PENGALAMAN KEMATIAN PASTOR JOSE
by FR.
JOSE MANIYANGAT | JULY 28, 2016
Saya lahir pada 16 Juli 1949 di Kerala, India. Orang tua saya
bernama Joseph dan Theresa Maniyangat. Saya
adalah anak tertua dari tujuh bersaudara: Jose, Mary, Theresa, Lissama, Zachariah, Valsa and Tom.
Pada
usia 14 tahun saya memasuki sekolah seminari menengah St.Mary di Thiruvalla untuk
belajar menjadi seorang imam. 4 tahun kemudian saya memasuki seminari atas St. Joseph’s Pontifical Major Seminary di Alwaye, di
Kerala. Setelah 7 tahun saya menyelesaikan pendidikan Filsafat dan Teologi, saya
ditahbiskan menjadi imam pada 1 Januari 1975, dan menjadi seorang misioner di
diosis Thiruvalla,
India.
Pada
tahun 1978 saya mengajar di St. Thomas minor seminary di Bathery, dan
saya menjadi anggota aktiv dari gerakan Pembaharuan Karismatik, dan saya sering
mengadakan retret dan konperensi karismatik di Kerala.
Pada
sebuah hari Minggu, 14 April 1985, hari Pesta Kerahiman Ilahi, saya mau
mengadakan misa di sebuah gereja di bagian utara Kerala. Dalam perjalanan itu
saya mengalami sebuah kecelakaan yang fatal. Saya naik sepeda motor dan saya
bertabrakan frontal dengan sebuah mobil jeep yang dikendarai oleh seorang pria
yang sedang mabuk, setelah mengikuti sebuah perayaan agama Hindu. Saya
dilarikan ke rumah sakit yang jaraknya sekitar 35 mil dari tempat kecelakaan.
Di tengah perjalanan menuju rumah sakit, nyawa saya melayang lepas dan saya
mengalami kematian. Segera saya bertemu dengan malaikat pelindung saya. Saya
melihat tubuh saya dikerumuni oleh orang-orang yang membawa saya ke rumah
sakit. Saya mendengar mereka menangis dan mendoakan saya. Saat itu malaikat
pelindung saya berkata :”Aku akan membawamu ke Surga. Tuhan ingin berjumpa dan
berbicara dengan kamu.” Dia juga berkata bahwa dalam perjalanan kami nanti dia
akan menunjukkan kepadaku neraka dan Api Penyucian.
NERAKA
Lebih
dahulu malaikat itu membawaku ke neraka. Disitu aku menyaksikan sebuah
pemandangan yang amat mengerikan. Saya melihat setan dan iblis, dengan api yang
tak terpadamkan yang suhunya mencapai sekitar 2000⁰ F, dengan banyak sekali
cacing yang merayap, orang-orang yang menjerit-jerit serta berkelahi dengan
sesamanya, dan nampak juga orang-orang yang sedang disiksa oleh iblis-iblis.
Malaikat saya mengatakan kepada saya bahwa semua penderitaan itu adalah karena
dosa-dosa berat yang tidak dilaporkan dan dimintakan pengampunan didalam
Sakramen Tobat.
Lalu
saya sadar bahwa di neraka itu ada tujuh tingkatan penderitaan sesuai dengan
jumlah dan macam dosa berat yang dilakukan dalam kehidupan di dunia. Jiwa-jiwa
disitu nampak buruk sekali, mereka nampak kejam, dan mengerikan. Ya, itu adalah
sebuah pengalaman yang sangat menakutkan bagi saya.
Saya
juga melihat orang-orang yang saya kenal tetapi saya tidak diijinkan untuk
mengungkapkan identitas mereka.
Dosa-dosa
yang menyiksa mereka terutama adalah dosa-dosa aborsi, homosex, eutanasia,
kebencian, tidak mau mengampuni, serta dosa pencemaran (sakrilegi). Malaikat
itu mengatakan kepada saya bahwa seandainya mereka itu mau bertobat, maka
mereka akan terhindar dari api neraka dan masuk kedalam Api Penyucian.
