These Last Days News - February 13, 2019
DOKTER MENGATAKAN
BAHWA TERUTAMA ANAK-ANAK, SANGAT RENTAN TERHADAP BAHAYA DARI TEHNOLOGI 5G
Mohon
teman-teman membaca pesan Enoch, 13 Maret 2019 :
Teknologi
Seluler Dan Nirkabel Adalah Fitur Kehidupan Modern Di Mana-Mana.
Sebagian
besar orang dewasa di AS memiliki smartphones (ponsel pintar), dan sebuah proporsi yang
semakin meningkat adalah para pengguna internet yang diperuntukkan ‘hanya bagi ponsel
pintar’ dan sebuah laporan menyampaikan adanya HP dengan kemampuan untuk
online "hampir terus
menerus.” Adapun bagi anak-anak, survei tahun 2014 di negara-negara
berpenghasilan tinggi melaporkan bahwa hampir tujuh dari sepuluh anak
menggunakan ponsel, dan dua pertiga dari mereka memiliki smartphone, biasanya
pada usia 10 tahun. Seperti yang dijelaskan oleh Nielsen, sekarang sudah biasa
melihat “seorang anak dengan smartphone di tangan mereka” seperti melihat
“seorang anak bermain dengan sebuah yo-yo di tahun-tahun sebelum era digital."
Antusiasme
yang membuat publik bersedia merangkul setiap teknologi seluler dan nirkabel
baru — yang sebagian besar tidak pernah menjalani pengujian keselamatan atau pengembangan standar mutu
yang sesuai — menunjukkan bahwa konsumen jarang mau berhenti untuk
mempertimbangkan akibat-akibat bagi kesehatan dari infrastruktur yang menopang
kemampuan mereka untuk melakukan browsing, streaming and download kapan
saja dan "ketika sedang
dalam perjalanan.”
Peluncuran
teknologi 5G yang sangat
cepat akan "secara dramatis meningkatkan jumlah
pemancar yang mengirimkan sinyal kepada telepon seluler dan sejumlah perangkat
baru yang mendukung Internet." Saatnya sudah matang untuk menumbuhkan kesadaran
pada akar rumput yang lebih luas, tentang pertukaran yang tidak diungkapkan
antara kenyamanan dan potensi 5G, yang berpotensi menimbulkan bencana besar
bagi kesehatan.
Jauh
dari peningkatan "next-gen" yang sederhana, jaringan dan teknologi 5G
(generasi kelima) yang kuat akan membuat semua orang, secara terus-menerus, menerima
radiasi dalam bentuk dan jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya, dari apa
yang oleh fisikawan AS, Dr. Ronald Powell, menyebutnya sebagai ‘radiasi wajib’ yang
harus diterima oleh orang banyak — tanpa ada studi sebelumnya tentang dampak potensial
terhadap kesehatan atau tanpa ada jaminan keamanan dan keselamatan terhadap
masyarakat luas.
Mempertimbangkan
bahwa kaum muda (dengan massa tubuh yang lebih kecil dan otak yang sedang berkembang)
yang sangat
rentan terhadap radiasi, Environmental Health Trust
telah menyebut 5G sebagai "percobaan besar berikutnya yang tidak
diketahui efeknya pada anak-anak kita" — serta pada seluruh
populasi manusia.
5G adalah teknologi inti untuk Smart Cities dan Agenda 2030 PBB.
California telah memblokirnya karena masalah kesehatan, tetapi apakah ia akan tahan
terhadap Undang-Undang Telekomunikasi 1996, yang ditandatangani oleh Bill
Clinton, yang mengatakan bahwa masalah kesehatan tidak boleh ikut dipertimbangkan?
