These Last Days News - March 13, 2019
PF MENEMUI DAN BERFOTO BERSAMA DENGAN
SEKELOMPOK UMAT PENDUKUNG HOMOSEX
by Martin M. Barillas
Catatan:
Pete Baklinski berkontribusi pada laporan ini.
Paus
Fransiskus bertemu dengan sekelompok pro-homoseksual yang mengidentifikasi
dirinya sebagai "Katolik" dan berpose bersama, selama kunjungan mereka
ke Roma minggu lalu.
Kelompok
itu, yang menamakan dirinya sebagai “LGBT + Catholics Westminster”,
mempromosikan normalisasi homoseksualitas di dalam Gereja Katolik dan berupaya
untuk “menyingkirkan homofobia (rasa takut akan homosex) dari Gereja dan
masyarakat.” Kelompok pro-homoseksual itu ditunjuk oleh Kardinal Vincent
Nichols, Uskup Agung Westminster, untuk memberikan perawatan pastoral kepada
umat Katolik yang mengidentifikasi dirinya sebagai homoseksual.
Kelompok
LGBT
+ Katolik Westminster ini terang-terangan mengambil posisi yang
bertentangan dengan ajaran Katolik tentang homoseksualitas.
“Pelayanan
pastoral yang sepenuhnya inklusif ini berusaha mendukung umat Katolik yang LGBT,
orang tua dan keluarga, yang mau tidak mau akan mengarah pada pemahaman
pengajaran Gereja tentang seksualitas dan identitas gender sebagai area
pengembangan pengajaran magisterial, dan bukan sesuatu yang musti diperbaiki
sekali dan untuk selamanya, dalam dokumen-dokumen sebelumnya dari Kongregasi
Vatikan untuk Ajaran Iman,” demikian kelompok kelompok itu menyatakan di situs webnya.
Organisasi
ini telah ikut berbaris berbaris dalam parade pro-homoseksual di
London. Situs web organisasi ini juga menampilkan sebuah doa dengan posisi
menonjol yang ditulis oleh pastor
Katolik homoseksual Bernárd J. Lynch yang
menyatakan di blog-nya di blog-nya, "Saya menikah
dengan suami saya Billy sejak 1998."
Gereja
Katolik mengajarkan bahwa perbuatan homoseksual adalah "tindakan
kebobrokan besar" dan "secara
intrinsik tidak baik" karena mereka "bertentangan dengan hukum
kodrat."
Perbuatan itu (homosex) melawan
hukum kodrat, karena kelanjutan kehidupan tidak mungkin terjadi waktu
persetubuhan. Perbuatan itu tidak berasal dari satu kebutuhan benar untuk
saling melengkapi secara afektif dan seksual. Bagaimanapun, perbuatan itu tidak
dapat dibenarkan. Gereja juga mengajarkan bahwa
kecenderungan homoseksual itu sendiri "cacat obyektif."
Paus
Francis bertemu dengan kelompok itu dan berfoto bersama mereka pada Rabu Abu, 6
Maret 2019, setelah Audiensi Umum. Menurut media The Tablet, kelompok itu
mendapatkan "kursi istimewa" saat Audiensi di Lapangan St. Peter.
Paus berjabat tangan dengan para peziarah. Masing-masing menerima rosario dari paus
Francis.
Selama
kunjungan 4-10 Maret 2019 ke Roma, kelompok itu mendengar presentasi dari
jurnalis dan dari Profesor James Keenan SJ
dari Boston College. Pastor Keenan berbicara soal pandangan paus tentang Sinode
Pernikahan & Keluarga 2014 dan 2015. Mengenai keprihatinan akan LGBT, pastor
Keenan berbicara tentang relevansi dan kebaikan prinsip-prinsip
"pendampingan" dan "penegasan moral" yang dianjurkan Paus
Francis. Kelompok itu juga mengadakan Doa Pagi untuk memperingati di St.
Bartholomew-on-the-Tiber, para korban "homofobia" dan
"transphobia."
Kedekatan Cardinal Nichols dengan kelompok LGBT
+ Katolik Westminster terbukti ketika ia merayakan Misa Perayaan
Pembaptisan Tuhan di Gereja Immaculate
Conception di
London pusat pada bulan Januari. Dikelola oleh para pastor Jesuit, program
penjangkauan LGBT paroki, LGBT
Catholics Westminster dibentuk atas arahan kardinal
Nichols. Ini termasuk kelompok-kelompok yang lebih kecil yang menampilkan orang-orang
yang mengidentifikasi dirinya sebagai "trans." Kardinal Nichols diangkat
menjadi kardinal tahun 2014 oleh Paus Francis dan pertama kali merayakan Misa
untuk menyambut umat Katolik LGBT di paroki yang dikelola Yesuit di London pada
tahun 2015. Seorang mantan uskup agung Birmingham, Kardinal Nichols adalah klerus
Katolik paling senior di Inggris dan Wales.
Kardinal Nichols menulis kepada para peziarah sebelum ziarah
mereka, mengatakan kepada mereka bahwa itu adalah "kesempatan yang luar
biasa" untuk berada di Roma dan "terutama, untuk memperdalam iman
Anda." Dia menulis, "Semoga Santo Petrus dan Santo Paulus, dan
tentunya semua Rasul, terus membimbing Anda di jalan Anda, dan semoga Anda
tidak pernah gagal untuk terinspirasi oleh kesaksian mereka sebagai hamba yang
setia dari Tuhan dan Juru Selamat kita, Yesus Kristus." Kardinal Nichols meminta
para peziarah LGBT untuk berdoa baginya di makam Santo Petrus dan Santo Paulus
dan semua tempat kudus lainnya yang akan Anda kunjungi, sementara ia menjanjikan
doanya kepada mereka.
+++++++++++++++++
"Homoseksualitas tidak akan bisa diterima, karena ia berarti
hukuman dan penghancuran." -
Yesus, Bayside, 1 Juli 1985
"Aku tidak akan mendukung imam-imam-Ku yang mendukung homoseksualitas
dan membiarkannya berada dalam barisan para imam-Ku! ... Aku tidak akan berdiri
diam dan membiarkan imamat-Ku dihancurkan!" - Yesus, Bayside, 18 Juni 1982
No comments:
Post a Comment