These Last Days
News - May 24, 2019
APAKAH KITA TELAH BERADA DI TEPI KRISIS MAKANAN
GLOBAL?
EndOfTheAmericanDream.com reported on May 21, 2019:
by Michael Snyder
Sepertinya produksi pangan global bisa jauh di bawah harapan
pada 2019, dan itu bisa menimbulkan masalah besar di bulan-bulan mendatang.
Dalam beberapa minggu terakhir, saya telah menulis secara luas tentang masalah
yang telah kita alami di Amerika Serikat. Sebanyak satu juta anak sapi hilang
akibat banjir yang melanda negara bagian Nebraska pada bulan Maret, para petani telah menanam kurang dari setengah dari tanaman jagung yang biasanya ada
di tanah saat ini, dan banyak tanaman yang telah ditanam di tengah ladang terpaksa
harus berjuang untuk bisa hidup karena tanah yang sangat basah. Tetapi bukan
hanya Amerika Serikat yang harus menghadapi tahun yang sangat sulit. Sebelumnya,
salah satu pembaca saya mengirimi saya sebuah artikel berjudul “Krisis pangan global” telah berada di depan ketika cuaca
ekstrem menghancurkan tanaman dan ladang di seluruh dunia" dimana saya menganjurkan
semua orang untuk membacanya. Dalam artikel itu, kita diberitahu bahwa setelah
kekeringan terburuk dalam 116 tahun, Australia terpaksa mengimpor gandum. Dan
menurut media the Guardian, ini adalah pertama kalinya dalam 12 tahun ini terjadi ...
Australia berencana mengimpor gandum untuk pertama kalinya
dalam 12 tahun setelah kekeringan di seluruh negara bagian timur dan penurunan produksi
gandum sebesar 20% tahun lalu.
Departemen Pertanian dan Sumber Daya Air Australia mengkonfirmasi
minggu ini bahwa mereka telah mengeluarkan izin impor massal untuk memungkinkan
gandum dibawa dari Kanada untuk diproses bagi kepentingan pasar domestik. Biasanya,
Australia mengekspor sejumlah besar gandum. Namun faktanya, kini mereka adalah
pengekspor gandum terbesar kelima di seluruh dunia tahun lalu. Tapi sekarang
mereka harus membawa gandum dari Kanada, dan itu pertanda yang sangat tidak
menyenangkan.
Artikel di Strange Sounds juga merinci kegagalan panen di
Italia, Prancis, Meksiko dan Argentina. Saya tidak akan menyampaikan semua
informasi itu di sini.
Tapi satu kegagalan panen utama yang terlewatkan dalam
artikel itu adalah kegagalan panen padi besar-besaran di Filipina… Kerugian lebih dari P350 juta Peso oleh
tanaman padi karena kekeringan telah dicatat oleh the Office of the Provincial
Agriculturist (OPA)-Capiz, Filipina. Dalam laporan penilaian kerusakan pada 10 Mei, petugas
informasi OPA Florie May Castro mengatakan kerusakan pada tanaman padi telah
mencapai P358.452.650 di seluruh provinsi Capiz karena kekeringan.
Di seluruh dunia, tanaman dihancurkan oleh banjir, kekeringan
dan suhu yang lebih dingin dari yang diharapkan, dan banyak orang yang berharap
agar pola cuaca global segera kembali kepada keadaan normal.