Peringatan-Peringatan Dini
Faktanya,
“percobaan
raksasa yang tidak terkontrol“ pada
anak-anak dan orang dewasa telah dimulai, meskipun ada permintaan
internasional yang mendesak dari puluhan ribu ilmuwan, dokter, organisasi
lingkungan dan warga yang menyerukan penghentian penyebaran tehnologi 5G. Pada
2018, operator telekomunikasi di AS dan Eropa mulai meluncurkan teknologi 5G di
puluhan kota. Berfokus (untuk saat ini) pada “daerah perkotaan padat dan lalu
lintas tinggi” di AS, AT&T mulai menauh infrastruktur 5G di kota-kota besar di delapan
negara bagian, dan Verizon mulai menawarkan layanan
broadband rumah 5G di “lingkungan tertentu” di beberapa kota.
Sebagian
besar, masalah kesehatan mendapat peringkat sebagai catatan kaki kecil di tengah
kehebohan besar tentang kecepatan dan kapasitas 5G, meskipun majalah
perdagangan mengakui bahwa mungkin ada "beberapa
keberatan" terhadap 5G karena
"kekhawatiran atas potensi risiko kesehatan." Namun, baik di Eropa
dan AS, individu yang tinggal dan bekerja di dekat menara dan antena 5G yang
baru dipasang menceritakan kisah yang berbeda. Banyak yang segera mulai
mengalami masalah kesehatan seperti insomnia,
keguguran, masalah
ingatan dan
masalah neurologis lainnya, dan ada banyak laporan tentang pemusnahan populasi
serangga dan burung.
Menanggapi
keluhan dari petugas pemadam kebakaran yang kemungkinan besar berdekatan dengan
antena 5G, Asosiasi Internasional Pemadam Kebakaran telah bersikap menentang
"penggunaan stasiun pemadam kebakaran sebagai stasiun pangkalan untuk menara dan / atau antena
untuk konduksi transmisi ponsel sampai sebuah studi dengan kebajikan dan
integritas ilmiah tertinggi dilakukan dan terbukti bahwa tempat bekerja seperti
itu tidak berbahaya bagi kesehatan anggota kami."
Seorang
whistleblower whistleblower PBB baru-baru
ini menarik perhatian khalayak atas dampak dramatis tehnologi 5G terhadap
kesehatan, dalam serangkaian komentar yang beredar luas tentang peluncuran
“sepertinya semalam” 5G di Wina, Austria. Dia menggambarkan tehnologi 5G
sebagai "perang hening," dimana ia berkomentar:
“...
Anak-anak adalah yang paling rentan terhadap kerusakan oleh 5G karena tubuh
kecil mereka. Para sahabat dan kenalan dan anak-anak mereka di Wina telah
melaporkan gejala klasik keracunan EMR [radiasi elektromagnetik]: mimisan,
sakit kepala, sakit mata, nyeri dada, mual, kelelahan, muntah, telinga
mendenging, pusing, gejala seperti flu, dan nyeri pada dada (jantung?). Mereka
juga melaporkan ada yang memakai pita ketat di kepala; adanya rasa tekanan di
bagian atas kepala; pendeknya, rasa sakit menusuk di sekitar tubuh; dan gangguan
pada organ internal."
Di Atas Dan Di Bawah
Salah
satu bahaya baru yang diperkenalkan oleh teknologi 5G adalah ketergantungannya
pada gelombang
milimeter frekuensi tinggi (MMW), bagian terbanyak
dari spektrum elektromagnetik yang sebelumnya tidak dikomersialkan. Sementara itu
penggemar 5G dengan cepat menjanjikan dukungan untuk miliaran perangkat, tetapi ada satu
tangkapan — panjang gelombang milimeter yang lebih pendek tidak dapat melakukan
perjalanan sejauh frekuensi yang lebih rendah yang digunakan pada generasi sebelumnya
dari teknologi seluler. Jadi, sementara ada sekitar 300.000 antena nirkabel di
menara-menara seluler dan bangunan-bangunan di AS pada 2016 (dua kali lipat
sejak 2002), maka 5G akan membutuhkan "lebih banyak lagi menara seluler secara exponensial” — dan karena itu harus
ada jutaan menara seluler kecil setiap 500 kaki “di setiap
sudut jalanan.”
