Jika anda masih ingin membaca buku THE DICTATOR
POPE…
…namun Anda tak
memiliki waktu, maka bacalah di dalam Crisis
Magazine, mengenai ikhtisar yang
sangat bagus atas diri Paus Fransiskus, dalam tulisan Julia Meloni, yang berjudul:
Francis
Allies Reveal Their Plans for Revolutionary Change. (Sekutu-sekutu Francis Mengungkapkan Rencana-rencana Mereka
Untuk Melakukan Perubahan Revolusioner.)
Berikut ini
kutipannya, dan ya… semua ini ditulis dengan baik:
Bagi Murphy-O'Connor dan
alumni mafia (mafia St.Gallen) lainnya, termasuk Cardinals Kasper dan Danneels,
mereka telah melakukan berbagai gerakan yang lihai dengan melalui berbagai pertemuan
pra-konklaf yang mempromosikan Bergoglio. Dan menurut Marco Politi, pada malam
tanggal 9 Maret 2013, Murphy-O'Connor telah bertemu dengan Cardinals Kasper,
Coccopalmerio, Bertello, Nicola, dan Tauran, untuk menyusun strategi guna mencari
dukungan dari yang lain. Tidak jelas apakah salah satu orang Italia dalam
kelompok itu adalah "pria Italia berpengaruh" yang kemudian meminta
Kardinal McCarrick untuk "memuji-muji" Bergoglio, tetapi baik
McCarrick maupun Coccopalmerio telah memberikan wawancara awal guna mendorong terpilihnya
seorang paus dari "Amerika Latin".
Pada 12 Maret 2013, sebelum
konklaf dimulai malam itu, Murphy-O'Connor melangkah di samping Bergoglio.
"Hati-hati, sekarang
giliran Anda," kata Murphy-O'Connor kepada Bergoglio.
“Saya mengerti,” jawab
Bergoglio. Dia nampak tenang, kata Murphy-O'Connor, dan "sadar bahwa dia
mungkin akan menjadi kandidat untuk masuk."
Keesokan harinya, Paus
Francis muncul di St. Peter's Loggia diapit oleh Danneels, mafia ‘pecipta paus’ yang telah memerintahkan
seorang raja untuk melegalkan aborsi dan menyuruh korban pelecehan seksual
untuk meminta maaf. Setahun kemudian, Murphy-O'Connor membual bahwa "Kotak
Pandora" telah dibuka dan bahwa para kardinal "tidak tahu apa
karakter baja [ dari Bergoglio] itu, mereka tidak tahu bahwa dia adalah seorang
Jesuit yang sangat ‘mendalam,’ dan mereka tidak tahu siapa yang mereka pilih.”
Bagi Paus yang baru, dia merasakan
"mimpi" Martini tentang terbentuknya ‘sinodalitas
permanen’ — revolusi permanen, melalui
sinode, misalnya tentang "simpul" seperti pernikahan dan seksualitas.
Murphy-O'Connor berkata bahwa Paus Francis telah mengatakan kepadanya betapa dibutuhkan
sinode yang krusial untuk membangun “kolegialitas” – ini adalah bahasa kode
mafia untuk menyebut ‘otoritas Gereja yang terdesentralisasi.’ Eugenio
Scalfari, seorang wartawan atheis, juga berkata bahwa Francis telah mengatakan
kepadanya bagaimana "panjang dan sulitnya" jalan sinodal versi Martini,
dan betapa "lembut, tapi tegas dan ulet" dia perlu melanjutkannya. Semua
pembicaraan tentang pawai-pawai yang panjang dan tak terhindarkan ini terdengar
seperti Gramscian
yang menyeramkan, seperti “revolusi oleh siluman.” a la budaya Marxis. Ketika Humanae Vitae dikeluarkan,
Murphy-O'Connor melepaskan ‘rantai pengikat’ itu dengan lihai sekali, dengan memberikan
‘pemanis bibir’ kepada “sikap Vatikan” tentang kontrasepsi sambil memberikan alasan
"demi belas kasihan pastoral" kepada para pembangkang ajaran iman.
Kemudian, di tengah-tengah sinode keluarga, dia membiarkan ‘rantai pengikat’
itu memanjang lebih longgar lagi, dengan mengatakan bahwa doktrin (Gereja) bisa
berubah secara tidak langsung dan dapat “berkembang” pada kasus perzinahan.
Sejak lama, Murphy-O'Connor
dan pendahulu gerakan mafianya, Kardinal Basil Hume, telah menerima surat-surat
teguran dari Roma setelah dia mengucapkan "hal-hal yang agak
provokatif" tentang upayanya untuk menahbiskan pria yang sudah menikah
menjadi imam.
