44 HERODES SAAT
INI
“Sebuah bangsa bisa selamat dari
orang-orang bodohnya, dan bahkan orang-orang yang ambisius. Tapi bangsa itu
tetap tak tidak bisa selamat dari pengkhianatan dari dalam. Musuh di pintu
gerbang adalah kurang tangguh, karena ia mudah dikenali sejak dari jauh dan
membawa spanduknya secara terbuka. Tetapi pengkhianat yang bergerak di antara
mereka yang ada di dalam gerbang dengan bebas, bisikannya yang licik berdesir
melalui semua lorong, terdengar di seluruh lorong-lorong pemerintahan sendiri.
Karena pengkhianat muncul bukan sebagai pengkhianat; dia berbicara dengan aksen
yang familier bagi para korbannya, dan dia memakai wajah dan argumen mereka,
dia menyentuh dasar yang ada di hati semua orang. Dia membusukkan jiwa suatu
bangsa, dia bekerja secara diam-diam dan tidak dikenal di malam hari, untuk
merusak pilar-pilar kota, dia menginfeksi tubuh politik sehingga tidak bisa
lagi melawan. Dia adalah seorang pembunuh yang tidak ditakuti.”- Cicero 106 SM hingga 43BC
Pada tanggal 25
Februari 2019, Senat Amerika Serikat memberikan suara pada sepotong
undang-undang yang membuat negara ini setara dengan pelanggar hukum moral dan Kitab
Suci yang paling kejam dalam sejarah dunia. Ada argumen kuat bahwa Amerika
Serikat adalah lebih buruk daripada semua kerajaan-kerajaan sebelunya yang menentang
nilai-nilai moral, karena kita adalah orang-orang bebas yang memilih legislator
untuk berkuasa dengan kehendak bebas, di sebuah republik konstitusional. Pernyataan
ini tak perlu lagi diperdebatkan, karena banyak yang akan berpendapat bahwa
hak-hak individu telah dilucuti melalui rekayasa sosial massa. Pada generasi
dan kekaisaran sebelumnya, sebagian besar penduduk merupakan kelas orang yang
benar-benar buta huruf di bawah seorang raja atau pemimpin berdaulat, yang bisa
dengan bebas menghambat hak-hak warga negaranya, sehingga jika ada seorang
lalim sejati yang memegang takhta, dia bisa menghalangi konsep pemilihan bebas.
Namun pemilihan suara sangatlah penting hari ini, meskipun orang dapat
mempertanyakan legitimasi dari prosesnya dalam banyak hal.
Pada malam musim
dingin saat itu, di gedung US Capitol, 44
Senator Amerika Serikat (Herodes-Herodes masa kini) menentang RUU prosedural
yang disebut Born-Alive Abortion Survivors Protection Act, yang akan menghukum
setiap dokter yang tidak bersedia memberikan perawatan medis setelah seorang
anak lahir hidup - setelah tindakan aborsi yang gagal. RUU itu ditolak 53-44
dengan tiga wakil Demokrat abstain. Pimpinan Senat, Mitch McConnell (R-KY) memiliki
agenda untuk membuat konstituen dari setiap negara bagian tahu di pihak mana
senator mereka berada yang menyangkut masalah kehidupan manusia ini. Ini
setelah komentar Gubernur Virginia Ralph Northam (D-VA), dan wawancara radionya
yang sekarang terkenal bahwa pembunuhan bayi setelah kelahiran adalah diperbolehkan.
Sekali lagi, pemungutan suara adalah 44 orang (semua Demokrat) dari jabatan terpilih
tertinggi (selain Presiden) di tanah yang dipilih untuk melakukan pembunuhan
bayi. Roma ketika berada di bawah kekejaman dan orang-orang seperti Nero dan
Caligula, tidak ada bandingnya apa-apa tentang sikap para Senator A.S.
Demokrat, dan jutaan orang yang mendukung mereka. Anda perlu memikirkan tentang
pemungutan suara itu dan membiarkannya meresap kedalam hati dan pikiran untuk bisa
memahami keadaan negara yang bangkrut secara spiritual ini — dan secara
emosional Anda akan bisa memahami kemerosotan moral selama beberapa generasi
terakhir.