Saya
juga mengerti bahwa orang-orang yang bertobat atas dosa-dosa itu (ketika mereka
masih hidup di dunia), mereka akan dimurnikan di dunia melalui penderitaan
mereka. Dengan cara ini mereka juga akan bisa menghindari Api Penyucian dan langsung
masuk kedalam Surga.
Saya
terkejut ketika saya melihat ada imam-imam dan uskup-uskup di dalam neraka itu,
dimana beberapa diantara mereka sebenarnya saya tidak ingin melihatnya. Banyak
dari mereka berada di neraka karena mereka telah menyesatkan umat dengan
melalui ajaran yang palsu serta contoh mereka yang buruk.
API PENYUCIAN
Setelah
mengunjungi neraka, malaikat pelindung saya menuntun saja menuju Api Penyucian.
Disinipun ada tujuh tingkatan penderitaan serta api yang tak terpadamkan. Namun
jauh lebih kecil penderitaan disini daripada di neraka. Didalam Api Penyucian
tidak dijumpai ada pertengkaran ataupun perkelahian. Penderitaan utama dari
jiwa-jiwa itu adalah karena mereka terpisah dari Allah. Beberapa dari mereka
yang berada didalam Api Penyucian juga melakukan dosa-dosa berat. Namun mereka
telah diperdamaikan dengan Allah sebelum kematian mereka. Meski begitu
jiwa-jiwa itu masih menderita, namun mereka memiliki rasa damai dan pengetahuan
bahwa suatu hari nanti mereka akan bisa melihat Allah, berhadap-hadapan muka
dengan Allah.
Saya
mendapat kesempatan untuk berkomunikasi dengan jiwa-jiwa didalam Api Penyucian.
Mereka meminta saya agar mendoakan mereka, dan agar saya berkata kepada
orang-orang di dunia agar mendoakan mereka juga, agar mereka bisa segera masuk
kedalam Surga. Jika kita berdoa bagi jiwa-jiwa didalam Api Penyucian, maka kita
akan menerima rasa syukur mereka melalui doa-doa mereka dan setelah mereka
memasuki Surga maka doa-doa mereka akan semakin kuat dan bermanfaat bagi kita.
Cukup
sulit bagi saya untuk menjelaskan betapa indahnya malaikat pelindung saya itu. Dia
nampak terang dan bercahaya. Dia adalah pendamping saya yang setia dan selalu
menolong saya dalam segala perutusan saya, terutama perutusan penyembuhan saya.
Saya mengalami kehadirannya kemanapun saya pergi, dan saya sangat bersyukur
atas perlindungannya dalam kehidupan saya sehari-hari.
SURGA
Kemudian
malaikat saya membawa saya ke Surga dengan melewati sebuah terowongan besar
yang berkilauan dengan cahaya putih. Saya tak pernah mengalami rasa damai dan
sukacita seperti ini dalam hidup saya.
Kemudian
segera saja Surga terbuka dan saya mendengar suara alunan musik yang sangat
indah, yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Para malaikat disana bernyanyi
dan memuji Tuhan. Saya melihat semua orang kudus, terutama Bunda Maria dan
St.Yosef, dan banyak lagi uskup-uskup dan imam-imam yang baik, dimana mereka
nampak bercahaya seperti bintang. Dan ketika saya hadir di hadapan Allah, Yesus
berkata kepada saya: “Aku ingin kamu kembali ke dunia. Dalam kehidupanmu yang
kedua itu nanti kamu akan menjadi sebuah sarana perdamaian dan penyembuhan bagi
umatKu. Kamu akan berjalan di tanah yang asing, dan kamu berbicara dalam bahasa
asing. Segala sesuatu adalah mungkin bagimu dengan pertolongan rahmatKu.”
