DUA ORANG KARDINAL, SEORANG
USKUP, MENYERUKAN KEPADA PAUS AGAR MENGKLARIFIKASI PERNYATAAN-PERNYATAANNYA.
Lalu Bagaimana?
by MAIKE
HICKSON
22 Mei 2019 (LifeSiteNews) - Dua orang kardinal dan satu orang uskup telah
secara terbuka meminta paus Francis agar mengklarifikasi beberapa pernyataan,
tindakan, dan dokumen publiknya dalam beberapa minggu terakhir ini.
Kardinal Gerhard Müller meminta paus Francis untuk menanggapi Surat Terbuka 30 April 2019 kepada para uskup Gereja yang menuduh Paus
Fransiskus memberikan ajaran-ajaran sesat, serta untuk mengklarifikasi beberapa
“formulasi ulang atas ajaran Gereja” seperti yang ada tertuang dalam Amoris
Laetitia. Kardinal Willem Eijk juga telah berulang kali meminta paus Francis agar mengklarifikasi Amoris Laetitia, serta pemberian izin
paus Francis kepada para uskup Jerman untuk mengizinkan pemberian Komuni bagi
pasangan Protestan. Dan Uskup Athanasius Schneider telah meyerukan kepada paus
Francis di depan umum dan secara resmi memintanya untuk memperbaiki deklarasi Abu Dhabi tanggal 4 Februari 2019, dimana dengan tegas paus Francis menyatakan
bahwa "keragaman agama" adalah "dikehendaki oleh Tuhan."
Tiga intervensi tingkat tinggi dan permintaan kepada paus soal
pemberian kejelasan doktrinal datang dalam bentuk koreksi persaudaraan, yang seharusnya
dijawab dengan rasa hormat pula oleh paus Francis.
Sama seperti para klerus dan teolog awam yang telah meminta kepada
para uskup untuk menyampaikan kepada paus Francis tentang beberapa pernyataan
dan tindakannya yang tampaknya merusak Iman Katolik, maka ketiga wali gereja
ini – yang tidak secara terang-terangan mendukung Surat Terbuka 30 April - baru
saja melakukan sesuatu semacam kritik persaudaraan di depan umum.
Pada 15 Mei, Jeanne Smits dari LifeSiteNews menerbitkan wawancara panjang dengan Kardinal Willem Eijk dari Utrecht, Belanda.
Eijk sebelumnya berkontribusi pada Buku Sebelas Orang
Kardinal, yang mencoba, sebelum Sinode Keluarga 2015, untuk menegaskan
kembali ajaran sejati dari Gereja tentang pernikahan.
Ditanya tentang seruannya tahun 2018 kepada paus Francis
untuk mengklarifikasi pertanyaan soal pemberian Komuni Kudus kepada orang yang
bercerai dan "menikah kembali", karena hal itu sekarang sudah
dilaksanakan oleh beberapa konperensi para uskup, Kardinal Eijk sekarang mengulangi permintaannya.
Setelah menjelaskan kebingungan doktrinal dan pastoral yang berkembang di dalam
Gereja setelah penerbitan Amoris Laetitia,
terutama "berdasarkan pada tulisan beberapa elemen dan catatan kaki,"
katanya: "Saya pikir paus, karenanya, harus menyampaikan kejelasan, dalam
hal doktrin, melalui deklarasi yang dapat dikatakan dengan pasti menjadi milik
Magisterium."
Kardinal Eijk pada tahun 2018, juga telah meminta paus
Francis untuk membuat pernyataan klarifikasi mengenai pemberian Komuni Kudus
kepada pasangan Protestan-Katolik, setelah para uskup Jerman, atas ijin paus, meneribitkan sebuah selebaran yang menguraikan
kemungkinan pemberian Komuni itu kepada pasangan yang beragama Protestan. Di
sini, Kardinal Eijk mengatakan: “Mengikuti konsep dokumen uskup-uskup Jerman
tentang interkomuni ini, dan karena permohonan eksplisit oleh para kardinal Jerman
untuk memberkati pasangan homosex, saya meminta kepada Paus untuk menciptakan
kejelasan, cukup sederhana saja, dengan menyatakan kembali dokumen-dokumen
[untuk kami] dari magisterium Gereja."