Kemudian, Kardinal Basil Hume
menulis sebuah dokumen tentang homoseksualitas di mana dia melunakkan istilah keras
"cacat obyektif " dan Murphy-O'Connor akan berjuang untuk mengadakan "Misa
bagi kaum gay," dan menyebut tindaknnya itu sebagai sebuah "jalan
kembali kepada sakramen-sakramen" dengan cara yang "agak lebih baik."
Pada tahun 2013, Murphy-O'Connor mengatakan betapa briliannya Paus Francis ketika
berkata, "Siapakah saya hingga berhak untuk menghakimi?" (“Who
am I to judge?”) – ini adalah sebuah
tanggapan paus Francis terhadap pertanyaan tentang promosi jabatan atas seorang
klerus yang memiliki sejarah skandal homoseksual. Sejarawan Henry Sire
berpendapat bahwa tindakan ‘perlindungan dan pembelaan’ semacam itu cocok
dengan sebuah pola yang telah mapan dilakukan selama masa jabatan Bergoglio di
Argentina— "di mana dia menyelimuti dirinya sendiri dengan orang-orang
yang secara moral adalah lemah
sehingga menjadikan mereka benar-benar tunduk di bawah pengaruhnya."
Ditanya, sebelum konklaf,
apakah dia akan menyarankan agar paus baru "bebas dari segala jenis noda dosa
yang berupa perbuatan penyembunyianlah kasus kejahatan," Murphy-O'Connor
pada satu titik mengatakan, "Anda tidak akan bisa secara langsung
mendapatkan seorang yang suci, Anda tahu hal ini; kita semua adalah semacam itu,
kita semua adalah orang berdosa” (31:31). Murphy-O'Connor sendiri telah menyembunyikan
kejahatannya dimana dia telah berusaha melindungi pelaku pencabulan kejam yang terus menganiaya
korban muda lainnya, bahkan beberapa diantaranya ada orang yang cacat jasmani. Salah
satu korban dari imam itu, yang dikonfirmasi oleh si korban sendiri, bahwa
ketika Murphy-O'Connor mencabuli dirinya, maka imam-imam yang lainnya yang hadir
juga ikut terlibat — namun penyelidikan
CDF 2013 terhadap Murphy-O'Connor dihentikan karena tidak ada persetujuan Paus
Francis. Sumber-sumber yang disegani di Vatikan mengatakan bahwa Francis dalam
keadaaan marah menyela Kardinal Müller ketika dia mengadakan Misa, dan Francis memerintahkan penutupan penyelidikan kasus itu.
Murphy-O'Connor meninggal
pada tahun 2017, terlalu dini untuk menyaksikan apa yang terjadi di luar
"empat tahun pemerintahan Bergoglio." Setelah lima tahun Francis
berkuasa, imam pro- "LGBT" pastor James Martin dan “alumni dari Misa-misa gay” berbicara secara resmi di
Pertemuan Keluarga Sedunia — sementara itu Uskup Agung Viganò mengklaim bahwa Paus Francis secara
sadar dan sengaja telah merehabilitasi McCarrick dan bahwa Coccopalmerio adalah
bagian dari "arus homoseksual" yang mencoba menumbangkan doktrin Gereja
mengenai homoseksualitas.
Lihatlah dan buatlah catatan pada
semua link yang disertakan disini. Banyak orang membuat perkiraan dan menghubung-hubungkan
tentang apa yang terjadi di dalam dan di sekitar kepausan Francis, tetapi
mendokumentasikan hal itu di tingkat yang detil adalah bagian yang penting dan
melelahkan dari pekerjaan itu. Ada kalanya saya mengumpulkan artikel dan
menghabiskan banyak waktu untuk menemukan tautan dan menghubungkan titik-titik kejadian
dan peristiwa seperti yang saya lakukan pada penulisan yang sebenarnya. Meloni memang
cukup teliti dan to the point, dan
karyanya menandai tambahan yang sangat baik bagi pemberian beasiswa dan
jurnalisme seperti yang telah dilakukan mengenai Gereja Francis.
Silakan baca buku itu (The Dictator Pope) semuanya. Hal sangat
berharga sebagai upah bagi waktu Anda untuk membacanya, dan sangat menyenangkan
untuk melihat bagian yang begitu sulit di majalah itu yang meluncurkan karir
menulis profesional Katolik saya, lebih dari satu dekade yang lalu.
Steve
Skojec adalah Penerbit, Pendiri
dan Direktur Eksekutif OnePeterFive.com.
Dia
menerima gelar BA dalam bidang Komunikasi dan Teologi dari Franciscan
University of Steubenville pada tahun 2001. Banyak komentarnya telah muncul di The New York Times, USA Today,
The Washington Post, The Washington Times, Majalah Crisis, EWTN, Huffington Post
Live, The Fox News Channel, Foreign Policy, dan BBC. Steve dan istrinya Jamie memiliki tujuh anak.
++++++++++++++++++
Mrk
4:22 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan
dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.
Mrk
4:23 Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia
mendengar!"
No comments:
Post a Comment