Menentang pembunuhan
atas orang yang tidak bersalah adalah yang terpenting, karena jika seseorang
melakukan kesalahan atau kekeliruan dalam pemunuhan itu, maka korbannya (yang
tidak bersalah itu) tidak akan mendapatkan kesempatan lain untuk membela
dirinya. Pagar perlindungan Allah adalah berhubungan dengan tindakan menaati
hukum-hukum-Nya - dan untuk sementara waktu ke depan, AS telah berada di luar pagar
itu. Kita tahu adanya lapangan bermain adalah dengan mengetahui batas-batasnya.
Kurangnya buah yang baik dalam budaya kita saat ini terlihat setiap malam di dalam
berita-berita. Kebijakan aborsi yang ekstrem di bawah pengaruh Patai Demokrat
dan pemerintahan Obama telah menjadi normal di pengadilan, dan arus utama dalam
budaya, dan Demokrat saat ini adalah partai yang memiliki paling sedikit
kemiripan dengan kesopanan manusia.
Jika ada yang ingin
membaca satu pasal dari Kitab Suci yang menjelaskan turunnya berkat dan kutukan
atas suatu bangsa, bacalah Bab 28 dari Kitab Ulangan. "Deutero"
berarti hukum. Ketika saat ini kita memiliki para pemimpin negara yang duduk di
Senat AS untuk memilih sebagai pok partai Demokrat sebanyak 44 orang, sekarang inilah
saatnya untuk menyadari bahwa kita berada di sebuah tempat yang baru dari
kegilaan kriminal biadab yang radikal, mirip dengan Roma sebelum kejatuhannya. Jika
Agar tidak sepenuhnya menyadari hal ini, maka Anda telah menempatkan diri Anda
dan keluarga di tempat yang sangat berbahaya di tahun-tahun mendatang.
Penyerangan terhadap nilai-nilai Kristiani terjadi setiap hari dan itu telah
merayap dan secara bertahap. Anggota Majelis California, Jessie Gabriel,
baru-baru ini memperkenalkan tagihan AB 624 yang mewajibkan setiap kartu pelajar
di negara bagian tersebut memiliki nomor telepon untuk menghubungi Planned
Parenthood untuk semua siswa yang berusia 12-24 tahun.
Jika seseorang
melihat lintasan perjalanan kebejatan yang datang dari California selama
beberapa generasi terakhir, janganlah bertaruh bahwa UU itu tidak akan lolos
pada saat tertentu nanti. Kita sekarang berurusan dengan para intelek yang
sangat gelap.
Sesuatu yang selalu
membingungkan saya adalah kurangnya gairah dan semangat dari banyak umat
beriman untuk memberitakan kebenaran. Adalah orang-orang yang tak beriman yang kini
memainkan peran, bukannya umat beriman. Dan seringkali ada ketakutan untuk
berbicara ketika kebenaran, kebaikan, dan kebajikan berada di pihak umat
beriman. Seringkali umat beriman ingin menjadi "gereja yang baik" sementara
kita mengalami pembusukan dari dalam, meskipun mereka mungkin tidak memiliki
pandangan ke depan untuk melihatnya dengan jelas. Seorang yang beriman memiliki
sejarah, sifat manusia, Kitab Suci, teologi, filsafat, dan akal sehat di pihak
mereka. Orang yang tidak beriman meninggalkan jejak kekacauan, tipu daya, kebusukan
dan kebingungan di sekeliling mereka. Pemikiran mereka hanyalah segumpal besar kontradiksi.
Orang beriman akan sering memberi yang baik dari dirinya, sementara orang yang
tidak beriman sering tidak meninggalkan apa-apa kecuali agenda yang gagal,
karena rencana mereka tidak berada di bawah naungan Tuhan. Rencana mereka
dibangun di atas pasir yang mudah bergeser, dan bukannya pada fondasi yang
kokoh.
Penyair W. B. Yeats berbicara tentang ini dalam
puisinya The Second Coming, yang
mengatakan,
“…the best lack all
conviction—
Turning and turning
in the widening gyre
The falcon cannot
hear the falconer;
Things fall apart;
the center cannot hold;
Mere anarchy is
loosed upon the world,
The blood-dimmed
tide is loosed, and everywhere
The ceremony of
innocence is drowned;
The best lack all
conviction, while the worst
Are full of
passionate intensity…”
"Elang yang tak
bisa mendengar pemiliknya" adalah seruan dari zaman ke zaman. Kita berada
dalam keadaan sulit pada saat-saat ini karena banyak umat beriman tetap diam membisu
ketika mereka seharusnya memberitakan kebenaran. Mereka takut dipinggirkan dari
kelompok sebaya karena dianggap terlalu radikal jika mereka berbicara. Ya …… 44
Senator Amerika Serikat yang memilih pembunuhan bayi adalah orang radikal,
namun belum ada protes keras dari hirarki gereja di seluruh negeri. W.B. Yeats telah
menggambarkan secara emosional "gereja yang baik" dan kurangnya
gairah mereka. Ini adalah tema pemikiran yang hampir konstan dari Uskup Agung
Fulton J. Sheen dari tahun 1950 hingga saat kematiannya.