Berbagai
organisasi yang mengkhawatirkan timbulnya bahaya kesehatan dari radiasi
nirkabel ini menyampaian peringatan mereka bahwa “Saat ini, Anda tidak harus
tinggal di sebelah menara seluler .... tetapi begitu mereka memiliki antena seluler
[5G] ini dimana-mana, Anda tidak akan bisa [bergerak menjauhinya]." Sayangnya,
aspek "tidak ada tempat untuk bersembunyi" dari radiasi 5G ini bahkan
lebih serius, karena sistem 5G yang berbasis di darat akan dilengkapi dengan
sistem berbasis satelit. Pada bulan Maret, 2018, FCC menyetujui peluncuran awal
lebih dari 4.400 satelit-satelit
komunikasi satelit komunikasi 5G orbit rendah, yang akan diikuti oleh
ribuan ribuan lainnya selama dua tahun ke depan —
dengan hasil akhirnya akan menjadi 11 kali lebih banyak satelit yang mengorbit bumi
daripada saat ini. Satelit-satelit itu akan mengirim "sinar radiasi microwave
intens yang
terfokus kepada setiap perangkat 5G spesifik yang ada di bumi," sementara
masing-masing perangkat kemudian mengirim "seberkas radiasi kembali ke
satelit."
Dalam
istilah praktisnya, hal ini berarti bahwa di lokasi-lokasi yang ramai seperti
bandara, maka tubuh tiap individu "akan ditembus oleh banyak sinar radiasi
saat mereka berjalan atau ketika orang lain berjalan di sekitarnya dengan menggunakan
smartphone 5G mereka." Tetapi bahkan di lingkungan rumah, "teknologi
5G [akan] menembus
dinding rumah kita dan buaian bayi kita, dimana hal ini seolah membuat olok-olok atas gagasan bahwa
'rumah Anda adalah istana Anda' di mana Anda seharusnya dalam keadaan aman.
Alex Jones
menggunakan artikel berita media arus utama untuk menegaskan bahwa teknologi
telekomunikasi 5G mampu memecah DNA kita hingga berkeping-keping,
dan hal ini memang dirancang untuk melakukan hal itu dengan sengaja.
Pengaruhnya Lebih Dari Sekedar ‘Sedalam Kulit’
Para
ilmuwan, dokter, dan pakar dari seluruh dunia telah mengeluarkan peringatan berulang-ulang soal risiko 5G,
berdasarkan penelitian yang dipublikasikan tentang MMW serta ribuan penelitian
yang menunjukkan bahaya yang disebabkan oleh teknologi seluler dan nirkabel
lainnya.
Dalam
konteks ini, industri dan pemerintah mengklaim bahwa teknologi 5G aman
sepenuhnya, tidaklah jujur. Bahkan, efek kesehatan dari MMW sudah cukup akrab
bagi militer AS dan agen pertahanan di seluruh dunia. AS memiliki sistem senjata
kendali massa yang tidak mematikan (secara halus dinamai Active Denial
Systems) yang menggunakan gelombang milimeter untuk menembus kulit individu
yang ditarget, dan "secara instan hal ini menghasilkan sensasi panas yang
tak tertahankan yang menyebabkan mereka melarikan diri." Dalam penelitian
yang ditugaskan oleh Angkatan Darat AS "untuk mencari tahu mengapa
orang-orang lari ketika sinar menyentuh mereka," mereka menemukan bahwa
sasaran (demonstran) "merasa seperti tubuh [mereka] terbakar." Para
peneliti juga telah memperingatkan bahwa "bagian yang sama dari kulit
manusia yang memungkinkan kita berkeringat juga merespons radiasi 5G laksana
antena yang dapat menerima sinyal."