Setelah kalimat ini, Bunda Maria berkata kepada saya :”Lakukanlah apapun yang
dikatakanNya kepadamu. Aku akan menolongmu dalam perutusanmu.”
Kata-kata
saja tak bisa menggambarkan keindahan dari Surga. Disana kita bisa menemukan
damai dan sukacita yang berlimpah, yang melebihi sejuta kali bayangan kita di
dunia. Allah itu jauh lebih indah daripada gambaran apapun. WajahNya bercahaya
dan berkilauan dan lebih indah daripada seribu matahari terbit. Gambaran
tentang Dia yang kita miliki di dunia hanyalah bayangan tipis saja dari segala kebesaranNya.
Bunda
Maria nampak berada di samping Yesus. Dia sangat cantik dan bercahaya. Tak ada
gambaran di dunia ini yang sebanding dengan kecantikannya yang sebenarnya. Surga
adalah rumah kita yang sejati, kita semua diciptakan untuk tinggal di Surga dan
menikmati Allah selamanya. Lalu saya kembali ke dunia ini bersama malaikat saya.
PASTOR JOSE DINYATAKAN
MENINGGAL
Sementara tubuh saya berada di rumah sakit, dokter melakukan
semua pemeriksaan dan saya dinyatakan telah meninggal. Penyebab kematian saya adalah
karena pendarahan. Keluarga saya diberitahu dan karena mereka berada jauh maka pegawai
rumah sakit memutuskan untuk membawa tubuh saya ke kamar mayat. Karena rumah
sakit itu tak memiliki pendingin ruangan, mereka khawatir kalau tubuh saya cepat
membusuk. Ketika mereka membawa tubuh saya ke kamar mayat, jiwa saya kembali
memasuki tubuh saya. Saya merasakan sakit yang luar biasa karena banyaknya luka
pada tubuh saya serta tulang-tulang saya yang retak. Saya mulai merintih
kesakitan dan orang-orang di sekitar saya menjadi ketakutan hingga mereka berlari
menjauh sambil menjerit-jerit.
DIA HIDUP LAGI !
INI ADALAH SEBUAH KEAJAIBAN !
Salah satu
dari orang-orang itu mendatangi dokter dan berkata :”Mayat itu merintih”. Lalu dokter
datang dan memeriksa tubuh saya dan mendapati bahwa saya dalam keadaan hidup. Dia
berkata :”Pastor hidup! Ini adalah keajaiban. Bawalah dia kembali ke rumah
sakit.”
Kembali
di rumah sakit, mereka memberi saya transfusi darah, dan saya dibawa ke kamar
operasi untuk memperbaiki tulang-tulang saya yang remuk. Mereka memperbaiki rahang
bawah saya, tulang-tulang rusuk, tulang pinggul, pergelangan tangan, dan kaki
kanan saya. Setelah dua bulan mereka mengijinkan saya keluar dari rumah sakit, dan
dokter ortopedi mengatakan bahwa saya tak akan bisa berjalan lagi. Lalu saya berkata
kepadanya :”Allah yang membuat saya hidup lagi dan mengirim saya kembali ke dunia,
maka Dia akan menyembuhkan saya.” Sesampai di rumah, kami semua berdoa memohon keajaiban.
Setelah sebulan dan semua gips serta verban dilepas, saya masih belum bisa bergerak.
Tetapi pada suatu hari ketika sedang berdoa, saya merasakan sebuah rasa nyeri yang
luar biasa pada pinggul saya. Beberapa saat kemudian rasa nyeri itu hilang sama
sekali, dan saya mendengar suara:”Kamu disembuhkan. Bangunlah dan berjalanlah.”
Saya merasa damai yang luar biasa dan adanya kuasa penyembuhan pada tubuh saya.
Segera saja saya bangun dan berjalan. Saya memuji dan bersyukur kepada Allah atas
keajaiban ini.
