jiwa-jiwa yang malang itu, maka
Tuhan memberikan kepada orang-orang yang malang itu dengan cara yang kita
ceritakan ini. Orang yang lain, telah berada didalam Api Penyucian selama
seperti banyaknya hari dimana dia tinggal di dunia. Tuhan memberitahukan kepada
Sr.Margaret bahwa diantara perbuatan baik yang dilakukan orang ini, Dia
memperhatikan secara khusus terhadap kemurahan hati, dengan mana orang itu
telah menerima kesalahan-kesalahan tetangganya dan rasa sakit yang telah dia
terima untuk mengatasi kesulitan yang mereka timbulkan kepada dirinya”.
Pada kesempatan lain Tuhan menunjukkan kepada Margaret Mary Terberkati
sejumlah besar jiwa-jiwa di Api Penyucian dimana mereka belum pernah hidup
selaras dengan atasan mereka di dunia, dan karena mereka memiliki kesalahan
pengertian diantara mereka, dan mereka dihukum dengan kejam dan diluputkan dari
pertolongan Perawan Terberkati dan para kudus lainnya, dan dari kunjungan
malaikat pelindung mereka. Beberapa dari jiwa-jiwa itu diharuskan tinggal dalam
waktu yang lama didalam nyala api yang mengerikan. Beberapa dari mereka tak memiliki
tanda bahwa mereka mengasihi Tuhan. Yang lainnya lagi meskipun mereka beragama,
tetapi selama hidupnya mereka kurang bermurah hati terhadap saudaranya, dan
mereka harus menderita dan tak memiliki pertolongan sama sekali.
Marilah kita menambahkan lagi disini dari Memoar Bunda Greffier.
“Terjadilah ketika Sr.Margaret sedang berdoa bagi dua orang religius yang
meninggal, jiwa mereka diperlihatkan kepadanya, sedang berada didalam penjara
Pengadilan Ilahi. Namun yang satu menderita jauh lebih besar dari pada yang
lainnya. Yang pertama telah menyesali sungguh-sungguh bahwa dengan kesalahannya
terhadap kemurahan hati dan terhadap persahabatan yang suci yang harus
dilakukan didalam komunitas religius, dia juga tak memiliki doa-doa permohonan
yang dipersembahkan oleh komunitas itu kepadanya. Dia hanya menerima
penghiburan dari doa-doa 3 atau 4 orang anggota komunitas itu, kepada siapa dia
kurang menaruh perhatian dan keakraban selama hidupnya. Jiwa yang menderita ini
menyesali dirinya juga atas fasilitas besar, dimana dia meminta pengecualian
dari aturan dan tata tertib biara. Akhirnya, dia menyesali perhatiannya kepada
dunia ini untuk menyenangkan dirinya dengan begitu banyak kesenangan dan
komoditas. Pada saat yang sama dia memberitahu kepada Sr.Margaret bahwa sebagai
hukuman atas 3 kesalahan itu, dia harus menjalani 3 macam serangan yang hebat
dari setan selama penderitaannya yang terakhir, dan setiap kali dia merasa
dirinya telah musnah, dia akan putus asa, namun dengan pertolongan Perawan
Terberkati, kepada siapa dia telah berdevosi selama hidupnya, dia telah ditarik
sebanyak 3 kali dari cengkeraman cakar musuh”.
No comments:
Post a Comment