Moratorium Sangat Dibutuhkan Saat Ini
Ketika
FCC mendukung transisi kepada 5G pada tahun 2016, maka Ketua Tom Wheeler
(mantan pelobi industri telekomunikasi) bersumpah "untuk mendorong dan memungkinkan
teknologi dan inovasi [5G] baru untuk berkembang dan terus berkembang tanpa
peraturan yang menghambat
yang tidak perlu." Dengan demikian, meskipun
5G mewakili perubahan radikal dalam teknologi, FCC mengusulkan tidak perlu ada
studi keselamatan lebih lanjut, alih-alih terus mengandalkan alasan "usang, terlalu permisif, dan dengan demikian banyak dikritik,
pedoman paparan radiasi … yang didasarkan terutama pada analisis lama pada 30
tahun yang lalu ... bertahun-tahun sebelum kemunculan sebagian besar teknologi
nirkabel digital yang digunakan saat ini.” Sebuah studi pemerintah baru-baru
ini oleh Program Toksikologi Nasional — yang menetapkan bahwa radiasi ponsel
menyebabkan cancer — dianggap bahwa pedoman
tiga dekade yang lalu sebagai alasan yang ‘tidak melindungi.’
5G
menimbulkan risiko bagi semua kehidupan di planet ini — manusia, hewan,
serangga, dan tanaman. Namun, jelas bahwa janin dan anak-anak adalah di antara
anggota populasi manusia yang paling rentan. Bahkan sebelum 5G, para peneliti
Swedia menyimpulkan bahwa "anak-anak memang lebih rentan terhadap efek
paparan EMF pada frekuensi gelombang mikro" dan melaporkan bahwa anak-anak
yang mulai menggunakan "telepon nirkabel atau ponsel secara teratur
sebelum usia 20" memiliki lebih dari empat kali lipat peningkatan resiko tumor otak.
Menggambarkan kanker otak sebagai "pepatah gunung es," para peneliti
juga mengamati bahwa "tidak ada lingkungan penyebab kanker lainnya yang
menghasilkan bukti peningkatan risiko hanya dalam satu dekade."
Selanjutnya
whistleblower PBB itu menyatakan menyatakan, "Reaksi pertama orang terhadap gagasan bahwa 5G
mungkin merupakan ancaman eksistensial bagi semua kehidupan di bumi biasanya berupa
reaksi tidak percaya dan / atau disonansi kognitif. Namun, begitu mereka
memeriksa faktanya, reaksi kedua mereka sering kali berupa rasa ngeri. Kita
perlu mengatasi hal ini untuk melihat 5G sebagai kesempatan untuk memberdayakan
diri kita sendiri, mengambil tanggung jawab, dan mengambil tindakan. Beberapa
tindakan yang telah dilakukan orang, termasuk menandatangani tindakan Banding Internasional;
belajar tentang berbagai alasan untuk merasa khawatir tentang
radiasi 5G dan memberi tahu orang-orang lain; berbicara dengan legislator tentang mengapa terburu-buru membuat
undang-undang yang mendorong penyebaran sel-sel kecil 5G adalah ide yang buruk
(dan juga meningkatkan kesadaran legislator dan komisi utilitas negara tentang
risiko meter pintar); dan mengubah relasi mereka dengan perangkat-perangkat
mereka, termasuk menggunakan koneksi Internet dengan kabel daripada nirkabel
(atau mematikan router WiFi di malam hari) dan mengadopsi langkah-langkah
sederhana lainnya.
5G
berjanji untuk membuat "sup electrosmog yang lebih padat," dengan
efek kesehatan yang tak bisa diperkirakan. Faktanya, setiap orang waras yang mau
melihat bukti-bukti yang ada harus setuju dengan penulis dan lebih dari 40.000
penandatangan Permohonan Banding Internasional untuk menghentikan
5G di
bumi dan di luar angkasa, mereka setuju bahwa terburu-buru untuk menyelimuti
planet ini dengan gelombang 5G “merupakan eksperimen tentang kemanusiaan dan
lingkungan yang bisa didefinisikan sebagai kejahatan di bawah hukum
internasional."
+++++++++++++++++
"Telah diiketahui dari sejarah bahwa sekali suatu
negara menyerahkan dirinya pada segala macam paganisme dan dosa, maka tidak
lama kemudian negara itu akan jatuh ke dalam sistem kediktatoran, membawa
kesedihan yang besar, bahkan membunuh massa." –
Jesus, Bayside, May 26, 1979
No comments:
Post a Comment