Sehari setelah pernyataan Kardinal Eijk ini, Kardinal Gerhard
Müller, mantan kepala Kongregasi untuk Ajaran Iman, memberikan wawancara kepada surat
kabar Katolik Jerman Die Tagespost di
mana dia mengomentari Surat Terbuka baru-baru ini kepada para Uskup. Pertama-tama
dia menyatakan bahwa dia belum percaya sepenuhnya jika paus Francis adalah bidaah,
tetapi kemudian dia menambahkan bahwa
dia memahami “keprihatinan para teolog ini” yang menulis Surat Terbuka. Dia
bahkan menyebut mereka sebagai "para teolog terkenal".
Karena itu, katanya, "penting bagi Bapa Suci untuk
membuat Kongregasi Iman mengeluarkan jawaban, dan bukan Sekretaris Negara atau
jurnalis atau teolognya."
“Sejauh yang dapat dipahami oleh para teolog [yang mengkritik
paus ini, kita juga harus mengatakan bahwa kita harus memilih cara yang tepat bagi
tujuan yang dibenarkan, yaitu kejelasan yang lebih besar dari beberapa
pernyataan paus Francis,” katanya. .
Karena itu, Kardinal Müller meminta paus Francis untuk
mengklarifikasi ajarannya tentang pernikahan dan keluarga sebagaimana tercantum
dalam Amoris Laetitia.
Pada hari yang sama dengan wawancara Kardinal Müller, Uskup
Athanasius Schneider, uskup auksilier Astana, Kazakhstan, berbicara dengan
Raymond Arroyo dari EWTN.
Dalam wawancara 16 Mei 2019 ini , Schneider tidak
menyinggung soal Surat Terbuka kepada para Uskup, dengan mengatakan bahwa surat
itu "terlalu jauh." Pada saat yang sama, dia menjelaskan bahwa paus
Francis perlu membuat koreksi terhadap pernyataan kontroversialnya di Abu
Dhabi, yang mengklaim bahwa "keragaman agama" adalah
"dikehendaki oleh Allah."
“Mengenai keragaman agama,” Schneider
menyatakan, “sebaliknya, Tuhan secara eksplisit mengatakan bahwa keragaman
agama itu sendiri adalah buruk dan bertentangan dengan kebijaksanaan dan
kehendak ilahi-Nya. Keragaman agama juga menentang kehendak Tuhan. ”Oleh karena itu, koreksi
publik sangat dibutuhkan, karena frasa itu sendiri bersifat ambigu - tidak
hanya ambigu, bahkan itu adalah salah."
Dengan demikian, kita sekarang memiliki tiga uskup
gereja terkemuka yang telah berseru kepada paus Francis untuk mengklarifikasi
atau mengoreksi ajarannya tentang berbagai hal penting mengenai iman dan moral.
Jika paus Francis ingin meyakinkan umat Katolik
bahwa niatnya adalah untuk melestarikan dan mempertahankan Iman Katolik secara
keseluruhan, maka dia seharusnya dengan cepat menanggapi panggilan persaudaraan
dan kasih yang datang dari rekan-rekan uskupnya, yang memiliki misi untuk
membantunya melaksanakan mandatnya.
Semakin lama paus Francis (seperti halnya dalam
kasus dubia yang terkenal itu) menunda memberikan tanggapan, semakin dia akan menimbulkan
kebingungan dan menguatkan kesan bahwa dia, mungkin dengan tipu daya, ingin
mempromosikan atau mendukung ajaran dan praktik sesat di jantung Gereja Katolik.
LifeSiteNews telah
menghubungi Kantor Pers Vatikan dan bertanya apakah paus Francis berniat untuk
menanggapi permintaan klarifikasi tingkat tinggi ini. Kami akan memperbarui
laporan jika kami telah menerima tanggapan dari Roma.
No comments:
Post a Comment