Banyak hal buruk terjadi di Korea Utara. Hingga saat ini, hampir tidak ada hujan yang jatuh sejauh ini, pada tahun 2019 ... Curah
hujan mencapai jumlah yang terendah sejak 1982. Sejauh ini di bulan Mei, Korea
Utara telah mengalami hujan hanya sebanyak 0,02 inci. Namun, Kota Pyongyang,
Kota Nampho, Provinsi Kangwon dan provinsi Hwanghae Utara dan Selatan tidak
mengalami hujan sama sekali. Menurut KCNA, jika curah hujan untuk sisa bulan Mei
tidak melebihi 50% dari rata-rata curah hujan tahunan, maka total curah hujan
Januari hingga Mei di Korea Utara akan menjadi sekitar 3 inci, jumlah terendah
yang pernah dicatat untuk periode waktu itu. Dengan curah hujan yang begitu
sedikit, para petani mengalami kesulitan yang sangat besar untuk menanam apa
pun, dan pada saat ini negara ini menghadapi defisit pangan yang
sangat besar… Menambah pada kesulitan ini adalah berupa
kekurangan makanan yang terus meluas. PBB melaporkan awal bulan ini bahwa Korea Utara
memiliki defisit pangan 1,36 juta metrik ton. Produksi tanaman pangan 2018-2019
diperkirakan 4,9 juta metrik ton, terendah sejak musim 2008-2009.
Di atas segalanya, janganlah kita lupa bahwa Demam Babi
Afrika benar-benar menghancurkan populasi babi global. Menurut laporan the Hill, sedang diproyeksikan bahwa 200 juta
babi bisa mati karena penyakit di China saja ... Harga daging babi diperkirakan
naik karena demam babi Afrika telah menghancurkan babi di Cina, The Wall Street Journal melaporkan
Senin.
McDonald, Burger King, Jimmy Dean dan Dunkin semuanya
dilaporkan telah memperkirakan harga sosis dan daging bakal naik tahun ini,
karena Cina harus mengimpor babi untuk menebus 200 juta babi yang diperkirakan
akan mati karena penyakit tersebut.
Secara perspektif, ada lebih banyak babi di Cina daripada
seluruh produksi industri daging babi AS dalam satu tahun penuh. Untuk
informasi lebih lanjut mengenai krisis yang sedang berlangsung ini, silakan
lihat artikel saya sebelumnya yang berjudul “Diperkirakan ada 150-200 juta ekor babi ”telah terkena wabah global dalam proporsi
alkitabiah.”
Di Amerika Serikat, hujan terus menerus dan banjir yang belum
pernah terjadi sebelumnya telah menjadi masalah terbesar. 12 bulan sebelumnya
telah menjadi cuaca yang paling basah dalam sejarah Amerika Serikat, dan bagian tengah negara itu baru saja dihantam oleh serangkaian badai besar dan parah
lainnya. Hujan deras, angin kencang dan hujan es telah melanda seluruh
negara bagian tengah, membawa kehancuran pada wilayah tersebut selama periode
musim semi yang basah secara brutal, membuat 22 juta orang bersiap menghadapi
banjir bandang yang lebih besar.
Empat juta penduduk berada di bawah 'peringatan darurat'
banjir bandang pada Selasa pagi, termasuk di Oklahoma, di mana air setinggi lima
kaki masuk ke rumah-rumah di Hominy, bagian timur laut negara bagian itu.
Sekitar 22 tornado telah dilaporkan sejauh ini di Oklahoma,
Texas, Kansas dan Missouri, sementara kru penyelamat di kapal menarik
setidaknya 50 orang dari air banjir ketika hujan deras mengguyur jalan dan
rumah, kata Badan Manajemen Darurat Oklahoma.
Planet kita sedang berubah, dan pola cuaca global akan terus
berubah. "Keadaan normal yang baru" akan terlihat sangat berbeda dari
"keadaan normal yang lama", dan kita semua harus siap untuk menghadapi masa depan yang sangat tidak pasti.
Bahkan selama tahun-tahun dengan panenan yang baik, dunia
benar-benar harus berjuang untuk memberi makan semua orang. Sekarang kita
menghadapi kegagalan panen dan bencana di seluruh planet ini, apa yang akan
kita lakukan? Banyak yang percaya bahwa krisis pangan global sedang membayangi,
dan tanpa ragu konsumen AS akan segera harus membayar harga yang jauh lebih
tinggi ketika mereka mengunjungi toko kelontong.
* * * * * *
No comments:
Post a Comment