Penulis Flannery
O'Connor dlm buku ‘Mystery and Manners,’
juga berbicara tentang apa yang ia sebut “kelembutan” yang juga bisa disebut
sentimentalitas atau kelembutan, atau gereja yang menyenangkan. Adalah jelas bahwa
kurangnya disiplin dan tiadanya ketabahan yang akan menuntun kita. Kata yang
lebih modern untuk sentimentalitas ini bisa berupa kepingan salju, buttercup, atau cupcakes, dimana generasi sekarang mudah
tersinggung oleh kebenaran yang telah bertahan selama ribuan tahun. Ini
disebabkan oleh kurangnya kesadaran umum tentang apa yang mampu dilakukan
manusia ketika kehilangan kemudahan hidup dan kenyamanan makhluk - sesuatu yang
dibayar melalui defisit pembelanjaan pemerintah, telah memungkinkan generasi
Amerika untuk menikmati, sejak Perang Dunia II, untuk memiliki segala macam kesenangan
tanpa konsekuensi apapun. Seperti yang pernah dikatakan oleh Leo Tolstoy,
"Manusia menjadi dirinya yang sebenarnya saat dilucuti dari
pakaiannya."
O'Connor menulis: Jika zaman-zaman yang lalu merasa kurang, namun
mereka sebenarnya melihat lebih banyak, meski mereka melihat dengan penerimaan mata
yang buta, yang bersifat nubuatan, dan tidak sentimental, khususnya dalam masalah
iman. Dengan tidak adanya iman di zaman sekarang ini, kita memerintah dengan sangat
lembek. Adalah sifat lembek inilah yang telah lama terputus dari pribadi
Kristus, dibungkus dalam teori. Ketika sifat lembek ini terlepas dan muncul
keluar, hasil logisnya adalah berupa teror. Hal itu berakhir di dalam kamp-kamp
kerja paksa dan di tengah kabut asap dari kamar gas beracun.
Kata dan kebijakan manusia
memiliki rentang hidup. Dimulai dengan pil KB di akhir 1960-an, kita telah
berevolusi menjadi sebuah budaya yang sesat. Ini tidak terjadi dalam semalam.
Lemahnya standar moral memungkinkan kita untuk menenangkan sifat dasar manusia.
Sekarang, dengan
Mahkamah Agung AS yang mengesahkan hukum aborsi atas dasar permintaan, maka kaum
homoseksual memiliki haknya juga yang bahkan tidak terpikirkan pada beberapa tahun
yang lalu, dan kaum waria juga merasa dirinya adalah normal, dan langkah
selanjutnya dalam perkembangan perbuatan dosa adalah berupa penerimaan
pedofilia sebagai hak setiap orang. Jika pembunuhan bayi tidak mengubah
pandangan Anda tentang Amerika, pertanyaan yang harus ditanyakan: apa lagi yang
diperlukan bagi Anda untuk berbicara, dan secara aktif membalikkan kekacauan
yang kita temukan saat ini? Berusaha habis-habisan untuk mengatasi apa yang telah
rusak tampaknya menjadi upaya yang tidak ada artinya, ketika kota sudah terbakar
habis, dan keselamatan generasi berikutnya dipertaruhkan.
Yohanes Pembaptis telah
berbicara jujur kepada penguasa ketika dia berhadapan dengan Raja Herodes
karena perzinahan dengan istri saudaranya. Yesus berkata tentang Yohanes,
"Dia adalah pria terhebat yang pernah dilahirkan oleh wanita." Ya,
mengatakan kebenaran mungkin merugikan Anda, tetapi setidaknya pada titik ini
tidak akan merugikan Anda. Ini mungkin terjadi di masa depan jika tren saat ini
terus berlanjut - karena sikap diam Anda adalah persetujuan Anda.
JESUS, I TRUST IN YOU
No comments:
Post a Comment