Saya menemui
dokter saya untuk menyampaikan berita kesembuhan ini dan dia merasa terkejut
sekali serta takjub. Dia berkata :”Allahmu adalah Allah yang sejati. Aku akan
mengikuti Allahmu.” Dokter itu adalah seorang Hindu dan dia meminta saya untuk mengajarinya
tentang Gereja. Setelah belajar mengenai Iman Kristiani, saya membaptis dia dan
dia menjadi Katolik.
Dengan mematuhi
pesan dari malaikat pelindung saya, saya pergi ke Amerika Serikat pada 10
Nopember 1986, sebagai seorang imam misioner. Pertama-tama saya bekerja pada diosis
Boise, Orlando, dari tahun 1987 sampai 1989. Lalu saya menjadi direktur pada Prison
Ministry di Orlando, Florida, tahun 1989 sampai 1992.
Pada tahun
1992 saya sampai di diosis St.Augustine dimana saya ditugaskan di paroki St. Matthew’s di Jacksonville selama
dua tahun. Lalu saya ditunjuk menjadi pastor paroki pada Gereja ‘Assumption’ tahun
1994 – 1999. Pada tahun 1997 saya menjadi anggota tetap dari diosis setempat. Sejak
Juni 1999 saya menjadi pastor di Gereja St. Mary’s Mother of Mercy di Macclenny, Florida. Saya juga
melayani sebagai pastor di penjara Florida, pada ‘Union Correctional Institution’ di Raiford serta di
rumah sakit milik negara ‘Northeast Florida’ di Macclenny. Saya juga menjadi
penasihat rohani dari Legio Maria setempat.
Pada setiap
Sabtu Pertama saya mengadakan misa dan penyembuhan karismatik di paroki saya, St. Mary Mother of Mercy. Banyak orang yang
datang dari seluruh Florida dan negara-negara bagan lainnya di Amerika Serikat,
dari New York, Philadelphia, Washington DC, San Jose, Dallas,
Chicago, Birmingham, Denver, Boise, Idaho Falls, Hawaii, Miami, Ft Lauderdale,
Poolsville; juga dari negara-negara
lain seperti Ireland, Spain, Czech Republic, India, France, Portugal,
Yugoslavia, Italy, Canada, Mexico, Cayman Island, dan Ontario.
PERUTUSAN PENYEMBUHAN EKARISTIK
Melalui
perutusan penyembuhan Ekaristik ini saya melihat ada banyak orang yang disembuhkan
secara jasmani maupun spirituil, secara mental dan emosional. Orang-orang dengan
berbagai penyakit, seperti kanker, AIDS, artritis, berbagai penyakit jantung,
penyakit mata, paru serta punggung, gangguan pendengaran dan lain-lainnya, mereka
disembuhkan sepenuhnya. Beberapa kali dalam setahun saya melayani penyembuhan
khusus pada pohon keluarga, dimana pengaruh dari dosa-dosa leluhur bisa dihilangkan,
dan orang yang bersangkutan bisa sembuh sama sekali. Kitab Suci mengatakan bahwa
dosa-dosa keluarga bisa melekat hingga kepada 3 – 5 generasi berikutnya (lihat
Kel. 34:7 “...yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang,
yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali
membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa
kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan
keempat.") Maka dalam berbagai kasus
kita perlu mengadakan penyembuhan ‘lintas angkatan’. Dokter dan ahli obat-obatan
tak bisa menyembuhkan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh pohon keluarga.
Selama proses penyembuhan
ini, banyak orang yang ‘mengistirahatkan’ rohnya di hadapan Sakramen Terberkati
dan beberapa ada yang mengalami pembaharuan didalam jiwa mereka serta
penyembuhan didalam tubuh mereka.
To contact Fr. Jose Maniyangat visit http://www.frmaniyangathealingministry.com
No comments:
Post a Comment